Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nethania Sonya Violencia Lasmaria
"Sistem rekomendasi kini telah menjadi fitur yang umum digunakan pada berbagai situs, termasuk situs katalog buku dan toko buku daring. Adanya sistem rekomendasi pada situs-situs tersebut berperan penting dalam proses pengambilan keputusan pengguna. Dua jenis sistem rekomendasi yang umum digunakan adalah content-based filtering dan collaborative filtering. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa statistical metrics bukan merupakan ukuran yang tepat untuk menentukan kualitas suatu sistem rekomendasi. Salah satu pendekatan lain adalah mengevaluasi sistem rekomendasi berdasarkan persepsi dari pengguna yang menggunakannya. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan antara persepsi pengguna terhadap content-based filtering dengan top-N recommendations dan collaborative filtering dengan matrix factorization menggunakan metode survei kuantitatif yang mengukur accuracy, diversity, novelty, perceived usefulnes, overall satisfaction dan use intention terhadap rekomendasi yang dihasilkan kedua jenis sistem rekomendasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem rekomendasi content-based filtering memiliki accuracy, diversity, perceived usefulness, overall satisfaction dan use intention yang lebih tinggi daripada sistem rekomendasi collaborative filtering. Namun, tidak terdapat perbedaan nilai novelty yang signifikan antara sistem rekomendasi content-based filtering dan collaborative filtering.

Recommendation system is now a common feature used in various sites, including online book catalogs and bookshops. The existence of recommendation systems on these sites has an important role in users' decision-making processes. Two of the most commonly used types of recommendation systems are content-based filtering and collaborative filtering. Literature has shown that statistical metrics are not suitable to measure the quality of recommendation systems. Instead, a recommendation system can be evaluated based on its users’ perceived qualities. Through this research, a comparison of users’ perception of content-based filtering with top-N recommendations and collaborative filtering with matrix factorization is conducted with a quantitative survey method which evaluates accuracy, diversity, novelty, perceived usefulness, overall satisfaction and use intention of recommendations produced by both recommendation systems. The results suggest that the content-based recommendation system has higher accuracy, diversity, perceived usefulness, overall satisfaction and use intention than collaborative filtering ones. However, there is not any significant difference between the novelty values of content-based and collaborative filtering recommendation systems."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Ainur Rohma
"Software Product Line Engineering (SPLE) adalah paradigma pengembangan perangkat lunak yang menggunakan pendekatan common platform dan mass customization yang mampu mengurangi waktu dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak. Untuk mendukung pengembangan produk dengan paradigma SPLE, Precise Requirement Changes Integrated System (PRICES) dikembangkan dan diintegrasikan dengan Integrated Development Environment (IDE) berbasis Eclipse menjadi PricesIDE. Pada PricesIDE antarmuka perangkat lunak akan dimodelkan dengan diagram Interaction Flow Modeling Language (IFML). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Plug-in pada PricesIDE yang berfungsi untuk mentransformasi IFML ke React yang sebelumnya dikembangkan berbasis Python. Pada penelitian ini, Plug-In UI Generator dikembangkan dengan Acceleo pada Eclipse agar dapat diintegrasikan dengan PricesIDE. UI Generator juga dikembangkan lebih lanjut agar dapat mendukung berbagai metode saat pemanggilan HTTP dan juga mengatasi adanya foreign key pada basis data. Pengembangan lanjut ini akan dilakukan modifikasi terhadap IFML diagram dan aturan transformasi yang telah didefinisikan sebelumnya. UI Generator akan diuji untuk menghasilkan produk yang sama dengan sebelumnya dengan penambahan fitur laporan tahunan. Melalui eksperimen yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa UI Generator yang dikembangkan pada penelitian ini berhasil menghasilkan website yang sudah mendukung perbedaan metode HTTP dan mampu menangani adanya foreign key

Software Product Line Engineering (SPLE) is a software development paradigm that uses a common platform and mass customization approach to reduce software development time and effort. To support software development with SPLE, Precise Requirement Changes Integrated System (PRICES) was developed and integrated with the Eclipse-based Integrated Development Environment (IDE) into PricesIDE. In PricesIDE, the software user interface needs to be modeled with an Interaction Flow Modeling Language (IFML) diagram. This research aims to produce a Plug-in in PricesIDE to transform IFML into ReactJS, which was previously developed with Python. In this research, UI Generator Plug-in was developed with Acceleo in Eclipse, which can be integrated into PricesIDE. UI Generator was further developed to support various HTTP methods and overcome the existence of foreign keys. The IFML diagram and the previous transformation rules will be modified in this further development. UI Generator will be tested to produce the same product as before with the addition of the annual report feature. From this experiment, it can be concluded that UI Generator developed in this research succeeded in generating a website that supported the difference in HTTP methods and the existence of foreign keys."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Samuel
"Software Product Line Engineering (SPLE) adalah sebuah pendekatan pengembangan beberapa perangkat lunak yang bisa digolongkan ke dalam satu kelompok atau keluarga yang sama berdasarkan berbagai commonality dan variability keluarga tersebut. Salah satu framework pengembangan berbasis SPLE ini adalah WinVMJ yang dibangun berdasarkan pola arsitektur Variability Modules for Java (VMJ). WinVMJ sudah bisa digunakan untuk pengembangan perangkat lunak berbasis SPLE, namun masih ada beberapa kekurangan yang bisa diperbaiki atau di-refactor untuk menjadikan WinVMJ sebagai framework yang lebih stabil. Hal-hal yang kurang optimal ini terkait dengan pengelolaan request-response yang kurang lengkap, pembaharuan jenis database yang digunakan dan juga pemodelan entitas di dalam database tersebut. Penelitian ini difokuskan untuk memberikan pembaharuan dan perbaikan WinVMJ, termasuk library yang mendukung framework tersebut. Kekurangan-kekurangan tersebut dicari dengan melakukan percobaan atau testing pada produk yang memiliki fitur-fitur yang berpotensi memiliki kekurangan, dan jika memang ditemukan, kekurangan tersebut dicatat dan diperbaiki. Penelitian ini pada akhirnya berhasil menghasilkan versi baru WinVMJ yang sudah memiliki banyak fitur yang diperbaiki atau diperbaharui. WinVMJ versi terbaru yang dihasilkan penelitian ini dievaluasi dengan melakukan penambahan modul fitur yang berupa sebuah varian dari fitur yang sudah ada, membangun produk baru, membandingkan jumlah berkas dan baris kode yang perlu diubah untuk menambah modul fitur maupun produk dengan framework Spring Boot, dan membandingkannya dengan versi WinVMJ yang lama. Penelitian ini dan juga hasilnya diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada bidang pengembangan perangkat lunak, terutama SPLE.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a software engineering approach to build several softwares that can be categorized within the same group or family based on their commonalities and variabilities. One framework that allows for SPLE engineering is WinVMJ which is built upon the Variability Modules for Java (VMJ) architectural pattern. WinVMJ itself is able to be used for SPLE based development, however there are still several issues that can be fixed or refactored to make WinVMJ a more stable framework. Some of these issues include a request-response system that isn’t complete, updating the type of database used and also the modelling of entities inside the database itself. Thus, this research is dedicated to fixing and improving WinVMJ, including the supporting libraries. The issues themselves are found by doing tests on products with features that can potentially be repaired, and if the features indeed do have issues, these issues are immediately written down and worked upon. This research is able to create a new version of WinVMJ that also has less issues than the previous one. This latest version of WinVMJ is evaluated by adding a new feature module based on an existing one, building and generating a new product, comparing itself to the Spring Boot framework in terms of number of files and lines of code changed when implementing a new feature module or product, and comparing the latest version of WinVMJ against the previous one. This research and its’ results can hopefully give a meaningful contribution towards the field of software development, especially SPLE."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Kurniawan
"Behavioral Specification (ABS) adalah bahasa pemodelan untuk pendekatan software product line engineering (SPLE). ABS menggunakan Delta-Oriented Programming (DOP) untuk merealisasikan SPLE. Dalam pengembangan web, penelitian sebelumnya telah mengembangkan ABS Microservice Framework berbasis Erlang (ABS-Erlang). ABS-Erlang telah digunakan dalam pengembangan SPL Adapative Information System for Charity Organization (AISCO) atau juga dikenal sebagai Amanah. Akan tetapi, database mapping ABS-Erlang masih belum dapat mengaplikasikan paradigma DOP sepenuhnya. Kurangnya dukungan penuh DOP disebabkan oleh modifikasi kode Erlanggenerated dan SQL query yang harus dibuat oleh pengguna ABS-Erlang. Berdasarkan masalah-masalah tersebut, penelitian ini mengajukan database mapping untuk ABSErlang. Database mapping yang diajukan akan menggunakan metadata informasi kelas ABS (dihasilkan oleh kompilator ABS yang dimodifikasi) dan parameterized query (untuk pencegahan SQL injection) untuk membuat SQL query operasi database create, read, update, dan delete (CRUD). Database mapping juga menggunakan arsitektur yang mengeliminasi proses modifikasi kode Erlang-generated. Selain masalah database mapping, backend Amanah yang dihasilkan oleh ABS-Erlang juga sudah tidak sesuai dengan front end Amanah. Selain itu, HTTP client untuk fitur payment gateway juga tidak tersedia. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini memperbaiki Model API untuk mengakomodasi frontend Amanah terbaru. Selanjutnya, HTTP adaptor, yang bertindak sebagai HTTP client, juga dibuat. Setelah pengujian dilakukan. ABS-Erlang (dengan database mapping yang diajukan) sudah berhasil lolos fungsional tes Amanah. Penggunaan memori produk Amanah ABS-Erlang juga lebih efisien dibandingkan produk Amanah yang dihasilkan framework berbasis Java.

Behavioral Specification (ABS) is a modelling language that can be used for softaware product line engineering (SPLE) approach. ABS uses Delta Oriented Programming (DOP) to implement SPLE. For web development, previous reasearch has built ABS Microservice Framework based on Erlang (ABS-Erlang). ABS-Erlang has been used in Adaptive Information System for Charity Organization (AISCO) product line also known as Amanah. However, current database mapping in ABS-Erlang does not fully support DOP. The lack of full DOP support is due to modification of Erlang generated code as well as SQL query that needs to be created by developers. Based on those issues, this research propose a new database mapping for ABS-Erlang. The proposed database mapping will use combination of ABS class meta information (generated by modified ABS compiler) and parameterized query (for protection against SQL injection) to build SQL queries for create, read, update, and delete (CRUD) database operations. The proposed database mapping also uses architecture that eliminate the need to modify the Erlang-generated code. Besides database mapping issues, ABS-Erlang’s generated-backend is also no longer compatible with the latest Amanah front end. In addition, ABS-Erlang also does not have HTTP client to support payment gateway feature. To solve those issues, this research improves ABS’s model API to accommodate the latest Amanah frontend. API adaptor, that acts as an HTTP Client, is implemented as well. After evaluation, Amanah backend generated by ABS-Erlang has passed all Amanah functional tests. Amanah products generated by ABS-Erlang also use less memory than Amanah products generated by Java-based framework."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maida Saniyah Lutfi
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu organisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan dengan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE merupakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai platform dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehari-hari mereka. Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidentifikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebutuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel penelitian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrument penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pengembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deployment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepannya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line Engineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, identify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature studies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instruments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for questionnaires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qualitative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehensive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Syahira Yudiva
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu orga- nisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan de- ngan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE meru- pakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai plat- form dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehar-hari mereka. Berdasarkan adanya perma- salahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memen- garuhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidenti- fikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebu- tuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuan- titatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel peneli- tian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrumen penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pe- ngembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deploy- ment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepan- nya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line En- gineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, iden- tify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature stud- ies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instru- ments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for question- naires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qual- itative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehen- sive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Christian Roymansa
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu organisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan dengan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE merupakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai platform dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehar-hari mereka. Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidentifikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebutuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel penelitian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrumen penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pengembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deployment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepannya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line Engineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, identify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature studies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instruments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for questionnaires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qualitative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehensive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library