Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aidi
Abstrak :
ABSTRAK
Ada dua persoalan pokok mengenai gizi nakerwan Indonesia yakni ketidakseimbangan energi kerja dan anemia terutama anemia defisiensi besi. Kedua jenis masalah gizi ini memberikan dampak menurunnya derajat kesehatan pekerja yang berakhir pada menurunnya produktifitas/kapasitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan konsumsi energi dan zat besi dengan status gizi nakerwan divisi pabrik di PT. Great Giant Pineapple tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan pada nakerwan divisi pabrik di PT. Great Giant Pineapple, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung.

Hasil: Secara statistik ada hubungan antara asupan energi dan karbohidrat dengan IMT. Tetapi tidak ditemukan hubungan umur, asupan lemak, asupan protein dan asupan serat dengan IMT. Secara statistik ada hubungan antara pola haid, asupan energi, asupan lemak, asupan protein, asupan zat besi dan enhancer absorpsi zat besi (asupan vitamin C) dengan anemia. Tetapi tidak ada hubungan umur, asupan karbohidrat, asupan zink, asupan kalsium, asupan magnesium, dan inhibitor absorpsi zat besi (asupan makanan mengandung fitat, asupan minuman mengandung tanin dan asupan serat) dengan anemia.
ABSTRACT
There are two main issues regarding nutrition Indonesia female worker the energy imbalance of work and anemia, especially iron deficiency anemia. Both types of nutritional problems this gives the effect of the health status of workers ended in decreased productivity/labor capacity. The purpose of this study was to analyze the relationship between energy and iron consumption with nutritional status of female worker factory division at PT. Great Giant Pineapple in 2013. This research is a descriptive analytic with cross sectional design. The study was conducted at the female worker factory division at PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar, Lampung Tengah District, Lampung Province.

Results: Statistically, there is a relationship between energy intake and carbohydrate with bodi mass index. However, no relationship age, fat intake, intake of protein and fiber intake with body mass index. Statistically, there is a relationship between menstrual pattern, energy intake, fat intake, protein intake, iron intake and iron absorption enhancers (vitamin C) with anemia. But there is no relationship of age, carbohydrate intake, intake of zinc, calcium intake, magnesium intake, and inhibitors of iron absorption (intake of foods containing phytate, intake of foods containing tannin and fiber intake) with anemia.
Universitas Indonesia, 2013
T36039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Supiana
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor risiko dan keluhan Musculoskeletal Disorders dari pekerja pengguna komputer di Pusdiklat BPS tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional. Dari penilaian Rapid Upper Limb Assessment (RULA) didapatkan risiko tinggi dengan skor range 5 hingga 7. Dari sampel penelitian yang berjumlah 40 orang, sebanyak 37 orang memiliki keluhan MSDs, dengan keluhan terbanyak pada leher bagian atas 27 orang (67,5%), leher bagian bawah 24 orang (60%), punggung 26 orang (65%), dan pinggang 21 orang (52,5%). Disarankan adanya program edukasi kesehatan kerja perihal bekerja dengan komputer yang benar, perbaikan desain workstation, dan perlunya istirahat setiap ≤2 jam sekali dari bekerja menggunakan komputer.
This thesis discusses the risk factors and complaints of Musculoskeletal Disorders from workers computer users in Pusdiklat BPS 2014. Study was a descriptive quantitative research with a cross-sectional study design. Assessment from the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) scores obtained with the high-risk range 5 to 7. From the sample of 40 people, as many as 37 people have complaints MSDs, with most complaints in the upper neck 27 people (67.5%), lower neck 24 people (60%), back of 26 people (65%), and waist 21 people (52.5%). It is recommended to make health education programs regarding working with the correct use of a computer, workstation design improvements, and need a break every once ≤2 hours of work using a computer.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raih Zenita Imami
Abstrak :
Perilaku selamat adalah tindakan atau perbuatan dari seseorang atau beberapa orang karyawan yang memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan terhadap karyawan (Heinrich, 1931). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan perilaku kerja selamat pada pekerja bagian warehouse dan workshop di PT X. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil kuesioner, observasi, dan wawancara dengan pihak manajemen. Sedangkan data sekunder didapatkan dari dokumen perusahaan dan literatur. Sampel pada penelitian ini berjumlah 79 responden, 62 responden dari bagian warehouse dan 17 responden dari bagian workshop. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square, dengan menggunakan α = 0,05 dan CI = 95%. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui 53,2% pekerja berperilaku selamat, dan 46,8% pekerja berperilaku tidak selamat. Faktor-faktor yang secara statistik memiliki hubungan dengan perilaku selamat adalah peran rekan kerja dan lingkungan. Faktor-faktor yang secara statistik tidak memiliki hubungan dengan perilaku selamat adalah pengetahuan, sikap, peraturan, pengawas, dan ketersediaan APD.
Safe behavior is an act or behavior from someone or some workers who reduce the possibility of accident to employees (Heinrich, 1931). The purpose of this research is to determine factors associated with the safe behavior on workers at warehouse and workshop department of PT X. This research is a quantitative research, using cross sectional study method. This research use primary and secondary data. Primary data is collected with questionnaire, observation, and interview the management. Secondary data is collected from documents and literatures. This research has 79 samples, 62 respondents from warehouse department and 17 respondents from workshop department. Bivariat analysis is done with chi square test, using α = 0,05 and CI = 95%. The result showed that 53,2% of workers have done safe behavior, while 46,8% of workers have done unsafe behavior. Factors that were proven have significant relationship with safe behavior are working relation and environment. Factors that were not proven have significant relationship with safe behavior are knowledge, attitude, regulation, supervising, and Personal Protective Equipment.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sarbiah
Abstrak :
Postur janggal saat bekerja dapat menimbulkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Pada wawancara awal di departemen produksi didapatkan hampir semua pekerja mengeluh pegal dan nyeri pada anggota tubuhnya. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan postur kerja dan keluhan MSDs pada pekerja konveksi di departemen produksi PT. Z Batam. Penelitian ini mengunakan desain cross sectional dan metode penilaian untuk postur tubuh pekerja dengan REBA (rapid entire body assessment). Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko MSDs pada tingkat menengah yang artinya perlu investigasi lebih lanjut dan perubahan. Dan 84 persen pekerja mengeluh mengalami keluhan MSDs yang dinilai dengan nordic body map. Penulis menyarankan agar desain kerja lebih diperhatikan dan disesuaikan dengan pekerja, memberikan pemahaman melalui pelatihan kerja tentang risiko ergonomi dan tata-tata cara bekerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi, Pekerja sebaiknya melakukan peregangan otot agar otot bisa berelaksasi. ......Awkward postures while working can cause complaints of Musculoskeletal Disorders (MSDs). Almost all of the workers interviewed, at the production department convection complained of stiffness and pain in the limbs. The purpose of this study is to explain the working postures and MSDs, affecting workers at the production section of PT Z Batam. This study uses crosssectional design and posture assessment for workers, using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) method. The finding showed that the risk of MSDs occurred at the secondary level, which means the need for further investigation and changes to be made. And 84 percent of the workers who complained of pains related to MSDs were assessed with nordic body map. The author suggested that more attention and design work are tailored to the workers, through job training an understanding of risk governance ergonomics and work procedures in accordance with the principles of ergonomics.Workers should also perform muscle stretching in order to recharge.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosaline Darwis
Abstrak :
ABSTRAK
Awak kapal feri mempunyai karakteristik kerja yang unik, jadwal kerja 24 jam terus menerus di kapal dengan libur hanya 3 hari sebulan, terpajan risiko kondisi lingkungan kerja yang dapat menjadi penyebab timbulnya stres kerja. Stres kerja awak kapal jika tidak ditanggulangi akan berpengaruh terhadap kesehatannya serta keselamatan kapal dan penumpang. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran faktor pekerjaan (job content-job context), yang berhubungan dengan stres kerja pada awak kapal feri non perwira di pelabuhan Telaga Punggur. Metode yang digunakan adalah Cross Sectional Descriptive Research, pengukuran data menggunakan kuesioner, analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan 35 % responden mengalami stres kerja dan 65 % tidak mengalami stres kerja. Hasil uji statistik menunjukkan faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan stres kerja adalah kondisi lingkungan kerja, dimana awak kapal yang mempunyai persepsi bahwa kondisi lingkungan kerja di kapal berbahaya mempunyai peluang lebih besar mengalami stres kerja dibanding awak kapal yang menganggap lingkungan kerja di kapal tidak berbahaya.
ABSTRACT
The ferry's crew has a unique job characteristics, 24 hours work schedule continuously on the ship with only three days off a month, being exposed to the risk of working environment conditions that can cause an incidence of work stress. Work stress of the crew will have an effect on their health and also to the safety of the ship and its passengers. The purpose of the research was to gain an overview of work factors (job content-job context) related to work stress on the ferry crew in The Telaga Punggur Port 2013. The method used is Cross Sectional Descriptive Research, measurement data using questionnaires, analysis of the data done by univariate and bivariat. Research results obtained 35% of ferry crew experienced a stressful job and 65% are not subjected to the stress of work. Results of statistical tests indicate factor that have a meaningful relationship with work stress is a condition of the work environment, where the crew had the perception that the environmental conditions of work on board is harmfull has a chance of greater stress than crew who consider the work environment on board is not harmfull.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library