Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Hotma Parulian
Abstrak :
Latar Belakang : Peningkatan prevalensi penderita hipertensi di masyarakat DKI Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dimodifikas maupun tidak. Aktifitas fisik sehagai salah satu lilktor yang dapat mencegah hipertensi perlu mendapat perhatian yang lebih karena faktor ini termasuk: salah satu faktor yang dapat dimodifikasi dengan usaha dan biaya yang tidak terlaiu besar.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya besar hubungan antara kejadian hipertensi dengan aktivitas fisik pada masyarakat di lima wilayah DKI Jakarta tahun 2006. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan disain cross sectional dan dianalisis secara kohort menggunakan data sekwtder dari survey faktor resiko PTM utama di lima wilayah DKI Jakarta tahun 2006. Kasus ekspos adalah subyek yang melakukan aktivitas fisik renda yang berjumlah 668 orang subyek dan non ekspos adalah subyek yang melakukan aktivitas tinggi sejumlah 668 orang. Perbandingan kasus ekspos dan non ekspos adalah 1:1, hingga jumlah keseluruhan subyek penelitian 1336 subyek. Hasil : Hasil penelitian mendapatkan proporsi hipertensi pada subyek yang beraktivitas rendah sebesar 65,5% dab pada subyek yang beraktivitas tinggi 58 8%. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan secara signiflkan dengan kejadian hipertensi. Dengan nilai p (p value) = 0,0001, setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan peketjaan didapat OR aktivitas tinggi 0,750 dengan 95% CI (0,601- 0,937) menunjukkan bahwa dengan beraktivitas dapat mengurangi risiko untuk menderita penyakit hipertensi sebesar 4 kali. Dalam penelitian ini variabel Jenis kelamin. umur, tingkat pendidilcan, status perkawinan, diaberes mellitus, hiperkolesterol, low HDL, IMT, dan pekerjaan semua mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi (nilai p < α), sementara variabel merokok, hiper LDL dan kecukupen serat walaupun berhubungan tetapi hubungannya dengan hipertensi tidak signiflkan (nilai p > a). Kesimpulan : Aktivittas fisik tinggi dapat mengurangi resiko untuk terkena penyakit hipertensi, semakln sering kita me1akukan aktivitas fisik semakin rendah resiko untuk menderita penyakit. Subyek yang melakukan aktifitas fisik rendah lebih beresiko untuk terkena hipertensi 4 kali dibanding subyek yang melakukan aktifitas fisik tinggi.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21021
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Quraesyin
Abstrak :
Penyalahgunaan NAPZA mempakan masalah kesehatan masyarakat. Kepatuhan terapi dapat menurunkan resiko serta beban terapi ketergantungan NAPZA, dan beberapa faktor diprcdiksi berhubungan dengan hal tersebut. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dilakukan terhadap 211 pasien ketergantungan NAPZA yang telah menjalani terapi rumatan metadon minimal selama 1 tahun. Analisis data primer hasil wawancara dan tes min terhadap kandungan moriin dan benzodiazepine, serta data sekunder konsistensi pengambilan dosis harian metadon menunjukan hasil bahwa pasien yang patuh melakukan terapi (47,4%) Iebih rendah dari yang tidak patuh (52,6%) - Lama terapi (> 24 bulan) adalah faktor yang berhubungan erat dengan kepatuhan terapi (nilai p= 0,001; 0R=2,569). Untuk mempertahankan pasien tetap dalam terapi dianjurkan dengan berbagai pendekatan melalui individu, keluarga dan masyarakat. Kesepakatan target terapi perlu dilakukan untuk mengevaluasi kualitas dan kuantitas layanan yang diharapkan yang didukuug dengan manajemen terapi komprehensif yang mengacu pada kepuasan pelanggan......Drug abuse is recognized as a major health issue. Compliance on drugs therapy could reduce the risks and burdens of treatment, many factors having predicted with it. Analysis with cross sectional design was done to 211 drug abuse patients who had already done methadone maintenance therapy at least up to 1 year. A primary data analysis using interview and urin drug screen to detect morphin and benzodiazepine, and secondary data_ using the methadone dosed taking consistency daily, shows that percentage of patients compliance (47,4%) is lower than non-compliance (52,6%). Long time therapy (> 24 months) was the influential factor to compliance (p value = 0,00l, 0R=2,569). Keeping the patients in treatment is recommended using multiple way through individual, family, and society approaches. Agreement in therapy target is necessary to be done in order to evaluate the expected quality and quantity of the service. It can be done with comprehensive therapy management that refer to costumer satisfaction.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library