Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Nurindrayani
"Dalam ekonomi yang didominasi oleh aktiva berwujud (tangible assets), pengukuran keuangan cukup untuk mencatat investasi dalam aktiva-aktiva dan mencakup biaya-biaya yang berkaitan dalam penggunaan aktiva-aktiva berwujud tersebut untuk menghasilkan pendapatan dan laba. Namun trend ekonomi mutakhir menunjukkan bahwa bisnis yang didorong oleh produk dengan memanfaatkan aktiva tetap telah bergeser ke bisnis yang didorong oleh pengetahuan dan jasa dengan memanfaatkan aktiva tidak berwujud (intangible assets). Untuk itulah diperlukan alat yang dapat mendeskripsikan dan mengukur aktiva-aktiva tidak berwujud tersebut dan strategi yang dibutuhkan untuk menciptakan nilai. Ketiadaan alat seperti ini akan menghadapkan perusahaan pada keulitan memanaj apa yang tidak dapat dideskripsikan dan apa yang tidak dapat diukur. Dalam konteks inilah Kaplan & Norton telah memberikan 'resep' untuk menjawab persoalan-persoalan di atas, yaitu bahwa untuk mengeksekusi strategi dalam lingkungan bisnis yang didorong oleh informasi tersebut membutuhkan tiga komponen yang secara matematis merupakan persamaan dari : Breakthrough Results = Describe the strategy + Measure the strategy + Manage the strategy. Secara filosofis tiga komponen tersebut berarti bahwa kita tidak dapat memanaj (komponen ketiga) apa yang tidak dapat diukur (komponen kedua) dan kita tidak dapat mengukur apa yang tidak dapat dideskripsikan (komponen pertama). Persamaan di atas dapat juga ditulis : Breakthrough Results = Strategy Map + Balanced Scorecard + Strategy Focused Organization. Dengan latar belakang di atas, karya akhir ini membahas tentang usulam perancangan Strategy Map dan Balanced Scorecard pada sebuah perusahaan produsen keju untuk menuju terciptanya Strategy Focused Organization. Sistem pengukuran kinerja pada perusahaan tersebut masih menggunakan pendekatan 'tradisional', meminjam istilah Kaplan & Norton , yaitu mengandalkan ukuran-ukuran finansial dengan bertumpu pada anggaran sebagai alat pengendalian sehingga masih terdapat beberapa keterbatasan, antara lain (a) tidak terdapat alat manajemen yang menggambarkan strategi perusahaan secara komprehensif dan koheren, (b) tidak terdapat obyektif-obyektif stratejik; dan (c) pengendalian cenderung bersifat operasional jangka pendek. Beberapa kelemahan tersebut diusulkan untuk diatasi dengan melakukan perancangan Strategy Map dan Balanced Scorecard dan mengimplementasikan prinsip-prinsip Strategy Focused Organization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T23835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Koesman
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi atas kinerja internal audit dengan pendekatan Balanced Scorecard. Evaluasi juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) dan Institute of Internal Auditors (IIA) sebagai perbandingan. Hasil evaluasi menunjukan bahwa fungsi internal audit APP dapat memberikan manfaat melalui perencanaan audit atas area-area yang berisiko tinggi, pelatihan internal sebelum melakukan penugasan audit, target key performance indicator yang tinggi, benchmarking, cross sharing / cross learning dan proyek penghematan biaya.

research is designed to performed evaluation on internal audit performance using Balanced Scorecard approach. The evaluation also performed using approach developed by American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) and Institute of Internal Auditors (IIA) for comparison purposes. The result of the evaluation shows that internal audit function at APP is able to give contribution by planning audit on high risk areas, internal training prior to engagement, high key performance indicator target, benchmarking, cross sharing / cross learning and cost reduction project."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27744
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nur Marinda
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan penerapan SAK ETAP dan penyajian sesuai dengan PSAK 45 (R2011) Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Terhadap Laporan Keuangan Tahun 2011 Unit PKBL BUMN sesuai dengan Surat Edaran Menteri BUMN No. SE.02/MBU/Wk/2012 dan No. SE- 01/D5/MBU/2012 terkait Pedoman Akuntansi PKBL Revisi Tahun 2012. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan acuan aturan akuntansi unit PKBL BUMN didasari atas perkembangan standar akuntansi di Indonesia dan bentuk operasional PKBL BUMN.
Sebagian Laporan Keuangan Tahun 2011 Unit PKBL BUMN sudah menerapkan secara dini Pedoman Akuntansi PKBL Revisi Tahun 2012, yaitu Unit PKBL PT TLX dan Unit PKBL PT ANX.
Penerapan pedoman tersebut berpengaruh terhadap kebijakan akuntansi yang diterapkan pada Laporan Keuangan 2011 unit PKBL PT TLX dan PT ANX, diantaranya kebijakan akuntansi atas piutang, pendapatan, dan pengungkapan khusus.

ABSTRACT
This thesis is about the implementation and presentation of SAK ETAP and PSAK 45 (R2011) : ?Financial Reporting For Non Profit Entities? on Unit PKBL BUMN?s Financial Statements 2011 in accordance with the Circular Letter of BUMN No. SE.02/MBU/Wk/2012 and No. SE- 01/D5/MBU/2012 for ?Pedoman Akuntansi PKBL Revisi Tahun 2012?. The factors that cause changes in the reference state accounting rules are based on the new development of accounting standards for PKBL BUMN in Indonesia and Operation Nature of PKBL BUMN.
Some of the Sample Units PKBL BUMN?s have implemented earlier adoption of ?Accounting Guidelines of PKBL Revision 2012? such as Unit PKBL PT TLX and Unit PKBL PT ANX.
The implementation of these guidelines have affected the financial statement 2011 of the sampel unit PKBL PT TLX and PT ANX, among others its accounting policies of receivables, revenues, and othe specific disclosure."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Partiana Sukardianti
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi kepada perusahan dalam mengevaluasi audit berbasis risiko yang dilakukan oleh auditor internal dengan menggunakan COSO Integrated Framework (2013). Penelitian ini dilakukan dengan evaluasi proses kerja auditor internal pada perusahaan e-commerce yang berkaitan dengan pengendalian internal dan  memastikan  pengendalian internal tersebut berjalan dengan baik sehingga dapat mengurangi risiko yang terjadi pada setiap divisi kemudian tujuan perusahaan tercapai. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif  dan pendekatan studi kasus pada PT XYZ. Instrumen penelitian adalah dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara kepada pihak yang terkait. Dan berdasarkan instrumen penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hampir semua kerangka COSO (2013) digunakan dalam penilaian risiko dan pengendalian internal oleh auditor internal kecuali Control Activities dikarenakan risiko yang ada di PT XYZ langsung dikasifikasikan oleh auditor internal dan bukan dilakukan oleh manajemen.

The purpose of this study is to contribute to companies in evaluating risk-based audits conducted by internal auditors using COSO Integrated Framework (2013). This research was carried out by evaluating the work processes of internal auditors in e-commerce companies relating to internal control and ensuring that internal controls are running well so as to reduce the risks that occur in each division then the company's objectives are achieved. The research method used a descriptive qualitative approach and a case study approach at PT XYZ. The research instrument is carried out by observing and doing interviews to management. And based on the research instrument, it can be concluded that the framework consists of almost all COSO frameworks (2013) used in risk assessment and internal control by internal auditors except Control Environment,  this is because the risks in PT XYZ are directly verified by internal auditors and not by management."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Oktavia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal pada proses pengembangan produk bancassurance dan merekomendasikan tindakan perbaikan atas masalah yang timbul dalam proses pengembangan produk bancassurance. Unit analisis yang digunakan adalah aspek pengembangan produk bancassurance dalam Divisi Wealth Management pada sebuah perbankan terkemuka di Indonesia (PT. X). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi dan wawancara. Penelitian ini membahas mengenai sistem pengendalian internal pada proses pengembangan produk bancassurance yang dievaluasi dengan menggunakan kerangka kerja pengendalian internal COSO (2013) yang terdiri dari 5 (lima) komponen (lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, kegiatan pemantauan) dan 17 prinsip yang mewakili konsep dasar yang terkait dengan setiap komponen. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisis kelemahan beserta upaya perbaikan atas sistem pengendalian internal pada Divisi Wealth Management PT. X. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menurut kerangka kerja pengendalian internal COSO (2013), penerapan sistem pengendalian internal pada Divisi Wealth Management PT. X sudah terbilang baik dan efektif. Namun apabila ditinjau lebih lanjut dalam pelaksanaannya terutama dalam aspek pengembangan produk bancassurance, masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sistem pengendalian internal pada Divisi Wealth Management PT. X menjadi kurang efektif sehingga sebaiknya dilakukan perbaikan agar tujuan Divisi Wealth Management PT. X dapat tercapai secara optimal.

ABSTRACT
This research aims to evaluate the internal control system in the bancassurance product development process and recommend corrective actions for problems that arise in the bancassurance product development process. The research subject used is the aspect of bancassurance product development in the Wealth Management Division of a leading banking in Indonesia (PT. X). This research uses a descriptive qualitative research method with a case study approach. The data used in this research are collected through observation and interview methods. This research discusses about internal control system in the bancassurance product development process that are evaluated using the COSO's internal control-integrated framework (2013) which consists of 5 (five) components (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, monitoring activities) and 17 principles that representing the fundamental concepts associated with each component. Then proceed with analyzing the weaknesses along with efforts to improve the internal control system at PT. X's Wealth Management Division. From this research, it can be concluded that according to COSO's internal control-integrated framework (2013), the implementation of the internal control system in PT. X's Wealth Management Division has been considered good and effective. However, if further reviewed in its implementation, especially in the aspect of bancassurance product development process, there are still several factors that influence the internal control system of PT. X's Wealth Management Division to be less effective so it needs improvements in orders to achieve the goal of PT. X's Wealth Management Division optimally."
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Hotmaria
"Pesatnya perkembangan proses audit menggunakan pendekatan data analytics menawarkan manfaat kompetitif yang signifikan bagi organisasi yang dapat memanfaatkan lingkungan berbasis data, termasuk kantor akuntan publik. Namun pada saat ini belum banyak kantor akuntan publik yang memanfaatkan data analytics. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan implementasi data analytics dalam audit pada KAP DNA, salah satu kantor akuntan publik terbesar di dunia yang berafiliasi internasional. KAP DNA telah menginisiasi penggunaan data analytics mulai dari tahun 2016. Proses penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dimana narasumber dipilih berdasarkan snowball sampling sejumlah 5 narasumber yang terdiri dari manajer senior, manajer, dan senior auditor. Alat ukur evaluasi kesiapan menggunakan kriteria Acatech indeks maturitas industri milik Schuh et al. (2017) yang telah dikembangkan di penelitian Gürdür et al. (2019). Kriteria tersebut terdiri dari kesiapan sumber daya, kesiapan sistem informasi, kesiapan budaya, dan kesiapan organisasi. Berdasarkan hasil penelitian, KAP DNA memiliki tingkat kesiapan menengah secara umum. Hal ini disebabkan oleh tantangan seperti kurangnya kemampuan auditor, kekurangan sumber daya manusia tim khusus data analytics, dan perangkat yang belum memadai. KAP DNA direkomendasikan untuk mempertimbangkan menambah pelatihan terkait data analytics kepada auditor di saat low season, merekrut karyawan tambahan di tim khusus data analytics, dan menyediakan perangkat yang memadai.

The rapid development of the audit process using a data analytics approach offers significant competitive advantages for organizations that can take advantage of a data-driven environment, including public accounting firms. However, currently not many public accounting firms are utilizing data analytics. This study aims to evaluate the readiness to implement data analytics in audits at KAP DNA, one of the world's largest public accounting firms with international affiliations. KAP DNA has initiated the use of data analytics starting in 2016. This research process was carried out using a qualitative method where the informants were selected based on snowball sampling of 5 sources consisting of senior managers, managers, and senior auditors. The measuring instrument for readiness evaluation uses the Acatech industrial maturity index criteria belonging to Schuh et al. (2017) which has been developed in the research of Gürdür et al. (2019). The criteria consist of resource readiness, information system readiness, cultural readiness, and organizational readiness. Based on the research results, KAP DNA has a medium level of readiness in general. This is due to challenges such as lack of auditor capabilities, lack of human resources for dedicated data analytics teams, and inadequate tools. KAP DNA is recommended to consider adding training related to data analytics to auditors during low season, recruiting additional employees in a dedicated data analytics team, and providing adequate tools."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library