Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satrya Alfandi, Author
Abstrak :
ABSTRAK
Hidrogen sulfida merupakan gas beracun yang terkandung pada instalasi produksi associated gas suatu industri eksplorasi minyak dan gas. Skripsi ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan semi kuantitatif menggunakan data sekunder perusahaan dan literature serta observasi lapangan yang kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Areal Location Hazardous Atmosphere (ALOHA). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsekuensi yang terjadi berdasarkan jangkauan dispersi gas, dan populasi berisiko terpajan dari skenario kebocoran instalasi produksi associated gas yang sudah dirancang. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa skenario worst case (ruptur dan tidak terkendali) pada pipa gas berukuran 10 inch memiliki dispers gas paling luas. Dalam satu jam, dispersi gas H2S terjauh dengan AEGL-1 0.51 ppm (60 min) mencapai 3.6 km dengan populasi berisiko mencakup penduduk yang tinggal di sekitar area station produksi PT. X. Selain itu didapatkan gambaran pengetahuan populasi berisiko terpanajan mengenai bahaya kebocoran gas serta gambaran sistem keselamatan kebocoran gas yang tersedia di PT.X
ABSTRACT
Hydrogen sulfide is a toxic gas that is contained on the installation of associated gas production of an oil and gas exploration industry. This thesis is a descriptive study with a semi-quantitative approach using secondary data from the company, literature and field observations. Then, these data are analyzed using the software Areal Location of Hazardous Atmosphere (ALOHA). The purpose of this study was to determine the consequences that occur based on the range of gas dispersion, and population at risk to exposed of leakage scenarios that have been designed at the associated gas production installations. The results of this study found that the worst case scenario (uncontrolled rupture) in a 10 inches gas pipeline has the most extensive gas dispersion. Within an hour, the farthest H2S gas dispersion with AEGL-1 0.51 ppm (60 min) reached 3.6 km with a population at risk include people living in the surrounding area of production station. Moreover, other results from this study were the level of knowledge from population at risk about the dangers from gas leaks and gas leaks safety systems overview that available in PT.X.
Universitas Indonesia, 2014
S54963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defri Kurniadi
Abstrak :
Skripsi ini berisi tentang analisis risiko pada pengoperasian forklift di PT XYZ tahun 2014. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat risiko dalam mengoperasikan forklift. Metode identifikasi hazard menggunakan Task Risk Assesment, sedangkan untuk analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risiko semikuantitatif dengan kriteria penilaian risiko (consequence, exposure, dan likelihood) berdasarkan AS/NZS 4360:2004. Tahapan pengoperasian forklift dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu pengisian bahan bakar, pengecekan, mengangkat, memindahkan dan meletakkan lalu berhenti dan parkir. Tahapan yang memilki risiko terbesar terdapat pada tahapan memindahkan dan meletakkan. Hasil analisis tingkat risiko yang didapatkan dari setiap langkah kerja pengoperasian forklift yaitu tingkat risiko very high sebanyak 3 (12%), substantial sebanyak 3 (12%), priority 3 sebanyak 10 (40%), dan acceptable sebanyak 9 (36%). Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan manajemen risiko, investigasi kecelakaan dan faktor manusia dalam kecelakaan serta keilmuan lainnya secara berkelanjutan, pembuatan SOP (standard operating procedure), melakukan tindakan kontrol, memberikan pelatihan, membuat jalur forklift, menambah safety sign dan menambah lampu yang berputar (seperti lampu emergency) pada forklift. ......This thesis contains a risk analysis on the operation of a forklift at PT XYZ in 2014. Goal is to assess the level of risk in operating the forklift. Hazard identification method using Task Risk Assessment, while for risk analysis is undertaken by semi-quantitative method that uses risk assessment criteria (consequence, exposure, and likelihood) based on AS / NZS 4360:2004. Stages of forklift operation is divided into several stages like refueling, checking, lifting, moving and put down then stop and parking. Stages that have the greatest risk are the stages moving and put down. The analysis result of the level of risks that is obtained from each step of the operation of forklift work is very high risk level there are 3 (12%), substantial there are 3 (12%), priority 3 there are 10 (40%), and acceptable there are 9 (36%). The recommendation given is to conduct risk management, accident investigation, human factors in accidents and other scientific continuously, make a SOP (standard operating procedure), the control action, provide training, create pathways forklift, adding safety sign and a rotating lights (such as emergency lights) on the forklift.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Fitri
Abstrak :
Usia anak sekolah dasar merupakan usia yang rentan, rentan terhadap pengaruh luar dan rentan terhadap penyakit. Penelitian ini dilakukan karena maraknya kasus keracunan di sekolah yang sering terjadi di Indonesia. Keamanan pangan harus menjadi perhatian dan mendapatkan pengawasan baik dari orang tua maupun guru di sekolah agar tercipta kesehatan dan keselamatan bagi anak-anak. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran persepsi terhadap keamanan pangan beserta faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi, diantaranya adalah pengetahuan, budaya, gangguan kesehatan anak, kebijakan sekolah, pengawasan guru, informasi, serta keadaan tempat berdagang. Penelitian ini membahas mengenai persepsi risiko orang tua terhadap keamanan pangan di sekolah dasar tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner ceklis untuk menilai variabel-variabel independen. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa seluruh responden memiliki persepsi yang baik terhadap keamanan pangan dengan nilai bobot rataan di atas 3,01. Responden penelitian terhadap persepsi keamanan pangan (food safety) umumnya didominasi oleh kelompok usia dewasa (25-38 tahun), tidak memiliki pekerjaan (ibu rumah tangga), dan memiliki pendidikan terakhir SMA. ...... Age child elementary school is age vulnerable, susceptible to external influences and prone to illness. The study is done because many cases of poisoning in school very often in indonesia. Food safety should be paid attention and get supervision from both parents and teachers in school to create safety and health for children. Research purposes this to look at an image perspective on food safety and factors that deals with perception, among them are knowledge, culture, disorder their children, policy school, supervision teacher, information, and of the condition a trading place. Discussed research into perception of risk parents to security crops in elementary school 2014. This research using methods research quantitative by using a questionnaire checklist to judge the variables independent. From the results of research it can be concluded that the respondents have a good perception of food safety with a value above the equivalent weight 3.01. Respondents to the study of the perception of food safety are generally dominated by early adult age group (25-38 years old), does not have a job (a housewife), and have an education senior high school.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Eka Praktiwi
Abstrak :
Tingginya aktivitas operasional logistik di PT. Z mengharuskan mereka menggunakan crane berjenis mobil sebagai alat bantu lifting untuk kapasitas diatas 15 Ton. Upaya pengendalian yang diimplementasikan dalam menyertai tingginya aktifitas lifting adalah dengan menerapkan control of work yang menjadi produk K3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Implementasi program control of work tersebut dalam kegiatan lifting di PT. Z. Analisa tingkat pemenuhan standar dan pelaksanaan kegiatan lifting sesuai dengan control of work dikaji relevansinya terhadap data kecelakaan yang terjadi berdasarkan hasil audit dengan berbasis Loss Causal Model DNV dari teori Frank Bird Jr dan George L Germain. Hasil analisa menunjukan tingkat implementasi yang cukup baik yaitu 90%, namun sekecil apapun catatan incident, akan berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi dalam menerapkan program K3. Terjadinya incident nearmiss dan kerusakan ringan pada properti yang diakibatkan kelalaian personel dan kegagalan peralatan menjadi faktor penyumbang incident tersebut, yang menjadi fokus perhatian untuk ditingkatkan lagi sistem pengendaliannya. ......High activities of logistic operational in PT. Z requires them to use mobile crane as main lifting tool for lifting capacity above 15 Ton. To assist high lifting activity, control work system is implemented by addopting Control of Work from Safety Department (K3). The purpose of this research is to assess of implementation of the Control of Work in lifting activity at PT. Z. Analysis of compliance level to the standard and lifting activity based on standard is reviewed toward accident data occurred using Loss Causal Model DNV from theori of Frank Bird Jr dan George L Germain. Analysis result showing the implementation level reach 90%. However, no matter how minor the accident report, it will impact to the goal of the organization in implementing of the safety program. Nearmiss incident and minor property damage phenomenal caused by human error and peralatan fault become a main contribution of lifting accident which shall be a main concern for improvement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasdikin
Abstrak :
Persepsi karyawan terhadap penerapan program K3 adalah pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan yang bertujuan agar karyawan terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggali persepsi karyawan terhadap program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Peternakan Ayam Broiler PT XYZ Wilayah Tangerang. PT XYZ merupakan perusahaan poultry atau peternakan ayam yang memiliki tingkat bahaya dan resiko yang cukup tinggi bagi karyawan yang bekerja di lapangan. Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 56 orang. Penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu menggunakan kuesioner persepsi (kuantitatif) dan wawancara yang ditujukan kepada karyawan dan manajemen perusahaan (kualitatif). Program K3 yang diterapkan di PT XYZ antara lain pelatihan K3, Standar Operasional Prosedur (SOP), Alat Pelindung Diri (APD), Sarana dan prasarana, Jaminan K3, Beban kerja dan Jam kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi secara umum responden terhadap program K3 di PT XYZ masih kurang baik. Dari hasil kuosioner didapatkan gambaran mengenai persepsi karyawan terhadap program K3 antara lain : Persepsi karyawan berdasarkan Pengetahuan K3 yg berkategori baik sebanyak 29 atau 51,8 % dan yang berkategori kurang baik sebanyak 27 atau 48,2 % responden, sedangkan persepsi karyawan berdasarkan sikap yang berkategori baik sebanyak 23 responden atau 41,1 % dan yang berkategori kurang baik sebanyak 33 responden atau 58,9 %. ...... Employee perceptions of program implementation Ocupational safety and health is a view of what is given to the employee that the company aims to secure the safety and health of employees work. The primary objective of this study is to investigate and explore employee perceptions of safety and health programs in Poultry Broiler XYZ Tangerang region. XYZ is a company of poultry or poultry that has the level of hazard and high risk for employees who work in the field. The number of respondents involved in this study were 56 people. This research was conducted by two methods: using perception questionnaire (quantitative) and interviews addressed to employees and company management (qualitative). Ocupational safety and health program implemented in PT XYZ including training Ocupational safety and health, Standard Operating Procedures (SOP), Personal Protective Equipment, facilities and infrastructure, Security Ocupational Safety and Health , workload and working hours. The results showed that the general perception of respondents to the Ocupational Safety and Health program in PT XYZ is still not good. From the results obtained questionnaire overview of employee perceptions of Ocupational Safety and Health program are: perception of employees based knowledge Ocupational Safety and Health which categorized either by 29 or 51.8% were categorized as poor and as much as 27 or 48.2% of respondents, while the perception of employees categorized by attitude well as much as 23 respondents or 41.1% were categorized as poor and a total of 33 respondents, or 58.9%.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library