Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrianus Adhiwira Yoga Pradhana
"Sejumlah literatur dan teori mengenai perilaku organisasi mengungkapkan bahwa tinggi rendahnya komitmen organisasi dari anggota organisasi dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Tiga di antaranya adalah kepemimpinan, kecerdasan emosional, dan keterlibatan karyawan. Penelitian ini memiliki tujuan guna memahami danmenganalisis pengaruh kepemimpinan pelayanan (servant leadership), kecerdasan emosional, dan keterlibatankerja terhadap komitmen organisasi pada anggota polisi di Polres Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah anggota polisi yang berada di Polres Jakarta Selatan,yang terdiri dari fungsi-fungsi operasional, dengan total populasi sebanyak 403 anggota polisi. Sampel diambil dengan teknik klaster random sampling dan menggunakan total sampel 149 responden. Data dikumpulkandengan teknik kuesioner. Penganalisisan data dilakukan dengan regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji f, uji t, serta uji asumsi klasik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel kecerdasan emosional, servant leadership, serta keterlibatan kerja secara parsial berpengaruh pada komitmen organisasi. Sementara itu secarasimultan, ketiga variabel tersebut secara bersama-sama juga berpengaruh pada komitmen organisasi. Variabel keterlibatan kerja merupakan variabel yang paling berpengaruh pada komitmen organisasi sehingga variabel iniberperan sangat penting untuk kenaikan komitmen organisasi. Dari hasil penelitian disarankan pimpinan organisasi Polres Jakarta Selatan dapat melakukan seperti menambah ruang maupun kesempatan bagi anggota untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan karir. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorongketerlibatan anggota organisasi yang kemudian akan berdampak terhadap peningkatan komitmen kerja personel Polres Jakarta Selatan sehingga mendorong juga tercapainya tujuan organisasi.

A number of literatures and theories on organizational behaviour reveal that the level of the organizationalcommitment of organizational members is influenced by a number of factors. Three of them are leadership, emotional intelligence, and employee engagement. The study aims to understand and analyse the influence ofservice leadership (servant leadership), emotional intelligence, and work involvement on organizational commitment of police personnel of South Jakarta Metropolitan Police Resort. The study employs the quantitative approach. The population of the research is police personnel posted at South Jakarta Metropolitan Police Resort, which consists of operational functions, with a total population of 403 police officers. The sample is taken by the cluster random sampling technique and used a total sample of 149 respondents. Data are collected by distributing questionnaires. Data analysis is carried out with the multiple linear regressions, the coefficient of determination, the f-test, the t-test, and the classical assumption test. The results of the study reveal that the variables of emotional intelligence, servant leadership, and work involvement partially affect the organizationalcommitment. Meanwhile, the three variables together also simultaneously affect the organizational commitment.Job involvement variable is the most influential variable on the organizational commitment so that this variable plays a very important role in increasing the organizational commitment. Based on the results of the research, it is highly recommended that the organizational leadership of South Jakarta Metropolitan Police Resort can do things such as adding space and opportunities for members in order to improve their abilities and develop careers. The police organization is expected to encourage the involvement of its members which will eventuallyhave increase their work commitment as well as to encourage the achievement of the organizational goals"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komarunisa
"Subjective Global Assessment (SGA) dan Nutritional Risk Screening (NRS) 2002 merupakan alat skrining malnutrisi yang bertujuan untuk mendeteksi passien yang mengalami malnutrisi maupun berisiko malnutrisi. Dampak malnutrisi terhadap pasien dan rumah sakit, antara lain memperpanjang lama perawatan, meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien, serta bertambahnya biaya pengobatan rumah sakit.
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap alat skrining tersebut pada pasien bedah rawat inap di Ruang Rawat Bedah Gedung A RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM ) dan membandingkan kedua hasilnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi malnutrisi pasien bedah dewasa rawat inap dan mengetahui metode skrining yang tepat dan praktis untuk mendeteksi pasien berisiko malnutrisi. Secara khusus, penelitian ini bertujuan mengetahui spesifisitas dan sensitivitas metode skrining NRS-2002, serta waktu pelaksanaan skrinng tersebut. Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada pasien bedah dewasa rawat inap di RSUPNCM yang memenuhi kriteria penelitian dengan jumlah sampel 75 orang. Seluruh instrumen penelitian divalidasi sebelum pengambilan data. Pengumpulan data meliputi wawancara menggunakan kuesioner dan formulir metode skrining malnutrisi, pengukuran berat badan dan tinggi badan estimasi serta penilaian indeks masa tubuh.
Didapatkan prevalensi malnutrisi sebesar 40% pada pasien bedah dewasa rawat inap di RSUPNCM dengan sensitivitas NRS 83,3% dan spesifisitas 100%. Jumlah penderita malnutrisi yang tertinggi berada pada kelompok umur >60 tahun ( p = 0,04) dengan kasus bedah gastrointestinal yang malnutrisi lebih banyak signifikan (p = 0,008) dibandingkan dengan kasus bedah non gastrointestinal serta waktu pelaksanaan berbeda signifikan antara SGA dan NRS 2002 (p = 0,00).

The Subjective Global Assessment (SGA) and Nutritional Risk Screening (NRS) 2002 are screening tools aimed at detecting malnourished individuals and those at risk for malnutrition. The consequences of malnutrition for both patient and hospital include prolonged hospital length of stay, increased morbidity and mortality rate, and high hospital expenses.
In this study we examined the applicability of those screening tools in surgery hospitalized patients at Gedung A RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM ) and compared the result.
The aim of this study is to investigate the prevalence of malnutrition in Dr. Cipto Mangunkusumo general hospital and to determine which screening tools is more appropriate and practical for identifying the risk of malnutrition. Particularly, this study is to determine specificity, sensitivity and time consuming of the NRS 2002. The study is a cross-sectional study at surgery hospitalized patient in RSUPNCM and icluded 75 patients. All of the instruments will be validated prior to data collection, which includes interview using questionnaire and malnutrition tools form, weight and height estimated measurements and the assessment of body mass index.
The prevalence of malnutrition at surgery hospitalized patient in RSUPNCM was 40% with the sensitivity and the specificity of the NRS 2002 were 83,3% and 100% consecutively. The malnourished patients were significantly higher in the age group >60 years old (p= 0,04) with cases of gastrointestinal surgery more significant (p=0,08) compared with the case of non-gastrointestinal surgery as well as the time consuming significantly different between SGA and NRS 2002 (p=0,00).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library