Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haidar Sitie Rafidah
"Metilen biru (MB) dan metil merah (MM) merupakan jenis limbah yang dihasilkan dari industri tekstil. MB dan MM memiliki gugus kromofor yang bersifat polar, sehingga dapat berikatan kuat dengan molekul air. Nanokomposit perak dan karbon aktif berpotensi sebagai adsorben untuk mengatasi pencemaran MB dan MM di perairan. Nanopartikel perak (AgNPs) telah dikompositkan dengan karbon aktif (AC) untuk meningkatkan fungsionalitas material tersebut. AgNPs diketahui memiliki kemampuan untuk meningkatkan energi permukaan dan luas permukaan. Kombinasi limbah ampas kopi (CW) dan AgNPs berpotensi dapat meningkatkan fungsionalitas dan efisiensi daya adsorpsi material lebih besar. Penelitian ini melakukan sintesis hijau nanokomposit perak dan ampas kopi dengan metode iradiasi microwave, kemudian diaktivasi secara kimia dan fisika dengan metode pirolisis. Material nanokomposit dikarakterisasi lebih lanjut dengan UV-Vis, FTIR, SEM-EDS, dan XRD. Percobaan kesetimbangan batch dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pH, dosis adsorben, konsentrasi awal, suhu, dan kecepatan agitasi pada proses adsorpsi MB dan MM. Selain itu, uji desorpsi juga dilakukan untuk mengetahui efisiensi adsorpsi material adorben. Analisis data dilakukan untuk memperoleh model isoterm, kinetika, dan termodinamika yang sesuai.

Methylene blue (MB) and methyl red (MR) are types of waste generated from the textile industry. MB and MR have polar chromophore groups that bind strongly with water molecules. Silver nanocomposites and activated carbon (AC) have the potential as adsorbents to overcome MB and MR pollution in aquatic. Silver nanoparticles (AgNPs) have been composited with AC to increase the functionality of the material. AgNPs are known to have the ability to increase surface energy and surface area. The combination of spent coffee grounds (CW) and AgNPs has the potential to increase the functionality and efficiency of the material's greater adsorption capacity. This research conducted a green synthesis of silver nanocomposites and CW by microwave irradiation, then activated chemically (H3PO4) and physically by pyrolysis. Materials were further characterized by UV-Vis, FTIR, SEM-EDS, and XRD. Batch equilibrium experiments were carried out to evaluate the effect of pH, adsorbent dosage, initial concentration, temperature, and agitation speed on the MB and MR adsorption processes. In addition, a desorption study was also carried out to determine the adsorption efficiency of the adsorbent materials. Data analysis was performed to obtain appropriate isothermal, kinetic, and thermodynamic models."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nabilah Kyesha Manan
"Kelapa Sawit merupakan pangan yang memiliki peranan penting di kehidupan Masyarakat Indonesia. Yakni sebagai minyak goreng untuk makanan, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Namun dengan banyaknya minyak yang dihasilkan, limbah kelapa sawit juga kian menumpuk. Salah satu bentuk limbah yang dihasilkan adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Pada penelitian ini, tandan kosong kelapa sawit yang dijadikan biochar melalui karbonisasi pada suhu 450oC diaktivasi menggunakan HCL 0,5 M selama 24 jam. Setelah netral, Karbon Aktif (AC) lalu dikopresipitasi dengan Fe3O4 untuk menjadi karbon aktif magnetit yang akan dimanfaatkan untuk adsorbsi limbah zat warna congo red. Pendekatan dengan metode Response Surface Methodology (RSM) dipilih dalam penelitian ini untuk mengoptimalkan kondisi eksperimental dalam proses adsorpsi yang menggunakan 4 variabel. Yakni waktu kontak, dosis adsorben, nilai pH, serta konsentrasi zat warna. Kondisi optimum yang diraih ada pada pH 2 selama 69 menit di konsentrasi 300 ppm dengan dosis adsorben sebanyak 57,65 mg dengan efisiensi adsorbsi sebesar 99,98%. Sedangkan Kapasitas Adsorbsi terbesar yakni 79,95 mg/g diraih pada pH 2 selama 60 menit dikonsentrasi 200 ppm dengan dosis adsorben sebanyak 25 mg. Hasil ini menunjukkan bahwa adsorben memiliki potensi efisiensi adsorbsi yang lebih tinggi dibandingkan karbon aktif TKKS lainnya yang dilaporkan dalam literatur. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang penggunaan karbon aktif yang berasal dari tandan kosong kelapa sawit untuk menghilangkan pewarna dari limbah cair.

Palm oil is a vital commodity in the lives of the Indonesian population, serving as cooking oil for food, industrial oil, and fuel (biodiesel). However, with the large amount of oil produced, palm oil waste has also accumulated significantly. One form of waste generated is palm oil empty fruit bunches (EFB). In this study, EFB was converted into biochar through carbonization at 450°C and then activated using 0.5 M HCl for 24 hours. After neutralization, the Activated Carbon (AC) was coprecipitated with Fe3O4 to produce magnetized activated carbon, which was utilized for degrading Congo Red dye waste. The Response Surface Methodology (RSM) approach was employed in this study to optimize experimental conditions in the adsorption process, using four variables: contact time, adsorbent dose, pH, and dye concentration. The optimum conditions achieved were at pH 2 for 69 minutes with a dye concentration of 300 ppm and an adsorbent dose of 57.65 mg, resulting in an adsorption efficiency of 99.98%. Meanwhile, the highest adsorption capacity, 79.95 mg/g, was achieved at pH 2 for 60 minutes with a dye concentration of 200 ppm and an adsorbent dose of 25 mg. These results demonstrate that the adsorbent has a higher adsorption efficiency potential compared to other EFB-based activated carbons reported in the literature. This study provides valuable insights into the use of activated carbon derived from oil palm empty fruit bunches for the removal of dyes from wastewater."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library