Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arlika Yustiarini
Abstrak :
Berbagai operator selular bermunculan dan semakin memperkaya khasanah persaingan perebutan kue pasar pelanggan selular. Umumnya masing-masing perusahaan mempunyai tujuan yang akan dilaksanakan melalui suatu strategi komunikasi pemasaran tertentu. PT Telkomsel Indonesia, dinilai sebagai suatu perusahaan operator selular yang mengalami pertumbuhan pesat, dan telah memiliki jumlah pelanggan lebih dari 50% seluruh jumlah pelanggan selular. Untuk itu perlu bagi kita untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan bagian komunikasi pemasaran PT Telkomsel selama tahun 2002, yang pada akhirnya dapat menanamkan awareness dan membentuk branding dalam benak khalayak. Suatu strategi komunikasi pemasaran dari setiap perusahaan adalah hal yang biasa, dan selalu dibuat pada pergantian tahun. Tetapi adalah hal yang luar biasa jika suatu strategi komunikasi pemasaran tertentu, yang dalam hal ini adalah strategi komunikasi pemasaran PT Telkomsel pada tahun 2002 yang pada akhirnya dapat membangun kesadaran merk (brand awareness) di benak pelanggan / khalayak dan lebih dalam lagi dapat membentuk suatu persepsi pelanggan tertentu mengenai kualitas produk Telkomsel. Hal tersebut diataslah yang menjadi tujuan utama dalam pelaksanaan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan konsep / metode analisa Simpler Pattern Matching , yaitu suatu pola yang digunakan untuk membandingkan, dimana peneliti memiliki pola dasar dan dibandingkan dengan pola yang digunakan, dimana pola tersebut memiliki variasi yang minim pada variabel dependen / independen. Cara penelitian / metodologi yang digunakan yaitu menggunakan jenis penelitian kualitatif dan dengan sifat penelitian deskripsi. Sementara, metode penelitiannya adalah studi kasus dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan Multiple Source of Evidence. Hasil Brand Awareness adalah sangat baik, terbukti dari hasil riset bahwa baik Brand, produk maupun program pemasaran Telkomsel, cukup dikenal masyarakat luas. Perceived Quality PT Telkomsel diasosiasikan bahwa Telkomsel adalah Best Selular in Indonesia, dan dibuktikan juga dengan dimenangkannya berbagai penghargaan antara lain ICSA dan IBBA.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Lydia Aprilla
Abstrak :
Penelitian ini berangkat dan latar belakang meluasnya penggunaan Internet, tidak hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga menjadi media periklanan. Berbagai bentuk iklan dapat kita temui di Internet, salah satunya terbilang baru yaitu advergame. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengaruh advergame di Internet dengan attitude toward the brand. Penelitian dilakukan terhadap 90 responden yang memainkan serta memenangkan advergame CLEAR Tusuk Jelangkung. Mat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan yang mengukur sikap responden. Hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap indikator yang digunakan berkisar antara 0,6779 sampai dengan 0,9390. Kemudian peneliti melakukan factor analysis untuk menguji validitas konstruk pada kelompok attitude (Attitude toward the ad dan attitude toward the brand) dan brand belief (image brand belief dan utilitarian brand belief). Dari rangkaian uji validitas, telah dihilangkan sejumlah indikator yang mengelompok di dua faktor yang sama. Analisis multivariat menggunakan path analysis untuk melihat pola hubungan antara variabel. Terdapat hubungan-hubungan yang dapat diterima dan ada pula yang tidak. Oleh karena itu dilakukan penyesuaian model untuk melihat pola hubungan yang lebih baik. Dari uji goodness of fit yang menguji kesesuaian model pola hubungan antara dua model, diperoleh nilai x2 > nilai kritis, berarti model yang disesuaikan lebih baik dibandingkan dengan model dasar. Attitude toward the ad, image brand belief dan utilitarian brand belief dapat dibuktikan mempengaruhi secara langsung attitude toward the brand. Sementara ketiga variabel itu sendiri dipengaruhi oleh upbeat feeling yang timbul pada saaat bermain advergame. Attitude toward the ad juga dipengaruhi oleh image brand belief begitu pula sebaliknya. Dan utilitarian brand belief dipengaruhi oleh image brand belief serta dernikian sebaliknya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Fitriyanni
Abstrak :
Penempatan produk di video klip merupakan cara baru dalam beriklan yang dapat menimbulkan kesadaran khalayak akan produk. Produk Nokia 5800 XpressMusic yang melakukan penempatan produk dalam video klip Britney Spears-Womanizer menjadi objek penelitian ini. Apakah tingkat kesadaran khalayak pada penempatan produk akan mempengaruhi pengetahuan khalayak akan atribut produk? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, paradigma positivis, bersifat eksplanatif, dan menggunakan teknik penarikan sample accidental yang dilakukan pada 1-3 juni 2009. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kesadaran khalayak pada penempatan produk di video klip memberi pengaruh sebesar 54.3% terhadap pengetahuan khalayak pada atribut produk. Ini berarti kesadaran responden yang rata-rata berada pada tingkat brand recognition (belum terlalu tinggi) mempengaruhi nilai "pengaruh" yang juga tidak terlalu tinggi tersebut. Responden sadar akan aspek penempatan produk baik secara visual dan plot. Pada pengetahuan khalayak akan atribut produk nilai rata-rata paling tinggi ada pada aspek fitur produk karena video klip ini memperlihatkan fitur produk ketika aktor menggunakannya. Dapat disimpulkan tingkat kesadaran khalayak pada penempatan produk mempengaruhi terhadap pengetahuan akan atribut produk.
Product placement on video clip is a new way to advertise that expects to create awareness of product. Nokia 5800 XpressMusic who has a product placement on Britney Spears?s video clip, Womanizer, is the object of this research. Is the audience?s awareness level on the product placement impacting audience's knowledge of product attributes? This research use quantitative method, positivist paradigm, explanative, and accidental technique that has been done in June, 1st-3rd 2009. As the result of this research there is 54,3% impact of audience's awareness level of product placement towards audience?s knowledge of product attributes. It means the awareness level of respondent that mostly in brand recognition level (average level) impacting that "impact" value which is not a high value also. Respondents are aware of the product placement through visual and plot aspect. In audience's knowledge of product attributes the highest mean value is in the feature aspect because it shows when the actor using the product feature. The conclusion is the audience's awareness level of product placement impacting audience's knowledge of product attributes.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Mega Lestari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S4706
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yongky Aryo Pratomo
Abstrak :
Saat ini, banyak sekali produk-produk minuman baru yang masuk ke pasaran. Produk minuman tersebut terdiri dari berbagai jenis kategori produk. Selain produk baru, terdapat produk minuman yang memang sudah ada di pasaran sejak lama. Sprite adalah salah satu minuman ringan siap saji yang sudah lama ada di Indonsia Agar produk Sprite dapat tetap dikenal target market-nya maka Sprite harus melakukan kampanye periklanan. Dalam kampanye periklanan, Sprite memberikan infomasi tentang produknya, juga terdapat pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak sasarannya. Salah satu media periklanan adalah televisi. Penelitian ini melihat efektifitas iklan televisi Sprite dari The Coca Cola Company pada Khalayak Sasarannya. Dalam melihat efektifitas iklan televisi Sprite, mengacu kepada Hierarchy of EJTect yang dikemukakan oleh Robert Lavidge dan Gary Steiner. Tujuan dari pendirian ini adalah ingin mengetahui efek kognitif dan afektif iklan televisi sprite pada khalayak sasarannya. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswasiswi SMU Sumbangsih Jakarta Selatan. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling. Berdasarkan jumlah populasi yang sebanyak 605 orang, diperoleh sebanyak 85 sampel yang akan dijadikan responden. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada tahap kognitif terdapat 3 tahapan yang dapat disimpulkan. Pertama tahap kesadartahuan (awareness). Kesadartahuan responden pada iklan televisi Sprite dari The Coca Cola Company adalah tinggi. Semua responden pernah melihat iklan televisi Sprite. Kedua, pada tahap Pengetahuan Teknis (How to Knowledge). Pengetahuan teknis responden rendah. Rendahnya Pengetahuan Teknis ini disebabkan terlalu banyaknya versi iklan yang ditayangkan secara bersamaan Kemudian banyaknya pula informasi yang terdapat dalam iklan, serta durasi iklan yang sangat pendek (15). Hasil Pengetahuan Prinsipil (Principle Knowledge) responden terhadap iklan televisi Sprite juga rendah. Rendahnya Pengetahuan Prinsipil (Principle Knowledge) disebabkan karena pada tahap Pengetahuan Teknis (How to Knowledge) responden juga rendah. Sehingga responden tidak dapat menerima dan memahami pesan iklan secara utuh. Pada tahap afektif hasil yang diperoleh meliputi 2 tahapan, yaitu Kesukaan (Liking) dan Preferensi (Preference). Berdasarkan elemen-elemen dalam iklan televisi seperti model, setting ,unsur (Props), lagu, slogan dan warna, elemen lagu, warna, dan slogan relatif lebih disukai oleh responden daripada elemen-elemen lainnya. Preferensi Sprite dilakukan dengan cara membandingkan dengan kategori produk sejenis. Hasil Preferensi responden terhadap rasa, logo, dan keselunihan, Sprite tetap memiliki preferensi tertinggi daripada ketiga merek lainnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Hastarini
Abstrak :
Tingginya tingkat penetrasi terhadap ide Multi Level Marketing (MLM) yang ditandai dengan be-gitu banyak nya orang yang mendaftarkan diri menjadi distributor menunjukkan adanya respon yang luar biasa sebagai efek Komunikasi atas ide MLM tersebut. Hal ini mendorong peneliti untuk mengkaji lebih jauh mengenai respon dari Para distributor terhadap ide MLM; khususnya kognisi dan faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadapnya, Dalam hal ini dilakukan penelitian survey terhadap distributor perusahaan MLM PT Amway Indonesia Teknik penarikan sampel yang digunakan adaiah Sampel Purposive (sengaja) dengan menetapkan jatah (kuota) berdasarkan status kedistributorannya yakni: 50 distributor Peringkat dan 50 distributor Non Peringkat. Status kedistributoran merupakan jenjang yang ditetapkan perusahaan berdasarkan penjualan pribadi; penjualan kelompok dan konsistensi usaha dari bulan ke bulan. Dalam hal ini masing-masing kelompok; baik peringkat maupun non peringkat; dilihat sebagai suatu sub populasi walaupun kelompok non peringkat jumlahnya jauh lebih banyak daripada kelompok Peringkat. Pada kelompok Non Peringkat tingkat kognisinya cenderung sedang (72%) dan kelompok Peringkat; tingkat kognisinya mutlak tinggi (100%). Dari kedua kelompok tersebut; variabel Terpaan Media Internal terbukti signifikan terhadap tingkat kognisi responden. Terdapat indikasi bahwa distributor yang tingkat kognisinya tinggi adalah mereka yang terpaan media internalnya juga tinggi. Ia memanfaatkan media internal secara maksimal untuk memperluas wawasannya tentang MLM. Sebaliknya; sebagian Distributor non peringkat cenderung tidak memanfaatkan media internal secara maksimal; bahkan banyak diantara mereka yang tidak tahu mengenai media internal itu sendiri atau mereka tahu tapi belum pernah terterpa oleh media internal tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1995
S4142
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eriyani Kurnita
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin pentingnya fungsi kemasan sebagai media komunikasi serta ketertarikan peneliti terhadap desain kemasan. Untuk itu peneliti memilih satu jenis produk yang masih dalam kategori baru luncur (pada saat penelitian dilakukan) dan memiliki desain kemasan yang unik, guna melihat bagaimana hubungan antara persepsi visual tentang desain kemasan dan minat beli terhadap produk, serta bagaimana faktor persepsi tentang harga jual dapat mempengaruhi hubungan antara kedua variabel tersebut. Produk yang dijadikan objek penelitian adalah mie instant dengan merk Cinta-mi, sebagai produk mie instant merk baru luncur di pasaran (path saat penelitian dilakukan) dan mempunyai desain kemasan yang lain dari desain kemasan para kompetitornya. Beberapa teori yang berkaitan dengan persepsi, antara lain menurut Henry Assael, teori tentang desain kemasan produk oleh Herbert M. Meyer, teori tentang perilaku konsumen antara lain oleh James F. Engel, dan beberapa teori pendukung lainnya, digunakan untuk membuktikan hipotesa penelitian bahwa wanita konsumen yang mempunyai persepsi positif terhadap desain kemasan produk cenderung berminat untuk membeli produk, juga sebaliknya. Selain itu, faktor persepsi tentang harga jual produk dijadikan sebagai variabel kontrol (variabel penekan) dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif yang menggunakan metode penelitian survei Populasi penelitian adalah wanita konsumen mie instant yang datang berbelanja mie instant di Pasar Swalayan Hero cabang Bogor, dengan sampel penelitian sebesar 100 responden. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik penarikan sampel nonprobabilita secara kebetulan (accidental) terhadap wanita konsumen yang sedang berbelanja mie instant. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur/kepustakaan dan tanya jawab dan diskusi dengan pihak yang kompeten. Selain statistik univariat, uji bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi-kuadrat (Chi-Square) dan uji multivariat dilakukan dengan menggunakan regresi logistik (Logistic Regression). Dari data lapangan yang diperoleh diketahui bahwa: 1). terdapat hubungan antara persepsi visual tentang desain kemasan produk dan minat membeli produk. Dengan demikian hipotesa penelitian yang menyatakan bahwa wanita konsumen yang mempunyai persepsi positif terhadap desain kemasan produk cenderung berminat membeli produk, diterima dan 2). faktor persepsi tentang harga jual produk tidak berpengaruh sebagai variabel kontrol (variabel penekan). Dengan demikian hipotesa penelitian yang menyatakan bahwa persepsi tentang harga jual produk dapat mempengaruhi hubungan antara persepsi visual tentang desain kemasan dan minat membeli produk, ditolak.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Dimas Faizal
Abstrak :
Berkembangnya industri pertelevisian di Indonesia berdampak pada berkembangnya pula industri production House yang menawarkan berbagai macam program televisi. Stasiun televisi pun berlomba untuk menayangkan program TV yang menarik dan memberikan nilai edukasi kepada khalayak. Dari sekian banyak program TV yang dihadirkan, game show adalah salah satu dari sekian jenis program non drama yang mencuri perhatian pemirsa. Tak jarang program tersebut adalah hasil adaptasi dari program luar, seperti Spontan yang diadaptasi dari candid camera dan Tantangan yang menjadi bahan penelitian dalam tuiisan ini- yang merupakan hasil adaptasi dari Who Dares Wins. Namun dalam proses pengadaptasian program luar ke program lokal tidak selalu berjalan mulus. Banyak pemirsa yang lebih menyukai program buatan luar karena di anggap lebih berkualitas' dibanding program lokal. Pada perkembangan selanjutnya, setelah sebuah program minimal melewati 13 episode, maka akan terbentuk dua kelompok besar, yaitu kelompok yang jarang sekali menonton bahkan tidak pernah, dan kelompok kedua yang selalu menonton dengan setia, dan menanti penayangan selanjutnya. Fenomena ini dijelaskan oleh Katz, Blumler, dan Gurevitch sebagai uses and gratification. Anggota khalayak atau pemirsa dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. Penulis mendapatkan data dari SRI untuk mencari tahu bagaimana profil dari anggota kedua kelompok tersebut di acara Tantangan. Alasan penulis memilih subjek penelitian yang berasal dari pemirsa biasa adalah karena pada akhirnya merekalah yang memilih dan melakukan zapping di TV mereka. Penulis secara random memilih populasi untuk diadakannya eksperimen, lalu ditentukan bahwa Kelurahan Tanjung Duren Utara kecamatan Grogol Petamburan menjadi populasi penelitian. Lalu pemilihan subjek penelitian dilakukan secara purposive mengingat penelitian eksperimen membutuhkan subjek yang sangat homogen, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu 30 subjek kelompok heavy viewers dan 30 subjek kelompok light viewers. Penulis membagi subjek ke dalam 6 kelas, mengingat diperlukan bimbingan yang intensive dalam pengisian kuesioner. Tiap kelas kemudian di putarkan acara Tantangan dan Who Dares Wins, kemudian subjek dipersilahkan mengisi kuesioner sambil di jelaskan cara pengisian pada pertanyaan yang berbau teknis oleh pembimbing. Setelah diadakan tes reliability dan validity didapatkan bahwa keseluruhan pertanyaan adalah reliable dan valid. Setelah dilakukan T Test terbukti bahwa Kelompok heavy viewers memiliki persepsi kualitas yang Iebih tinggi di banding kelompok light viewers. Namun kelompok heavy viewers dan light viewers tidak terbukti memberikan perbedaan persepsi kualitas antara program Tantangan dan Who Dares Wins, kecuali pada tahap Pra produksi, subjek menilai Who Dares Wins Iebih unggul dari pada Tantangan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Shafirah Annisa
Abstrak :
Berbagai jenis strategi pendekatan kreatif iklan digunakan untuk menarik perhatian khalayak. Sebagai media penyampai pesan iklan, pengiklan sering menggunakan endoser selebritis—tokoh pembenar dalam iklan yang dapat membuat iklan yang ia bintangi menjadi menarik perhatian, menimbulkan rasa percaya, dan akhirnya menimbulkan keinginan dari konsumen untuk mencoba produk yang diiklankan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sikap khalayak terhadap iklan GIV di TV, sikap khalayak terhadap Sophia Latjuba, dan sikap khalayak terhadap GIV itu sendiri. Kemudian penelitian ini juga melihat bagaimana sikap terhadap iklan GIV di TV dan sikap terhadap Sophia Latjuba mempengaruhi sikap terhadap GIV, dan variabel manakah yang memiliki kontribusi lebih besar dalam menjelaskan pembentukan sikap terhadap GIV. Peneliti menggunakan metode pengukuran pearson correlation untuk melihat korelasi antara sikap terhadap iklan GIV di TV dengan sikap terhadap GIV dan antara sikap terhadap Sophia Latjuba dengan sikap terhadap GIV. Sedangkan untuk melihat variabel mana yang memiliki kontribusi lebih besar dalam menjelaskan pembentukan sikap terhadap GIV, peneliti menggunakan metode multiple regression. Dari pengukuran tersebut, diperoleh hasil bahwa korelasi antara sikap terhadap iklan GIV di TV dengan sikap terhadap GIV cukup kuat. Begitu juga dengan korelasi antara sikap terhadap Sophia Latjuba dengan sikap terhadap GIV. Kedua variabel ini mampu menjelaskan 30.5% dari sikap terhadap GIV, dan di antara kedua variabel tersebut, variabel sikap terhadap iklan GIV di TV memberikan kontribusi lebih besar dalam menjelaskan pembentukan sikap terhadap GIV. Penelitian ini memberi implikasi bahwa model Attitude toward Ad dari Julie A. Edell dan Marian C. Burke terbukti dapat berlaku di kalangan populasi penelitian. Kemudian penelitian ini juga memperlihatkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan Brian D. Till dan Terence A. Skimp ternyata tidak dapat diterapkan pada responden penelitian yang cenderung menyukai selebritis walaupun selebritis tersebut terkena isu-isu negatif.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library