"Latar belakang: Sick Building Syndrome (SBS) merupakan salah satu gangguan kesehatan di tempat kerja yang dapat disebabkan oleh KUDR dan mempengaruhi hampir 90% pekerja di dunia. Manusia menghabiskan 80-90% waktunya di dalam ruangan, termasuk tempat kerja, khususnya perkantoran seperti perpustakaan. Perpustakaan rentan terhadap kontaminan udara seperti debu dan mikroba yang bersumber dari koleksi berbahan organik. Pustakawan berisiko mengalami gejala SBS seperti iritasi mata, iritasi pernapasan, iritasi kulit, dan kelelahan, yang akan mempengaruhi pelayanan di perpustakaan. Penelitian dilakukan terhadap pustakawan lima perpustakaan di Universitas X Depok untuk mengetahui hubungan antara KUDR dengan keluhan gejala SBS. Metode: Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional, dengan populasi pustakawan yang disampling secara purposive mendapatkan 47 responden. Analisis univariat dan bivariat dengan metode uji Chi-square, sedangkan hubungan confounding dianalisis dengan uji statistik Cochran’s and Mantel-Haenszel. Hasil: Sebanyak 57,4% pustakawan kelima perpustakaan Universitas X Depok mengeluhkan gejala SBS. Faktor KUDR yang berhubungan signifikan dengan keluhan SBS adalah suhu (OR=5,00, 95% CI=1,32 – 18,96). Karakter individu berupa jenis kelamin, usia, riwayat alergi, riwayat merokok, lama bekerja; dan parameter KUDR kelembapan, pencahayaan, PM₁₀, konsentrasi bakteri, konsentrasi kapang, tidak terasosiasi dengan SBS secara statistik. Hubungan suhu udara dengan keluhan SBS bertahan setelah dikontrol lama bekerja, dan prevalen pada kelompok yang telah >5 tahun bekerja di perpustakaan. Kesimpulan: Pengaruh suhu udara terhadap risiko pustakawan mengalami SBS diwujudkan dalam odds rasio yang cukup besar, sehingga perbaikan kualitas suhu di kelima perpustakaan Universitas X Depok harus segera dilakukan. Pembersihan sistem AC dan perbaikan unit yang rusak direkomendasikan agar suhu udara di seluruh perpustakaan memenuhi baku mutu dan melindungi pustakawan dari risiko SBS.
Sick Building Syndrome (SBS) is a workplace health issue linked to Indoor Air Quality (IAQ), affecting up to 90% of workers globally. This study investigates the relationship between IAQ and SBS symptoms among librarians in five libraries at University X, Depok. Using a cross-sectional design, data were collected from 47 purposively selected respondents and analyzed to bivariate level. SBS symptoms were reported by 57.4% of participants. Air temperature was significantly associated with SBS (OR=5.00; 95% CI=1.32–18.96), and the association persisted after adjusting for length of employment. These findings highlight the need to improve thermal conditions in library environments, including air conditioning maintenance and repairs, to reduce SBS risk among librarians."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025