Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Is Heryanto
Abstrak :
Kali Bekasi merupakan slur alam yang mempunyai daerah pangaliran sungai yang cukup luas, yaitu 389 km2. Lingkungan yang berada disepanjang Kali Bekasi merupakan daerah pemukiman bare, sebagai akibat dari perkembangan daerah yang saat ini berfungsi sebagai daerah penyangga ibukota Jakarta. Bencana banjir pada tanggal 31 Januari dan 1 Februari 2002 pada slur-alur sungai atau ruas-ruas tertentu pada aliran Kali Bekasi yang merusakkan sarana dan prasarana yang telah dibengun dan menimbulkan kerugian harta clan jiwa. Berdasarkan hal tersebut diatas maka harus segera diambil langkah-langkah yang terpadu untuk dapat mencegah banjir pada kali Bekasi tersebut, diantaranya adalah merencanakan perbaikan pada kali Bekasi. Data hidrologi untuk kali Bekasi ini adalah data hujan yang terdapat pada stasiun-stasiun pengamatan hujan Bekasi, Cibinong, Hambalang, dan stasiun pengamat hujan Bogor. Adapun lamanya tahun pengamatan hujan ( n ) adalah selama 16 tahun pengamatan masing-masing stasiun. Lokasi kali Bekasi yang diamati adalah dari pertemuan antara kali Cikeas dan Cileungsi sebagai hula sampai pintu air kali Bekasi sebagai hilirnya, yaitu sepanjang 10,950 km. Perhitungan perencanaan perbaikan kali Bekasi ini menggunakan metode Gumbell untuk menghitung curah hujan rencana, metode poligon Thiesen untuk menghitung curah hujan wilayah, sedangkan debit banjir rencana kali Bekasi dihitung berdasarkan hidrograf satuan Nakayashu dengan periode ulang 2, 5, 10, 25, dan 50 tahun lalu dibandingkan dengan debit banjir yang terjadi pada tahun 2002 yaitu sebesar 578 m3ldet, dan sebagai hasilnya didapatkan debit banjir rencana sebesar 620 M3 Met. Dad data-data dapat dihitung dimensi penampang pada kali Bekasi tersebut dengan menggunakan rumus untuk penampang pada saluran terbuka, sebagai pencegahan luapan banjir kali Bekasi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Irawan
Abstrak :

ABSTRAK
Pada masa mendatang, pengembangan wilayah/perkotaan di DKI Jakarta bertendensi ke arah Utara Pengembangan kota Jakarta yang bergerak ke arah Utara dengan cara melakukan reklamasi, diharapkan akan mampu membantu mengatasi permasalahan kecenderungan perkembangan kota yang selama ini bergerak ke arah Selatan.

Sesuai dengan konsep pengendalian banjir DKI Jakarta, sungai-sungai yang berhulu di wilayah Jawa Barat dan alurnya melintasi wilayah DKI, berubah fungsi menjadi bagian dari sistem drainase kota. Sistern drainase wilayah DKI tidak dapat dipisahkan dari sistem drainase alamiahnya, yang terdiri dari sungai-sungai yang mengalir melalui wilayah DKI dan bennuara di Teluk Jakarta

Wilayah DKI Jakarta termasuk dalam DAS Sistem Aliran Cengkareng Drain yang meliputi sebagian wilayah DKI, sebagian Tangerang dan sebagian wilayah Bogor. Pada saat sekarang ini, wllayah DKI sebagian besar sudah berubah menjadi daerah pemukiman dan perkantoran sedangkan di wilayah Tangerang dan

Bogor sedang terjadi perubahan tata guna Iahan dari daerah yang hijau menjadi pemukiman. Perubahan tata guna lahan dari daerah yang hijau menjadi daerah pemukiman menyebabkan erosi yang tenjadi semakin besar akibat dari permukaan tanah yang tidak terlindung.

Perkiraan erosi yang terjadi pada suatu DAS dapat diketahui dengan menggunakan Metode USLE ( Universal Soil Loss Equation ). Dalam menggunakan Metode USLE ini dibutuhkan data - data mengenai curah hujan, jenis tanah, panjang sungai, jenis tata guna Iahan dan kemiringan lereng.

Lahan pada DAS yang bermacam-macam fungsinya mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap besarnya erosi. Tata guna lahan yang berubah secara cepat dari lahan yang semula berupa hutan menjadi sawah, kebun dan akhirnya menjadi daerah pemukiman pada saat sekarang ini sebagai akibat dari pertambahan penduduk, telah menyebabkan erosi yang terjadi Iebih besar dibandingkan dengan erosi yang terjadi di waktu lampau.

Skripsi ini membahas mengenai perkiraan erosi yang terjadi akibat perubahan tata guna lahan dengan menggunakan Metode USLE.
1997
S34657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffri Fransiskus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waluyo
Abstrak :
Dalam kehidupan kita sehari-hari, air sangatlah penting bagi makhluk hidup tidak hanya bagi tumbuhan dan hewan tetapi juga yang terpenting bagi manusia. Seringkali terjadi, air yang mengalir di suatu sungai suatu ketika meluap dan menggenangi sawah-sawah, pemukiman dan merusak semua yang ada baik bangunan-bangunan struktur ataupun juga tanaman-tanaman petani atau bahkan kadangkala sampai merenggut jiwa manusia. Air yang semula menjadi sahabat manusia bisa menjadi lawan yang sulit dihadapi. Semua itu sebenamya tidak terlepas dari perubahan alam yang diakibatkan oleh segala aktifitas manusia. Air sangatlah berguna untuk berbagai kepentingan hidup manusia, bisa untuk minum, mandi, mencuci, irigasi, sumber listrik dan sebagainya tetapi tidak selamanya air yang kita gunakan sehari-hari tersebut akan memiliki kualitas dan kuantitas yang sama sepanjang waktu bila dari sumber daya manusia yang ada tidak memiliki keinginan untuk memelihara air tersebut. Berbagai aktifitas manusia senantiasa menimbulkan perubahan terhadap alam dan hal yang cukup besar pengaruhnya bagi sumber-sumber ketersediaan air adalah bila apa yang dilakukan manusia merubah dari ekosistem yang rnerupakan DAS (Daerah Aliran Sungai) bagi sungai. DAS tersebut oleh manusia dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan antara lain sebagai lahan pemukiman, lahan persawahan dan lahan lain-lainnya. Pemanfaatan lahan di suatu DAS untuk berbagai tata guna lahan tersebut tentunya juga akan mempengaruhi besarnya aliran yang terjadi di sungai dan pengaruh tersebut jelas berbeda untuk masing-masing tata guna lahan. Untuk itu telah ada sebuah alat bantu berupa model umum dari hubungan hujan aliran yang dapat memperkirakan berapa besar aliran yang akan teljadi di suatu sungai bila di dalam DASnya terdapat beberapa pemanfaatan tata guna lahan. Namun model tersebut hanyalah dapat memperkirakan aliran yang terjadi dari suatu kesatuan unit DAS, sedangkan masalah yang nyata di lapangan Iebih kompleks dimana di dalam DAS itu sendiri terbagi menjadi sub-sub DAS dan ruas-ruas sungai. Modal tersebut tidak bisa kita pergunakan untuk memperkirakan berapa besarnya aliran yang juga akan terjadi bila aliran dari suatu bab DAS yang terdiri beberapa tata guna lahan mengalir melalui alur sungai. Oleh karena itu maka model hubungan hujan aliran tersebut haruslah dikembangkan lagi agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam rangka pemeliharaan maupun pengendalian aliran sungai. Model hubungan hujan aliran yang dikembangkan selanjutnya ini akan dapat memperhitungkan besarnya aliran dari setiap sub DAS yang terdiri dari berbagai pemanfaatan lahan dan juga dapat memperkirakan berapa besarnya aliran yang terjadi bila aliran yang dihasilkan tersebut mengalir melalui alur sungai sehingga kita dapat memanfaatkan model hubungan hujan aliran secara maksimal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library