Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tomu Juliani
Abstrak :
Latar belakang: Kondisi badai sitokin atau hiperinflamasi pada COVID-19 dapat berakibat fatal pada pasien. Inflamasi juga dapat menyebabkan gangguan koagulasi. Rasio netrofil limfosit (RNL) dan rasio platelet limfosit (RPL) telah diketahui dapat menjadi penanda inflamasi pada beberapa penyakit. Status koagulasi pasien dapat dilihat dari parameter nilai D-dimer. Peran penanda hayati yang dapat menggambarkan keadaan tromboinflamasi pada pasien COVID-19 tersebut perlu ditelaah lebih lanjut. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan nilai RNL, RPL dan D-dimer terhadap luaran tatalaksana pasien COVID-19 terkonfirmasi di RSUP Persahabatan. Metode penelitian: Analisis observasional kohort retrospektif terhadap pasien COVID-19 terkonfirmasi yang dirawat di RSUP Persahabatan secara total sampling diperoleh dari bulan Maret sampai dengan Juli 2020. Kami meninjau 214 rekam medis pasien COVID-19 terkonfirmasi yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian: Rerata usia pasien pada penelitian ini adalah 54,35 tahun, didominasi oleh laki-laki sebanyak 60,7%. Status gizi pasien paling banyak adalah normal sebesar 54,7%. Proporsi pasien yang memiliki komorbid sebanyak 65,4%. Komorbid yang paling banyak adalah hipertensi, kedua adalah diabetes melitus. Derajat penyakit paling banyak adalah berat-kritis sebanyak 76,1%, diikuti sedang 20,1%, ringan 3,7%. Median lama rawat adalah 12 hari. Pasien meninggal sebanyak 60 orang (28%). Nilai median RNL, RPL dan D-dimer awal pasien adalah 5,75 (0,68-81,5), 243,5 (44,7-1607) dan 1140 (190-141300), secara berurutan. Terdapat hubungan antara nilai RNL (p=0,000), RPL (0,013) dan D-dimer (0,032) terhadap luaran pasien. Kesimpulan: Nilai RNL, RPL dan D-dimer awal perawatan pasien COVID-19 terkonfirmasi di RSUP Persahabatan berhubungan dengan luaran tatalaksana pasien. ......Backgrounds: Cytokine storm or hyperinflammation in COVID-19 can cause fatal outcome for patients. Imflammation also can cause hypercoagulation. Neutrophil lymphocyte ratio (NLR) and platelet lymphocyte ratio (PLR) have already known as inflammation marker in several diseases. Coagulation status in patients could be measured by D-dimer value. The role of biomarkers for that thromboinflammation in COVID-19 should be explored. Aims: to know the association between NLR, PLR and D-dimer value with confirmed COVID-19 patients’ outcome in Persahabatan hospital, Jakarta Methods: We performed observational retrospective cohort analysis of confirmed COVID-19 patients hospitalized in Persahataban hospital. Subjects by means of total sampling were confirmed COVID-19 patients between March till July 2020. We reviewed the medical record of 214 patients whom met the inclusion criteria. Results: Mean age of patients in this study were 54,35 years old, dominated by males (60,7%). Most of the patients were with normal nutritional status (54,7%) and presented with comorbidity (65,4%). Diabetes melitus was the most frequent comorbidity, second was hypertension. Disease severity was severe to critical in 76,1% patients, 20,1% in moderate cases and 3,7% in mild case. Length of hospital stay was 12 days. Death patients were 60 (28%). The median of initial NLR, PLR and D-dimer value were 5,75 (0,68-81,5), 243,5 (44,7-1607) dan 1140 (190- 141300), respectively. There were an association between NLR (p=0,000), PLR (0,013) and D-dimer value (p=0,032) with patients’ outcome. Conclusions: There were association between NLR, PLR and D-dimer value on admission with confirmed COVID-19 patients’ outcome in Persahabatan hospital.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Andriani
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang : Tuberkulosis TB merupakan masalah kesehatan dunia dan di Indonesia. Data Global Tuberculosis Report 2015 menyatakan hanya 3 juta 58 dari 5,2 juta kasus TB paru di dunia pada tahun 2014 dikonfirmasi secara bakteriologis menggunakan pemeriksaan apusan dahak basil tahan asam BTA , biakan Mycobacterium tuberculosis M. tb atau Xpert MTB/RIF. Kasus TB dengan hasil apusan dahak BTA negatif dilaporkan sebanyak 36 dari total kasus TB di dunia dan sebanyak 104.866 kasus 32 dari total kasus TB di Indonesia. Pemeriksaan Xpert MTB/RIF adalah pemeriksaan molekuler yang mendeteksi M. tb dalam dua jam. Belum banyak data mengenai peran pemeriksaan Xpert MTB/RIF dibandingkan dengan pemeriksaan biakan M.tb sebagai pemeriksaan baku emas di negara-negara berkembang, khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi pemeriksaan Xpert MTB/RIF dalam mendeteksi M.tb dibandingkan dengan biakan M.tb sebagai baku emas pada pasien TB paru klinis kasus baru.Metode : Penelitian ini menggunakan desain uji diagnostik dan sampel dikumpulkan secara consecutive sampling terhadap 71 pasien TB paru klinis kasus baru dengan hasil apusan dahak BTA 3 kali negatif di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta mulai bulan Januari hingga Agustus 2016. Dilakukan pemeriksaan dahak Xpert MTB/RIF, dahak biakan M.tb dengan media Lowenstein-Jensen dan pengambilan data gambaran foto toraks dalam 1 bulan terakhir.Hasil : Terdapat 71 sampel penelitian yaitu pasien TB paru klinis kasus baru dengan hasil apusan dahak BTA negatif di RSUP Persahabatan Jakarta dari bulan Januari ndash; Agustus 2016. Karakteristik pasien terbanyak adalah laki-laki 62 , usia 40-59 tahun 47,9 , IMT 18,5-24,99 60,6 , tidak pernah merokok 49,3 , IB ringan 69 , tidak terdapat kontak TB 80,3 , penyakit komorbid tumor paru 12,7 , keluhan batuk ge;2 minggu 74,6 dan gambaran foto toraks curiga TB berupa lesi luas 76,1 . Berdasarkan total 71 pasien, hasil pemeriksaan dahak Xpert MTB/RIF hanya positif M. tb terdeteksi pada 10 pasien dengan sebanyak 5 pasien dari jumlah tersebut memiliki hasil pemeriksaan dahak biakan M.tb positif. Sebaliknya, ditemukan hasil pemeriksaan dahak biakan M.tb positif dan hasil pemeriksaan dahak Xpert MTB/RIF negatif M. tb tidak terdeteksi pada 1 pasien.Kesimpulan : Pemeriksaan dahak Xpert MTB/RIF dibandingkan dengan dahak biakan M.tb dengan media Lowenstein-Jensen sebagai baku emas memiliki sensitivitas 83,33 , spesifisitas 92,3 , nilai duga positif 50 , nilai duga negatif 98,36 , rasio kemungkinan positif 10,81 dan rasio kemungkinan negatif 0,18 pada pasien TB paru klinis kasus baru.
ABSTRACT
Background Tuberculosis TB is one of the health problems in the world and in Indonesia. Global Tuberculosis Report 2015 states that only 3 million 58 of the estimated 5.2 million pulmonary TB in 2014 were bacteriologically confirmed using acid fast bacilli AFB assay, Mycobacterium tuberculosis M. tb culture or Xpert MTB RIF. Smear negative TB cases are reported as many as 36 of all TB cases in the world and 104.866 cases 32 of all TB cases in Indonesia. Xpert MTB RIF assay is a rapid molecular test which can detect M. tb within two hours. There has been lack of datas about the role of Xpert MTB RIF assay compared to M. tb culture as gold standard in developing countries, especially Indonesia. This study aims to evaluate the accuracy of Xpert MTB RIF assay for M. tb detection compared to M.tb culture as gold standard in clinically diagnosed tuberculosis new case patients.Methods This study used diagnostic test design study and all samples collected using consecutive sampling of the 71 clinically diagnosed tuberculosis new case patients with three times AFB negative sputum results in Persahabatan Hospital, Jakarta from Januari to August 2016. Xpert MTB RIF assay, M. tb culture with Lowenstein Jensen medium and chest radiograph in last 1 month were done.Results There are 71 samples which are clinically diagnosed tuberculosis new case patients with acid fast bacilli negative in Persahabatan Hospital, Jakarta from Januari ndash August 2016. Patient characteristics with the highest result are male 62 , 40 59 year old 47.9 , BMI 18,5 24,99 60.6 , non smoker 49.3 , IB mild 69 , no TB contacts 80.3 , lung tumors as comorbid disease 12.7 , symptom cough ge 2 weeks 74.6 and chest radiograph with far advanced lesion 76.1 . Based on total 71 patients, Xpert MTB RIF is only positive M. tb detected in 10 patients with 5 of them have positive M. tb culture. On the other hand, there is 1 patient with positive M. tb culture and negative Xpert MTB RIF M. tb not detected . Conclusion The Xpert MTB RIF compared to M.tb culture with Lowenstein Jensen medium as gold standard has sensitivity 83.33 , specificity 92.3 , positive predictive value 50 , negative predictive value 98.36 , positive likehood ratio 10.81 and negative likehood ratio 0.18 in clinically diagnosed tuberculosis new case patients.
2016
T55698
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library