Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Pangalela, Karina Setyawati
"Makalah ini membahas faktor-faktor penentu indeks persepsi korupsi suatu negara dibandingkan dengan negara lain. Kami mengajukan pertanyaan tersebut, dengan tidak memperhitungkan aspek penegakan hukum terkait (misalnya pengendalian korupsi), untuk mengetahui seberapa akurat indikator-indikator tidak langsung dalam memprediksi tingkat persepsi korupsi suatu negara. Melalui perspektif lain, kita dapat membuat sebuah prediksi pada tingkat korupsi suatu negara dengan hanya mengacu pada data-data yang dapat diakses publik dan juga aspek penegakan non-hukum lainnya. Kami juga mempertimbangkan berbagai faktor dalam menimbang persepsi suatu negara korupsi sebagaimana dijabarkan dalam makalah ini.
This paper examines the determinants of perceiving a country to be more corrupted than another. We pose the question that, without taking into account of law enforcement related information (e.g. control of corruption), do people still judge a country’s corruption level alike? Taking another perspective, can we make a confident guess on a country’s corruption level judging solely on its publicly accessible and non-law enforcement related data? We consider various factors in weighing a country's perception of corruption as follows."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Michelle
"Penelitian ini bertujuan untuk mendalami bagaimana proses supply chain management dijalankan di Wal-Mart dan IKEA, sebagaimana keduanya dikenal karena praktik supply chain yang dirancang dengan baik. Penelitian ini juga mengungkapkan tentang teknologi yang digunakan Wal-Mart dan IKEA dalam praktik supply chain-nya, strategi pengadaan logistik, serta strategi lingkungan dan Corporate Social Responsibility yang dimiliki keduanya. Wal-Mart menggunakan sistem cross-docking untuk mencapai strategi "Everyday Low Prices" mereka, di mana IKEA menggabungkan Vendor Managed Inventory dan Consignment Stock untuk mencapai efisiensi tinggi dan skema cost-sharing.
Namun, kami menemukan beberapa masalah yang terjadi dalam usaha mereka untuk memperluas perusahaan masing – masing secara global, contohnya seperti masalah birokrasi dan masalah perpajakan, serta masalah dengan supplier. Wal-Mart dan IKEA telah berhasil mengatasi beberapa masalah tersebut melalui praktik - praktik supply chain dan strategi logistik yang inovatif dan fleksibel.
The purpose of this study is to identify how the supply chain management practices performed in Wal-Mart and IKEA, as both of them is known for their well-designed supply chain practices. It also reveals Wal-Mart and IKEA’s usage in technology, their procurement strategy, as well as their environmental strategy and Corporate Social Responsibility. Wal-Mart emphasizes on their cross-docking technology to achieve their "Everyday Low Prices" strategy, meanwhile IKEA combines Vendor Managed Inventory and Consignment Stock to attain higher efficiency and cost sharing scheme. However, we found several problems occurred in their attempt to expand globally, such as bureaucracy and taxation problem, as well as problems with the suppliers. It is revealed that they have managed to overcome these challenges through innovative and flexible supply chain management practices and logistic strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library