Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chin, Yook Chin
"Cerpen-cerpen dan data-data yang diteliti dalam tulisan ini sebagian besar masih berserakan di dalam surat-surat kabar dan majalah-majalah zaman Jepang. Karena itu sebelum penulisan skripsi ini dimuliai, penulis telah menghabiskan sebagian besar waktu yang disediakan untuk mengumpulkan cerpen-cerpen dan data-data yang dibutuhkan, sehingga waktu yang tersisa untuk penyusunan dan pengolahan data-data menjadi relative singkat. Suatu skripsi yang ditulis dalam keadaan demikian, sudah pasti tidak dapat membanggakan diri sebagai tulisan yang sempurna. Selain itu, perlu ditambahkan di sini bahwa bahasa Indonesia bagi penulis adalah bahasa kedua, bukan bahasa ibu, maka kelemahan dalam pemakaian bahasa tentu juga tampak menonjol dalam tulisan ini. Dalam penulisan skripsi ini, pertama-tama penulis mengucapkan yang sebesar-besarnya kepada Dr. H.B. Jassin atas bimbingannya dari awal sampai akhir di tengah kesibukan beliau. Petunjuk-petunjuk yang beliau berikan bukan saja telah memudahkan pengumpulan data-data, tetapi juga telah menghindarkan tulisan ini dari kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S10774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widarti Goenawan
"Pertama. Sedjarah kritiksastra Indonesia dimulai dengan penulisan resensi. Resensi pertama terbit didalam Secara Oemoem 25 Djuni 1932. Resensi-resensi lain kemudian terbit dalam Tomboel (1927-1933), dan setelah madjalah tersebut berhenti terbit, Poedjangga Baroe meneruskan tradisi itu. Diantara buku-buku jang diresensikan terdapat buku-buku kesusastraan, chususnja karjasastra-karjasatra. Demikianlah penulisan kritiksastra Indonesia mulai. Kedua. Karangan jang membahas fungsi dan azas kritiksastra untuk pertama kalinja ditulis oleh S. Takdir Alisjahbana dalam Pandji Poestaka, 5 Djuli 1932. Dalam masa 9 tahun Poedjangga Baroe karangan jang membahas masalah itu ditulis oleh J.E. Tatengkeng, pertama ditahun 1935, dan kemudian ditahun 1938. Dalam konsepsi kritiksastra S. Takdir Alisjahbana dan J.E. Tatengkeng (dengan tulisannja ditahun 1935), segi-segi legislative dan preskripstif dari kritiksastra amat menondjol. Hal ini disebabkan oleh karena adanja djarak antara selera dan pengetahuan pembatja umumnja dengan lapangan kesusastraan baru; hal ini djuga disebabkan karena kesusastraan baru_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S11281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junus Amir Hamzah
"Tudjuan dari tulisan ini ialah berusaha membitjarakan Hamka sebagai pengarang roman dan menindjau latar belakang alam pikiran jang diutarakan melalui roman-romannja itu dan seterusnja menempatkan Hamka diantara pudjangga sastra Indonesia modern. Untuk mentjapai tudjuan itu, semua hasil karja sastra Hamka dikumpulkan, kemudian diteliti mana hasil kerja jang berbentuk sadjak, tjerita pendek, novel, roman biografi dan autobiografi. Dan karena tugas saja hanja membitjarakan Hamka sebagai pengarang roman, maka akan dipusatkan perhatian kepada djenis sastra jang berbentuk roman sadja. Untuk mengetahui karangan mana dari karja sastra Hamka jang dapat digolongkan kedalam djenis roman, maka terlebih dahulu akan diterangkan apa jang dimaksud dengan roman itu sesungguhnja, tetapi sebelum sampai kepada pengertian roman itu, akan diuraikan lebih landjut tentang tjara-tjara jang dipakai dalam menjusun karangan ini. Telah dikatakan bahwa dengan pengertian roman jang akan diuraikan dibawah ini segera ternjata mana karangan Hamka jang dapat digolongkan kedalam djenis roman dan mana jang tidak. Kemudian roman-roman tersebut dibatja dengan seksama, lalu ditjoba mentjari aspek-aspek jang terkandung didalamnja. Untuk itu disediakan beberapa bab sebagai tempat kupasannja. Dalam bab I diterangkan alam pikiran jang terkandung didalam tjerita Hamka dan kemudian sesuai atau tidakkah alam pikiran itu dengan djalan tjerita, gaja dan perwatakan dari tokoh-tokoh utamanja. Bab itu diberi nama 'Roman-roman Hamka dan Adjaran tentang Takdir'"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1963
S10897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Heryana
"Derdasarkan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh tokoh-tokoh wanita dalam peranannya di dalam novel, maka dapat dikatakan bahwa wanita telah mencapai satu perkembangan yang menyolok bila dibandingkan dengan jaman Sitti Nurbaya. Pergeseran nilai dengan masuknya pemikiran baru dari luar, telah membawa pengaruh dan meletakkan dasar-da_sar kebebasan bagi kemajuan wanita. Namun kemajuan yang di_capai oleh tokoh-tokoh wanita ini bukan merupakan hadiah atau pemberian, melainkan dicapai dengan perjuangan. Perju_angan emansipasi tersebut diwujudkan dengan bekerja keras, menuntut ilmu serta menegakkan prinsip hidup dan harga diri.Perjuangan yang pertama kali, dilakukan oleh tokoh Sitti Nurbaya yang pergi dari karapungnya menuju tanah Jawa, untuk melepaskan diri dari tekanan-tekanan yang berasal da_ri Datuk Maringgih. Namun kebebasan yang ingin dicapai oleh Nurbaya belum saatnya untuk dinikmati..."
Depok: Universitas Indonesia, 1981
S10758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Mangasa Sotarduga
"Kesusasteraan Indonesia masih dalam pertumbuhannja jang baru. Sedjarah pertumbuhannja jang agak lengkap belum pernah ditulikan. Salah sata sebabnja menurut pendapat saja, ialah karena sulitnja penerbitan sehingga belum semua karja pengarang-pengarang Indonesia terekam dengan teratur, sehingga agak sulit membuat tindjauan-tindjauan jang teliti. Tidak djarang pengarang jang dianggap baik oleh abli-ahli sastra dan kritikus sastra belum mempunjai karangan jung diterbitkan sebagai buku. Di Indonesia penerbitan karja seseorang banjak djuga tergantung pada nasib hingga belumlah tentu se_orang jang telah mempunjai buka lebih berniiai karangannja dari pengarang jang belum mempunjai buku. Asrul Sani kita anggap sebagai tokoh kedua setelah Chairil Anwar diantara pelopor-pelopor Angkatan 45. Bila Chairil Anwar te_lah dibitjarakan dari palbagai sudut, agak mengherankan djuga penjair, penu1is tjerpen: eseis, dramawan Asrul Sani - yang menurut mutu dan djumlah karangannja termasuk tokoh penting dalam kesusas_teraan Indonesia -- tidak banjak dibitjarakan. Apakah djasanja ha_nja sebagai pelopor sadja? Dimana kekuatannja, dan dimana kelema-hannja? Da1am buku H.B. Jassin Kesusasteraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei, sakalipun sudah diperluas mendjadi dua djilid dan dalamnja sering disebut-sebut nama Asrul Sani belumlah kita tamui pembitjaraan tersendiri mengenai pengarang ini. Hanja dalam buku Prof.Dr. A.Teeuw Pokok tokoh dalam kesusasteraan Indonesia Baru, ada pembahasan jang agak pandjang. Mungkin hal ini disebab_kan karena ketjuali kumpulan sajak Asrul Sani bersama-sama dengan Chairil Anwar dan Rivai Apin Tigak menguak Takdir belum ada jang diterbitkan, ditambah pula sebagaimana pendapat Prof.Dr. A.Teeuw ka_rangan pengarang ini, terutama sadjak-sadjaknja, sulit ditapsirkan. Hal-hal diataslah jang merangsang saja_untuk meneliti karangan Asrul Sani. Sajang sekali berhubung waktu jang terbatas, saja hanja akan meneliti sebagian ketjil dari karja Asrul Sani, jakni sadjak dan tjerita pendeknja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1964
S10867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yahaya bin Ismail
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1970
S11307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Pamusuk
"Alasan pemilihan pokok-skripsi. Hemingway banyak diku_tip orang sebagai pengarang yang sering kecewa apabila novel-_novelnya diangkat ke filem. Malahan pengarang Amerika ini ber_sedia membayar biaya yang dikeluarkan produser, asalkan salah satu filem.yang didasarkan atas novelnya tidak diedarkan. Motinggo Boesje adalah orang yang tordorong untuk terjun ke dunia filem, karena merasa kecewa dengaa skenario (naskah filem) yang didasarkan atas lakonnya, Malam Djahanam. Armijn Pane pun pernah mengalami kekecewaan serupa. La_konnya yang berjudul Antara Bumi dan Langit diangkat ke layar putih aleh sutradara Huyung (1951). Karena pertimbangan komersil, _tidak saja nilai sastra yang terkandung dalam karya Ar_mijn itu tidak terungkap lagi, bahkan jadi rusak sama sekali. Maka itu, Armijn Pane tidak bersedia namanya dicantumkan sebagai penulis cerita asli. Filem itu sendiri di kemudian hari berubah nama menjadi Frieda. Achdiat K. Mihardja pernah pula menyatakan kesan-kesannya setelah menyaksikan filem Atheis yang didasarkan atas novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S11034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paliwal, Chandra Dutt
"Priangan Si Djelita dibagi dalam 3 bagian:1. Tanah kelahiran 2. Dendang sajang 3. Pembakaran. Ini dengan sadar dilakukan Ramadhan karena dalam periode ini ia diliputi perasaan kagum atas keindahan alam (I) dan kehidupan di tanah Priangan, tapi lama diganggu oleh ketidak amanan, terutama didesa (II) sehingga dia mendapatkan bagian Pembakaran sebagai protes untuk djalan keluar..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1968
S10822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djajanto Supra
"Sebuah karja sastra dengan latar pengarang dan masanja hendak diperlihatkan oleh tulisan ini. Karja sastra adalah wakil pribadi pengarang suatu gaja hidup jan tidak dapat dinjatakan dengan tjara lain. Karja sastra adalah unik. Namun apakah dengan demikian, dia dapat dilepaskan dari pengarangnja serta masanja? Seorang pengarang bias mengatakan bahwa dia tidak bertanggungjawab lagi atas karja jang dihasilkannja. Dia sekedar mentjipta. Titik. Tapi kenjataannja., tidak djarang pengarang tergoda untuk menanggapi kritik atas karjanja. Sesungguhnja masalah pengarang tidak hanja mentjpta, sekedar mentjpta. Tapi ada sesuatu jang esensiil jang hendak dipertaruhkan dalam prose situ, jakni kebebasan. Imadjinasi adalah suatu wujud kebebasan, berkenalan mendjeladjahi sudut-sudut kemungkinan, salah satu daja dalam diri pengarang jang pada saat-saat tertentu menuntut suatu bentu. Tehnik sebagai suatu tjara pemberian bentuk, tidak dalam arti mekanis jang mengingatkan orang kepada mesin, dimana bagian-bagiannja merupakan bentuk jang telah selesai. Artinja, dia dapat diterapkan pada kerangka lainnja. Disinilah terdapat perbedaan prinsipiil dengan karya sastra, dimana bagian-bagiannja setjara fungsionil merupakan kesatuan organis jang tidak dapat direnggutkan untuk diterapkan pada karja sastra jang lain. Tehnik dalam karja sastra mempunjai pengertian estetis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S10720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Surjani W.N.
"Tiap masjarakat dinegeri mana sadja dan dari waktu apapun akan mempunjai tjiri-tjiri jang chusus. Tjiri-tjiri ini dapat kita kenal kembali melalui berbagai penjelidikan. Dalam hal ini lapangan kesusastraan dapat memberi sumbangan jang tidak ketjil didalam usaha untuk menghadirkan tjiri-tjiri atau watak itu kedalam kenjataan. Watak dan sifat masjarakat, suka-duka, kehidupan kepertjajaan, adat istiadat dan segala aktivitas kemasjarakatan dapat disalurkan melalui bidang ini. Begitu achirnja kita sampai pada suatu kesimpulan, suatu dalil jang dikemukakan oleh Hudson bahwa sastra itu adalah tjermin daripada kehidupan masjarakat atau djuga dikatakannja sebagai kritik terhadap suatu kehidupan masjarakat. Dengan sendirinja sebagai tjermin atau kritik kehidupan, kesusastraan mempunjai hubungan erat dengan masjarakat disekitarnja. Perubahan didalam susunan masjarakat, mengakibatkan suatu perubahan dan merupakan pula suatu bahan baru didalam pernjataan sastra. Bila bentuk_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S10893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>