Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waode Dea Astria
Abstrak :
Menawarkan produk pangan dengan harga lebih murah mendekati tanggal kadaluarsa disebut sebagai produk pangan suboptimal dinilai dapat mendorong pertimbangan pembelian oleh masyarakat. Hal ini didasarkan pada pengetahuan tentang pembelian produk makanan yang dikurangi harga oleh masyarakat dan potensi sampah di masyarakat terfokus. Studi ini bertujuan untuk berkontribusi pada evaluasi apakah menawarkan makanan suboptimal dengan harga lebih rendah akan mengurangi limbah makanan dalam rantai pasokan. Penelitian ini menganalisis pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap penawaran harga produk yang kurang optimal di toko eceran. Penelitian dilakukan di tiga toko eceran di Kota Depok dengan menggali pertanyaan penelitian yang melibatkan 274 pelanggan toko eceran yang dianalisis berdasarkan kuesioner. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode analisis linier berganda menggunakan software SPSS. Hasil temuan menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat mempengaruhi penawaran harga produk yang kurang optimal di toko eceran. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi kelebihan pangan yang berujung pada food waste di tingkat eceran dalam pengelolaan pangan berkelanjutan. ......Offering food products at lower prices approaching the expiration date, referred to as suboptimal food products, is considered to be able to encourage purchasing considerations by the public. It is based on knowledge of purchasing price-reduced food products by the public and the potential waste in the community focused. The study aims to contribute to the evaluation of whether offering suboptimal foods at a lower price will reduce food waste in the supply chain. This study analyzes public knowledge, attitudes, and behavior toward suboptimal product price offers in eceran stores. The research was conducted in three eceran stores in Depok City by exploring research questions involving 274 eceran store customers who were analyzed based on a questionnaire. The approach used is a quantitative approach with multiple linear analysis methods using SPSS software. The findings show that public knowledge, attitudes, and behaviors influence suboptimal product price offers in eceran stores. This research is expected to be an effective solution to overcome excess food, which leads to food waste at the eceran level in sustainable food management.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kirstie Imelda Majesty
Abstrak :
ABSTRAK Ekosistem perairan dan daratan di sepanjang jalur pantai utara Pulau Jawa membentuk ekosistem mangrove menjadi ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati yang saling berinteraksi, salah satunya di Desa Pantai Bahagia yang berada di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pada kenyataannya, dari tahun 1999 hingga 2014, hutan mangrove di desa ini terus mengalami degradasi karena faktor antropogenik, yakni konversi lahan mangrove menjadi tambak oleh masyarakat pesisir yang menyebabkan penggerusan pantai terus terjadi di kawasan ini, karena tidak adanya penghalang ombak, sehingga intrusi air laut menjadi tinggi dan terjadi banjir rob yang menyebabkan kerugian besar bagi warga yang sebagian besar memiliki mata pencarian sebagai petani tambak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi mangrove di Desa Pantai Bahagia dikategorikan rusak parah dan kondisi biodiversitas yang rendah, sehingga urgensi untuk melakukan rehabilitasi tergolong tinggi. Hingga tahun 2018 sudah mulai muncul partisipasi masyarakat dalam merehabilitasi hutan mangrove, namun masih tergolong rendah dan belum dapat menandingi laju kerusakannya. Karenanya, dilakukan studi pada 30 masyarakat Desa Pantai Bahagia yang memiliki kepedulian dan tingkat partisipasi mengelola mangrove yang tinggi untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat secara keseluruhan, serta menyusun strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam merehabilitasi mangrove Desa Pantai Bahagia.
ABSTRACT Aquatic and terrestrial ecosystems along the northern coastline of Java Island form a mangrove ecosystem into an ecosystem rich in interacting biodiversity, one of which is in Pantai Bahagia Village in Muara Gembong District, Bekasi Regency, West Java. In fact, from 1999 to 2014, mangrove forests in this village continued to experience degradation due to anthropogenic factors, namely the conversion of mangrove land into ponds by coastal communities which caused coastal erosion to continue to occur in this region, due to the absence of wave barriers, so that seawater intrusion became high and there was a tidal flood which caused huge losses for residents who mostly had livelihoods as pond farmers. The results of this study indicate that the mangrove conditions in Pantai Bahagia Village are categorized as severely damaged and have low biodiversity conditions, so the urgency to carry out rehabilitation is classified as high. Until 2018 community participation has begun to emerge in rehabilitating mangrove forests, but is still relatively low and has not been able to match the rate of damage. Therefore, a study was conducted on 30 Pantai Bahagia villagers who have a high level of care and participation in managing mangroves to analyze factors that can increase overall community participation, and develop strategies to increase community participation in rehabilitating mangrove Pantai Bahagia Village.

Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Ilmu Lingkungan, 2019
T51818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Laeli Khoirun Ni`Mah
Abstrak :
ABSTRAK
Kebakaran hutan adalah pemasalahan lingkungan yang muncul hampir setiap tahun di Indonesia termasuk di TNGC. Kebakaran hutan dapat berdampak negatif pada ekologi, perubahan komposisi dan struktur ekosistem hutan, serta dapat mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat. Permasalahan dalam kajian ini adalah kegiatan pengendalian kebakaran hutan di TNGC telah melibatkan masyarakat peduli api, tetapi hasilnya belum maksimal yang ditandai masih seringnya terjadi kebakaran hutan di kawasan TNGC. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi partisipasi MPA, menganalisis hubungan antara partisipasi dengan keberlanjutan manfaat taman nasional, merumuskan model dan strategi peningkatan partisipasi MPA dalam pengendalian kebakaran hutan. Metode yang digunakan adalah mix-method yang dilakukan melalui analisis regresi liner dan SWOT analisis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor motivasi, kemampuan, dan kesempatan secara signifikan mempengaruhi partisipasi masyarakat peduli api. Oleh karena itu, model peningkatan partisipasi MPA dapat dibangun melalui ketiga variabel tersebut. Keberlanjutan taman nasional memiliki hubungan yang cukup kuat, signifikan dan searah dengan partisipasi dengan nilai korelasi 0,331. Rumusan peningkatan partisipasi masyarakat peduli api dalam pengendalian kebakaran hutan dari hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa kondisi pengelolaan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai berada pada kuadran I Diagram Kartesius. Strategi prioritas yang dilaksanakan adalah aggressive strategy.
ABSTRACT
Forest fires are environmental problems that appear almost every year in Indonesia, including in TNGC. Forest fires can have a negative impact on ecology, changes in the composition and structure of forest ecosystems, and may disrupt the economic activities of the people. The problem in this study is that forest fire control activities in TNGC have involved the community to care about fire, but the results have not been maximally marked by the frequent occurrence of forest fires in the TNGC area. The purpose of this thesis is to analyze the factors that influence the participation of the fire caring community, analyze the relationship between participation with the sustainability of the park 39 s benefits, formulate models and strategies to increase the participation of fire fighting public in fire control. The method used is mix method done through linear regression analysis and SWOT analysis. Conclusion of the study, motivation, ability, and opportunity significantly influence the participation of the public concerning fire. Therefore, the MPA participation enhancement model can be built through these three variables. The sustainability of the park has a strong, significant and unidirectional relationship with participation with a correlation value of 0.331. The formulation of the increased participation of the public concerning fire in forest fire control from the SWOT analysis shows that the condition of the management of Gunung Ciremai National Park is in the first quadrant of Cartesian Diagram. The priority strategy implemented is aggressive strategy.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elok Faiqotul Mutia
Abstrak :
ABSTRAK
Kebijakan reklamasi Teluk Jakarta adalah isu yang saat ini menjadi perdebatan publik. Perdebatan ini diperkuat oleh isu-isu lingkungan, marginalisasi kelompok-kelompok tertentu, pengaturan otoritas dan juga korupsi dalam proyek Reklamasi Teluk Jakarta. Beberapa lembaga pemerintah pusat dan provinsi mengambil sikap berbeda tentang masalah ini. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebijakan lingkungan dalam reklamasi Teluk Jakarta dengan pendekatan ekologi politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pembuatan kebijakan lingkungan reklamasi Teluk Jakarta dan studi literatur. Studi ini menyimpulkan bahwa kebijakan reklamasi Teluk Jakarta menciptakan konflik antara pemerintah pusat dan provinsi. Hal ini disebabkan oleh tumpang tindih peraturan otoritas reklamasi Teluk Jakarta serta perbedaan dalam sikap dan kepentingan di antara para pemangku kepentingan. Dalam pendekatan ekologi politik, kebijakan reklamasi Teluk Jakarta telah gagal mengakomodasi ketiga kepentingan tersebut, yaitu kepentingan sosial, ekonomi dan lingkungan. Konflik yang terjadi juga menyebabkan kelalaian yang tidak hanya merugikan ekonomi, tetapi juga memperburuk dampak sosial dan ekonomi.
ABSTRACT
The Jakarta Bay reclamation policy is an issue that is currently a public debate. This debate is strengthened by environmental issues, the marginalization of certain groups, the regulation of authority and also corruption in the Jakarta Bay Reclamation project. Some central and provincial government institutions take different stances on the issue. The first objective of this research is to analyse environmental policy in reclamation of Jakarta Bay with the approach of political ecology. This research uses a qualitative approach. The data were obtained from in depth interviews with stakeholders involved in the policy making of the Jakarta Bay reclamation environment and the literature study. This study concludes that the Jakarta Bay reclamation policy creates a conflict between the central and provincial governments. This is due to the overlapping regulation of Jakarta Bay reclamation authority as well as differences in attitude and interests among stakeholders. In the approach of political ecology, the Jakarta Bay reclamation policy has failed to accommodate the three interests, are social, economic and environmental interests. The conflicts that occur also cause an omission that not only harms the economy but worsens the social and economic impact.
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Ilmu Lingkungan, 2018
T50852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Febriyani
Abstrak :
Kambing Saanen merupakan salah satu kambing perah penghasil susu yang baik. Guna meningkatkan efisiensi reproduksi kambing Saanen, dikembangkan teknologi inseminasi buatan (IB). Salah satu faktor pendukung keberhasilan IB yaitu tersedianya semen beku sesuai kriteria. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui pengencer semen yang optimal untuk semen beku kambing Saanen dengan membandingkan pengencer semen berbasis lesitin (Andromed®) dan liposom (Optixcell®) dengan penambahan maltosa 0,4%. Metode koleksi semen dilakukan dengan menggunakan vagina buatan. Semen kambing Saanen kemudian diperiksa secara makroskopis dan mikroskopis. Teknik penyimpanan semen beku dengan teknik kriopreservasi pada suhu -196ºC selama 10 menit. Evaluasi kualitas semen meliputi motilitas, viabilitas, dan membran plasma utuh (MPU). Hasil yang diperoleh diuji secara statistik dengan uji ANAVA satu faktor kemudian uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05) pada nilai rata-rata persentase motilitas perlakuan Andromed® (50,83±3,76); Andromed® + Maltosa 0,4% (50,83±3,76); Optixcell® (50,83±3,76); Optixcell® + Maltosa 0,4% (48,33±6,06), nilai rata-rata persentase viabilitas Andromed® (54,67±3,50); Andromed® + Maltosa 0,4% (54,50±2,51); Optixcell® (56,50±3,45); Optixcell® + Maltosa 0,4%(52,83±5,78), dan nilai rata-rata persentase MPU spermatozoa Andromed® (56,00±3,80); Andromed® + Maltosa 0,4% (56,50±5,47); Optixcell® (53,83±5,31); Optixcell® + Maltosa 0,4% (53,33±6,06). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengencer semen liposom menghasilkan kualitas yang sama baik dengan pengencer semen berbasis lesitin dan penambahan maltosa 0,4% pada pengencer semen berbasis liposom dan lesitin tidak berpengaruh terhadap kualitas semen beku kambing Saanen yang dihasilkan ......The Saanen goat is a notable domestic goat that performs nicely in dairy production, such as milk. Efforts to improve the reproduction efficiency of Saanen goats, include the development of artificial insemination (IB) technology. A significant factor that effect AI is the availability of frozen semen according to satisfactory criteria. This research aims to determine the optimal semen extender for Saanen goat frozen semen by comparing lecithin‒based extender (Andromed) and liposomes (Optixcell) when added 0.4% maltose. Semen collection utilises artificial vagina, then is examined macroscopically and microscopically. The semen storage technique used in this study was the cryopreservation technique at -196 for 10 minutes. Criteria of semen quality includes motility, viability, and intact plasma membrane. The result obtained were statistically tested with the ANAVA one way factor test then Tukey test. The result showed that there was no significant difference (P>0.05) in the average value of the motility percentage of treatments Andromed (50.83±3.76); Andromed + Maltosa 0.4% (50.83±3.76); Optixcell (50.83±3.76); Optixcell + Maltosa 0.4% (48.33±6.06), viability Andromed (54.67±3.50); Andromed + Maltosa 0.4% (54.50±2.51); Optixcell (56.50±3.45); Optixcell + Maltosa 0.4% (52.83±5.78), and intact plasma membrane Andromed® (56.00±3.80); Andromed + Maltosa 0.4% (56.50±5.47); Optixcell (53.83±5.31); Optixcell + Maltosa 0.4% (53.33±6.06). The results of the study concluded that the liposomes extender produced the same quality as the lecithin-based extender and the addition of 0.4% maltose in liposomes and lecithin‒based extender had no effect on the quality of the frozen semen Saanen goat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virgie Delawillia Kharisma
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi penguatan ekonomi lokal masyarakat sebagai upaya menurunkan angka ketimpangan melalui kearifan lokal di Jawa Timur Tahun 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan Model Eksploratoris Sekuensial dengan regresi data panel sebanyak 190 data dari 38 kabupaten/kota pada Tahun 2013-2017. Variabel gini ratio sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independen terdiri dari: jumlah koperasi pesantren, budaya mataraman, jumlah Produk Domestrik Regional Bruto (PDRB) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap gini ratio di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013-2017. Upaya menekan angka ketimpangan tidak hanya dilakukan dengan aspek pembangunan ekonomi namun juga melalui optimalisasi kearifan lokal. Koperasi pesantren berpengaruh secara signifikan untuk menurunkan gini ratio dengan koefisien sebesar -0.001456, sementara budaya mataraman tidak berpengaruh secara signifikan namun dapat menurunkan gini ratio sebesar -0.039890. Diperlukan intervensi kegiatan yang tepat sasaran untuk menurunkan angka ketimpangan, yakni melalui peningkatan Produk Domestrik Regional Bruto (PDRB), pemerataan pembangunan manusia, optimalisasi koperasi pesantren, serta implementasi budaya rewang di Provinsi Jawa Timur. ......This study tries to analyze the strategies for improving the economic community in East Java in 2013-2017. This study is joint research of the Sequential Exploratory Model with a panel data regression of 190 data from 38 districts/cities in 2013-2017. The Gini ratio variable is the dependent variable, while the independent variable consists of the number of pesantren cooperatives, mataraman culture, the number of Gross Regional Domestic Product (GRDP), and the Human Development Index (HDI). Taken together the independent variables are significant to the Gini ratio in East Java Province in 2013-2017. Efforts to increase inequality are not only carried out with aspects of development but also the optimization of local wisdom. The pesantren cooperatives reduce the gini ratio by a coefficient of -0.001456, while mataraman culture has no significant effect but can reduce the gini ratio by -0.039890. The intervention of targeted activities is needed to reduce inequality, through increasing the Gross Regional Domestic Product (PDRB), examining human development, optimizing pesantren cooperatives, and the implementation of rewang culture in East Java Province.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dhywa Darmawan
Abstrak :
Perilaku ramah lingkungan merupakan salah satu dimensi penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, perilaku ramah lingkungan harus diterapkan dalam kegiatan sehari-hari oleh masyarakat. Sementara itu, masyarakat DKI Jakarta cenderung tidak menerapkan perilaku ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui profil perilaku ramah lingkungan masyarakat, 2) mengetahui penerapan perilaku ramah lingkungan dalam tempat tinggal, 3) menentukan faktor yang paling berpengaruh, dan 4) menentukan upaya yang tepat dalam upaya peningkatan perilaku ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik (uji t, uji anova, korelasi, regresi berganda, dan analisis deskriptif). Hasil penelitian menunjukkan, profil kurang baik dan cukup pada perilaku ramah lingkungan merupakan profil yang menggambarkan perilaku ramah lingkungan masyarakat DKI Jakarta. Penerapan perilaku ramah lingkungan pada pengelolaan tempat tinggal belum menunjukkan hal baik. Sikap terhadap lingkungan merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku ramah lingkungan bila dibandingkan dengan fasilitas umum. Untuk itu, upaya berbasis pemberian pendidikan dan peningkatan kualitas fasilitas umum merupakan upaya yang tepat dalam peningkatan perilaku ramah lingkungan. ...... Environmental friendly behavior is one of the important dimensions in achieving sustainable development. Therefore, environmental friendly behavior must be applied in daily activities by the community. However, the people of DKI Jakarta tend not to apply environmental friendly behavior in their daily activities. The purpose of this study is 1) to discover the profile of community friendly behavior, 2) to discover the application of environmentally friendly behavior in the residence 3) to analyze the most influential factors, and 4) determine appropriate efforts to improve environmental friendly behavior. This study uses statistical analysis methods (t test, anova test, correlation, regression, and descriptive analysis). The results of the study showed that a unfriendly and sufficient profile in environmental friendly behavior was a profile that described the environmental friendly behavior of the DKI Jakarta community. The application of environmental friendly behaviors to living quarters has not shown good results. Environmental attitude is the factor that most influence factor to develop environmental friendly behavior compared to public facilities. As a result, providing education and improve the quality of public facilities are appropriate efforts to improve environmental friendly behavior.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T52317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ashov Birry
Abstrak :
Meskipun mungkin belum banyak diketahui, setidaknya 29 pabrik tekstil di Indonesia telah secara sukarela mengungkapkan informasi data pelepasan bahan kimia berbahaya dari fasilitasnya kepada publik. Pengungkapan informasi dilakukan melalui media internet dengan alamat http://wwwen.ipe.org.cn/. Dalam periode 2013 hingga 2019, secara bersama-sama, tercatat 75 kali pengungkapan informasi dilakukan. Pengungkapan informasi dilakukan dengan pendekatan sistem PRTR yang dilakukan secara individu atau detail per pabrik; detail mengungkap 11 grup bahan kimia berbahaya serta parameter konvensional sebagaimana diatur standar baku mutu pembuangan limbah cair Indonesia khususnya untuk industri tekstil; kemana, misal badan air apa, limbah cair tersebut dibuang; dan detail dari fasilitas perusahaan yang melepaskan polutan tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis komparatif kualitatif yang berorientasi pada kasus. Penelitian ini menemukan tujuh lajur dengan konfigurasi faktor-faktor yang menghasilkan pengungkapan informasi. Terdapat tiga faktor yang bersifat ‘tidak cukup’ namun ‘diperlukan’ dalam semua lajur menuju pengungkapan informasi. Faktor tersebut yaitu: tingkat kepadatan di mana pabrik beroperasi, keberadaan IPAL dalam fasilitas pabrik, dan keterlibatan pembeli dalam proses pengungkapan informasi. Penelitian ini juga mengurai proses pengungkapan informasi yang dilakukan, serta persepsi dari para pemangku kepentingan terkait manfaat, biaya atau risiko, dan skema adaptasi atau adopsi ideal atas inisiatif tersebut oleh pemerintah Indonesia. ......Although perhaps not yet well known, at least 29 textile factories in Indonesia have voluntarily disclosed information on the release of hazardous chemicals from their facilities to the public. Disclosure of information is done through an internet platform at http://wwwen.ipe.org.cn/. In the period of 2013 to 2019, together, 75 information disclosures were made. Disclosure of information is done with the PRTR system approach that is done individually or detailed per factory; reveals 11 groups of hazardous chemicals as well as conventional parameters as regulated by the Indonesian waste water discharge standards, especially for the textile industry; where, for example what body of water, the waste water is discharged; and details of the company's facilities that release the pollutants. The study used a qualitative approach and qualitative comparative analysis methods which is case- oriented. This study found seven paths with a configuration of factors that resulted in information disclosure. There are three factors that are 'insufficient' but 'necessary' in all paths leading to information disclosure. These factors are: the level of density at which the factory operates, the presence of WWTP in factory facilities, and the involvement of buyers in the information disclosure process. The study also describes the information disclosure process undertaken, as well as the perceptions of stakeholders regarding the benefits, costs or risks, and the ideal adaptation or adoption scheme for the initiative by the Indonesian government.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrean Eka Lucianto
Abstrak :
Pertumbuhan penduduk di Indonesia senantiasa diikuti oleh peningkatan kebutuhan hunian. Permasalahan yang timbul adalah adanya gap antara indeks Green Neighborhood untuk kawasan perumahan dengan kondisi riil perumahan bersubsidi, sehingga integrasi antara Affordable Housing dengan konsep keberlanjutan khususnya untuk kawasan perumahan bersubsidi dalam kerangka indeks Green Neighborhood menjadi tantangan utama. Riset ini bertujuan untuk merumuskan indeks Green Neighborhood pada perumahan bersubsidi. Metode riset menggunakan analisis spasial, site analysis, scoring/penilaian indeks, wawancara dan wawancara mendalam. Penilaian menggunakan variabel dalam Definisi Operasional Variabel memperoleh poin 16 dengan tingkat penilaian Kurang Baik. Besarnya prosentase perbandingan variabel dari aspek ekonomi 3,31%, aspek sosial 22,55% dan aspek lingkungan 68,14%. Rumusan indeks Green Neighborhood khusus untuk perumahan bersubsidi variabel aspek lingkungan: Ekologi Lahan, Pergerakan dan Konektivitas, Manajemen Air dan Konservasi, Limbah Padat dan Material. Variabel pada aspek sosial: Fasilitas Sosial Komunitas, Kesejahteraan Sosial Komunitas. Variabel pada aspek ekonomi: Keterjangkauan Harga, Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat, Inovasi dan Pengembangan. ......Population growth in Indonesia has always been followed by an increase in the need for housing. The problem that arises is that there is a gap between the Green Neighborhood index for housing areas and the real conditions of subsidized housing, so that the integration between Affordable Housing and the concept of sustainability, especially for subsidized housing areas within the framework of the Green Neighborhood index, is a major challenge. This research aims to formulate a Green Neighborhood index on subsidized housing. The research method uses spatial analysis, site analysis, scoring / index assessment, interviews and in-depth interviews. The assessment using variables in the Variable Operational Definition gets 16 points with a Poor rating level. The magnitude of the percentage comparison of variables from economic aspects is 3.31%, social aspects are 22.55% and environmental aspects are 68.14%. Green Neighborhood index formulation specifically for subsidized housing with variable environmental aspects: Land Ecology, Movement and Connectivity, Water Management and Conservation, Solid Waste and Materials. Variables in social aspects: Community Social Facilities, Community Social Welfare. Variables in economic aspects: Affordability, Community Economic Welfare, Innovation and Development.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>