Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Maria Santi Widyartini
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku mengambil tanggung jawab merupakan perilaku peran ekstra yang
berorientasi mempengaruhi fungsi organisasi dengan mengubah cara berjalannya
proses kerja. Nilai yang menjadi pedoman hidup individu dan menjadi tujuan
yang ingin dicapainya diduga dapat menjelaskan fenomena perilaku mengambil
tanggung jawab. Dengan menggunakan teori nilai dasar dari Schwartz (1992),
studi ini menguji apakah nilai keterarahan diri, keselarasan, prestasi, dan
kekuasaan dapat memberikan efek utama pada perilaku mengambil tanggung
jawab. Persepsi individu pada iklim kelompok yang mendukung inovasi juga
diduga akan berpengaruh memperkuat hubungan antara nilai individu dengan
perilaku mengambil tanggung jawab. Penelitian korelasional dilakukan pada 111
responden di suatu BUMN pada karyawan level staf. Metode pengumpulan data
dengan menggunakan dua sumber yaitu penilaian diri sendiri dan penilaian dari
atasan. Hasil menunjukkan dari tipe nilai keterarahan diri, keselarasan, dan
prestasi, dan kekuasaan, hanya nilai kekuasaan yang memiliki efek utama.
Dengan koefisien regresi sebesar .242 p<0.05, nilai kekuasaan menjelaskan 6.3%
pada perubahan perilaku mengambil tanggung jawab. Namun hasil menunjukkan
bahwa iklim yang mendukung inovasi tidak berkorelasi dengan perilaku
mengambil tanggung jawab. Iklim inovasi juga tidak memberikan efek moderasi
bagi hubungan nilai keterarahan diri, keselarasan, prestasi dan kekuasaan dengan
perilaku mengambil tanggung jawab
ABSTRACT
Taking charge is an extra-role behaviour which intend to effect organizationally
functional change by giving constructive effort in changing how work is executed
within the jobs. This research attempts to examine individual values in order to
understand taking charge behaviour at work. By using Schwartz?s basic individual
theory, this study proposed there are main effects from type of values selfdirection,
conformity, achievement, and power to taking charge behaviour. The
role of perceived innovation support climate as moderator between each values
and taking charge behaviour was also proposed in this study. The study was
conducted in state owned enterprises organization and all the respondents were
employees in staff level. I used data from different sources (self-report and
supervisor-rating) and obtained 111 respondents. The findings show only power
could become a main predictor for taking charge otherwise the others values have
no significant main effect. With R2= .063 (βpower = .242, p<0.05), power can only
explain 6.3% variance of taking charge. Perceived innovation support climate also
shows no significant correlation with taking charge. Moreover, perceive
innovation support climate has no moderation effect to each values and taking
charge
2016
T46223
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Resekiani Mas Bakar
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian embodied cognition menjelaskan emosi dalam interaksi interpersonal melalui peran suhu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh pengalaman sensorik tubuh akan suhu dingin terhadap regulasi emosi, ketika individu merasakan emosi negatif.Studi eksperimen dilakukan dengan menggunakan manipulasi sensorik suhu dingin atau hangat dan induksi emosi agresif atau netral dalam bentuk non-situated cognition. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika tubuh mengalami sensorik dingin dan mendapatkan induksi emosi agresif, mampu meningkatkan durasi respon dan lebih rendah merasakan marah, dibandingkan saat tubuh mengalami suhu hangat. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pegalaman fisik terhadap suhu dingin mengaktifkan konsep regulasi emosi.
ABSTRACT
Embodied cognition research was aimed to test whether bodily sensoric of coldness influenced to emotional regulation process, particularly when the negative emotional state was applied to participant. This experimental study was applied temperature sensory manipulation cold versus warm with two different emotional induction anger versus neutral in a form of non situated cognition.The study was indicating that compared to a warm temperature, a cold sensory experience, which in the same time a negative emotional was inducted, significantly increased the response duration and reduced the intention of anger. The research findings demonstrated that bodily experience of coldness exposure activates the emotional regulation process.
2017
D2311
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library