Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santi Widiasari
"Daun Mahkota dewa diketahui mempunyai efek antiinflamasi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah ekstrak daun Mahkota Dewa yang dikemas dalam bentuk kitosan nanopartikel, dapat memberikan efek antiinflamasi lebih baik pada organ kolon mencit kolitis ulseratif KU akibat induksi dextran sodium sulfat DSS , dibandingkan dengan ekstrak etanol saja. Pada penelitian dianalisa efek ekstrak daun Mahkota Dewa yang dikemas dalam bentuk kitosan nanopartikel dalam menghambat inflamasidengan melihat ekspresi cox-2 dan iNos. Efek antiinflamasi diuji menggunakan mencit sebanyak 36 ekor yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal, kontrol negatif, ekstrak daun dosis 12.5 dan 25 mg/kgBB, ekstrak daun kitosan nanopartikel dosis 6.25 dan 12,5 mg/kgBB. Induksi DSS 1 b/v diberikan melalui air minum selama 6 minggu perlakuan secara berselang-seling. Pada akhir percobaan kolon mencit difiksasi dalam larutan buffer formalin 10 kemudian dilakukan pemeriksaan imunohistokimia untuk mengetahui ekspresi protein inflamasi berupa COX-2 dan iNOS.Ekstrak daun Mahkota Dewa dosis 25 dan 12,5 mg/kg BB dan ekstrak daun Mahkota Dewa dalam Kitosan Nano Partikel dosis 12,5 dan 6,25 mg/kg BB mampu menurunkan inflamasi signifikan dibandingkan dibandingkan dengan kelompok DSS. Terlihat dari skor hasil pewarnaan imunohistokimia protein COX-2 dan iNOS dianalisis menggunakan uji statistik didapat nilai. p<0,05 untuk semua kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (hanya men dapat DSS). Ekstrak daun Mahkota Dewa (dosis 25 dan 12,5 mg/kg BB) dan ekstrak daun Mahkota Dewa dalam Kitosan Nano Partikel (dosis 12,5 dan 6,25 mg/kg BB) mampu menghambat proses inflamasi kolon mencit yang diinduksi DSS, ditunjukkan oleh penekanan ekspresi protein inflamasi COX- 2 dan iNOS.

Mahkota Dewa is known to have anti inflammatory effect. This study was conducted to test whether the extract of Mahkota Dewa leaf packaged in the form of chitosan nanoparticles, can provide better antiinflammatory effect on colon of ulcerative colitis UC due to induction of dextran sodium sulfate DSS , compared with ethanol extract alone. The study analyzed the effect of Mahkota Dewa leaf extract packed in the form of chitosan nanoparticles in inhibiting inflammatory by evaluating the expression of COX 2 and iNOS. Anti inflammatory effect was tested using 36 mice divided into 6 groups, normal group, negative control, leaf extract dose 12.5 and 25 mg kgBB, leaf extract chitosan nanoparticle dose 6.25 and 12.5 mg kgBB. DSS induction of 2 w v is administered through drinking water for 6 weeks of intermittent treatment. At the end of the experiment the mice colon was processed in 10 formalin buffer solution then immunohistochemical examination was performed to determine the expression of inflammatory proteins COX 2 and iNOS . Mahkota Dewa leaf extract dose 25 and 12,5 mg kg BW and Dewa Mahkota Dewa leaf extract in Chitosan Nano Particle dose 12,5 and 6,25 mg kg BW can decrease inflammation significantly compared to DSS group. The immunohistochemical staining results of COX 2 and iNOS proteins were analyzed using statistical tests obtained p <0.05 for all treatment groups compared with the negative control group (DSS only). Extract of Mahkota Dewa leaf (dose 25 and 12,5 mg / kg BW) and leaf extract of Mahkota Dewa in Chitosan Nano particle (dose 12,5 and 6,25 mg / kg BW) able to inhibit inflammatory process on DSS induced mice, by suppressing the expression of COX-2 and iNOS inflammatory proteins."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Trias Ramadanty
"ABSTRAK
Latar belakang.:Kurkumin merupakan senyawa polifenolik yang memiliki aktivitas farmakalogi, sebagai antikanker, seperti pada kanker ovarium. Kurkumin memiliki bioavaibilitas rendah karena tidak terabsorpsi baik dan mengalami metabolisme tinggi. Ukuran partikel merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses absorpsi dimana memperkecil ukuran partikel dapat meningkatkan kelarutan suatu senyawa dan transpor melintasi membran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui modifikasi ukuran partikel pada profil farmakokinetik kurkumin dalam darah dan pada organ ovarium.Metode : Penelitian dilakukan pada tikus betina Sprague Dawley yang diberi kurkumin dan nanokurkumin sebesar 500 mg/kgBB secara oral. Darah diambil dari vena ekor pada menit ke 10, 15, 30, 45, 75, dan 120 menit, dan organ ovarium diambil pada menit ke 120 dan 180. Analisis kadar kurkumin pada plasma dan ovarium menggunakan UPLC-MS/MS serta dilakukan analisis parameter famakokinetik.Hasil penelitian : Kurkumin pada kelompok kurkumin dan nanokurkumin terdeteksi dan terukur dalam plasma dan organ ovarium. Secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara kelompok kurkumin dan kelompok nanokurkumin dalam parameter farmakokinetik di plasma maupun ovarium. Namun, kadar di organ ovarium pada kelompok nanokurkumin lebih tinggi 1,3 kali dan 3,6 kali dibandingkan kelompok kurkumin pada menit ke 120 dan ke 180.Kesimpulan : Penurunan ukuran partikel kurkumin tidak meningkatkan kadar obat dalam plasma tetapi meningkatkan distribusi kurkumin dalam organ ovarium.

ABSTRACT
Background Curcumin is a polyphenolic compound that has pharmacological activity, as an anticancer, such as in ovarian cancer. Curcumi has low bioavailability because it is not well absorbed and has high metabolism. Particle size is one factor that can affect the absorption process, minimizing particle size can increase the solubility of a compound and transport across the membrane. The purpose of this study was to determine the modification of particle size in pharmacokinetic profile of curcumin in blood and ovarian organs.Method The study was conducted on Sprague Dawley female mice given curcumin and nanocurcumin of 500 mg kgBW orally. Blood was taken from the vein of the tail at 10, 15, 30, 45, 75, and 120 minutes, and the ovarian organs were taken at 120 and 180 minutes. Curcumin levels in plasma and ovaries analyzed using UPLC MS MS and also pharmacokinetic parameter.Result Curcumin were detectable and measurable in plasma and ovarian organs curcumin and nanocurcumin groups. Overall there were no statistically significant difference of pharmacokinetic parameters between curcumin and nanocurcumin groups in both plasma and ovaries. However, levels of curcumin in ovarian organs at nanocurcumin group were 1.3 and 3.6 times higher than curcumin at 120 and 180 minutes.Conclusion Particle size reduction of curcumin did not increase the amount of curcumin in the plasma but increases the distribution of curcumin in ovarian organs."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library