Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitanggang, Nobelitha G. Aldine
Abstrak :
ABSTRAK
Jakarta merupakan ibukota Indonesia dengan penduduk yang sangat padat, kurang lebih empat juta dari sembilan juta diantaranya di Jakarta menempuh perjalanan ke dan dari kota setiap hari kerja maupun hari libur. MRT dapat menjadi solusi alternatif transportasi bagi masyarakat yang juga ramah lingkungan. Kehidupan dan aktivitas ekonomi sebuah kota tergantung dari seberapa mudah warga kota melakukan perjalanan atau mobilitas dan seberapa sering mereka dapat melakukannya ke berbagai tujuan dalam kota. Kota Jakarta yang memiliki kepadatan lalu lintas akan sangat terlihat dampaknya saat MRT sudah berjalan dengan efektif. Adanya perubahan sikap dan mental masyarakat dalam menggunakan MRT akan sangat terlihat, terutama perubahan ketika individu mengalami perbedaan pola perilaku tertentu yang dikombinasikan dengan objek tertentu dalam batasan ruang dan waktu tertentu. Yang dimana dalam hal ini, penerapan arsitektur perilaku yaitu behavior setting dapat menjadi suatu teori yang dapat di dalami sebagai suatu lingkungan binaan yang diciptakan oleh manusia, sehubungan dengan pengertian di atas maka teori tersebut membahas tentang hubungan antara tingkah laku manusia dengan lingkungannya khususnya dalam ruang arsitektur kota. Sehingga adanya MRT yang merupakan terobosan dalam transportasi umum akan sangat memberikan dampak dalam behavior setting manusia dengan lingkungannya. Dengan demikian, melalui teori tersebut akan terlihat kesesuaian antara behavior setting yang terbentuk dengan fungsi ruang di Stasiun MRT Blok M Jakarta.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abyan
Abstrak :
This study explores how blue-green infrastructure, in this case Tebet Eco Park in Jakarta, can engender community identity. Specifically, study explores the relationship between physical environments of blue-green infrastructure such as Tebet Eco Park and any related social dynamics which contribute to community identity formation. This study employs a qualitative method approach, using observations, mapping, and interviews with park users as methods to gather in-depth data on park usage and impactful community engagement initiatives. These findings demonstrate how blue-green infrastructures can enhance social interactions, instill a sense of belongingness and strengthen community identity. This study contributes to urban design by underscoring the necessity of considering environmental and sociological considerations when creating public spaces. Key elements, including comfort and attractiveness of a park are explored with regard to their roles in creating strong community identity. This case study can inform future urban planning efforts aimed at creating public spaces which foster stronger bonds through sustainable and inclusive practices. ......Studi ini mengeksplorasi bagaimana blue-green infrastructure, dalam kasus ini Tebet Eco Park di Jakarta, dapat membentuk community identity. Secara khusus, studi ini mengeksplorasi hubungan antara lingkungan fisik blue-green infrastructure seperti Tebet Eco Park dan dinamika sosial terkait yang berkontribusi pada pembentukan community identity. Studi ini menggunakan pendekatan metode kualitatif, menggunakan observasi, pemetaan, dan wawancara dengan pengguna taman sebagai metode untuk mengumpulkan data mendalam tentang penggunaan taman dan inisiatif keterlibatan masyarakat yang berdampak. Temuan ini menunjukkan bagaimana infrastruktur biru-hijau dapat meningkatkan interaksi sosial, menanamkan rasa memiliki, dan memperkuat community identity. Studi ini berkontribusi pada desain perkotaan dengan menggarisbawahi perlunya mempertimbangkan pertimbangan lingkungan dan sosiologis saat menciptakan ruang publik. Elemen-elemen utama, termasuk kenyamanan dan daya tarik taman dieksplorasi sehubungan dengan perannya dalam menciptakan community identity yang kuat. Studi kasus ini dapat menginformasikan upaya perencanaan perkotaan di masa mendatang yang bertujuan untuk menciptakan ruang publik yang menumbuhkan ikatan yang lebih kuat melalui praktik yang berkelanjutan dan inklusif.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfan Nur Akbar
Abstrak :
Tesis ini mengkaji tentang fenomena penggunaan ruang publik oleh pedagang kaki lima di jalur hijau Kanal Banjir Timur. Pedagang kaki lima memiliki peran dalam kehidupan perkotaan khususnya masyarakat menengah kebawah sebagai lapangan kerja, peluang wirausaha, serta memperdagangkan barang dan jasa dengan harga yang lebih terjangkau. Namun keberadaan pedagang kaki lima di jalur hijau Kanal Banjir Timur diyakini telah mengambil alih bentuk ruang publik sehingga kehadirannya mengakibatkan kemacetan dan ketidakteraturan. Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk merumuskan panduan rancang ruang publik yang mampu mendukung aktivitas pedagang kaki lima. Sedangkan sasaran dari penelitian ini adalah dengan memahami penggunaan jalur hijau Kanal Banjir Timur sebagai ruang terbuka publik dan fungsinya sebagai ruang ketiga. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode desain naratif untuk mengembangkan pemahaman peneliti tentang peran pedagang kaki lima dalam pembentukan ruang publik. Tesis ini ingin menunjukan bahwa dengan perancangan ruang, pengembangan fungsi, dan perbaikan pergerakan dapat meningkatkan kualitas jalur hijau Kanal Banjir Timur sebagai ruang publik ......his thesis examines the phenomenon of the use of public space by street vendors in the green lane of the Kanal Banjir Timur. Street vendors have a role in urban life, especially for the lower middle class, as employment, entrepreneurial opportunities, and trading goods and services at more affordable prices. However, the presence of street vendors in the green lane of the Kanal Banjir Timur is believed to have taken over the form of public space so their presence results in congestion and disorder. The purpose of this research is to formulate design guidelines for public spaces that can support the activities of street vendors. The target of this research is to understand the use of the Kanal Banjir Timur Green Lane as a public open space and its function as a third space. The research was conducted using a narrative design method to develop the researcher's understanding of the role of street vendors in the formation of public space. This thesis aims to show that spatial design, functional development, and movement improvements can improve the quality of the Kanal Banjir Timur Green Lane as a public space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Widiastuti Soepandji
Abstrak :
ABSTRAK Pejalan kaki merupakan salah satu pelaku utama di ruang urban. Kelompok usia pejalan kaki yang secara fisik paling lemah terhadap sibuk dan ramainya ruang urban adalah kelompok usia kanak-kanak dan kelompok usia lanjut. Penelitian keduanya dapat digunakan sebagai parameter keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki kelompok usia remaja, pemuda dan dewasa. Kondisi yang mempengaruhi kegiatan berjalan kaki ialah cuaca, ruang berpindah, ruang berhenti, lingkungan, sarana dan prasarna, perilaku, peraturan, logika berpikir dan perasaan pelaku ruang. Kondisi tersebut diatasi oleh pejalan kaki dengan taktik-taktik tertentu sesuai kondisi yang terjadi saat perjalanan kaki dilakukan. Penelitian tesis ini mengenai taktik pejalan kaki usia kanak-kanak dan usia lanjut berdasarkan teori de Certeau yang didukung oleh teori perilaku, aksi dan interaksi dari Pierre Bordieu dan ruang berjalan kaki di ruang urban dari John Fruin. Sedangkan metode penelitian yang akan saya gunakan adalah metode penelitian studi kasus dari Robert K. Yin yaitu eksplorasi subjek pada tiap kasus secara rinci dan mendalam tanpa mempengaruhi perilaku yang biasa dilakukan oleh subjek. Lokasi penelitian di Jalan Margonda Raya Depok-Jawa Barat. Jalan tersebut merupakan jalan utama kota Depok yang merupakan titik pertemuan antara ruang bertinggal, ruang berkegiatan dan koridor transportasi masyarakat. Penelitian ini mengungkap taktik pejalan kaki sebagai aksi terhadap lingkungannya, proses produksi ruang perpindahan dan pemberhentian pejalan kaki sebagai reaksi yang dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan kondisi fisik di lingkungan urban serta sebagai bahan awal untuk memberikan rekomendasi penyusunan urban design guidelines wilayah Margonda Raya Depok.
ABSTRACT Pedestrians are one of the main actors at the urban space. The most fragile age segments against the crowd of urban space are the children and the elders. Research based on that two age segments can be adopted as security and comfort parameter for the other segments, the teenagers, the youngsters and the adults. The conditions which influence the pedestarian activity are climate, moving space, stopping/idle space, environment, facility, customs, rules, logical thinking and the sense of the space actor. The conditions above are solved by several specific tactics which depend to the conditions. This thesis research is about the tactic of child pedestrians and elder pedestrians based on de Certeau tactic theory which is supported by habitus theory, action and reaction by Pierre Bordieu and the walking space at the urban area by John Fruin. The research method which is used, is case study research method from Robert K. Yin. The method is applied by detailed and in-depth subjects exploration on each cases without influencing the habitual deeds of the subjects Research location is Margonda Raya Street, Depok-West Java. The street is a main street of Depok City, which is the intersection between living space, activity space and mass transportation corridor. This method explains the pedestrians tactic as action to the environment, transformation space production process and pedestrian stoppings as reaction which are influenced by society habit and physical condition at the urban environment and as introductory materials for giving recommendation about urban design guidelines planning on Margonda Raya Depok.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T 27629
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zilyani Mega Utari
Abstrak :
Halte merupakan salah satu sarana transportasi publik yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas semua orang pada ruang publik. Namun, banyak penyandang disabilitas yang masih merasa kesulitan untuk mengakses sarana tersebut. Penerapan desain inklusif harus dilakukan dengan baik dan benar, agar memenuhi kebutuhan mobilitas bagi individu dengan keterbatasan kemampuan yang dimilikinya. Tujuan dari tulisan ilmiah ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan aksesibilitas guna memenuhi kebutuhan mobilitas penyandang disabilitas pada sarana transportasi publik. Metode yang digunakan pada tulisan ini adalah metode analisis kualitatif dengan melakukan studi literatur dan kajian terhadap Halte TransJakarta Kampung Melayu. Analisis yang dilakukan mengacu pada hasil studi literatur mengenai ketentuan aksesibilitas pada sarana transportasi publik. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, ketersediaan elemen akses menjadi hal penting yang harus dilakukan. Selain itu, ketentuan variabel dari setiap elemen juga harus diperhatikan, bukan hanya sekedar menjadi checklist semata, melainkan harus inklusif guna memenuhi kebutuhan semua pengguna. ......The bus stop is one of the public transportation facilities whose aims to meet the mobility needs of all people in public spaces. In fact, many people with disabilities still find it difficult to access these facilities. The application of inclusive design must be implemented properly and correctly, in order to meet the mobility needs of individuals with limited abilities they have. The purpose of this scientific paper is to identify the application of accessibility to meet the mobility needs of persons with disabilities on public transportation facilities. The method used in this paper is a qualitative analysis method by conducting a literature study and study of Kampung Melayu TransJakarta Shelter. The analysis conducted refers to the results of a literature study on the provisions of accessibility on public transportation facilities. Based on the results of scientific studies, the availability of access elements is an important thing to do. In addition, the variable provisions of each element must also be considered, not just being a checklist alone, but must be inclusive to meet the needs of all users.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Tirtarahardja
Abstrak :
Pembahasan dari skripsi ini adalah ambiguitas ruang kota yang terjadi akibat dari variasi persepsi akan suatu tempat publik. Studi kasus yang dipilih adalah trotoar di Bunderan Slipi. Fokus pembahasan yang digunakan adalah teori ambiguitas arsitektur kota. Mengerucut pada bagaimana aktor-aktor yang berhubungan dengan sebuah ruang menjalani kegiatan di dalam ruang tersebut. Kehidupan publik dilihat berdasarkan respon terhadap unsur-unsur yang ada di dalam tapak. Respon ini merupakan sebuah persepsi ruang yang unik dan berbeda-beda bagi tiap individu. Persepsi ruang yang berbeda-beda akan sebuah tempat menjadikan sebuah ruang kota ambigu. Ambiguitas ini sangat jelas terjadi di trotoar Bunderan Slipi dengan banyaknya pedagang liar yang ada di dalam tapak. ...... The study in this essay is about urban space ambiguity that happens because of various perception of one public place. The chosen case is Bunderan Slipi Sidewalk. The study focused on urban space ambiguity theory. Pursed in how the actors who have something to do with the space do something inside the space. The public life observed as an unique and different form of perception from each individual. These different perception ought to make a place become an ambiguous urban space. Bunderan Slipi sidewalk have a very clear ambiguity with many street vendor on the sidewalk.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Yosephine
Abstrak :
Kehidupan masyarakat tidak terlepas dari kebudayaan yang dimiliki. Kemampuan masyarakat berbeda untuk mengadaptasi dan mengolah kebudayaan yang telah mengakar di dalam dirinya, hal ini berlaku pada masyarakat yang berada di daerah pedalaman maupun masyarakat yang menjalani kehidupannya di kota besar. Objek penelitian pada karya ilmiah ini adalah orang sub etnis Batak Toba yang tinggal di Jakarta. Topik yang saya angkat pada pembahasan ini mengenai pengaruh budaya Batak Toba oleh orang Batak Toba yang tinggal di Jakarta dalam penggunaan ruang hunian mereka. Penelitian yang dilakukan memperoleh kesimpulan awal mengenai pengaruh budaya Batak Toba terhadap penggunaan ruang hunian orang Batak Toba di Jakarta. ......People`s lives can not be separated from their culture. They have different abilities to adapt and cultivate their culture which is deeply rooted in them, not only the people who lives in the village but also the people in the city. The object for this study is Batak Toba`s people who lives in Jakarta. My topic is the influence of Batak Toba culture by Batak Toba`s people who lives in Jakarta in managing their house`s space. This study get an early conclusion about the influence of Batak Toba culture in managing space for house in the city.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Mahara Adhistiyo
Abstrak :
Artificial lighting is one of the elements in architecture that is able to deliver the meaning, so that lighting has an important role for humans to recognize the space. The identity of place will be formed based on each user's perception of space, and this element of light become one of the forming quality space. The need of lighting space will be affected by human activities that occur in it, but on the other side, the artificial lighting system is formed based on architectural significance to be conveyed. In this paper, the authors take a case study on the South Alun-alun of Yogyakarta, where there is a modern intervention of secondary artificial lighting that has very different characteristics to the primary artificial lighting. The authors will analyze the role of artificial lighting based on the South Alun-alun ​​Yogyakarta’s space function. The result performed by calculating the amount of light luminance and literature review on the lighting theory that supports findings in the field that the identity of the place has changed between then and now.
Tata cahaya buatan merupakan salah satu elemen dalam arsitektur yang mampu menyampaikan makna di dalamnya, sehingga tata cahaya berperan penting bagi manusia untuk mengenali ruangnya. Identitas sebuah tempat akan terbentuk berdasarkan pada persepsi masing-masing pengguna ruang, dan elemen cahaya pada ruang ini lah yang menjadi salah satu pembentuk kualitas ruang. Kebutuhan ruang akan tata cahaya dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang terjadi di dalamnya, namun di sisi lain, tata cahaya buatan dibentuk berdasar pada makna arsitektur yang ingin disampaikan. Dalam tulisan ini penulis mengambil sebuah studi kasus yang terjadi pada Alun-alun Selatan Yogyakarta, di mana terdapat terjadi sebuah intervensi modern dari pencahayaan buatan sekunder yang memiliki karakteristik sangat berbeda dengan pencahayaan buatan primernya. Penulis akan menganalisa peran pencahayaan buatan terkait fungsi ruang Alun-alun Selatan Yogyakarta. Hasil yang didapat dilakukan dengan menghitung besar luminansi cahaya dan tinjauan pustaka mengenai teori tata cahaya yang mendukung hasil temuan di lapangan bahwa tempat tersebut telah mengalami perubahan bentuk antara dulu dan sekarang.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Rahmadi Djajasudarma
Abstrak :
ABSTRAK

Pengalaman arsitektur adalah sensasi yang dirasakan dalam suatu ruang baik secara temporer maupun permanen. Beberapa ruang dapat menghadirkan kejadian-kejadian masa lalu atau membawa kita ke tempat yang hanya ada dalam imajinasi. Topik ini akan membahas bagaimana imajinasi kerekayasaan cara Disney (Walt Disney Imagineering) menciptakan sebuah pengalaman yang mengesankan pada tempat hiburan dimana mendongeng merupakan prinsip utama dalam mendesain ruang. Dengan mengambil beberapa contoh taman hiburan Disney, dapat digambarkan bagaimana setiap taman hiburan memiliki persamaan dan juga perbedaan yang khas. Dalam analisis ini, suatu pengalaman dapat tercapai jika penggunanya dapat mempersepsikan ilusi sebuah taman hiburan yang menimbulkan perasaan nostalgia dan takjub.


ABSTRACT

Experience in architecture is a sensation in which some spaces could trigger childhood memories, while some can become places from the imagination. This topic will focus on how Walt Disney Imagineering create memorable experience in the theme parks through its importance on storytelling that became the primary basis of creation. By looking at some of the Disney theme parks, it will give an image of how each park is distinct yet have some similarities to each other. From this analysis, experience is achieved when its user is able to perceive illusions inside the theme parks that evokes both nostalgia and wonder.

Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Maulana
Abstrak :
[Persaingan global kini mengerucut menjadi persaingan antarkota. Setiap kota harus mampu menunjukkan daya saing agar dapat memiliki posisi di dunia. Persaingan ini memicu pemerintah kota untuk mencari identitas yang dapat memberikan citra yang berbeda dengan kota lainnya. Proses pencarian identitas ini dikenal sebagai strategi city branding. Identitas yang berbeda dapat diperoleh melalui inovasi dan kreativitas. Dengan kata lain, kota memerlukan individu-individu yang kreatif. Di dalam skripsi ini akan dibahas mengenai keterkaitan antara komunitas kreatif dan city branding melalui studi kasus Bandung Juara, dengan tujuan untuk mengetahui strategi branding pemerintah kota dan kebijakannya dalam menanggapi keberadaan komunitas kreatif.;The global competition today pursed into intercity competition. Each cities must be able to demonstrate their competitiveness to be noticed. This competition triggered the municipalities to find identities that can give distinctive images from the other cities. This process is known as city branding strategy. Difference identities can be obtained through innovation and creativity. In other words, the cities require creative individuals. This paper will discuss about the relation between creative communities and city branding through the case studies of Bandung Juara, with the aim to determine the branding strategies of municipality of Bandung and its policies in response to the presence of creative communities.;The global competition today pursed into intercity competition. Each cities must be able to demonstrate their competitiveness to be noticed. This competition triggered the municipalities to find identities that can give distinctive images from the other cities. This process is known as city branding strategy. Difference identities can be obtained through innovation and creativity. In other words, the cities require creative individuals. This paper will discuss about the relation between creative communities and city branding through the case studies of Bandung Juara, with the aim to determine the branding strategies of municipality of Bandung and its policies in response to the presence of creative communities., The global competition today pursed into intercity competition. Each cities must be able to demonstrate their competitiveness to be noticed. This competition triggered the municipalities to find identities that can give distinctive images from the other cities. This process is known as city branding strategy. Difference identities can be obtained through innovation and creativity. In other words, the cities require creative individuals. This paper will discuss about the relation between creative communities and city branding through the case studies of Bandung Juara, with the aim to determine the branding strategies of municipality of Bandung and its policies in response to the presence of creative communities.]
2015
S59196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>