Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simarmata, Oster Suriani
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007. Rancangan penelitian adalah kasus kontrol tidak berpadanan. Jumlah sampel 2500 orang terdiri dari 500 orang ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR (kasus) dan 2000 orang ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan normal (kontrol).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang menerima kualitas pelayanan antenatal yang buruk kemungkinan berisiko melahirkan BBLR 2,22 kali dibandingkan dengan ibu hamil yang menerima kualitas pelayanan antenatal yang baik setelah dikontrol pendidikan ibu. Variabel lain yang terbukti signifikan berhubungan adalah jenis kelamin, umur ibu, pendidikan ibu, paritas, dan komplikasi kehamilan.

ABSTRACT
This study is depth analysis data of IDHS 2007. The design of this study is nonmatching case-control with, the number of sample was 2500 that consisted of 500 mothers who gave birth with LBW as a case group birth and 2000 mothers who gave birth normal weight.
The result of this study showed that mothers who utilized bad (low) quality of ANC had the tendency to have LBW 2.22 times higher compared to mothers who utilized good quality ANC, controllod by education?s mother. Significant variabel with LBW occurence statistically is baby gender, mother?s age, mother?s education, parity, complication during pregnancy.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28445
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pandensolang, Rivo S.
"Pendahuluan : Komplikasi kehamilan dan atau adanya penyulit persalinan umumnya merupakan indikasi dilakukannya seksio sesarea (SS). Namun dari 15,3% angka SS hasil Riskesdas 2010, 13% diantaranya terjadi pada ibu melahirkan yang tidak mengalami komplikasi kehamilan. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan SS pada ibu tanpa komplikasi kehamilan dan atau penyulit persalinan di Indonesia.
Metode : Menggunakan disain cross sectional dengan menganalisis jawaban dari 9.485 responden, menggunakan program SPSS versi 18, melalui uji regresi logistik.
Hasil dan Kesimpulan: Proporsi SS pada ibu tanpa riwayat komplikasi kehamilan dan atau penyulit persalinan di Indonesia adalah 12,3%. Faktor yang berhubungan adalah : umur saat melahirkan, pendidikan, pengeluaran bulanan RT, wilayah tempat tinggal, umur kehamilan, jumlah ANC, paritas dan ukuran lahir anak. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah : pekerjaan dan jarak persalinan. Adapun faktor yang paling besar pengaruhnya adalah pengeluaran bulanan RT kuintil 5 dibanding kuintil 2 & 1 (OR=2,32 {95%CI : 1,89?2,83}).

Introduction : Pregnancy and labor of complications is generally an indication of doing caesarean section (CS). But the figure of 15,3% CS outcome Riskesdas 2010, 13% of them occurred in mothers without experience of pregnancy and labor complications. Therefore, the study was conducted to determine the factors associated with childbirth by CS in mothers without experience of pregnancy and labor complications in Indonesia.
Methods : Using a cross sectional design to analyze the respons of the 9.485 respondents, using SPSS version 18, through logistic regression test.
Results and Conclusions : The proportion of CS in mothers without experience of pregnancy and labor complications in Indonesia is 12,3%. Related factors were : age at delivery, educations, monthly household expenses, area of residence, gestational age, number of ANC, parity and size of the child was born. Unrelated factors are : occupational and distance delivery. The factors that most impact is the monthly household expenditure quintile 5 compared with quintile 2 & 1 (OR=2,32 {95%CI : 1,89 to 2,83}).
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30433
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadian Tarzon
"Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bidan di desa dalam melakukan rujukan kasus obstetri neonatal ke Puskesmas mampu PONED di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Penelitian dengan studi kuantitatif ini melibatkan 60 orang bidan di desa sebagai responden. Dari multivariat analisis didapatkan 3 variabel yang berhubungan secara signifikan. Variabel tersebut adalah: Pendidikan, pengetahuan tentang Puskesmas mampu PONED dan sistem rujukan, serta variabel umur. Variabel pendidikan merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya dalam penelitian ini.
Disarankan kepeda Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong untuk: 1) Memfasilitasi bidan di desa yang berpendidikan PPBCIPPBA agar meningkatkan pendidikan. 2) Menynsun Renstra dalam rangka pengembangan SDM bidan di desa terutama bidan yang berpendidikan PPBCIPPBA. 3) Meningkatkan pengetahuan bidan di desa tentang Puskesmas mampu PONED dan sistem rujukan. 4) Mengupayakan program penyegaran bagi bidan di desa yang berurnur diatas 30 tahun untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian semacam ini dengan desain kualitatif agar dapat menggali fenomena yang berkaitan dengan perilaku bidan di desa dalam melakukan rujukan kasus obstetri neonatal ke Puskesmas mampu PONED.

This study uses cross-S functional design which aims to get a prediction and the factors which related with behavior of the village midwives in to performing referral obstetric neonatal cases to health center services capable of BEONS in Lebong District Bengkulu. This quantitative study involved 60 the village midwife as respondents . From multivariate analysis found that 3 variables related to the significance. These variables are:education, knowledge about health center services capable of BEONS and referral systems, and age variable. Education variable Is the most dominant variable which related in this study.
Recommended to the Health Office Lebong district to: 1) Facilitate the village midwife educated PPBCIPPBA to improve education. 2) Develop a Strategic Plan in the context of human resource development, especially midwives who has education of PPBCIPPBA to improve it. 3) Increased knowledge of the village midwives in to health center service are able BEONS and referral systems. 4) Strive refresher program for the village midwives aged above 30 years to avoid the boredom of work. For further research is recommended to do this kind of research with a qualitative design to explore phenomena related to the village midwives behavior in performing referral obstetric neonatal cases to health center services capable of BEONS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library