Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helmi Setia Ritma Pamungkas
Abstrak :
ABSTRAK Pengolahan emas dengan cara amalgamasi menghasilkan limbah merkuri. Pengelolaan limbah merkuri yang tidak baik dapat mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur konsentrasi merkuri pada limbah padat dan cair (tailing) dalam bak penampung limbah; dan menganalisis pengelolaan limbah/tailing yang mengandung merkuri pada pertambangan emas rakyat. Metode yang digunakan adalah survey dan spasial. Sampel yang diambil adalah penambang emas rakyat sebagai responden, sampel limbah cair dan padat, dan sampel lingkungan (air, tanah, talas, dan bayam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan limbah merkuri di Desa Cisungsang sebesar 78,31% responden, tidak sesuai dengan peraturan pemerintah. Berdasarkan hasil uji limbah pada bak penampung, terdapat konsentrasi merkuri limbah cair 0,083-0,265 ppm; dan konsentrasi merkuri limbah padat 0,304- 0,407 ppm. Potensi sebaran merkuri di Cisungsang mencapai 42,2 Ha, dengan mempertimbangkan sebaran gelundung; kemiringan lereng mencapai 35°; curah hujan yang tinggi yakni 4000 mm/tahun; dan kondisi bak penampung limbah yang terbuka, namun tidak mempertimbangkan aspek geohidrologi. Hasil uji pada sampel lingkungan menunjukkan konsentrasi merkuri rata-rata pada air sebesar 0,00036 ppm, tanah 0,00378 ppm, bayam 2,31 ppm, dan talas 25x10-8 ppm.
ABSTRACT The amalgamation process in gold processing will produce mercury waste. Poor waste management of mercury can pollute the environment. The objectives of research is to measure concentration of mercury in liquid and solid waste in the pond; and to analyze the management of waste/tailing containing mercury on artisanal gold mining. The methods used are survey and spatial analysis. Samples taken are the gold miners as responden, samples of liquid and solid waste, and samples from the environment (water, soil, spinach, and taro). The research results showed that management of mercury waste in Cisungsang are 78% from responden, didn?t suitable with the government regulation. Based on the results of the waste in ponds, concentration of mercury in liquids waste are 0.083-0.265 ppm and the concentration of mercury in solids waste are 0.304-0.407 ppm. The potential distribution of mercury in Cisungsang reached 42,2 Ha, with consider of distribution ball mil; the slopes reached 35°; the precipitation reached 4000 mm/year; and the open condition of the waste pond, but it isn?t considered of geohydrology aspect. Test result on environmental samples showed the average concentration of mercury in water are 0,00036 ppm, soils are 0,00378 ppm, spinach is 2,31 ppm, and taro is 25x10-8 ppm.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Adryansyah
Abstrak :

Kadar konsentrasi timbal dalam darah pada anak-anak di Desa Cinangka berada di atas batas aman yang ditetapkan oleh WHO. Potensi terjadinya kehilangan generasi produktif serta masih adanya lahan yang terkontaminasi Pb dari limbah hasil peleburan aki bekas mengharuskan kegiatan pemulihan lahan terkontaminasi untuk terus dilakukan sehingga lahan tersebut dapat terbebas dari zat pencemar/kontaminan yang terkandung di dalamnya dengan konsentrasi di bawah baku mutu yang telah ditetapkan. Kegiatan pemulihan lahan terkontaminasi dari kegiatan yang tidak memiliki penanggung jawab menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melakukannya. Sehubungan dengan permasalahan yang disampaikan, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teknologi pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 hasil dari kegiatan daur ulang aki bekas di Desa Cinangka yang tepat guna dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan untuk mencapai prinsip keberlanjutan. Metode yang digunakan untuk menilai aspek sosial dilakukan dengan menggunakan kajian persepsi dari masyarakat terhadap penerimaan dan pengetahuan masyarakat. Untuk aspek ekonomi menggunakan hasil analisis biaya pengelolaan dari setiap teknologi dan nilai keuntungan produk, sedangkan untuk menilai aspek lingkungan di dapat dari hasil analisis keberhasilan teknologi dan lama waktu pemulihan. Untuk mencapai prinsip keberlanjutan, dilakukan kajian dengan menggunakan metode AHP pada tiga alternatif teknologi pemulihan lahan terkontaminasi. Alternatif 1 yaitu teknologi landfill enkapsulasi in-situ. Alternatif 2 yaitu teknologi vitrifikasi in-situ dan alternatif 3 adalah teknologi stabilisasi dan solidifikasi (S/S) in-situ. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pemulihan lahan terkontaminasi di Desa Cinangka perlu terus dilakukan dengan menggunakan teknologi stabilisasi dan solidifikasi (S/S) in-situ yang menjadi teknologi pemulihan lahan terkontaminasi yang berkelanjutan dan sekitar 67% masyarakat memilih untuk dilakukan pemulihan dengan cara pengangkatan dan diganti dengan tanah baru yang tidak terkontaminasi.


The levels of lead concentration in children’s blood in Cinangka Village are above the safe limit set by WHO.  Potential loss of productive generation and the existence of land contaminated by Pb and used battery smelting waste.  Contaminated land remediation is required considering the concentration of hazardous waste in land which above the standard, which will result in a high potential loss of productive generations. In the case of contaminated land from non institutional activities, it is the responsibility of the government. The levels of lead concentration in childrens’ blood in Cinangka Village are above the safe limit set by WHO.  Potential loss of productive generation and the existence of land contaminated by Pb and used battery smelting waste.  Contaminated land remediation is required considering the concentration of hazardous waste in land which above the standard, which will result in a high potential loss of productive generations. In the case of contaminated land from non institutional activities, it is the responsibility of the government. The method to assess social aspects is using a study of community perceptions of the acceptance and knowledge of the community. For economic aspects is using the results of management costs analysis for each technology and the benefits of product, while to assess environmental aspects can be obtained from the results analysis of technological success and the duration of remediation. In order to achieve the principle of sustainability, a study was conducted using the AHP method on three alternative technologies for contaminated land recovery. Alternative 1 is in-situ landfill encapsulation technology. Alternative 2 is in-situ vitrification technology and alternative 3 is in-situ stabilization and solidification (S/S) technology.  Based on the results of the study, contaminated land remediation in Cinangka Village need to be carried out by using in-situ stabilization and solidification (S/S) technology which is a sustainable technology for contaminated land remediation and around 67% of the people choose remediation by removal and replace with the new uncontaminated soil.

2019
T52290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakianis
Abstrak :
Kegagalan dalam pengelolaan sampah berarti kegagalan dalam menjaga dan melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini mengembangkan indikator kinerja TPS3R dan bank sampah serta indikator tingkat kepuasaan rumah tangga terhadap layanan pengelolaan sampah di TPS3R dan bank sampah. Diterapkan pendekatan gabungan, yaitu studi kualitatif untuk menggali indikator kinerja, serta studi kuantitatif untuk memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen pengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Data memperlihatkan bahwa validitas dan reliabilitas instrumen yang dikembangkan cukup baik. Skor kinerja TPS3R yang berkinerja baik (skor 60 atau lebih) lebih banyak (48,61%) dari pada bank sampah (24,04%). Terungkap asosiasi secara statistik antara indikator masukan dan keluaran kinerja di TPS3R, namun tidak demikian halnya di bank sampah. Pemerintah daerah disarankan dapat memakai instrumen yang dikembangkan ini untuk mengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Namun tetap diperlukan studi lain guna memperbaiki indikator kinerja di wilayah yang lebih luas.
Solid waste mismanagement means failure to maintain and protect public health and the environment. This study developed performance indicator of TPS3R and waste bank, as well as household satisfaction indicators towards services done byTPS3R and waste bank. A combined qualitative approach to explore performance indicators, and quantitative study to test the validity and reliability of instruments, was employed. The validity and reliability of developed instruments were satisfied. Using total score, it was revealed that TPS3R good performance (score 60 or higher) was found more frequent (48,61%) than the waste bank (24,04%). The association of input and output performance indicators was statistically found in TPS3R, but not in waste bank. The local government to assess the level of performance of TPS3R and waste bank might use these instruments. Hence, it still calls for more studies to improve indicators in a wider area.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2596
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library