Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Johan
"Pemrograman berorientasi agen merupakan suatu paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak. Pendekatan ini memodelkan aplikasi sebagai kumpulan agen, yang diantaranya bersifat otonom, proaktif, dan mampu untuk berkomunikasi sehingga mampu membawa konsep dari teori kecerdasan buatan ke dalam bidang sistem terdistribusi. Agen bergerak yang menerapkan konsep pergerakan kode, data dan keadaan antar perangkat jaringan merupakan hasil dari kedua disiplin ilmu tersebut.
Dalam skripsi ini dilakukan pengembangan sebuah aplikasi untuk otomatisasi sistem transportasi monorail berbasis teknologi multi-agen. Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan Java Agent DEvelopment Framework (JADE) dan MySQL. JADE merupakan salah satu platform middleware terbuka yang berorientasi pada agen dan dibangun dengan bahasa pemrograman Java. Sedangkan MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasional terbuka. Layanan diwujudkan oleh agen-agen yang saling berkomunikasi dan agen-agen yang bergerak. Agen-agen tersebut masing-masing merepresentasikan pusat akses data (agen server), tempat keluar masuk penumpang (agen stasiun), dan kendaraan (agen kereta). Suatu agen server dan beberapa agen stasiun dapat
didistribusikan pada beberapa komputer dalam suatu jaringan lokal. Sementara agen-agen kereta bergerak antar host tersebut. Semua agen ini tetap terintegrasi dalam suatu sistem intra-platform.
Evaluasi kinerja sistem dilakukan dengan memperhatikan delay pewaktuan, lalu lintas data, penggunaan sistem memori dan waktu CPU. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa delay tidak menjadi suatu isu yang penting, data sebesar 2400 - 22000 byte untuk sebuah komunikasi, konsumsi memori sebesar ±40 MB, dan penggunaan waktu CPU sampai dengan <40% saat sistem idle.

Agent oriented programming is a relatively new software paradigm. This approach models an application as a collection of agents that are characterized by, among other thing, autonomy, proactivity and an ability to communicate, with result that it is able to bring concepts from the theories of artificial intelligence into the mainstream realm of distributed systems. Mobile agents which apply the concept of code, state, and data mobility between networked machines, are results of these two disciplines.
In this work, an application for automation of monorail transportation system is built based on multi-agent technology. This application is developed using Java Agent DEvelopment Framework (JADE) and MySQL. JADE is one of many open source middleware platform that oriented on agent and built with Java language. MySQL is an open source relational database management system. The service is formed by communicating agents and mobile agents. Each agent is representing a main data access center (server agent), the place where passengers enter and exit (station agent) and the vehicle (train agent). A server agent and some station agents can be distributed on several computers in a local network. While the train agents move between these hosts. All the agent are still integrated in a intraplatform system.
Performance evaluation focused on the delay, data traffic, CPU time and system memory usage. Evaluation results show that delay is not an important issue, 2400 - 22000 bytes of data on a communication, memory usage is ±40 MB, and CPU time usage is up to <40% when the system is idle."
Lengkap +
2008
S40579
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Martius
"Proaktif, otonom, dan mampu berkomunikasi adalah hal yang mengkategorikan sekelompok komponen untuk menjadi agen. Ia mempunyai inisiatif untuk mengerjakan tugas yang diberikan ke padanya, dengan atau tanpa ransangan dari pengguna, mandiri dalam mengerjakan tugas, dan mampu berkomunikasi dengan agen-agen yang lain dalam mencapai tujuan.
JADE adalah platform perangkat lunak yang menyediakan berbagai fungsionalitas layanan untuk Pemograman Berorientasi Agen. JADE juga mempunyai dokumentasi yang baik dan telah dikembangkan sekitar sepuluh tahun. Ketidak terikatannya kepada platform tertentu dan kemampuannya dalam menyederhanakan aplikasi terdistribusi, memberikan JADE masa depan yang lebih cerah sebagai middleware aplikasi multi agen.
Dalam Sistem Manajemen Kelas berbasis agen, setiap kelas dikelola oleh satu agen dan di setiap departemen tedapat satu agen yang menjembatani pengguna (dosen) dengan sistem untuk melakukan polling data absensi, pembatalan kegiatan perkuliahan, dan pencarian kelas kosong. Agen Server berperan sebagai perantara antara sistem dan database. Semua agen bersifat independen dalam melakukan tugasnya. Selain itu, agen bersifat proaktif dan mampu berkomunikasi dengan agen yang lain untuk mencapai tujuan. Dengan kemampuan yang dimiliki setiap agen (diimplementasikan dengan behaviour), tanggung jawab server untuk melayani seluruh platform dapat dikurangi. Sebagai aplikasi yang berjalan independen, agen harus mampu bekerja pada sumber daya komputasi yang minim. Selain itu, lamanya waktu yang dibutuhkan agen untuk berkomunikasi atau menemukan agen yang lain, juga harus diperhatikan agar sistem ini dapat bekerja dengan optimal. Dari percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa Agen Kelas atau Agen Departemen membutuhkan memori 35000 KByte ? 40000 Kbyte, dan untuk menemukan Agent Server, Agen Kelas membutuhkan waktu 30 milidetik ? 61 milidetik. Selain itu, ditemukan bahwa Ontology pada JADE 3.5 tidak kompatibel dengan Java Hastable.

Being proactive, autonomous and able to communicate are things that characterize collection of components to become an agent. It can take an initiative to perform a given tasks with minimum or without explicit stimulus from user, carry out this tasks independently, and communicate with others in order to achieve its goal.
JADE is a software platform that provides basic middleware layer functionalities for Agent Oriented Programming (AOP). It has good documentation (API), and has been developed for about ten years. Its independence for specific platform and ability in simplifying distributed application, gives JADE brighter future as a middleware to develop multi-agent application.
This thesis explores behaviour and communication between agents, by using class room management as a study case. In Multi Agent Based Class Management System, there is one Class Agent in every class room that manages course activity. Department Agent lives in a computer in Department Building, as bridge between users (lecturers) and this system. Through Department Agent, lecturer can poll data of attendance list of the courses, cancel course schedules, and search an empty class room which can meet schedule and capacity required by lecturer. Server agent works as interface between this system and database. In this system, every agent is independent in doing its jobs. It will become proactive and communicate with others in achieving its goal. With ability that it has (implemented with behaviour), agents can reduce responsibility of server over this platform. As application running independently, agent has to have ability to be run in machine with limited computational resources. Besides of that, more attention has to be paid on time efficiency in communication and in finding others agents, to optimize this system. From testing of this application, found that it takes 35000 KByte ? 40000 KByte of memory for Class Agent or Department Agent to live, and 30ms ? 61ms for Class Agent to find Server Agent. During developtmnent of this aplication, found that Ontology in Jade version 3.5 is not compatible with Java Hastable."
Lengkap +
2008
S40526
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arman
"Pemrograman berorientasi agent (AOP) dalam pengembangan perangkat lunak termasuk sebuah paradigma yang masih relatif baru. AOP memodelkan aplikasi sebagai sekumpulan komponen yang disebut agent. Sebuah agent perangkat lunak memiliki sifat yang serupa dengan agen manusia. Agent juga memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas rumit yang diberikan kepadanya secara otomatis, dan mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan agent lain untuk menyelesaikan tugasnya. Salah satu middleware yang digunakan untuk pengembangan aplikasi multi-agent adalah JADE yang berjalan pada bahasa pemrograman Java.
Untuk melakukan eksplorasi terhadap pemrograman berorientasi agent, maka dalam penulisan skripsi ini akan dibahas tahapan-tahapan yang dilakukan pada pengembangan Sistem Manajemen Kelas berbasis multi-agent. Bagian Sistem Manajemen Kelas yang dibahas pada skripsi ini adalah penggunaan Agent Server sebagai antarmuka yang menghubungkan Agent Kelas dengan server database.
Optimasi terhadap Agent Server juga telah dilakukan terutama dengan penggunaan class BehaviourPool dan connection pooling yang berdasarkan hasil pengujian mampu mengurangi waktu pemrosesan sebesar 16% pada beban di atas 10 permintaan/detik.

Agent Oriented Programming (AOP) in software development is a relatively new paradigm. AOP models an application as a collection of components called agents. A software agent has similar behaviour as human agent. An agent also has the ability to carry a complex task assigned to them automatically, and communicate and cooperate with other agents to complete their tasks. One of several middlewares that is used to develop a multi-agent application is JADE which is run on Java programming language.
To explore agent oriented programming, this thesis will analyse several phases in developing agent-based Class Management System. Part of Class Management System that will be analysed in this thesis is the use of Server Agent as an interface that connects Class Agent with database server.
Optimization on Agent Server was done by using BehaviourPool class and connection pooling which based on testing result can reduce processing time by 16% at request rate above 10 requests/second."
Lengkap +
2008
S40490
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahdly Hijrah Saputra
"Fakta bahwa masih banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan pencatatan kehadiran karyawan secara manual, yaitu dengan menggunakan buku pencatatan kehadiran pada saat masuk maupun selesai waktu kerja. Mengurangi efisiensi dan keakurasian perusahaan dalam mengoptimalisasi produktivitas mereka.
Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang sebuah prototype sistem absensi RFID yang terintegrasi dengan database untuk mendukung program peningkatkan sikap disiplin karyawan sebagai langkah awal dari peningkatkan kinerja kerja perusahaan secara keseluruhan.
Prototipe RFID attendance sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu tag yang akan digunakan sebagai pengganti ID card dan reader yang digunakan untuk membaca informasi menyangkut kehadiran karyawan, integrasi database pada system ini akan memungkinkan data untuk langsung disimpan secara otomatis ke dalam database.
Hasil dari tugas akhir ini adalah sebuah prototipe dari RFID attendance sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan data kehadiran karyawan, dengan jarak baca maksimum 2 cm dengan peluang keberhasilan 1 dan interval waktu pembacaan minimum 2 detik untuk melakukan fungsinya secara optimal.

The fact that there are still many companies use manual recording for employee attendance; i.e. attendance book every time employee come and leave; reduce significantly the chances of accuracy and efficiency to the effort of the companies to optimize their productivity.
The objective of this final project is to design and develop a prototype of RFID attendance system which is integrated with database system. Using such a system will definitely increase the discipline attitude of the employees which in the long run will improve the overall performance.
The prototype of RFID attendance system consists of several main components such as tags that will be used as a replacement of id cards, and reader that will read the information related to the employees attendance. The integrated database will allow the system to automatically store data directly to the database.
The result of this final project is a prototype of RFID attendance system which has a function to store employee?s attendance data, with a maximum reading range of 2 cm, with success probability of 1 and requires a minimum interval between readings of 2 seconds in order to achieve an optimal functionability."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40520
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Herlangga
"Selama ini telah dikenal sistem pembelajaran dengan metode konvensional dimana siswa belajar dan mengerjakan tugas secara individual. Akibatnya perkembangan dan penguasaan materi dari masing-masing siswa menjadi tidak sama. Namun, dimulai pada era 1970-an tercetuslah sebuah metode pembelajaran secara berkelompok, dimana kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah peserta masing-masing kelompok antara 2 hingga 6 orang. Terbukti bahwa metode pembelajaran berkelompok ini dapat lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran bila dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Saat ini sistem pendidikan telah mulai mengimplementasikan proses pembelajaran melalui media internet. Akibatnya adalah tercipta banyak komunitas pendidikan secara virtual atau e-learning. Bardasarkan fakta itulah sistem pembelajaran berkelompok coba diterapkan dalam dunia e-learning, dan menghasilkan sistem collaborative elearmng.
Penerapan sistem collaborative elearmng membutuhkan adanya fitur-fitur pendukung untuk mengoptimalkan dan menyempumakan kinerja sistem secara keseluruhan. Fitur yang menjadi awal berjalannya sistem collaborative elearmng tentunya adalah fitur grouping untuk pembagian kelompok. Fitur pretest yang ditujukan untuk mengukur sejauh mana penguasaan materi mahasiswa sebelum proses pembelajaran dimulai. Kemudian fitur diskusi yang dibuat untuk mempermudah anggota kelompok dalam berdiskusi dengan kelompoknya guna menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen untuk masing-masing kelompok.
Setelah dilakukan beberapa pengujian dengan memvariasikan jumlah pertanyaan untuk fitur pretest dan memvariasikan jumlah peserta untuk fitur grouping. Didapatkan bahwa kecepatan akses sistem akan bertambah sebesar 0.0228 detik untuk setiap penambahan 1 soal pretest dalam proses input soal kedalam database dan berkurang sebesar 0.0062 detik dalam proses submit jawaban pretest, sedangkan pertambahan 1 orang peserta akan menambah waktu akses proses grouping sebesar 0.0005 detik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Hidayat Lena
"Salah satu masalah utama untuk dipecahkan ketika membangun sistem multiakses (multi-accessible systems), seperti aplikasi web, adalah menentukan identitas seseorang. Sistem yang melindungi informasi rahasia menempatkan tuntutan keamanan yang tinggi pada identifikasi. Biometri memberikan cara yang bersahabat (user-friendly) untuk identifikasi ini dan kian menjadi salah satu pesaing mekanisme identifikasi yang ada sekarang, terutama dalam transaksitransaksi elektronis. Teknologi biometri dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang dengan memasangkan ciri perilaku (behavioural) atau fisiologis (physiological) seseorang dengan informasi yang menguraikan identitas orang tersebut. Hampir mustahil kehilangan atau melupakan ciri biometri, karena hal tersebut adalah bagian hakiki setiap orang, dan ini adalah salah satu keuntungan yang dimiliki biometri jika dibandingkan dengan kunci, kata sandi (passwords) atau kode. Teknologi ini, yang meliputi antara lain, sidik jari, adalah dasar sistem identifikasi baru yang lebih baik (new strong identification systems). Pengenalan sidik jari (fingerprint recognition) adalah salah satu teknik biometri utama untuk identifikasi pribadi (personal identification). Di dalam skripsi ini, akan diuraikan secara mendalam disain, operasi, implementasi, evaluasi, dan uji coba sistem otentikasi untuk aplikasi web yang menggunakan sidik jari dalam mengotentikasi identitas individu secara otomatis. Saat ini, kegunaan utama sistem ditunjukkan untuk otentikasi pemakai (user authentication). Sebagai contoh, sistem ini dapat digunakan untuk menggantikan otentikasi kata sandi (password authentication) selama sesi login (login session) dalam lingkungan komputer multi-pemakai (multi-user computing environment). Untuk menetapkan penilaian yang obyektif atas sistem, uji skenario terhadap lebih dari 35 orang dengan 70 sampel sidik jari telah digunakan dalam memperkirakan nilai kinerja sistem. Hasil pengujian mengungkapkan bahwa sistem ini dapat mencapai kinerja yang baik terhadap subyek uji (FTE: 55.5%, FMR: 0%, FNMR: 11.5%). Hasil evaluasi juga telah menunjukkan bahwa sistem ini memenuhi persyaratan waktu respon (response time requirement). Prosedur otentikasi yang sempurna, rata-rata, memerlukan waktu sekitar 3.975 detik pada komputer notebook Pentium IV 2.4 GHz.

One of the main problems to solve when building multi-accessible systems, such as web applications, is to determine the identity of a person. A system protecting confidential information puts strong security demands on the identification. Biometric provides a user-friendly means for this identification and fast becoming a competitor for current identification mechanisms, especially for electronic transactions. Biometric technologies can be used to identify people by pairing physiological or behavioural features of a person with information which describes the subject?s identity. It is almost impossible to lose or forget biometrics, since they are an intrinsic part of each person, and this is an advantage which they hold over keys, passwords or codes. These technologies, which include amongst others, fingerprint, are the basis of new strong identification systems. Fingerprint recognition is an important biometric technique for personal identification. In this paper, the design, operational methodology, implementation, evaluation and testing of an authentication system for web application which uses fingerprints to authenticate the identity of an individual automatically will be described in depth. Currently, it is mainly intended for user authentication. For example, this system can be used to replace the password authentication during the login session in a multi-user computing environment. To establish an objective assessment for the system, scenario testing on more than 35 people with 70 fingerprint samples have been used to estimate the performance numbers. The experimental results reveal that the system can achieve a good performance on these test subjects (FTE: 55.5%, FMR: 0%, FNMR: 11.5%). Evaluation results have also demonstrated that this system satisfies the response time requirement. A complete authentication procedure, on average, takes about 3.975 seconds on an Intel Pentium IV 2.4 GHz workstation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oemaryani
"Dalam rantai ditribusi penjualan pulsa elektrik seorang penjual pulsa dapat memposisikan dirinya sebagai authorized dealer, subdealer, maupun reseller atau agen. Untuk menjadi authorized dealer seseorang harus mendaftar menjadi agen/reseller terlebih dahulu dan memiliki sedikitnya 200 reseller atau agen di bawahnya, serta menyediakan dana jutaan rupiah. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan pembuatan program pengisian pulsa elektrik yang dapat melakukan perekrutan agen dan pengisian pulsa ke pelanggan secara otomatis melalui SMS, tanpa harus menyediakan dana jutaan rupiah.
Pembuatan program yang dilakukan adalah menghubungkan komputer dengan ponsel untuk kemudian mengolah pesan singkat (SMS) yang terdapat pada ponsel dan melakukan pengisian pulsa ke pelanggan. Bahasa pemograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic versi 6.0, dengan memanfaatkan set perintah AT Command yang terdapat pada ponsel. Sedangkan pembuatan database untuk penyimpanan datanya menggunakan database MySQL. Diharapkan dengan pembuatan program ini akan dapat dikembangkan suatu sistem pengisian pulsa otomatis melalui SMS untuk mendukung bisnis pulsa elektrik pada agen penjualan pulsa.

In the selling distribution chain of electronic voucher, a voucher seller can place himself as authorized dealer, sub-dealer, and reseller or agent. To become an authorized dealer, someone has to register himself as an agent/reseller first and has minimum of 200 resellers or agents under, and prepare fund in millions. Related with that matters, so in this final assignment will be discussed a software engineering for electronic voucher reload service by SMS, without prepare fund in millions.
This paper describes a method of connecting PC to mobile phone and processing the SMS inside the mobile phone for electronic voucher reloading service. The software engineering using Microsoft Visual Basic 6.0 programming language and AT Command set in the mobile phone. The database programming for storing data using MySQL database. With this software engineering result, we can develop a system of automatic electronic voucher reload service by SMS to support business in electronic voucher at voucher selling agent."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patuah
"Penggunaan telepon menjadi kebutuhan penting sebagai sarana komunikasi khususnya bagi perusahaan atau kampus. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan atau kampus menggunakan jaringan telepon pribadi atau Private Branch Exchange (PBX) yang terkoneksi dengan jaringan Public Switched Telephony Network (PSTN). Hal ini memberikan kemudahan dan penghematan biaya bagi perusahaan dibandingkan dengan menghubungkan setiap telepon ke jaringan PSTN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang dapat mengirimkan voice, video, dan data melalui jaringan Internet Protocol (IP). VoIP menjadi teknologi telepon alternatif masa depan. Sekarang ini, banyak PBX telah memiliki kemampuan VoIP atau disebut IP PBX. Tetapi dengan kemampuan VoIP, harga peralatan IP PBX menjadi semakin mahal.
Tugas akhir ini membangun IP PBX dengan skala kecil ke dalam jaringan komputer lokal di Departemen Elektro Universitas Indonesia. IP PBX menggunakan perangkat lunak open-source Asterisk yang berjalan diatas sebuah komputer dengan menggunakan operating system berbasis linux. IP PBX ini akan berfungsi sebagai perluasan dari PBX yang sudah ada dan menyediakan interkoneksi dengan jaringan PSTN. Untuk menyediakan fungsi interkoneksi digunakan kartu antarmuka analog TDM400P.

The use of telephone is an important requirement of telecommunication tools especially for companies or campuss. To provide this requirement, companies or campuss use Private Branch Exchange (PBX) that is connected to Public Switched Telephone Network (PSTN). This will improve communication availability and cost saving for companies compared to the use of every direct telephone connection to PSTN network. Voice over Internet Protocol (VoIP) is the technology to transmit voice, video, and data over internet protocol (IP) networks. VoIP becomes future alternative to telephony technology. Today, many PBX?s have VoIP capability or called IP PBX. However, the VoIP capability makes the price of IP PBX to be more expensive.
In this final assignment, a small scale IP PBX has been implemented into local area network in Electrical Department University of Indonesia. The IP PBX uses open-source software Asterisk that runs on a computer with operating system based on linux. This IP PBX will provide interconnection to current PBX and PSTN network. An analog interface card TDM400P is used to provide the interconnection function."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etrisno
"GPS adalah sebuah sistem navigasi satelit yang dipergunakan untuk menentukan posisi sebuah receiver atau penerima data satelit navigasi. Satelit GPS mengirimkan data yang mengandung error karena berbagai sebab. Untuk mengatasi sebagian besar error tersebut dibutuhkan sebuah metode pengukuran dengan differential GPS (DGPS). DGPS memerlukan receiver tambahan untuk mengukur nilai error data satelit GPS pada posisi yang sudah diketahui koordinatnya. Mikrokontroler dapat menerima data dari receiver GPS dan mengirimkan data tersebut melalui SMS pada jaringan telepon seluler menuju pusat pemantau di darat.
Dalam skripsi ini dirancang sebuah sistem yang dapat mengirimkan data ketinggian ombak?yang diukur melalui GPS?melalui SMS ke pusat pemantau. Pusat pemantau memproses data yang diterima dan melakukan koreksi dengan faktor koreksi yang telah terukur sebelumnya dengan receiver GPS referensi. Data hasil pengolahan disimpan di database yang dikelola dengan visual basic.net.

GPS is a sattelite navigation system utilized to determine position of a satellite navigation signal receiver. GPS sattelites transmit signal with potential error due to the effects of medium during its travel to the receiver. To overcome most of the errrors, it is necessary to utilized a measurement methode with Differential GPS (DGPS). DGPS requires additional receiver to measure the error rate of the sattelite signal on position where the coordinate has been pre-determined. Microcontroller can receive data from GPS receiver and transmit the obtained data through SMS in cellular telephone network to land-based control center.
This final project designs a system capable of transmitting seawave height "measured using GPS" through SMS to land-based control center. The control centere process the received data and perform necessary correction by premeasured error factor from reference GPS receiver. The processed data is stored in a database managed by a software (built using Visual Basic.Net)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth
"Biometrik adalah salah satu teknologi cangih yang banyak dipakai untuk menjadi bagian dari sistem keamanan di berbagai bidang. Teknologi biometrik yang ada di sekitar kita ada berbagai macam seperti sistem identifikasi retina, iris mata, telapak tangan, sidik jari dan wajah. Banyak komputer atau laptop yang dilengkapi oleh kamera digital atau webcam yang terintegrasi dengan sistem yang ada di komputer itu sendiri. Teknologi camera digital semakin hari juga semakin canggih dalam pengambilan gambar yang dapat disesuaikan dengan situasi apapun contohnya seperti didalam ruangan atau diluar ruangan. Hal ini memungkinkan untuk pengaplikasian pngenalan wajah sebagai sistem autentikasi pengganti password selain fingerprint. Penelitian ini difokuskan pada perancangan aplikasi system pengenalan wajah menggabungkan dua metode yakni jaringan saraf tiruan dan metode pencocokan pola. Input dari sistem pengenalan wajah ini diambil dari webcam yang sudah melalui proses pre-processing dan sudah difokuskan ke bagian wajah dengan sistem pendeteksi wajah dengan metode pattern matching. Selain itu hasil dari pre-processing juga digunakan sebagai data training atau pelatihan. Gambar wajah hasil dari preprocessing ini kemudian masuk ke proses pengenalan menggunakan algoritma jaringan saraf tiruan. Hasil dari proses pengenalan wajah adalah berupa nama dari wajah orang yang dikenali. Sistem ini telah diuji pada lebih dari 36 sampel wajah yang diambil dari 12 orang.
Hasil akhir menunjukan bahwa sistem ini berhasil mengidentifikasi sampel-sampel wajah tersebut dengan tingkat keberhasilan mencapai 86%.

Biometric is one of the modern technology features that is used mostly as a part of security system in many types of application. There are so many biometric technology options this day such as retina identification, iris, eye, hand, finger print, and face. Many computers such as laptop are completed with digital camera or webcam which integrated with in the system computer it self. Camera technology is getting more sophisticated in nowadays in capturing image from many situations such as indoor or outdoor environmental. This technology allows the possibility to develop face recognition as an option to authentication system in computer, other than the most popular fingerprint. This final project focuses on the design of face identification application using combination of two methods, neural network method and pattern matching method. The input of the system is taken from face detection algorithm with pattern matching method on webcam images which focused on human face area and already pass preprocessing first. The digital images from preprocessing are also used as a training data. The preprocessed image is then passed into the recognition process using neural network algorithm.
The result of the recognition process is the person?s credential which in this case the name. This system has been tested over 36 samples taken from 12 people. Result show that the system has identified the samples with 86% success rate."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51031
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>