Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natalia Prasetio
Abstrak :
ABSTRACT
Peningkatan kepadatan arus lalu lintas penerbangan yang diprediksikan terjadi dalam beberapa tahun kedepan, dapat menambah beban kerja mental pada Air Traffic Controller ATCO . Beban kerja mental yang berat dapat mempengaruhi kemunculan stres kerja pada pekerja yang telah dibuktikan oleh berbagai penelitian. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian sejenis untuk mencegah terjadinya stres kerja pada ATCO di Jakarta Air Traffic Service Center JATSC akibat peningkatan tersebut. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode studi cross-sectional dengan menggunakan instrumen NASA-Task Load Index NASA-TLX dan International Stress Management Association ISMA untuk mengukur beban kerja mental dan stres kerja pada 47 responden. Terdapat penambahan dua variabel lainnya, yaitu pendidikan dan masa kerja. Hasil menunjukkan beban kerja mental yang tinggi memiliki hubungan signifikan dan berpola positif dengan stres kerja, sedangkan dua variabel lainnya tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan terhadap stres kerja. Lebih lanjut, sesuai dengan penelitian serupa lainnya, hasil menampilkan perempuan lebih rentan terhadap stres. Disimpulkan bahwa beban mental kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan stres kerja. Intervensi yang dapat dilakukan salah satunya adalah implementasi sistem otomatisasi dengan desain yang berprinsip cognitive ergonomics.
ABSTRACT
The increase of air traffic density, which is predicted will happen in near future, could increase the mental workload of Air Traffic Controller ATCO . Some studies have shown that high mental workload can influence the onset of occupational stress on workers. Thus, it is necessary to perform a similar research for the occupational stress prevention among ATCO in Jakarta Air Traffic Service Center JATSC in anticipation of air traffic uplift. This study uses cross sectional method, along with the usage of NASA Task Load Index NASA TLX and International Stress Management Association ISMA instruments to measure subjective mental workload and occupational health of 47 respondents. There are also two other variables, education and period of employment, to be included in this study. Result shows that high mental workload has a significant and positive correlation with occupational stress, while the other variables don rsquo t show any significant correlation with occupational stress. Moreover, it also shows women are more susceptible to occupational stress than men which corresponds with other similar studies. It is concluded that mental workload has a significant correlation with occupational stress. Prevention can be achieved by implementing automated systems with cognitive ergonomical designs
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Abi Herdanu
Abstrak :
Kebisingan merupakan gangguan yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan terutama kepada operator yang bekerja selama 8 jam sehari di area mesin produksi. Dari hasil observasi lapangan, diperoleh Noise Mapping dan Noise Contour area produksi Vial Mesin Spami kebisingannya berkisar 80,7 dBA sampai dengan 87,2 dBA. Hasil pengukuran pajanan bising personal dengan menggunakan Noise Dosimeter didapatkan bahwa dari 24 operator yang bekerja pada area tersebut, 11 pekerja menerima Dosis Pajanan Bising diatas 100% (85 dBA). Salah satu usaha untuk mengurangi dampak kebisingan pada pekerja dengan menggunakan APT Ear Plug dengan NRR 25 dBA. Dosis Pajanan Bising Efektif dengan penggunaan APT pada keseluruhan operator dapat mencapai dibawah 100% (85 dBA). Keseluruhan pekerja sebanyak 24 orang memiliki fungsi pendengaran normal. ...... Noise is a disorder that can affect comfort and health, especially to the operators who work for 8 hours a day in the machine at production area. Result from observation with Noise Mapping and Noise Countour shows that the noise range at area Vial Production Spami Machine is 80,7 dBA until 87,2 dBA. Results of Personal noise exposure measurement by using Noise Dosimeter found that of the 24 operators working in the area, 11 workers received a Noise Dose Exposure above 100% (85 dBA). One of the actions to reduce the noise risk to workers by using PPE, Ear Plug with NRR 25 dBA. Effective Noise Dose Exposure while use in Earplug on the overall operator can reach below 100% (85 dBA). All of the workers as much as 24 workers have Normal Hearing Functionality.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S66488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Sartika
Abstrak :
Bising di tempat kerja dapat menimbulkan dampak terhadap sistem auditory maupun sistem non-auditory. PT X merupakan industri manufaktur yang mempunyai proses produksi yang menghasilkan bising. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dosis pajanan bising harian, usia, masa kerja, dan pemakaian alat pelindung telinga APT dengan gangguan non-auditory. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran dosis pajanan bising harian secara langsung di lapangan dan gangguan non-auditory melalui wawancara terstruktur. Hasil pengukuran dosis pajanan bising harian diketahui seluruh unit kerja yang diukur berada diatas NAB Nilai Ambang Batas . Di samping itu, hasil pengukuran gangguan non-auditory dari 52 responden diperoleh tingkat gangguan non-auditory berat sebanyak 59,6 dan gangguan non-auditory ringan sebanyak 40,4 . Analisis rata-rata dosis pajanan bising harian dengan gangguan non-auditory menggunakan uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pekerja yang mengalami tingkat gangguan non-auditory. Sedangkan analisis antara variabel usia, masa kerja, dan pemakaian APT dengan gangguan non-auditory diperoleh hubungan yang tidak signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan gangguan non-auditory yang dialami oleh pekerja lebih disebabkan oleh dosis pajanan bising harian. Rekomendasi yang diberikan yaitu mengendalikan gangguan non-auditory dengan menurunkan dosis pajanan bising harian yang ada hingga di bawah NAB.
Occupational Noise can cause either auditory system or non auditory system disorder. PT X is a manufacturing industry which has production process that produces noise. The purpose of this study is to observe the relationship between daily noise exposure dose, age, working time and utilization of hearing protection to non auditory disorders. Data collection was done by direct measurement for daily noise exposure dose and structural interview for non auditory disorders. The result from measurement of daily noise exposure dose in all working units showed the value above the Threshold Limit Value TLV . In the other hand, the result for non auditory disorder measurement showed 59.6 of 52 respondents suffered severe non auditory disorders and 40.4 suffered mild non auditory disorders. Analysis using T Test resulted in significant difference on means value of daily noise exposure dose between non auditory disorders levels. Furthermore, analysis of age, working time, and utilization of hearing protection to non auditory disorder resulted in insignificant relationship. Based on the result of the study, it could be concluded that non auditory disorder suffered by workers was mostly caused by daily noise exposure dose. Hence, the recommendation to control the non auditory disorders is to reduce daily noise exposure dose until lower than TLV.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library