Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Patras, Jemmy Nathanael
"Indonesia merupakan negara yang terletak di pertemuan dua jalur gempa dunia, yaitu Sirkum Pasifik dan Trans Asiatik. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Selain itu dampak lainnya adalah Indonesia sering mengalami gempa bumi baik gempa vulkanik maupun gempa tektonik. Gempa tektonik disebabkan oleh pergerakan lempeng teknonik. Gempa ini berbahaya karena kekuatannya besar sehingga kerusakan bangunan yang ditimbulkan besar. Gempa menimbulkan percepatan tanah yang selanjutnya akan diterima oleh bangunan melalui pondasi. Percepatan tanah yang bekerja pada massa bangunan menimbulkan gaya gempa. Arah percepatan tanah adalah vertikal dan horisontal. Dalam perhitungan struktur percepatan tanah horisontal lebih diperhatikan karena: 1. Besar percepatan tanah horisontal 3/2 dari percepatan tanah vertikal. 2. Portal lebih kuat dalam menahan gaya vertikal dari pada gaya horisontal. Untuk bangunan di atas 2 lantai gaya gempa diperhitungkan pada perhitungan balok dan kolom. Hal tersebut berpengaruh pada dimensi dan jumlah tulangan supaya struktur mampu menahan gaya gempa tersebut. Dalam kenyataannya suatu portal seringkali diisi dengan pasangan bata merah. Secara struktural pasangan bata merah ini memperkaku portal terhadap gaya lateral. Hal ini akan mempengaruhi gaya dalam dan lendutan portal. Namun pada perhitungan struktur, kekakuan pasangan bata merah jarang diperhitungkan. Tugas akhir ini membahas pengaruh pasangan bata merah yang bersifat elasto-brittle pada porta beton yang digerakkan secara sinusoidal. Variasi yang dilakukan pada perhitungan ini adalah variasi kekakuan pasangan bata merah, kekuatan pasangan bata merah dan periode getar gempa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Novita Sari
"Indonesia merupakan daerah dengan tingkat kerawanan gempa tinggi karena menjadi pertemuan 3 lempeng tektonik yaitu Eurasian Plate, Indian-Australian Plate dan Plate Pacific Plate. Ketiga lempeng ini membentuk 2 jalur gempa utama yaitu Circum Pacific Earthquake Belt dan Alfide Earthquake Belt. Pergerakan kedua jalur ini cukup aktif dan di sepanjang kedua jalur tersebut tersebar banyak gunung berapi yang masih aktif. Gempa menimbulkan percepatan tanah yang selanjutnya akan diterima oleh struktur bangunan yang berdiri di atasnya melalui pondasi. Struktur akan merespon percepatan tanah tersebut dengan menghasilkan perpindahan dan gaya dalam. Respon struktur menentukan kemampuan struktur menahan gaya gempa. Struktur bangunan di Indonesia banyak menggunakan pasangan dinding bata tak bertulang atau Unreinforced Masonry Infill Wall (URCM Infill Wall).
Dalam tugas akhir ini dilakukan suatu penelitian mengenai pengaruh adanya URCM Infill Wall bila struktur dikenai beban gempa baik untuk bangunan tinggi, sedang maupun rendah. Kriteria bangunan tinggi, sedang ataupun rendah pada tugas akhir ini adalah berdasarkan perbandingan antara periode alami struktur dan periode gempa. Ketika gempa besar terjadi URCM Infill Wall adalah elemen terlemah. Kelakuan URCM Infill Wall cenderung bersifat inelastic. Pemodelan inelastic pada penelitian ini adalah berbentuk elastoplastic dimana ketika telah mencapai leleh URCM Infill Wall masih dianggap mempunyai kekuatan yang nilainya sebesar gaya maksimum yang mampu ditahan oleh URCM Infill Wall tersebut. Sedangkan deformasi maksimum dinding bata merah dibatasi sebesar dua kalo deformasi leleh.
Penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa kehadiran URCM Infill Wall tidak selamanya memberi pengaruh yang menguntungkan bila struktur dikenai beban gempa terutama pada bangunan tinggi dengan periode alami lebih besar relatif terhadap periode gempa. Pengaruh yang menguntungkan terjadi pada bangunan rendah. Namun pengaruh ini mempunyai nilai-nilai optimum dimana sumbangan URCM Infill Wall dalam menahan beban gempa adalah yang terbesar. Di luar rentang nilai-nilai optimum tersebut sumbangan URCM Infill Wall dalam menahan gempa relatif kecil. Sedangkan pada bangunan sedang walaupun kehadiran URCM Infill Wall masih memberi pengaruh yang menguntungkan namun sumbangan yang diberikan URCM Infill Wall dalam menahan beban gempa sangat kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library