Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joshua
Abstrak :
[Sejak teknologi magnet permanen ini mulai banyak dikembangkan, motor BLDC telah digunakan untuk berbagai aplikasi . Motor BLDC dengan kapasitas daya yang besar banyak digunakan untuk penggerak utama mobil listrik, sepeda listrik, mesin penggerak pada industri-industri. Bentuk atau geometri serta dimensi dari bagian-bagian motor adalah salah satu topik yang umum dibahas dan diteliti dalam riset pengembangan serta desain motor BLDC. Motor BLDC menggunakan magnet permanen pada rotornya sebagai sumber medan magnet. Aliran fluks memengaruhi torsi, efisiensi, torque ripple.Salah satu yang paling memengaruhi aliran fluks magnet pada motor BLDC adalah bentuk dari rotor. Rotor sendiri dapat divariasikan selain dari bentuknya adalah dari flux barrier nya dan juga peletakan bentuk lainnya pada rotor yang dapat mengatur aliran fluks dari magnet. Pada penelitian ini divariasikan desain bentuk rotor untuk desain stator yang sama. Bentuk yang divariasikan adalah bentuk lingkaran luar dari rotor dan juga bentuk dari flux barrier. Pada penelitian ini ditemukan bentuk lingkar luar rotor yang paling baik dari lima variasi desain yang digunakan adalah rotor dengan lingkar luar yang memiliki bentuk tidak seragam. Flux barrier yang paling baik berdasarkan variasi desain penelitian ini adalah yang dapat membatasi fluks bocor antara magnet pada rotor., Since the development of permanent magnets, BLDC motors have been used for many applications. BLDC motors with high power output are widely used as the main actuator in electric vehicles and industrial The shape or geometry and the size of the BLDC motor parts are some of the most commonly researched topics in the development of BLDC motor design. BLDC motors use permanent magnets in its rotors as the source of the magnetic field. The magnitude and distribution of magnetic flux affects the performance of the motor such as the torque generated, efficiency, torque ripple. One of the main factor that affects the magnetic flux distribution is the shape of the rotor. The shape and size of the flux barrier also affects the distribution of the magnetic flux distribution. In this study, the shape of the rotor and the flux barrier is varied. In this study, it is discovered that the best shape of all the rotor shape variation is the design where the rotor outer diameter isn’t uniform or perfectly circular. The best flux barrier shape found in this study out of all variation is the design that decrease the most amount of flux leakage. It is also found in this study that torque ripple can be reduced by adding air holes in the rotor.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Bremin
Abstrak :
Unit 1 PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Gunung Salak mempunyai terget kinerja operasi tinggi. Untuk mencapai target kinerja tersebut dibutuhkan peralatan yang andal. Keandalan sangat ditentukan oleh pola operasi, pemeliharaan dan life time peralatan. Unit 1 PLTP Gunung Salak beroperasi sejak tahun 1994. Beberapa peralatan sudah menunjukkan penurunan performa yang disebabkan oleh life time peralatan. Hal ini diindikasikan oleh spare part yang sudah dinyatakan obsolete oleh manufacturing. Salah satu peralatan Unit 1 PLTP Gunung Salak yang sudah dinyatakan komponennya obsolete adalah DCS (Distribution Control System). Tipe DCS yang ada saat ini adalah Network90 (N90) yang terpasang pada tahun 1994. Selama ini PLTP Gunung Salak mendapatkan dukungan spare part dari manufacturer, namun pihak manufacture telah menyatakan spare part DCS yang terpasang pada Unit 1 PLTP Gunung Salak sudah obsolete (Assessment & DCS Life Cycle Support oleh ABB tanggal 07 Agustus 2009). Komponen yang didapatkan selama ini adalah komponen yang didapat dari pasar bebas dan keaslian komponen ini sangat diragukan. Jika kondisi ini tidak diantisipasi, dipastikan suatu saat komponen ini akan menghilang dari pasaran. Hal ini dapat mengakibatkan terhentinya operasi Unit 1 PLTP Gunung Salak untuk jangka waktu yang lama.
Unit 1 Salak Mount Geothermal Power Plant has the high target operating performance, to achieve the performance of the targets needed reliable equipment. Reliability is determined by the pattern of operation, maintanance, life time of the equipment. Unit 1 Salak Mount Geothermal Power Plants in operation since 1994. Several devices have shown a decrease in performance due to the life time of the eqipmepment. This is indicated by the parts that have been declared absolute by manufacturing. One of the tools Unit 1 Salak Mount Geothermal Power Plant whic has been declared obsolete component is DCS. Type of current DCS is Network 90 (N90) installed in 1994. During the Salak Mount Geothermal Power Plant spare parts support from the manufacture, but the parties have expressed spare part manufacture DCS installed on Unit 1 Salak Mount Geothermal Power Plant obsolete (Assesment and DCS life cycle support by ABB date August 7, 2009). Some component of the DCS System is classified as a critical component in the material so procured catagorized spare. Components are obtained for the components derived from the free market and this component very doubtful authencity. If this condition isn't anticipate, this components will someday dissappear from the market. This can lead to the cessation of operation of Salak Mount Geothermal Power Plant for long periods.
Salemba: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T46458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rudi Purwo Wijayanto
Abstrak :
ABSTRAK
Perencanaan pengembangan pembangkit listrik merupakan salah satu hal penting yang menjadi bagian dari perencanaan sistem kelistrikan nasional selain perencanaan kebutuhan beban. Permasalahan yang harus terjawab dalam suatu perencanaan pengembangan pembangkit adalah bagaimana suatu investasi akan bernilai optimum dengan berbagai kendala dan keterbatasan yang ada untuk memenuhi tingkat kehandalan yang diinginkan. Optimasi perencanaan pengembangan pembangkit yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas minimum pembiayaan (least cost) yang dinyatakan terhadap nilai saat ini (present value) dengan tingkat kehandalan yang ditetapkan dan sejalan dengan kebijakan pemerintah. Pembiayaan yang dimaksud adalah pembiayaan pembangkit yang terdiri atas biaya modal, operasi dan pemeliharaan, serta biaya bahan bakar. Metode penghitungan nilai optimasi yang digunakan adalah algoritma genetika, dimana dalam penelitian sebelumnya hasil pengujian simulasi menunjukkan nilai total pembiayaan 0,7% lebih rendah apabila dibandingkan dengan model Zopplan. Hasil optimasi bauran kapasitas pembangkit Jawa Bali di tahun 2030 adalah PLTU Batubara 55.492 MW (60%), PLTGU Gas (16%) 14.831 MW, PLTG LNG 10.385 MW (11%), PLT Hidro 7.196 MW (8%), dan PLTP 3.797 MW (4%). PLTU Minyak dan PLTU Gas yang dianggap sebagai pembangkit eksisting masing-masing sebesar 407 MW (0,4%) dan 815 MW (0,9%). Hasil optimasi bauran energi listrik dari pembangkit Jawa Bali di tahun 2030 adalah PLTU Batubara 340.272 GWh, PLTGU Gas 54.730 GWh, PLTG LNG 18.356 GWh, PLT Hidro 22.059 GWh, PLTP 27.762 GWh, PLTU Minyak 713 GWh dan PLTU Gas 1.429 GWh. Proyeksi emisi CO2 di tahun 2030 adalah sebesar 348,8 juta ton, sedangkan di tahun 2020 sebesar 198,2 juta ton. Proyeksi emisi CO2 di tahun 2020 hasil optimasi Algen menunjukkan 7 juta ton lebih rendah apabila dibandingkan terhadap proyeksi dari RUPTL.
ABSTRACT
Power generation expansion planning is one of an important thing that became part of the national electricity system planning, besides of the load forecasting. Problem that must be answered in generation expansion planning is how an investment would be optimum with several constraints and limitations, wether they are techno-economic factor or energy resources. Optimization of power generation in this study are based on least cost method which stated in present value with a spesified level of reliability and in line with government policy. Least cost are for capital cost, operation and maintenance cost, and fuel cost. The measurement of optimization?s value using the genetic algorithm, which in previous studies test results demonstrate the value of total cost is 0,7% lower when compared to Zopplan?s model. Optimization results for Jawa Bali generating capacity mix in 2030 was Steam Coal Power Plant 55,492 MW (60%), Gas Combined Cycle Power Plant 14,831 MW (16%), LNG Power Plant 10,385 MW (11%), Hydro 7196 MW (8%), and Geothermal 3,797 MW (4%). Oil and Gas Steam Power Plant power plant is considered as existing power plants amounted to 407 MW (0.4%) and 815 MW (0.9%). Optimization results of electrical generating energy mix for Java and Bali in 2030 was Coal Power Plant 340 272 GWh, Gas Combined Cycle Power Plant 54 730 GWh, LNG Power Plant 18,356 GWh, Hydro 22 059 GWh, Geothermal 27,762 GWh, Oil and Gas Steam Power plant are 713 GWh and 1,429 GWh. Projected CO2 emissions in 2030 amounted to 348.8 million tons, while in 2020 amounted to 198.2 million tons. Projected CO2 emissions in 2020 based on Algen?s optimization result shows 7 million tons lower when compared to the projection of RUPTL (General Plan Electricity of Supply in Indonesia).
2013
T34912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiono
Abstrak :
Aktivitas pembangkitan energi listrik terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) dapat meningkatkan konsentrasi CO2. Sebagai negara yang telah meratifikasi Protokol Kyoto, Indonesia memiliki komitmen untuk turut serta dalam program penanganan perubahan iklim. Emisi CO2 Skenario Baseline sektor listrik di tahun 2020 sebesar 322,7 Juta Ton CO2e. Analisis penurunan emisi menggunakan LEAP (Long-range Energy Alternatives Planning System), untuk skenario DSM (Demand Side Management) diperoleh hasil penurunan sebesar 3,2 Juta Ton CO2e atau 0,99%, skenario RUPTL dapat menurunkan emisi sebesar 52,1 Juta Ton CO2e atau 16,15%, skenario DSM-RUPTL dapat menurunkan emisi sebesar 54,8 Juta Ton CO2e atau 16,98%, skenario Mitigasi dapat menurunkan emisi sebesar 88,3 Juta Ton CO2e atau 27,36%, skenario DSM-Mitigasi dapat menurunkan emisi sebesar 90,7 Juta Ton CO2e atau 28,11%. Selisih biaya yang dibutuhkan untuk mengurangi emisi (US$/Ton CO2e) bila dibandingkan dengan skenario Baseline, didapatkan hasil untuk skenario RUPTL adalah US$ 0,994/Ton CO2e, skenario Mitigasi US$ 0,408/Ton CO2e, skenario DSM-RUPTL US$ 0,912/Ton CO2e, skenario DSM-Mitigasi US$ 0,384/Ton CO2e, skenario DSM sebesar US$ -0,326/Ton CO2e. Tanda minus (biaya negatif) berarti untuk mengurangi emisi tidak perlu penambahan biaya tetapi dapat menghemat biaya sebesar US$ 0,326/Ton CO2e dibandingkan dengan biaya skenario Baseline.
Electricity generation activities primarily related to the burning of fossil fuels (oil, gas, and coal) may increase the concentration of CO2 [7]. As a country that has ratified the Kyoto Protocol, Indonesia has a commitment to participate in the climate change progra[2]. Emission reduction analysis using LEAP (Long-range Energy Alternatives Planning System) obtained reduction of the CO2 emissions in the Baseline Scenario 2020. For scenarios DSM (Demand Side Management) obtained results a decrease of 3.2 million tons CO2e or 0.99%, RUPTL scenario could reduce emissions of 52.1 million tons of CO2e or 16.15%, DSM-RUPTL scenario could reduce emissions by 54.8 Million Tons CO2e or 16.98%, Mitigation scenario can reduce emissions by 88.3 million tons CO2e or 27.36%, DSMmitigation scenario could reduce emissions of 90.7 million tons of CO2e or 28.11%. Costs required to reduce emissions (U.S. $/Ton CO2e) for RUPTL scenario is U.S. $ 0.994/ton CO2e, Mitigation scenario U.S. $ 0.408/ton CO2e, scenarios DSM-RUPTL U.S. $ 0.912/ton CO2e, DSM-Mitigation scenario U.S. $ 0,384/Ton CO2e, DSM scenario of U.S. $ -0.326 / Ton CO2e. Minus sign (negative charge) means to reduce emissions is not necessary expenditure but can save as much as U.S. $ 0.326/Ton CO2e compared to the cost of the Baseline scenario.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uktolseja, Togar Arya Mozes
Abstrak :
Dilakukan analisa terhadap karakteristik lendutan tegangan pada sistem interkoneksi pembangkitan dan distribusi tenaga listrik pada sebuah industri petrokimia dalam beberapa konfigurasi pengoperasian generator yang berbeda dengan menggunakan bantuan program simulasi stabilitas transien. Dari hasil simulasi ditentukan strategi pengurangan resiko lendutan tegangan dengan perubahan jaringan dengan melakukan penambahan nilai impedans gangguan dan pengurangan nilai impedans sumber. Berdasarkan hasil simulasi stabilitas transien setelah dilakukan perubahan jaringan, didapat pengurangan resiko lendutan tegangan di rel 13,8 kV akibat gangguan hubung singkat di rel 2,4 kV pada salah satu penyulangnya, yang sebelumnya kurang dari 70% tegangan nominalnya hingga mencapai nilai serapan lendutan tegangan minimum sebesar 78,93% tegangan nominalnya. Nilai maksimum penurunan tegangan pada aliran daya di salah satu rel 2,4 kV akibat penambahan impedans gangguan adalah sebesar 0,97% dari tegangan nominal dibandingkan dengan tegangan sebelum perubahan jaringan. Kenaikan tingkat arus gangguan hubung singkat akibat perubahan jaringan tidak melebihi batasan ketahanan arus hubung singkat dari peralatan dan komponen-komponen yang sudah ada pada jaringan.
Analysis of voltage dips characteristics was conducted on the electric power generation and distribution interconnection system in a petrochemical industry in several different configurations of generators operation by using the assistance of transient stability simulation programs. From the simulation results determined voltage dips mitigation strategies using network changes by increasing the fault impedance and reducing the source impedance. Based on the transient stability simulation results after network changes, voltage dip magnitude improvement obtained at 13.8 kV bus disturbance caused by a short circuit in 2.4 kV bus on one of its feeders, from less than 70% of its nominal voltage to the minimum voltage dip magnitude 78.93% of its nominal voltage. Due to the increased of the fault impedance, one of the 2.4 kV bus voltage on the power flow has less magnitude than the bus voltage before network changes with maximum difference 0.97% of the nominal voltage. The increase in short circuit fault current levels due to network changes does not exceed the short circuit current withstand limit of the existing network equipment and components.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Utami
Abstrak :
Karakteristik setiap baterai berbeda satu dan lainnya, tergantung pada kondisi pengoperasian (tipe dan kelajuan pelepasan muatan baterai serta ambien temperatur) dan kondisi baterai (jenis dan keadaan baterai). Perbedaan karakteristik ini mengakibatkan waktu pelepasan muatan/ discharge masingmasing baterai juga akan berbeda. Biasanya, untuk memperoleh informasi waktu discharge baterai diperlukan serangkaian test yang rumit, yang akan membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Karena alasan tersebut, maka diperlukan cara yang lebih mudah dan efisien bagi pengguna baterai dalam memperoleh informasi waktu discharge, yang dapat diaplikasikan ke berbagai variasi operasi dan kondisi baterai. Pada tulisan ini ditampilkan sebuah pendekatan menggunaan grafik hubungan antara tegangan discharge dan waktu discharge pada baterai Valve Regulated Lead Acid (VRLA) tipe gel dengan kapasitas 100 Ah dan tegangan 12 volt, yang di-discharge menggunakan arus konstan dengan kelajuan pelepasan muatan (discharge-rate) 10 jam dan 20 jam pada temperatur 25°C dan 40°C, untuk memperoleh perkiraaan SOC (state of charge) pada saat discharge dan perkiraan sisa waktu pelepasan muatan (discharge reserve time). ......Characteristics of each battery is different one and other, depending on the operating conditions (battery discharge type and rate and ambient temperature) and the battery conditions (battery type and health). Differences in these characteristics result the discharge time for each battery will also be different. Usually, to obtain information about battery's discharge time required a series of complicated tests, which will spend much time, effort and cost. For this reason, it is necessary to get the easier and more efficient way for users to obtain information on the battery discharge time, which can be applied to a wide variety of operations and battery conditions. This paper presents an approach using the graph that shown a relationship between discharge voltage and discharge time of Valve Regulated Lead Acid (VRLA) gel battery (100 Ah and 12 volts), in constant current discharge and discharge-rate 10 hours and 20 hours at temperature of 25°C and 40°C, to obtain the SOC (state of charge) and discharge reserve time estimation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Pratiwi
Abstrak :
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian tentang potensi dari Minyak Jarak Pagar untuk minyak transformator setelah melalui proses metode esterifikasi dan transesterifikasi untuk menghasilkan metil ester. Kemudian dilakukan pengujian viskositas, kandungan asam, masa jenis, titik tuang, titik nyala kandungan air, sifat tampak, warna, kestabilan oksidasi dan tegangan tembus yang merupakan salah satu komponen sifat fisika-kimiawi yang penting dalam memenuhi syarat sebagai material isolasi cair pada transformator dimana viskositas yang berpengaruh pada transfer panas dalam isolasi cair, sedangkan kandungan air sangat penting untuk diketahui karena semakin banyak kandungan air dapat berpengaruh pada sifat dielektriknya karena air dapat menjadi konduktor. Untuk sifat-sifat fisik, kimia dan tegangan tembus akan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode ASTM dan IEC 60422. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan analisis dari data yang diperoleh dari hasil meterial tersebut dan dapat diketahui apakah minyak jarak pagar ini dapat memenuhi persyaratan sebagai material isolasi cair pada minyak transformator berdasarkan sifat fisika-kimiawi dan tegangan tembus (Dielectric breakdown voltage) sebagai bahan alternaif pengganti minyak transformator yang sudah ada. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada ester minyak jarak pagar dilihat dari viskositas, densitas, kandungan air, flash point, dan tegangan tembus telah memenuhi baku-mutu (standar syarat) dari IEEE dan IEC 60422:2005 untuk dijadikan bahan isolasi pada transformator. Sedangkan bila dilihat pada pengujian kandungan asam, pour point, dan kestrabilan oksodasi masih perlu perbaikan karena belum memenuhi baku-mutu (standar syarat) dari IEEE. ...... In the present study conducted a test about the potential of Jathropa Oil for transformer oil after going through the process of esterification and transesterification methods to produce methyl esters. Then performed testing viscosity, acid content, density, pour point, flash point, water content, moisture content of nature views, color, oxidation stability and breakdown voltage which is one component of the physical and chemical properties that are important to qualify as liquid insulating material in transformers where viscosity effect on heat transfer in insulating liquid, while the water content is very important to know because the more water content can affect the dielectric properties of water can be a conductor since. For physical properties, chemical and breakdown voltage will be done using several methods ASTM and IEC 60422. So that in the end will result from the analysis of data obtained from the results of the meterial and Jathropa oil can be known whether this could qualify as a liquid insulating material in transformer oil based on chemical properties, physical and breakdown voltage (dielectric breakdown voltage) as a substitute alternatif transformer oil that already exist. From the results of the testing that has been done in the jathropa oil esters views of viscosity, density, water content, flash point, and the breakdown voltage in compliance with standard-quality (standard conditions) of the IEEE and IEC 60422:2005 to be used as insulating materials in transformers. Whereas when viewed on testing the acid content, pour point, and kestrabilan oksodasi still needs improvement as yet meet the standard-quality (standard conditions) of the IEEE.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Kartika Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Ketiadaan listrik komersial akibat letak geografi yang jauh dari jaringan PLN, maka hampir semua BTS offgrid menggunakan genset diesel sebagai pembangkit listrik utama. Akibatnya, biaya pembangkitan listrik di BTS tersebut sangat tinggi karena mahalnya biaya transportasi BBM ke lokasi. Oleh karena itu, untuk mengefisienkan pemakaian bahan bakar diesel diperlukan suatu model pembangkit listrik yang berbasis energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi alam di sekitar wilayah tersebut. Beberapa model pembangkit listrik diinvestigasi untuk memperoleh pembangkit listrik yang memiliki keandalan tinggi, biaya energi dan emisi yang rendah dengan bantuan perangkat lunak Homer. Dari hasil simulasi, diperoleh bahwa pembangkit listrik offgrid yang optimum untuk BTS Tombolongan-Selayar adalah hibrid antara PV, baterai, dan genset dengan kapasitas masing-masing sebesar 15,54 kWp, 4.100 Ah, dan 16 kW. Tingkat keandalan pembangkit ini adalah seratus persen, dengan biaya pembangkitan listrik sebesar $0,884/kWh, lebih murah 6,6% dari semula. BBM yang dihemat adalah 7.519 liter/tahun, dan emisi gas yang dihasilkan berkurang 89,59%. Selain itu, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dapat dikurangi terutama pada kondisi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu pengiriman bahan bakar ke lokasi.
ABSTRACT
The lack of commercial electricity due to geographic location is far from the grid, almost all offgrid BTS use diesel generator as the main power plant. Consequently, electricity generation cost is very high in the BTS due to the high cost of fuel transportation to the location. To reduce diesel fuel consumption efficiently, a power plant model of renewable energy based that utilizing natural resources in the surrounding area is needed. Several models to obtain the power plant having high reliability, lower energy costs and emissions through software Homer were investigated. The simulation results show the optimum power plant at BTS offgrid Tombolongan-Selayar is a hybrid between PV, batteries, and generators with capacity 15,54 kWp, 4.100 Ah, and 16 kW respectively. The plant has reliability one hundred percent, the energy cost is $ 0,884 / kWh, 6,6% cheaper than existing. The fuel saving is 7.519 liters/year, and gas emissions reduced by 89,59%. In addition, the dependence on fossil fuels can be minimized, especially in extreme weather conditions that can interfere delivery of the fuel to the location.
2013
T34615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Maksum
Abstrak :
ABSTRAK Sistem ketenagalistrikan Jawa Bali adalah sistem ketenagalistrikan yang sudah terinterkoneksi dan mempunyai lima wilayah usaha distribusi. UU No 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan memberikan kewenangan kepada Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dalam persetujuan harga jual tenaga listrik dan sewa jaringan tenaga listrik sehingga tarif tenaga listrik dapat ditetapkan berbeda di setiap daerah dalam suatu wilayah usaha. UU juga mengamanatkan harga jual tenaga listrik harus disesuaikan dengan tingkat harga dan nilai keekonomiannya dengan mencerminkan kepentingan dan kemampuan rakyat. Saat ini perhitungan biaya pokok penyediaan tenaga listrik di Indonesia masih menggunakan metode biaya akutansi dan menerapkan tarif tenaga listrik seragam untuk semua wilayah di Indonesia.Di dalam penelitian ini, harga jual tenaga listrik pada lima wilayah usaha distribusi dihitung dengan metode biaya marginal jangka panjang. Biaya marginal jangka panjang menghitung adanya perubahan tambahan biaya yang diakibatkan adanya tambahan perubahan permintaan tenaga listrik dimasa depan. Didalam penelitian ini unit pembangkit marginal untuk beban puncak disimulasikan dengan menggunakan bahan bakar gas dan bahan bakar High Speed Diesel (HSD). Hasil penelitian didapatkan harga biaya marginal tenaga listrik di titik tegangan rendah dan tegangan menengah sangat di pengaruhi oleh biaya marginal kapasitas distribusi di masing-masing wilayah. Harga biaya marginal di titik tegangan rendah dan di titik tegangan menengah paling tinggi adalah di wilayah Distribusi Jawa Barat Banten. Harga biaya marginal tenaga listrik di titik tegangan tinggi didapatkan mempunyai harga biaya marginal yang sama di lima wilayah distribusi Jawa Bali. Hasil penelitian juga didapatkan bahwa penggunaan bahan bakar oleh pembangkit marginal beban puncak akan mempengaruhi harga biaya marginal tenaga listrik. Penggunaan bahan bakar HSD untuk pembangkit marginal beban puncak menghasilkan biaya marginal tenaga listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar gas.
ABSTRACT Java-Bali electricity system is already interconnected system and has five business distribution areas. Law No. 30 Year 2009 on Electricity provides authority to the Government or Local Government in the approval of the electricity price and power grid price so electricity tariff can be set differently in each region. Act also mandates the electricity price should be adjusted to level economic value with consider affordability to pay of the people. Currently the calculation of electricity cost of supply in Indonesia is still using the accounting method and apply a uniform tariff for all regions in Indonesia. In this study, electricity price on five distribution businesses areas in Java Bali calculated by marginal costs the method. Marginal cost of power supply is defined as the change in total cost of service resulting from smalll change in demand. In this study the power plant unit for peaking was simulated using gas and High Speed Diesel (HSD). The results showed marginal cost at the point of low voltage and medium voltage is influenced by the marginal capacity cost of distribution in each region. The highest marginal cost at the point of low voltage point and medium voltage is in the Distribusi Jawa Barat Banten. Marginal cost at the point of high voltage obtained have the same marginal cost in the five distribution. The results also showed that the use of fuel by peaking power plant will affect to the marginal cost. Peaking power plant that using HSD produces a higher marginal cost than using gas.
2013
T35523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>