Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Abdurrahman
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian di Situ Rawa Besar Depok, Jawa Barat untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi ikan sapu-sapu Hyposarcus pardalis Castelnau, meliputi Tingkat Kematangan Gonad (TKG), Indeks Kematangan Gonad (I KG), fekunditas, dan sebaran diameter telur yang dilakukan pada bulan Desember 1996. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ikan sapu-sapu yang tertangkap sebanyak 88 ekor, dengan panjang total berkisar antara 258-465 mm dan berat antara 1 76,1-676,4 g. Perbandingan jenis kelamin jantan dan betina 1:1. Persentase Tingkat Kematangan Gonad (TKG) I, II, Ill, IV, dan V masing-masing 5,68%; 7,95%; 26,14%; 53,41%; dan 6,82%. Indeks Kematangan Gonad (1KG) berkisar antara 0,39--21,78% dengan rata-rata 8,18%. Fekunditas berkisar antara 1.388--9.037 butir dengan rata-rata 3.947 butir. Diameter telur berkisar antara 0,540--3,887 mm dengan rata-rata 2,513 mm. Meningkatnya Tingkat Kematangan Gonad (TKG) seiring dengan meningkatnya Indeks Kematangan Gonad (1KG) dan diameter telur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Aqila Firmanza
"Waduk Ria Rio, Jakarta Timur merupakan perairan yang berbatasan langsung dengan wilayah perkotaan. Aktivitas memancing merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakat setempat dan sebagian besar hasil tangkapan adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Aktitivitas tersebut tentu membutuhkan manajemen pengelolaan sumberdaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang-berat, faktor kondisi, dan kelimpahan ikan nila menggunakan metode Catch per Unit of Effort (CPUE) sehingga informasi tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam kebijakan pengembangan Waduk Ria Rio. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari 2023. Metode purposive sampling digunakan untuk pengambilan sampel air, sementara itu pengambilan sampel ikan menggunakan jala tebar sesuai dengan daerah sering ditemukannya ikan. Parameter fisikia dan kimia yang diukur terdiri dari suhu, kecerahan, turbiditas, pH, dan DO. Total jumlah sampel ikan yaitu 144 ekor yang terdiri dari 100 ekor betina dan 44 ekor jantan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah ikan yang sering tertangkap memiliki panjang 12—16 cm, terdiri dari 18 ekor jantan dan 34 ekor betina. Berat tubuh ikan yang sering tertangkap adalah 30—61 g, terdiri dari 25 ekor jantan dan 58 ekor betina. Kelimpahan ikan nila secara umum relatif tinggi dengan total hasil tangkapan sebesar 24 ekor/jam. Analisis hubungan panjang dan berat menunjukkan pola pertumbuhan alometrik positif. Nilai faktor kondisi Fulton sebesar 1,7 dan faktor kondisi relatif sebesar 200. Hasil pengukuran kualitas air menunjukkan nilai suhu, pH, dan DO masih berada dalam batas toleransi atau normal. Nilai kecerahan dan turbiditas tidak sesuai batas toleransi yang ada. Kesimpulan penelitian ini adalah ikan nila di Waduk Ria Rio memiliki kelimpahan yang relatif tinggi tetapi belum layak untuk ditangkap karena masuk ke dalam kategori juvenil atau masih berumur muda berdasarkan panjang dan beratnya.

Waduk Ria Rio, East Jakarta is a reservoir that is directly adjacent to the urban areas. Fishing is an activity that is often carried out by the local community and most of the catch is nile tilapia (Oreochromis niloticus). This activity prompted the need for fish resource management. This study aims to determine the length-weight relationship, condition factors, and tilapia abundance using the Catch per Unit of Effort (CPUE) method so that the information can be used as a basis for consideration in the development policy of the Rio Ria Reservoir. The study was conducted in February 2023. The purposive sampling method is used for water sampling, while fish sampling is carried out using cast nets according to the area where fish are often found. Physical and chemical parameters measured consist of temperature, brightness, turbidity, pH, and DO. The total number of nile tilapia samples was 144, consisting of 100 females and 44 males. The results showed that nile tilapia that were often caught had a length of 12—16 cm, consisting of 18 males and 34 females. The body weight that is often caught is 30—61 g, consisting of 25 males and 58 females. The abundance of nile tilapia is relatively high with a total catch of 24 fish/hour. Analysis of the length-weight relationship showed a positive allometric growth pattern. A Fulton condition factor value of 1,7 and a relative condition factor of 200 were gained. The result of water quality measurements showed temperature, pH, and DO values are still within a tolerable range. Brightness and turbidity do not match the existing tolerable range. This study concludes that nile tilapia in Ria Rio Reservoir has a relatively high abundance but is not yet suitable for catching because most of the fish are still in the juvenile category based on their length and weight."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Toni
"Judul penelitian tentang struktur komunitas vegetasi di Urban Forest Universitas Indonesia (UI). Diteliti diadakan pada November - Desember 2008. Ada tiga zona di Urban Forest UI: East Wallace Zone, Barat Wallace Zone dan Alam Vegetasi Zone. The diteliti dilakukan teknik sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 104 spesies tumbuhan di semua zona hutan kota UI. Tingginya kekayaan spesies tumbuhan ditemukan di Wallace Timur dan Barat Wallace Zona ada 63 spesies, tapi Natural Vegetasi Zona ada 32 spesies. Indeks keanekaragaman tertinggi ditemukan di Wallace Zona Barat (3,16), Wallace Zona Timur (2,98), dan Zona Vegetasi Alam (2,30). Indeks keseragaman tertinggi ditemukan di Barat Wallace Zone (0,76), East Wallace Zona (0,71), dan Vegetasi Zona Alam (0,66). Tertinggi indeks keanekaragaman (INP) ditemukan oleh Acacia mangium di Zona Vegetasi Alam (180,04), dan Barat Wallace Zone (139,56) oleh Albizia falcataria di Wallace Zona Timur (99,23). Semua zona di UI Hutan Kota dibentuk dari pertumbuhan alami jenis pohon endemik dan kegiatan penanaman diadakan pada tahun 1984, 1998, 2002 DAN 2004.

The title of researched about vegetation community structure at Urban Forest University of Indonesia (UI). Researched was held on November - December 2008. There are three zones at Urban Forest UI : East Wallace Zone, West Wallace Zone and Natural Vegetation Zone. The researched was done sampling technique. The result showed that there was 104 species of vegetation at all of UI urban forest zones. The high richness of vegetation species is found at East Wallace and West Wallace Zone there was 63 species, but Natural Vegetation Zone there was 32 species. The highest diversity index was found at West Wallace Zone (3,16), East Wallace Zone (2,98), and Natural Vegetation Zone (2,30). The highest equitability index was found at West Wallace Zone (0,76), East Wallace Zone (0,71), and Natural Vegetation Zone (0,66). The highest diversity index (INP) was found by Acacia mangium at Natural Vegetation Zone (180,04), and West Wallace Zone (139,56) by Albizia falcataria at East Wallace Zone (99,23). All zone at the Urban from natural growth endemic tree species and planting activities were held in 1984, 1998, 2002 dan 2004."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39624
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Rachmawattie
"Untuk mengetahui sturuktur komunitas fitoplankton di perairan Situ Cikaret Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat,telah dilakukan penelitian bersifat deskriptif analitik pada bulan Oktober-Desember 1996
Pengambilan sampel ini setiap stasiun dilakukan secara horizontal dan vertikal yang diikuti pengukuran paremeter lingkungan, yaitu suhu, kecerahan, pH, DO, BOD6, POP4P, NO3-N.
Dari hasil penelitian ini diperoleh 65 marga fitoplankton terdiri dari Cynophyta (11 Marga), Chrysphyta (13 Marga), Chlorphyta (39 marga), dan Euglenophyta (2 Marga). Jumlah inidividu fitoplankton berkisar antara 2,36--3,25;0,411-059 dan 38,24-44,56%. Pengukuran parimeterlingkungan memperlihatkan suhu, kecerahan, pH, DO, BOD6, POP4P, NO3-N.
Dari penelitia ini dapat disimpulkan bahwa perairan di Situ Cikaret mempunyai beberapa parameter lingkungan yang mendukung pertumbuhan fitoplankton."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hasan A.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31493
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah
"Penelitian tentang struktur komunitas hidrofita di Situ Agathis Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat telah dilakukan pada bulan Juni--Juli 2011. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas hidrofita yang meliputi keanekaragaman, dominansi, frekuensi, kerapatan, dan nilai penting di Situ Agathis. Analisis vegetasi tumbuhan dilakukan dengan metode purposive random sampling pada daerah inlet, midlet, dan outlet. Sampel tumbuhan yang diperoleh diidentifikasi menggunakan buku identifikasi tumbuhan air. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 jenis hidrofita di Situ Agathis. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis hidrofita di Situ Agathis tergolong ?sedang? dan penyebaran jenis cukup merata; akan tetapi kesamaan jenis ?kurang sama? antara daerah inlet, midlet, dan outlet perairan. Jenis Eichhornia crassipes merupakan tumbuhan yang mendominasi dan memiliki nilai penting tertinggi di perairan Situ Agathis.

A research regarding the community structure of hydrophyte in Lake Agathis at the University of Indonesia (UI) Campus Depok, West Java, has been conducted from June--July 2011. The research was aim to understand the community structure of hydrophyte, which include biodiversity, dominance, frequency, density, and importance values in Lake Agathis. The vegetation analysis for all area of study were done using the purposive random sampling method. The plant samples that were collected were then identified based on the morphological character using the hydrophyte identification book. Fourteen plant species were found in Lake Agathis. The result shows that the hydrophyte biodiversity in Lake Agathis was in a ?medium- abundant? category, the species dispersal was in an ?evenly enough? category, however the diversity of the inlet, midlet, and outlet area were ?dissimilar?. Eicchornia crassipes was the dominance species which also has the highest importance value in Lake Agathis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1391
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nestiyanto Hadi
"Penelitian mengenai kesehatan sungai dilakukan di 9 stasiun pengamatan di sepanjang Sungai Pesanggrahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan Sungai Pesanggrahan dengan menggunakan ikan sebagai objek yang diteliti dan Metrik Index of Biotic Integrity (IBI) sebagai metode yang dipakai. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Indonesia. Dari hasil penelitian didapatkan 12 suku ikan,yaitu Balitoridae, Belantoidae, Channidae, Characidae, Circhilidae, Claridae, Cyprinidae, Datnioididae, Gobidae, Homalopteridae, Poecilidae, dan Synbranchidae. Berdasarkan nilai total IBI yang berkisar antara 29--31, menunjukkan bahwa kesehatan Sungai Pesanggrahan dari hulu sampai hilir tergolong ke dalam kategori sedang. Hal tersebut menggambarkan bahwa Sungai Pesanggrahan telah terjadi penambahan deteriorasi termasuk kehilangan jenis ikan yang tidak toleran, ditemukan jenis ikan yang lebih sedikit dibandingkan sungai pembanding (Sungai Cibareno) dengan dan presentase kelimpahan ikan karnivor yang rendah.

Research on the health of the river has conducted in 9 observation stations along Pesanggrahan river. This study aims to determine the health of Pesanggrahan River using fish as an object that was researched and Metrics Index of Biotic Integrity (IBI) as the methods used. Identification of samples performed at the Laboratory of Ecology, Department of Biology, Mathematics and Natural Sciences, University of Indonesia. Research results obtained from the 12 family of fish, namely Balitoridae, Belantoidae, Channidae, Characidae, Circhilidae, Claridae, Cyprinidae, Datnioididae, Gobidae, Homalopteridae, Poecilidae, Synbranchidae. Total IBIvalues ranged between 29--31. Based on the total value of IBI, showed that health Pesanggrahan River from upstream to downstream belong to middle category of level contamination. This illustrates that Pesanggrahan River has occurred to the addition of deterioration include loss of intolerant fish, fish species less than Cibareno river and a low percentage of carnivore fish."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1395
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Faiz Faza
"Penelitian mengenai struktur komunitas plankton di Sungai Pesanggrahan dari bagian hulu (Bogor, Jawa Barat) hingga bagian hilir (Kembangan, DKI Jakarta) telah dilakukan pada bulan Oktober 2011. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas plankton serta hubungannya dengan parameter fisika-kimia air. Hasil identifikasi dan perhitungan sampel plankton ditemukan 57 marga fitoplankton dari 5 kelas, yaitu Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Euglenaphyceae dan Dinophyceae. 9 marga zooplankton dari 3 filum, yaitu Ciliophora, Arthropoda dan Rotifera juga ditemukan pada sampel plankton. Fitoplankton dari marga Navicula, Oscillatoria dan Planktothrix mendominasi di sepanjang aliran Sungai Pesanggrahan, sedangkan dari kelompok zooplankton didominasi oleh marga Cyclops dan Epistylis. Bedasarkan indeks keanekaragaman plankton, tingkat pencemaran di sepanjang aliran Sungai Pesanggrahan dikategorikan pada tingkat pencemaran sedang. Diketahui bahwa parameter kimia perairan, yaitu kandungan nitrat berpengaruh terhadap kepadatan plankton di Sungai Pesanggrahan.

Research on community structure of plankton in Pesanggrahan River from upstream (Bogor, West Java) to downstream (Kembangan, DKI Jakarta), has been carried out in Oktober 2011. The study aims to determine the structure of plankton communities and its relationship with physico-chemical parameters of water. Identification and calculation of plankton samples showed 57 genera of phytoplankton from 5 classes; Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Euglenaphyceae and Dinophyceae. 9 genera of zooplankton from 3 phylum; Ciliophora, Arthropods and Rotifers, were also found in the plankton samples. Phytoplankton from genus Navicula, Oscillatoria and Planktothrix were dominating along the Pesanggrahan River, while from the zooplankton were dominated by genus Cyclops and Epistylis. Based on diversity index of plankton, level pollution along Pesanggrahan River was in moderate level of pollution. It was showed that chemical parameters of water, which is nitrat content was affecting the density of plankton in Pesanggrahan River."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1350
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aghniya Nanda Pradipta
"Telah dilakukan penelitian tentang jasa ekosistem pengendalian hama serangga oleh burung terhadap bibit tanaman kelapa sawit di FMIPA UI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis spesies burung insektivora yang memberikan jasa ekosistem pengendalian hama serangga kepada bibit tanaman kelapa sawit di FMIPA UI. Penelitian dilakukan dengan mengelompokan 10 bibit kelapa sawit menjadi 2 kelompok dengan perlakuan yang berbeda, yaitu perlakuan bird exclosure dan perlakuan kontrol. Setelah itu, dipilih 15 helai daun secara acak pada tiap bibitnya, baik yang sempurna maupun tidak, dan diberikan tanda menggunakan spidol permanen. Tiap daun yang sudah diberi tanda difoto secara digital, dan tingkat herbivora untuk tiap bibit dihitung berdasarkan proporsi rata-rata luas helai daun yang hilang per anak daun per hari. Luas helai daun dihitung dengan perangkat lunak ImageJ. Pengamatan burung dilakukan menggunakan metode point count selama 3 minggu waktu penelitian. Data yang didapat disusun ke dalam tabel, dan dilakukan hitung uji untuk hasil analisis. Analisis perbedaan tingkat herbivori perlakuan bird exclosure dan control dilakukan dengan menggunakan Uji U. Analisis korelasi antara jumlah individu spesies burung dan tingkat herbivori dihitung menggunakan analisis non-parametrik Spearman's Rank. Hasil menunjukkan bahwa ditemukan 6 spesies burung, antara lain Gereja eurasia (Passer montanus), Walet linci (Collocalia linchi), Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), Nectarinidae, Tekukur biasa (Streptopelia chinensis), serta Cinenen jawa (Orthotomus sepium) dan 2 di antaranya adalah insektivora, yaitu Walet linci (Collocalia linchi) dan Cinenen jawa (Orthotomus sepium) . Tingkat herbivori bibit kelapa sawit kontrol berkisar pada nilai 0,005 sampai 0,303, dan tingkat herbivori pada kelapa sawit bird exclosure berkisar pada nilai 0,013 sampai 0,295. Hasil uji U menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antara tingkat herbivori bird exclosure dan kontrol, dan hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada korelasi kuat antara tingkat herbivori dengan jumlah individu untuk semua spesies burung.

A Research about the ecosystem services of controlling insect pests by birds on oil palm seedlings at FMIPA UI has been conducted. The purpose of this research is to analyze insectivore bird species’ that provide insect pest control to oil palm experimental seedlings at FMIPA UI. The research was done by grouping 10 experimental palm oil seeds into 2 groups with different treatments, namely bird exposure treatment and control treatment. After that, 15 leaves were randomly selected from each seedling, whether perfect or not, and marked using a permanent marker. Each tagged leaf was digitally photographed, and the herbivory level for each seedling was calculated based on the average proportion of leaf area lost per leaflet per day. Leaf blade area was calculated using ImageJ software. Bird observations were carried out using the point count method during the 3 weeks of research. The data obtained was arranged into a table, and an unique test was calculated for the results of the analysis. Analysis of the difference of herbivory rate in the bird exclosure treatment was done by using the U Test. Correlation analysis between the number of individual bird species and the level of herbivory was calculated using non-parametric Spearman's Rank analysis. The results showed that 6 species of birds were found, among them are Eurasian tree sparrow (Passer montanus), Cave swiflet (Collocalia linchi), Sooty-headed bulbul (Pycnonotus aurigaster), Nectarinidae, Spotted Dove (Streptopelia chinensis), and Olive-backed tailorbird (Orthotomus sepium) and 2 of them are insectivores, namely Cave swiflet (Collocalia linchi) and Olive-backed tailorbird (Orthotomus sepium). The herbivory level of control oil palm plants ranged from 0.005 to 0.303, and the herbivory level of the bird exposed oil palms ranged from 0.013 to 0.295. The U test results from the research showed that There is no difference between the herbivori rate in bird exclosure and control, and the Spearman correlation test results showed that there was no correlation between the level of herbivory and the number of individuals for all bird species."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Fanny Shavira
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis bentuk dan kelimpahan mikroplastik pada air, insang, dan saluran pencernaan ikan mujair Oreochromis mossambicus dan ikan setan merah Amphilophus labiatus yang terdapat di Situ Salam, Kampus Universitas Indonesia, Depok. Sampel air diambil sebanyak 20 L lalu disaring menggunakan plankton net sampai volume air menjadi 200 ml sementara sampel ikan mujair dan ikan setan merah diambil masing-masing 10 ekor dengan jala lalu disimpan di wadah penyimpanan berisi formalin 40%. Ekstraksi sampel dilakukan di Laboratorium Biologi Kelautan, Departemen Biologi, FMIPA UI dengan metode dekstruksi oleh HNO3 65% kemudian dilakukan analisis bentuk dan kelimpahan mikroplastik di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata total kelimpahan mikroplastik pada air diperoleh 153,7 ± 44,2 partikel L-1, pada saluran pencernaan ikan mujair diperoleh 2.868 ± 723,5 partikel ind-1, pada saluran pencernaan ikan setan merah diperoleh 3.548,4 ± 1031,4 partikel ind-1, pada insang ikan mujair diperoleh 3.782,6 ± 1.171,6 partikel ind-1, dan pada insang ikan setan merah diperoleh 3.848 ± 863,1 partikel ind-1. Bentuk mikroplastik yang mendominasi pada air situ, saluran pencernaan, dan insang adalah bentuk fiber. Berdasarkan hasil Uji T Dua Sampel terhadap sampel insang dan pencernaan dari ikan mujair dan ikan setan merah menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan.

Research has been carried out that aims to analyze the shape and microplastics in the water, gills, and digestive tract of tilapia fish Oreochromis mossambicus and red devil fish Amphilophus labiatus that found in Salam Lake, University of Indonesia Campus, Depok. Water samples were taken as much as 20 L and then filtered using a plankton net until the water volume became 200 ml while samples of tilapia fish and red devil fish were taken each with a net and stored in a storage container containing formalin 40%. Sample extraction was carried out at the Marine Biology Laboratory, Department of Biology, FMIPA UI with the destruction method by HNO3 65% and then analyzed the shape and abundance of microplastics under a microscope. The results showed that the average total abundance of microplastics in water was 153,7 ± 44,2 L-1 particles, in the digestive tract of tilapia fish it was obtained 2.868 ± 723,5 ind-1 particles, in the digestive tract of red devil fish obtained 3.548,4 ± 1.031,4 ind-1 particles, in the gills of tilapia fish obtained 3.782,6 ± 1.171,6 ind-1 particles, and in the gills of red devil fish obtained 3.848 ± 863,1 particles ind-1. The predominant form of microplastic in the water, digestive tract, and gills is the form of fiber. Based on the results of the Two-Sample T-Test on gill and digestive samples of tilapia fish and red devil fish, there is no significant difference."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>