Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indiarta Solihin
Abstrak :
Salah satu risiko keselamatan dan kesehatan perawat di Rumah sakit adalah needle stick and sharp injuries (NSSI) yang dapat menimbulkan cedera, penyakit bahkan kematian akibat infeksi yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh lainnya. Kejadian dan pelaporan NSSI di RSKO pada perawat belum terdata dengan baik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross sectional, meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan NSSI. Pada penelitian kuantitatif, pengambilan data dilakukan pada 76 responden di Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap Bidadari/HCU, Instalasi Rawat Jalan dan Rehabilitasi/Detok. Hasil penelitian menunjukan dalam 1 tahun terakhir, sebanyak 40 orang (52,6 persen) mengalami NSSI, penyebab tersering NSSI adalah pecahan vial/ampul 32,5 persen dan 32,5 persen mengalami NSSI saat mematahkan ampul/vial. Tidak ada hubungan bermakna antara faktor predisposisi dan faktor pemungkin dengan NSSI. Ada hubungan bermakna antara faktor penguat yaitu faktor punishment dengan NSSI dengan nilai p 0.042. Pada penelitian kualitatif diketahui Pelatihan merupakan faktor predisposisi/individu yang paling penting terkait NSSI, Ketersediaan APD adalah faktor pemungkin/sarana paling penting yang harus disediakan RS untuk mencegah NSSI. Adanya SOP merupakan faktor penguat yang penting untuk pencegahan NSSI. Untuk mencegah NSSI perlu pelatihan berkala, ketersediaan APD dan sosialisasi SOP. ...... One of the risks to the nurses' safety and health in the hospital is the needle stick and sharp injuries (NSSI) that can cause injury, disease and even death from blood-borne infections or other body fluids. The incident and reporting of NSSI in RSKO on the nurse has not been properly recorded. This research is quantitative and qualitative research with cross sectional design, researching factors related to NSSI. In quantitative research, data collection was done on 76 respondents in Emergency Installation, Installation Bidadari / HCU, Outpatient Installation and Rehabilitation / Detok. The results showed in the last 1 year, as many as 40 people (52.6 percent) experienced NSSI, the most common cause NSSI fraction vial / ampoule 32.5 percent and 32.5 percent experienced NSSI when break ampoules / vials. There was no significant association between predisposing factors and enabling factors with NSSI. There is significant relation between amplifier factor that is punishment factor with NSSI with p value 0.042. In qualitative research, it is known that Training is the most important predisposing factor / individual related to NSSI. The availability of PPE is the most important factor to be provided by RS to prevent NSSI. The existence of SOP is an important reinforcing factor for NSSI prevention. To prevent NSSI need to regular training and availability of PPE and socialization of SOP.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenty Melvianti Legarias
Abstrak :
Sejak 2007, lebih dari setengah populasi dunia telah tinggal di kota-kota, dan diproyeksikan akan meningkat menjadi 60 persen pada tahun 2030. SDG's mencatat bahwa 1 dari 4 penduduk kota tinggal di dalam kondisi kumuh. Urbanisasi yang cepat mengakibatkan meningkatnya jumlah penghuni daerah kumuh di seluruh dunia dan termasuk di kota Jakarta, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi spesifik dari permukiman kumuh serta menganalisis pola penyebaran permukiman kumuh berdasarkan zonasi atau peruntukkan lahan dalam perencanaan detail tata ruang Jakarta menggunakan variabel tingkat kepadatan bangunan dengan studi kasus pada 15 lokasi RW (Rukun Warga) di Jakarta dengan kategori RW kumuh berat. Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif, metode analisis overlay, metode analisis Cluster dan Outlier (Anselin Local Moran's I) dan metode analisis regresi dengan sumber data peta batas administrasi wilayah, peta rencana detail tata ruang dan peta bangunan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta data hasil pendataan keluarga Dasawisma TP-PKK tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan 84,62% tingkat kepadatan bangunan tertinggi berada di zona tidak aman sesuai perencanaan Jakarta yaitu Zona Ruang Terbuka Hijau dan/atau Zona Ruang Terbuka Biru dengan rata-rata kepadatan 234 unit/ha. Penelitian ini juga bahwa lokasi kumuh yang memiliki tetangga langsung ke daerah yang ditetapkan sebagai zona industri dan area pergudangan serta zona perkantoran, perdagangan dan layanan berdasarkan rencana detail tata ruang Jakarta, memiliki tingkat kepadatan bangunan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi kumuh yang bertetangga dengan daerah yang ditetapkan sebagai zona perumahan. Dalam penelitian ini tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan di setiap wilayah RT tidak berpengaruh signifikan pada tingkat kepadatan bangunan. Penelitian ini merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan kolaborasi dalam penanganan permukiman kumuh di Jakarta serta melakukan penanganan yang lebih efektif dan efisien berdasarkan karakteristik setiap wilayah permukiman kumuh.
Since 2007, more than half of the world's population has lived in cities and is projected to increase to 60 percent by 2030. SDG's noted that 1 in 4 city residents live in slums. Rapid urbanization has resulted in increasing numbers of slum dwellers throughout the world and including in the city of Jakarta, Indonesia. This study aims to identify specific locations of slums and analyze patterns of distribution of slums based on zoning or land designation in Jakarta detailed spatial planning using building density level variables with case studies at 15 RW (hamlets) locations in Jakarta with heavy slum RW categories. The research method uses descriptive analysis method, overlay analysis method, Cluster and Outlier analysis method (Anselin Local Moran's I) and regression analysis method with the data source of regional administrative boundary maps, detailed spatial plan maps and building maps from DKI Jakarta Provincial Government as well as data on the census of the Dasawisma TP-PKK in 2019. The results showed that 84.62% of the highest level of building density was in the unsafe zone according to Jakarta's planning, namely the Green Open Space Zone and/or the Blue Open Space Zone with an average density of 234 units /Ha. The factor of land insecurity is one of the factors driving the development of slums. This study also shows that RT areas that have direct neighbors to industrial and business zones affect the level of building density and high opportunities for slums to develop in urban areas. In this study the level of income and education level in each RT region did not significantly influence the level of building density. This study recommends the Provincial Government of DKI Jakarta to collaborate in handling slums in Jakarta and to conduct more effective and efficient handling based on the characteristics of each slum area.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chery Chaen Putri
Abstrak :
Alat ukur akustik seperti sound level meter dan noise dose meter perlu dikalibrasi untuk menjamin hasil pengukuran yang dilakukan. Kegiatan kalibrasi ini harus dilakukan di ruangan khusus seperti anechoic chamber atau kotak isolasi bunyi. Selama ini sistem peredam kotak isolasi yang umum dibangun menggunakan material peredam pasif seperti rockwool yang membutuhkan biaya yang cukup besar serta area yang luas. Pada penelitian dibangun sebuah prototipe kotak isolasi bunyi yang dilengkapi dengan sistem active noise cancellation (ANC). Kotak isolasi yang dibangun memiliki dimensi 50 cm x 40 cm x 40 cm. Peredam aktif yang dibangun menggunakan sistem kontrol feedback ANC dengan mengimplementasikan algoritma Filtered-x Least Mean Squares (FxLMS). Sistem ANC ini diimplementasikan pada sebuah sistem tertanam berbasis prosesor ARM agar dapat berjalan secara real-time. Pengujian sistem ANC pada kotak isolasi bunyi dilakukan dengan menggunakan sumber kebisingan berupa sinyal sinus pada rentang frekuensi 63 Hz - 10000 Hz. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sistem ANC mampu menurunkan tingkat kebisingan didalam kotak isolasi sekitar 3 dB. ......Acoustic measuring instruments such as sound level meters and noise dose meters need to be calibrated to guarantee their measurement result. This calibration activity must be carried out in a particular room such as an anechoic chamber or sound isolation box. So far, the available isolation boxes are made of passive materials which are costly and bulky. In this research, a sound isolation box prototype equipped with active noise cancellation (ANC) was built. The insulation box has dimensions of 50 cm x 40 cm x 40 cm. The active damper is built using an ANC feedback control system by implementing the Filtered-x Least Mean Squares (FXLMS) algorithm. This ANC system is implemented on an embedded system based on an ARM processor so that it can run in real-time. The testing of the ANC system in the isolation box was carried out using a sinusoidal noise source in the frequency range 63 Hz-10000 Hz. The results show that the ANC system is able to reduce the noise level in the isolation box by around 3 dB.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatik Setiarini
Abstrak :
Penundaan IMD merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan kematian neonatus sebesar 2,4 %. Peran dan komitmen dari rumah sakit sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan IMD karena sembilan dari 10 langkah keberhasilan menyusui tersebut dilakukan di rumah sakit. RSIA Budi Kemuliaan merupakan rumah sakit yang menyelenggarakan IMD dari tahun 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja bidan dalam pelaksanaan IMD, menggunakan disain cross-sectional dengan menggunakan 50 sampel responden. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi-square dan multivariat dengan regresi logistic ganda. Hasil Penelitian rata-rata bidan mempunyai kinerja yang baik, umur lebih dari 35 tahun sebesar 52%, masa kerja lebih dari 10 tahun sebesar 46%, tingkat pendidikan D3 kebidanan sebesar 82% dan D4 kebidanan sebesar 18%, pengetahuan yang baik sebesar 62%, mendukung IMD sebesar 52%, pelatihan yang diikuti kurang dari 2 tahun sebesar 22%. Ada hubungan yang signifikan antara kinerja bidan dengan umur (p value=0.000), lama kerja (p value=0.000), pendidikan (p value=0.028), pengetahuan (p value=0.000), sikap (p value=0.002), dan pelatihan (p value=0.015). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kinerja bidan dalam pelaksanaan IMD adalah lama kerja (OR=36,75), setelah dikontrol dengan pendidikan (OR=22,67) dan pengetahuan (OR=8,09). ......Postponement of early initiation respresent risk factor able to improve death of neonates equal to 2,4%. Role and commitment from hospital is needed to support execution of early initiation because nine from ten efficacy steps is conducted in hospital. Budi Kemuliaan Mother and Child Hospital is a hospital that carrying out early initation since 2008. The purpose of this research is to know about midwifery performance in execution of early initiation, using cross-sectional design and 50 responder samples. The data will be analysed by univariate, bivariate analysis using Chi-Square, while the multivariate analysis using double logistics regretion. The avarage research shows that midwifery has a good performance, age more than 35 years equal to 52%, year of working more than 10 years equal to 46%, education level of Diploma three midwifery equal to 82% and diploma four midwifery equal to 18%, good knowledge equal to 62%, supporting Early initation equal to 52%, training followed less than two year equal to 22. There is a significant relationship between midwife performance with the age (p value=0.000), period working (p value=0.000), education (p value=0.028), knowledge(p value=0.000), atitude (p value=0.002), and training (p value=0.015). The dominant factor that has relationship with midwife performance in the implementation at early initation is the period of working (OR=36,7), after taking control with the education (OR=22,7) and knowledge (OR=8,1).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31005
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library