Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Valerian Pratama
Abstrak :
Energi terbaharukan telah menjadi salah satu topik yang didiskusikan secara global. Energi angin menjadi salah satu yang paling banyak dimanfaatkan untuk menggantikan penggunakan bahan bakar fosil yang semakin hari semakin menipis. Proses membuat profil dari potensi energi angin yang baik sangat penting untuk mendapat prospek perkembangan energi angin dari suatu daerah dan mengurangi kemungkinan kegagalan dalam perkembangannya. Hal penting yang perlu dikaji adalah beban listrik secara local, menganalisis keadaan angin secara local, menganalisis distribusi dan probabilitas angina, serta mengetahui pemilihan spesifikasi turbin angin yang sesuai di pasaran. Tujuannya adalah untuk menjadi pengetahuan dasar untuk membuat profil energi dan potensi angin yang baik, khususnya di Waingapu, Sumba Timur. Hasil dari menggunakan fenomena Wind Shear dikasus Waingapu, Sumba Timus menunjukkan hasil yang signifikan dari total biaya pembelian awal untuk mengakomodasi beban listrk di jam pertama setiap harinya terbagi kepada turbin angin dan generator diesel. Sebelum menggunakan ide yang diajukan, biaya tertinggi sebesar 952 Juta USD, dibandingkan dengan setelah menggunakan ide yang diajukan biaya turun menjadi 672 Juta USD yang setara dengan efisiensi biaya sebesar 29.40 . Sebelum menggunakan ide yang diajukan, biaya terendah adalah 19.8 Juta USD dibandingkan dengan setelah menggunakan ide yang diajukan biaya turub menjadi 11.2 Juta USD yang setara dengan efisiensi biaya sebesar 43.36. ......Renewable and sustainable energy generation systems have become one of the most discussed topic globally. Wind energy become one of the most applied and utilize source of sustainable energy to replace the conventional usage of fossil fuel that is depleting as time goes on. Proper profiling of wind energy potential of any area around the globe is important in order to have the best prospecting site and reduce the chance of failure on the development of the site. The main concerns are to discuss the load of the locals, analyzing the wind condition of the local area, distribution and probability analysis and also to use the appropriate specification of available wind turbine. The goal is to be the basic knowledge guide in order to create an appropriate wind energy profiling and potentials, especially in Waingapu, East Sumba as the case of iconic island. The result after applying wind shear phenomenon to the case of Waingapu East Sumba results in a significant increase on total initial purchasing cost of the first hourly load accommodation to wind turbine and diesel generator. Before the proposed idea, the most expensive cost is 952 Million USD compared to proposed idea it reduced to 672 Million USD with cost efficiency increased by 29.40 . Before the proposed idea, the cheapest cost is 19.8 Million USD compared to proposed idea it reduced to 11.2 Million USD with cost efficiency increased by 43.36.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vino Hasyim
Abstrak :
Dalam penelitian ini telah dilakukan fabrikasi nanopartikel kompleks praseodimium(III)-EDTA (etilenadiaminatetraasetat) dengan metode represipitasi dan penguapan. Kristal besar dan nanopartikel kompleks Pr(III)-EDTA sebanyak 2% (b/b) digunakan sebagai komponen minor aktif pada preparasi katalis Pr(III)-EDTA/Zeolit dengan metode impregnasi pada suhu 60�C. Zeolit yang digunakan adalah zeolit alam aktif klinoptilolit. Pr(III)-EDTA/Zeolit digunakan sebagai katalis untuk meningkatkan bilangan oktana pada gasoline. Nanopartikel Pr(III)-EDTA hasil fabrikasi dikarakterisasi dengan Transmission Electron Microscopic (TEM). Data TEM menunjukkan nanopartikel yang diperoleh memiliki diameter antara 5,8 hingga 28,6 nm dan panjang 149,8 nm. Luas permukaan pada zeolit sebelum dimodifikasi adalah 30,9 m2/g. Setelah dimodifikasi dengan kristal besar Pr(III)-EDTA terjadi penurunan luas permukaan menjadi 24,1 m2/g sedangkan pada penambahan nanopartikel Pr(III)-EDTA menjadi 9,9 m2/g. Hal ini menunjukkan sebagian besar pori-pori zeolit banyak terisi oleh nanopartikel Pr(III)-EDTA dibanding dengan kristal besar Pr(III)-EDTA. Analisis XRF menunjukkan bahwa di dalam katalis dengan komponen aktif kristal besar Pr(III)-EDTA dan komponen aktif nanopartikel Pr(III)-EDTA terdapat Pr(III) masing-masing sebanyak 0,4175 % dan 0,5236 %. Hasil ini membuktikan bahwa komponen aktif nano partikel lebih banyak masuk kedalam pori-pori zeolit klinoptilolit. Pengukuran bilangan oktana dengan octane meter SHATOX SX-200 menunjukkan peningkatan bilangan oktana pada gasoline untuk katalis kristal besar Pr(III)-EDTA/Zeolit dan katalis nanopartikel Pr(III)-EDTA/Zeolit masingmasing dari 88, 2 menjadi 89,2 dan 89,6 atau terjadi kenaikan 1 dan 1,4. Sedangkan penambahan katalis zeolit tanpa modifikasi meningkatkan bilangan oktana dari 88, 2 menjadi 88,8 terjadi kenaikan 0,6. Peningkatan bilangan oktana ini disebabkan adanya kenaikkan % peak area isooktana dan penurunan % peak area n-oktana di dalam gasoline yang ditunjukkan melalui analisis menggunakan GC-MS. Kemungkinan besar hal inilah yang meningkatnya bilangan oktana pada gasoline.Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa katalis Pr(III)-EDTA dapat digunakan untuk meningkatkan bilangan oktana gasoline dengan keaktifan berturut-turut adalah katalis nanopartikel Pr(III)-EDTA/Zeolit, katalis kristal besar Pr(III)-EDTA/zeolit dan katalis zeolit. ......In this research Pr(III)-EDTA (ethylene diamine tetra acetate) complex has been fabricated using reprecipitation and vaporization method. Bulk crystal Pr(III)-EDTA complex and nanoparticle 2 % (wt/wt) used as the active minor component for Pr(III)-EDTA/Zeolite catalyst preaparation through impregnation method at 60�C. Zeolite that used in this research is the natural active clinoptilolite zeolite. Pr(III)-EDTA/Zeolite use as catalyst for increasing the octane number of gasoline. The fabrication nanoparticle Pr(III)-EDTA result, characterized by Transmission Electron Microscopic (TEM). TEM result indicate that the obtained nanoparticle have 5.8-28.6 nm in diameter and 149.8 in length. Initial surface area of zeolite is 30.9 m2/g and after modification with bulk crystal Pr(III)-EDTA the surface area is decreasing to 24.1 m2/g addition meanwhile with nanoparticle Pr(III)-EDTA has decrease the surface area to 9.9 m2/g, where this indicate that most of zeolite pores filled more by nanoparticle Pr(III)-EDTA than bulk crystal Pr(III)-EDTA. XRF analysis shows that in catalyst with the active component nanoparticle Pr(III)-EDTA and bulk crystal Pr(III)-EDTA contain Pr(III) 0.4175% and 0.5236 % respectively. The result proved that clinoptilolite zeolite pores has filled more by nanoparticle active component. The octane number measurement using octane meter SHATOX SX-200 give result the gasoline octane number increasing for bulk crystal Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst and nanoparticle Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst from 88.2 to 89.2 and 89.6 respectively or in the word it rise as much as 1 and 1.4. in another hand zeolite catalyst addition without modification increase octane number from 88.2 to 88.8 and rise as much as 0.6. This octane number increasing cause of the raising percentage of isooctane peak area and the reduction percentage of n-octane peak area in gasoline analyzed by GC-MS. It is likely being the causation of octane number increasing in gasoline. In conclusion, Pr(III)-EDTA catalyst can be used to increase octane number in gasoline with the activity in series nanoparticle Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst, bulk crystal Pr(III)-EDTA/zeolite catalyst and zeolite catalyst.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adlinanur Febri Prihandiani
Abstrak :
ABSTRAK
Tulisan ini mengaji variasi luaran dari keagenan petani pengukur curah hujan Indramayu yang melakukan diseminasi pembelajaran agrometeorologi pada warga komunitasnya. Penyebarluasan pembelajaran agrometeorologi dilakukan dalam situasi minimnya pendampingan pemerintah Kabupaten Indramayu bagi petani dalam menghadapi konsekuensi perubahan iklim. Dengan menggunakan metode etnografi, tulisan ini menunjukkan bahwa variasi luaran dari keagenan petani terwujud dalam pengetahuan dan tindakan pihak-pihak yang memperoleh dampak dari transmisi pengetahuan. Pemfokusan pada luaran dapat memperlihatkan aspek individual dan faktor kontekstual yang memengaruhi munculnya variasi. Keagenan bukanlah faktor determinan yang mewujudkan luaran pada individu. Luaran juga dipengaruhi oleh pengayaan skema pengetahuan dan pilihan rasional individu.
ABSTRACT
"This manuscript examines variation of outcomes of Indramayu rainfall observer farmers rsquo agency who conduct dissemination of agrometeorological learning on their community. Dissemination of agrometeorological learning is done in a situation of minimal assistance from Indramayu Regency rsquo s government. Using ethnographic method, this manuscript shows that the variation of outcomes of farmer rsquo s agency is manifested in knowledge and practices of those who are affected by the transmission of knowledge. Focusing on outcomes can reveal individual aspects and contextual factors that influence the emergence of variation. Agency is not a determinant factor that manifest outcomes in individuals. Outcomes are also influence by the enrichment of knowledge schemes and individual rational choice.
2017
S67234
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Natural-based surfactant such as methyl esther sulfonate, which is derived from palm oil, has increasingly become the focus of study for the last decade to improve oil recovery due to the abundant raw materials availability and the need for oil as a source of energy. Surfactant MES development with the targeted fluid reservoir characteristics has been conducted in the laboratory scale as well as in the field scale. In this study, the addition of polyethylene glycol mono-oleate as co-surfactant to enhanced oil recovery in the "L" oillfield in Central Java was investigated in the laboratory scale through compatibility observation, IFT measurement, thermal stability and core flooding tests. The result showed that the presence of PMO improved the solubility of surfactant mixture in the water which formed one phase milky solution. Decreasing IFT as the crucial factor for surfactant flooding was also achieved until 10-3 dyne/cm and thermally stable for two months. Furthermore, core flooding experiments to study the performance of surfactant to recover oil production showed that the mixture of MES and PMO are able to enhance oil recovery until 55.35%S and have potential to be used as chemicals for chemical flooding in the targeted oilfield.
Jakarta: LEMIGAS Research and Development Centre for Oil and Gas Techonolgy Afilliation and Publication Divison, 2017
620 SCI 40:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library