Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Romy Piliando
Abstrak :
Di dalam proses penyelenggaraan konstruksi, tahapan tender atau proses pelelangan merupakan salah satu bagian kunci yang tidak kalah pentingnya dengan kegiatan lainnya. Hal ini dikarenakan kesuksesan pada tahapan ini merupakan kegiatan awal dari penyelenggaraan konstruksi tidak akan pernah dimulai. Pada saat ini, penyelenggaraan lelang diatur pada Keppres 80/2003 dimana Proyek Pemerintah lebih mengacu pada usaha untuk mencari Harga Penawar Terendah (Terendah Responsif). Dan khusus untuk pengadaan jasa konstruksi pada proyek pemerintah, penyelengaraan lelang diatur pula dalam Kepmen Kimpraswil Nomor 257 Tahun 2004 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi dan Kepmen Kimpraswil Nomor 339 Tahun 2003. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penentuan pemenang lelang jasa konstruksi pada proyek pemerintah di Kota Depok, dengan mengumpulkan responden dalam bentuk kuisioner dan wawancara terhadap kontraktor yang pernah mengikuti proses pengadaan jasa konstruksi di lingkungan pemerintah, terutama di bagian Dinas Pekerjaan Umum Kota Depok. Data hasil kuisioner ini akan di analisa dengan menggunakan metode SPSS 13. Dari hasil analisa ini di dapat faktor ? faktor dominan yang mempengaruhi penentuan pemenang lelang jasa konstruksi yaitu pengalaman kontraktor, hubungan baik dengan pemilik proyek dan referensi bank.
In implementation of construction process, tender phase as a part which is not least important with another activity. It?s because, the success of this phase is the first activity of the construction implementation. Today, tender implementation is arranged by Keppres 80/2003 which the government project is refer to find the lowwest price bidders. And especially for the procurement of construction service on government project, tender implementation is arranged by Kepmen Kimpraswil No. 257/2004, about the standard and guideline for the procurement of construction service, and Kepmen Kimpraswil N0. 339/2003. This research is trying to find the factors which influence Decision the winner of construction service tender on government project especially in Kota Depok, by collecting Quisionare from respondens and by interviewing the contractors which have been following the procurement process of construction service on government project, especially in Dinas Pekerjaan Umum Kota Depok. The result of this quisionares will be analized with SPSS 13. From the result, we have the dominant factors which influence decision the winner of construction service tender. The factors are contractor experiences, good relationship with the owner and the bank reference.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35740
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Trihadi Purwanto
Abstrak :
Politik, ekonomi, sosial, hukum/legal, teknologi, dan lingkungan yang kompetitif mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bertahan dan tumbuh. Manajer Proyek perlu untuk mengidentifikasi dan berinteraksi dengan institusiinstitusi dan individu-individu kunci di dalam sistem lingkungan proyek. Keterlambatan Pelaksanaan yang terjadi pada proyek konstruksi sangat berhubungan erat dengan komunikasi para stakeholder, untuk itu perlu dilakukan analisis faktor-faktor dominan pada tahap perencanaan komunikasi terhadap penyimpangan waktu pelaksanaan pada suatu proyek agar pada periode selanjutnya dapat memperbaiki kinerja proyek dan mengatasi keterlambatan dengan cara yang efisien. Strategi yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus dan metode analisa yang digunakan untuk menguji variabel didalam penelitian ini adalah metode SPSS, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mencari faktor?factor dominan penyebab penyimpangan perencanaan komunikasi stakeholder yang berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan proyek. Hasil yang ingin diperoleh dari tulisan ini adalah ditemukannya faktorfaktor dominan penyebab penyimpangan waktu pelaksanaan pada proyek konstruksi yaitu sistem pengarsipan, metode komunikasi dan teknologi serta ketersediaan informasi dan tindakan antisipatif dari faktor-faktor tersebut.
Political, economic, social, law / legal, technological, and environment which kompetitif, influence the company ability to stay and grow. Project Manager need to identify and have interaction with the institution and key individual in the project environmental system. Execution Delay that happened at project of construction very closely related with the communications to all of stakeholder, for that require to be conducted by a dominant factors analysis at phase of communications planning to time variance of execution at one particular project so that at period hereinafter can improve; repair the performance of a project and overcome the delay by efficient. Strategy used at this research is case study and analysis method used to test the variable in this research is SPSS method, that is a method used to look for the dominant factors cause of deviation of stakeholder communications planning, having an effect on to execution time of project. Result which wish obtained from this article is finding of dominant factors of cause of execution time variance project that is data filing system, method of communication and data availability and anticipative action from these factors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35791
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frangky Septiadi
Abstrak :
Berdasarkan fakta, gedung bertingkat jika mengalami keadaan darurat seperti terjadinya kebakaran, gempa bumi atau hal lain sering menimbulkan korban jiwa akibat situasi darurat di gedung tersebut. Sekalipun gedung tersebut sudah memiliki sistem teknologi yang canggih.Mengacu pada fakta tersebut, maka diperlukan suatu sistem tanggap darurat yang dapat mengatasi situasi-situasi darurat yang terjadi pada suatu gedung sehingga dapat meminimalisir risiko jatuhnya korban jiwa. Untuk itu standarisasi tentang tanggap darurat sudah dilakukan oleh International Safety Rating System (ISRS) yang merupakan suatu lembaga yang mengatur tentang persiapan keadaan darurat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa persiapan menghadapi keadaan darurat di Gedung Pusat Telekomunikasi PT. SIEMENS-INDONESIA ditinjau dari standar ISRS. Pencarian data menggunakan observasi dan wawancara dengan sumber-sumber terkait yang mengacu pada standar tanggap darurat yang dilakukan oleh ISRS. Dari penelitian yang dilakukan berdasarkan ISRS diperoleh nilai kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat di Gedung Pusat Telekomunikasi PT. SIEMENS-INDONESIA adalah 66,5%. Hasil yang didapat menunjukkan persiapan keadaan darurat yang dilakukan perusahaan tersebut masuk kategori cukup dibandingkan nilai tertinggi yang ditetapkan oleh ISRS.
Pursuant to fact, storey building if experiencing of emergency situation like fire, earthquake or something else often generate the victim of soul of effect emergency situation in that building. Even the building had owned the sophisticated technology system. Relate at the fact, is hence needed by a system emergency which can overcome the emergency situation that happened at one particular building so that earn the reduce risk fall the of soul victim. For that standard of about listening carefully emergency have been conducted by International Safety Rating System (ISRS) representing an institute arranging about emergency eparation. This research is aims to analyze system immediacy emergency telecommunication centre building PT. SIEMENS-INDONESIA based on standard of ISRS. Data livelihood uses observation and interview with related sources that threatens in standard of emergency that done by ISRS. From research that done got value 66,5% from evaluation result based on ISRS. Result that got to show mergency preparation that done in that company only enter category ough compared highest value that appointeds by ISRS.
2008
S35874
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mardal
Abstrak :
Pada bangunan yang bertingkat banyak seperti bangunan Apartemen, Hotel dan lain-lain yang memiliki bentuk struktur yang tipikal tiap lantainya, biasanya sirkulasi perpindahan bekisting akan lebih teratur karena kondisi pekerjaan yang cenderung sama tiap lantainya. Pada pelaksanaan pekerjaan bekisting untuk struktur gedung yang besar, biasanya area pekerjaan dibagi menjadi beberapa area atau zona kerja akibat faktor-faktor yang mempengaruhi seperti : keterbatasan lahan untuk mobilisasi material dan alat, schedule pekerjaan, bentuk sturktur yang dikerjakan, ketersediaan sumberdaya dan sebagainya. Sehingga dengan pembagian zona yang berbeda pada satu struktur yang sama akan mempengaruhi bentuk sirkulasi perpindahan bekisting. Penelitian ini memfokuskan tinjauan terhadap pengaruh pembagian zona dan waktu penyelesaian pekerjaan tiap lantai pada sturktur bangunan bertingkat banyak dengan bentuk lantai yang tipikal pada pekerjaan bekisting, Studi kasus yang diambil adalah pada proyek Shangri-la Hotel Condominium Jakarta. Jenis bekisting yang ditinjau adalah bekisting balok dan pelat. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan mensimulasi berbagai metode pekerjaan dengan melakukan pembagian zona-zona pekerjaan dan waktu penyelesaian tiap lantai yang berbeda-beda. Adapun pembagian zona yang dibuat adalah 4 zona, 2 zona dan 1 zona pekerjaan untuk tiap lantainya dengan waktu penyelesaian tiap lantai yaitu 10 hari, 8 hari dan 5 hari. Dari masing-masing model yang dibuat, direncanakan schedule pekerjaan kemudian dilakukan perhitungan dan optimalisasi terhadap biaya dan waktu pekerjaan. Dari hasil pengolahan data dan analisa diperoleh bahwa untuk struktur bangunan seperti Shangri-la Hotel Condominium Jakarta, metode yang efisien adalah dengan pembagian 2 zona pekerjaan dengan 8 hari waktu penyelesaian tiap lantainya dilihat dari segi biaya pekerjaan dan waktu penyelesaian pekerjaan keseluruhan.
In high rise building like Apartment, Hotel and others that have typical structure form in every its floor, usually cycle of formwork will be more regular because of work condition which equal in every its floor. In execution of formwork for the structure of high rise building, usually work area divided into some of work area due to factors influencing like : space limitation for the mobilization of material and tool in site, schedule of work, form of structure, availability of resource. With the result that different work area dividing in one same structure will influence the formwork cycle. This research focussed the evaluation to influence of work area dividing and completion time of work for every floor in high rise building structure with have the typical shape, Case study taken at Shangri-La Hotel Condominium Jakarta Project. Type of formwork evaluated is formwork for slab and beam. Approach at this research is with make a simulation of various work method by dividing zone of work and different finishing time for each floor. The zone dividing made are 4 zona, 2 zona and 1 zone of work for each floor with the finishing time for each floor are 10 day, 8 day and 5 day. From each model, planned schedule of work then calculated and optimise expense and working time. From the result of data processing and analyse obtained that for the structure of building same like Shangri-La Hotel Condominium Jakarta, most efficient method is with dividing 2 zone of work and 8 days of finishing time for each floor seen from expense of work and completion time of work overa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35733
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rasyid Rozak
Abstrak :
Mengidentifikasi faktor masalah kinerja waktu keterlambatan merupakan bagian dari pengendalian proyek di mana hal tersebut merupakan langkah awal dari perjalanan proyek untuk menunjang kesuksesan proyek itu sendiri. Hal itu dapat dimengerti karena tingkat mengidentifikasi faktor keterlambatan proyek akan dapat mempermudah dalam pengontrolan proses atau kegiatan proyek yang beragam, termasuk dalam urutan kegiatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis variabelvariabel faktor dominan penyebab keterlambatan yang mempengaruhi kinerja suatu pelaksanaan konstruksi pada proyek pembangunan Panti Asuhan Orphanage Home - Babakan Madang. Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek dilakukan pengumpulan data yang dilaksanakan dalam bentuk survei melalui penyebaran kuesioner. Data kemudian dianalisa dengan metode analisa AHP (Analytical Hierarchy Process ). Dari hasil analisa data diperoleh faktor dominan penyebab keterlambatan pelaksanaan Proyek Gedung Orphanage Home adalah adanya perubahan desain selama konstruksi, sering terjadinya perubahan pekerjaan (rework), adanya peningkatan scope pekerjaan, biaya pelaksanaan konstruksi yang melebihi anggaran, dan keterbatasan anggaran untuk pembelian material/equipment. Terhadap permasalahan tersebut, dapat dilakukan tindakan antisipasi secara manajerial yaitu dengan pematangan desain dengan persamaan persepsi antara owner perencana, dan pelaksana, pemberian informasi kepada owner tentang baik buruknya dari bermacam-macam model desain sebelum dilaksanakan dan meningkatkan pengendalian biaya, terutama di quantity & biaya. ......Identifying the delays of time factor is a part of the project control, which is the early step of project's process to succeed the project its self. It is understood because the identification level for the delays factor would much help in process controlling or in many variety projects, including in each activities order. The objectives of this research are to identify and analyse the causal dominant factors of the orphanage home building project delays variables in Babakan Madang that influence the work performance of its construction. In order to identify of the project delays factors, data collecting is needed by surveying with questionnaires. Then the collected data would be analyzed using AHP (Analytical Hierarchy Process) method. At the end of the final analysis report, we have found the causal dominant factors of the orphanage home project implementation delays, there are; the change of design during construction work, rework of the project, the increase of job scope, the over budget of construction implementation, and the limitation budget for equipment purchase. Contending the problem, there are managerial ways to anticipate, such as by comparing perception between the owners, planners and managers in way to maturing design, by giving information to the owners about the advantages and weaknesses of many design models before the project executed, and also by increasing expense control, especially for the quantity and expense budget.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35754
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Subhan Safari
Abstrak :
Investasi pada suatu proyek konstruksi memiliki tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi. Ketidakpastian ini dipengaruhi oleh beberapa aspek, dimana aspekaspek tersebut haruslah dievaluasi dan diperhitungkan pengaruhnya terhadap kelayakan investasi proyek. Tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi ini mendorong PT. Trimanunggal MK untuk melakukan studi kelayakan pada rencana Proyek Perumahan Citra Niaga-Tangerang, dengan meninjau beberapa aspek yang dirasa perlu. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan suatu rencana investasi adalah aspek ekonomi. Dengan meninjau aspek ekonomi dan melihat dampaknya terhadap investasi yang kita lakukan, maka kita dapat mengetahui apakah secara ekonomi proyek tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau tidak, dan berapa besar keuntungan yang akan dihasilkan. Bagi investor pada Proyek Perumahan Citra Niaga-Tangerang aspek ekonomi juga merupakan faktor penting untuk ditinjau dan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan investasi Dengan memperhatikan sisi ekonomi maka analisa kelayakan investasi dapat dilakukan dengan menggunakan Non Discounted Cash Flow Method dan Discounted Cash Flow Method dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu proyek investasi. Pada Proyek Perumaha Citra Niaga analisa dilakukan dengan menggunakan Discounted Cash Flow Method dan dengan analisa sensitivitas. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap Proyek Perumahan Citra Niaga di Jl. Damai, Desa Jombang, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, diharapkan mendapatkan hasil berupa kepastian akan kelayakan investasi pada proyek perumahan tersebut.
Investments on construction project have a high level of uncertainty. This uncertainty is influenced by some aspect, where the aspect must be evaluated and reckoned by its influence to project investment feasibility. The level of this uncertainty encouraged PT. Trimanunggal MK to do a feasibility study on Citra Niaga Residence Project ' Tangerang, to evaluate some important aspect which is needed. One of the aspect which has a high influence on decision making on an investment plan is the economic aspect. By evaluating economic aspect and see its impact to investment which we conduct, we could know economically should the project can bring profit or not, and how much the profit is. To investors of the Citra Niaga Residence Project ' Tangerang, economic aspect also represents an important factor to be evaluated and a factor which very influence in on an investment decision-making processes. By paying attention on the economic side, the feasibility analysis of investment can be done by using Non Discounted Cash Flow Method and Discounted Cash Flow Method as a mean to know the feasibility level of a project investment. At the Citra Niaga Residence Project, the analysis was done by using Discounted Cash Flow Method and with sensitivity analysis. From the result of the research conducted to the Citra Niaga Residence Project at Jl. Damai, Jombang, Tangerang, Banten Province, it will be expected to get a result of certainty of the feasibility investment at the project residence.
2008
S35341
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rasyid Fatonah
Abstrak :
Kinerja konsultan pada sebuah kontrak proyek pengadaan jasa konsultansi merupakan sebuah faktor penting dalam mencapai tujuan proyek. Adalah sangat penting bahwa perusahaan - perusahaan yang qualified saja yang terpilih untuk mengikuti tender..Di Indonesia panitia lelang jasa konstruksi maupun jasa konsultansi mempunyai batasan - batasan yang harus dipenuhi di dalam menjalankan tugasnya. Selain UU No.18 tahun 2000 (UUJK), Kep.Pres No 80 Tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang / jasa pemerintah juga peraturan - peraturan yang dikeluarkan oleh masing - masing pemerintah daerah. Sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No: 257/KPTS/M/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi, mengenai Pedoman Evaluasi Penawaran Seleksi Nasional Pekerjaan Jasa Perencanaan dan Pengawasan Konstruksi (Konsultansi) menggunakan Metoda Evaluasi Kualitas Teknis dan Biaya yang terdiri dari evaluasi administrasi dan teknis. Dalam penelitian ini penulis ingin mengidentifikasi faktor - faktor apa yang paling dominan dalam penentuan pemenang lelang pada jasa konsultansi pada proyek pemerintah di DKI Jakarta. Oleh sebab itu penulis dalam menganalisa faktor - faktor penentuan pemenang lelang jasa konsultansi melihat pada faktor - faktor yang terdapat pada aspek administrasi dan teknis dengan metode literatur dan kuisioner, yang kemudian dianalisa dan validasi dengan bantuan program SPSS 13.0. Dari hasil analisa dengan SPSS 13.0 terhadap variabel - variabel yang diambil didapatkan 2 variabel yang dominan yaitu pendekatan dan cara penanganan pekerjaan oleh konsultan dalam melaksanakan proyek dan kemampuan konsultan dalam memahami Kerangka Acuan Kerja proyek.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35798
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Agustina
Abstrak :
Klausul 8 ISO 9001:2000 menyatakan bahwa organisasi harus menetapkan rencana-rencana dan menerapkan proses-proses pengukuran, pemantauan analisis, dan meningkatkan terus menerus efektivitas dari system manajemen kualiatas. Proses identifikasi suatu masalah merupakan salah satu tahapan yang harus ditempuh oleh pihak managemen organisasi dalam peningkatan proses terus menerus, salah satunya ialah proses identifikasi perubahan desain struktur baja yang sering terjadi pada proyek EPC. Perubahan-perubahan yang terjadi akan mengakibatkan efek berantai, dikarenakan proyek EPC merupakan proyek yang kompleks (multi disiplin), merupakan proyek yang secara total bertanggung jawab dari proses desain sampai pada tahap eksekusi. Kesalahan yang terjadi pada satu bidang (disiplin) akan mengakibatkan kesalahan pada bidang/disiplin lainya. Artinya deviasi/penyimpangan atau perubahan pada satu bidang/disiplin akan mengakibatkan perubahan pada bidang/disiplin lain. Diawali dengan diketemukanya fakta di lapangan bahwa telah terjadi banyak perubahan desain struktur baja pada proyek yang ditinjau.Dari data-data proyek tersebut dan data dari hasil studi pustaka akan dianalisis melalui penyebaran kuesioner yang kemudian akan olah dengan statistik dengan software SPSS versi 13 menjadi informasi yang berguna untuk pengambilan suatu keputusan. Dari data hasil olahan didapkan variabel definitive jenis kesalahan desain yang terjadi yaitu variabel penambahan insert plate dan variabel kesalahan engineering piping menjadi variabel penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Diharapkan pada proyek berikutnya kesalahan-kesalahan tersebut bias diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Informasi-informasi dari penelitian ini bisa dijadikan sebagai umpan balik pada pembuatan ssistem kerja ataupun perbaikan pada prosedur kerja yang sudah ada.
ISO 9001:2000 section 8 said that the organization shall be determine planning and applying measurement process, analysis monitoring, and effectiveness of continuity improvement for quality management system. Identification process is the one stage that should be done by organization management in continuity improvement of the process. The one is identification of miss design or design change of steel structure at EPC project. Design change or miss design at one department or one stage in EPC project will have consequences in other department or stage due to EPC project is multi variance discipline or party who in charge. The EPC contractor is responsible to design process and execution process. Miss design in one discipline will influence in others discipline. Beginning is found any fact at the project has many change or miss design of steel structure. Combining with literature study, the subject is analyzed to found the main item of miss design and the reasons. Questioner is the tools in this research to found definitive variable. Statistical analysis with SPSS 13 is the software to be used to analyze the tabulation of questioner. The result of analyze is additional insert plate to be definitive variable in type of miss design or design change steel structure, and engineering piping variable is the cause of miss design or design change. Result of this study can be a feed back to improve of the process.
[, ], 2008
S35873
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyono Bintang Nurcahyo
Abstrak :
Proyek Teknologi Informasi terus berkembang menjadi lebih kompleks dan membutuhkan pengelolaan yang lebih baik. Hal ini juga didasari oleh temuan dari beberapa penelitian yang menunjukkan tingginya tingkat kegagalan pada proyek Teknologi Informasi dan rendahnya tingkat kematangan Manajemen Proyek pada sistem informasi / pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penerapan Project Management Office dalarn pengelolaan proyek Teknologi Informasi di Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Studi kasus, dengan pertanyaan yang akan diajukan merupakan pertanyaan yang berbentuk ?bagaimana? dan ?mengapa?. Teknik pengumpulan data dari strategi ini adalah melalui metode Waancara semi-terstruktur, yaitu wawancara yang dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan panduan berupa pertanyaan-pertanyaan yang disusun dari variabel-variabel yang telah ditentukan. Wawancara tersebut dibuat tanpa membatasi adanya perluasan berupa tambahan pertanyaan. Penelitian dilakukan dengan melakukan studi kasus di industri perbankan, telekomunikasi seluler, dan dokumen global. Penerapan PMO dalam pengelolaan proyek Teknologi Informasi, dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tingkatan, dan ukuran yang sangat bervariasi, sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Penerapan PMO sebagai metodologi Manajemen Proyek, secara unum lebih ditujukan untuk mengawasi kemajuan pelaksanaan proyek Teknologi Informasi. Biasanya penerapan PMO akan mengakibatkan terjadinya Perubahan Organisasional yang pada permulaannya menjadi kendala yang tidak mudah untuk diterima, namun pada akhirnya dapat menciptakan budaya kerja baru yang lebih efektif dan efisien. Dari penelitian ini, didapatkan temuan bahwa penerapan PMO mampu memberikan manfaat tertentu dalam tingkatan proyek ataupun hingga tingkatan organisasional di perusahaan Studi kasus. Manfaat-manfaat umum yang ditemukan tersebut, tidak bertentangan dengan sebagian besar teori pada literatur terdahulu. Dalam studi kasus, didapatkan temuan bahwa penerapan PMO belum dapat menghasilkan pengukuran tingkat kesuksesan proyek secara eksplisit kuantitatif. Karena sebelum PMO juga tidak terdapat data tingkat kesuksesan proyek, maka tidak dapat dilakukan perbandingan peran PMO dalam pengelolaan proyek Teknologi Informasi di Indonesia.
Information Technology projects is growing into more complex and require better management. This matter is based by findings from several researches which showing high number of Information Technology project failures and low level of Project Management Maturity for information system/ software development. The aim of this research is to study the implementation of Project Management Office in Information Technology projects in Indonesia. The research methodology is case study, with "how" and "why" questions, by semi-structured interview to collecting data. The case study was held in banking, cellular telecommunication, and global document industry. IT-PMO can be implemented in various form, level, and size, according to requirements of each company. As a Project Management methodology, generally PMO more addressed to tracking the progress of Information Technology project. In implementation of PMO, there is Organizational Changes which is on its start become constraint which not easy to be accepted, but in the end can create new organizational culture which more effective and eflicient. The research finding, the implementation of IT-PMO can give certain benefit in any organizational level. In Indonesia, the implementation of PMO can not give quantitative measurement to project?s success rate explicitly.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini adalah hasil analisa resiko konstruksi dan model pengaruh kinerja pelaksanaan proyek konstruksi nasional akibat diberlakukannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 (Keppres 80/2003) Tentang Pedoman Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Indonesia. Studi diawali dengan melakukan identifikasi resiko melalui proses studi literatur penyusunan perkiraan daftar resiko. Karena referensi kebanyakan hanya menyajikan talcs peraturan dan beberapa pembahasan mengenai Keppres no. 80 Tabun 2003 secara umum maka selanjutnya dilakukan survei ahli untuk menetapkan daftar resiko. Daftar resiko tersebut akan dijadikan dasar masukan penentuan pertanyaan wawancara selanjutnya dan penyusunan kuesioner yang akan disebarkan pada praktisi jasa konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor resiko yang paling dominan bagi kontraktor akibat penerapan Keppres 80 Tahun 2003 terhadap kinerja total proyek konstruksi adalah faktor resiko finansial, seperti: kecenderungan terjadinya iklim yang tidak sehat dengan memaksakan harga penawaran dibanting serendah mungkin sehingga cenderung mengganggu cash flow pelaksanaan biaya proyek. Hal tersebut terjadi karena umumnya kontraktor mendapat tekanan besar sebagai akibat penerapan Keppres 80 Tahun 2003 yang cenderung menyebabkan adanya perilaku penawaran harga terlalu rendah, adanya tekanan akibat semakin sedikitnya jumlah proyek semenjak terjadinya krisis moneter/multi dimensi 1998/1999, adanya tekanan akibat kebutuhan menjaga kontinuitas pengalaman perusahaan sesuai tuntutan pada penerapan Keppres 80 Tabun 2003, adanya tekanan perilaku dimungkinkannya kecenderungan banting harga merugikan komunitas industri konstruksi yang didukung oleh penerapan Keppres 80 Tabun 2003, adanya tekanan kebutuhan mendapatkan proyek agar karyawan perusahaan tidak menganggur (idle) (efek multiflikasi dari resiko kejadian krisis moneter/multi dimensi 1998/1999).

Studi dilaksanakan dengan menggunakan pengolahan data metode statistik terhadap kinerja total konstruksi, yang dilakukan berdasarkan hasil studi resiko pemberlakuan Keppres 80/2003. Hasilnya menunjukan bahwa kontraktor di Indonesia kebanyakan mengalami lost financial, berupa kerugian material (peluang nilai keuangan) akibat berbagai tekanan-tekanan yang dialaminya, yang pada gilirannya dapat menimbulkan efek multiflikasi yang dapat menghancurkan industri konstruksi nasional masa ke depan ini.
ABSTRAK
This thesis is a research on risk analysis of the outcome of Presidential Decree number 80 year 2003 [Keppres 80/2003] towards Performance of National construction project between year 2004 to 2006 concerning Guidance on Execution of Procurement in Indonesia for all Government Services and Goods. The research began by identifying risk through literature study compilation process of risk factors. Because reference most only presenting regulation text and some solutions concerning Keppres 8012003 in general, hence hereinafter done by expert survey for specifying risk list. Enlist the risk will be made by input base determination of question of interview hereinafter and compilation of questionnaire which will be propagated at practitioner of role of construction. Research result indicate that very risk factors dominant for contractor as result of applying of Keppres 80/2003 to total performance of project of construction is risk factor financial, like: trend the happening of indisposed climate by forcing bid price is lambasted as low as possible causing tending to bother cash flow execution of expense of project. The mentioned happened because generally contractor get big pressure as effect of applying of Keppres 80/2003 tending to cause existence of behavior of offer of too low price, existence of pressure as result of progressively at least amount of project of since the happening of monetary crisis and or multi dimension crisis of 193811999, existence of pressure as result of requirement take care of continuity of experience of company of according to demand at applying of Keppres 80/2003, existence of behavior pressure possible by him(it tendency of trading down harm industrial community of construction supported by applying of Keppres 80/2003, existence of requirement pressure get project so that employees of company is not be out of job ( idle) ( effect multiplication from risk of occurrences of crisis monetary/multi dimension of 1998/1999). Study executed by using statistical methods data processing to construction total performance, what is done based on risk study result application of Keppres 80/2003. The result shown that contractor in Indonesia mostly experiences lost financial, in the form of loss of material ( monetary value opportunity) after table various the natural dividing valves, what in turn can generate effect multiplications available for breaking is industrial of national construction a period of to the fore this.
2007
T17497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>