Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iretanti Siswondo
"Penelitian ini mengangkat masalah aplikasi dari style rotation pada saham size dan value di Bursa Efek Jakarta dan pengaruh dari beberapa variabel makroekonomi. Studi ini merupakan pengembangan dari studi yang dilakukan oleh Levis dan Liodakis (1999) di Inggris. Studi ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang optimal berdasarkan strategi portofolio saham size dan value di Bursa Indonesia, menghitung dan menganalisis potensi style rotation strategi pada portofolio saham size dan value, serta menguji dan menganalisis pengaruh beberapa variabel makroekonomi, serta beberapa variabel lain yaitu market return, equiry risk premium, dan one-month lagged return spread terhadap return spread dari strategi slyle rotation yang optimal. Penelitian ini diterapkan di Bursa Efek Jakarta dengan periode waktu Juli 1998 hingga Juni 2003. $ampel perusabaan adalah seluruh perusabaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta kecuali perusahaan yang masuk sektor perbankan, asuransi, investment frust, dan properti. Portofolio yang dibentuk adalah berjumlah 9 portofolio. Penghitungan return menggunakan simple monthly return dengan metode equal dan value-weighted return. Metode simulasi yang digunakan adalah Monte Carlo Simulation. Regresi dilakukan dengan multivariate OLS dan univariate OLS. Dengan karakteristik fundamental perusahaan yang berbeda dan memasukkan faktor biaya transaksi di dalam penghitungan dengan menggunakan timing accuracy rates dan simulasi average net annual return, dibutuhkan lebih dari 80% tingkat keakurasian dalam memprediksi arah style agar dapat memberikan hasil (return) yang optimal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu, tetapi di Indonesia hampir dimungkinkan untuk mengalahkan return dari strategi pasif dan return pasar. Pada uji sensitivitas variabel makroekonomi ditemukan perbedaan, bahwa inflasi, equity risk premium, dan return pasar mempengaruhi spread return size Secara signifikan. Sedangkan, pada spread return value, variabel inflasi secara signifikan mempengaruhi spread return value.

This research has brought up the application issues of style rotation to the size and value of stocks in Jakarta Stock Exchange (JSE) and the influence from numerical macroeconomic variables. The study was more detailed elaboration of study by Levis and Liodakis from England (1999). This study was aimed to formulate an optimal solution based on size and value stocks in Indonesia stock market. This examination calculates and analyzes the potential of profitability from the style rotation strategy of size and value stocks. Also, calculating and examining the impacts of some macroeconomics variable and other variables such as market return, equity risk premium and one-month lagged return spread to the optimal style rotation strategy return spread. The research was applied on JSE in a period of time of July 1998-June 2003. The samples are the companies listed in JSE. excluded banks, insurance companies, investment trust, and property companies. The formed portfolio consists of nine single packages. The return calculation employs simple monthly return with equal- and value- weignted return. The simulation method used in tbe study was Monte Carlo Simulation, regression was done by multivariate and univariate OLS. With an different companies fundamental characteristics and transaction costs factors in the calculation by using time accuracy rates and average net annual return simulation. it was requiring more than 80% of accuracy level to predict style sign in order to give an optimal return. This study is conformed with the past study, nevertheless, it is possible to defeat return of passive strategy and market return in Indonesia. The macroeconomic variables sensitivity examination found an exception that the inflation, equity risk premium and market return effect spread return size significantly. Therefore, on spread return value, the inflation variable has an impact on spread return value significantly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T21224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Kusuma
"Kebutuhan akan modal untuk pembangunan di Indonesia secara umumnya maupun perusahaan pada khususnya semakin tinggi sejalan dengan perkembangan ekonomi terutama di negara-negara Asia, baik India, China maupun Indonesia Kebutuhan akan modal tersebut akan dapat terpenuhi dengan lebih effisien jika pam pelaku ekonomi tidak terpaku hanya kepada dunia perbankan yang menyalurkan kredit, tetapi juga kepada dunia pasar modal seperti apa yang sudah dilakukan oleh Negara-negara maju dimana dana dapat pula diperoleh dari masyarakat. Untuk itu Peusahaan Efek atau Sekunitas yang menjadi fasilitator dan menjembatani kepentingan antara masyarakat dan perusahaan public harusnya tersedia dengan cukup banyak terutama di daerah-daerah yang berpenduduk cukup banyak serta mempunyai potensi sebagai investor. Tetapi kendalanya adalah untuk membuka perusahaan sekuritas diperlukan permodalan yang cukup besar dengan resiko tinggi. Tidak banyak masyarakat yang mengetahui bahwa ada kesempatan untuk membuka perusahaan sekuritas dengan permodalan yang cukup kecil (lebih kurang hanya Rp200juta) jika dibandingkan dengan permodalan yang umumnya diketahui masyarakat (Rp30milyar). Caranya yaitu dengan membentuk perusahaan sekuritas non anggota bursa yang beralliansi atau bermifra dengan perusahaan sekuritas yang mempunyai seat atau anggota dari Bursa Efek Indonesia. Sebagai studi kasus kami mengambil kelayakan dari proyek investasi perusahaan efek non Anggota Bursa dari PT. Aspac Uppindo Sekunitas, yang beralliansi atau bermitra dengan PT. Sarijaya Permana Securities sebagai mitra Anggota Bursa nya. Berdasarkan analisis free cash flow to equity, proyek investasi perusahaan efek non anggota bursa mi mempunyai kelayakan secara financial, karena mempunyai NPV positif dan IRR melebihi biaya modal yang digunakan. Proyek mi juga mempunyai P1 yang cukup tinggi. Nilai NPV dan IRR untuk proyek pada asumsi Inflation Rate 6,59% adalah positif sebesar 2,018,492,683,38 dan 51%. Sedangkan NPV untuk proyek pada asumsi SB! 8.5% adalah positif sebesar 1,122,801,501,99. Pada proyek mi Investor menggunakan 100% ekuitas karena nilai investasi awal yang kecil sehingga tidak ada perhitungan leverage, tetapi pada perencanaan jangka panjang tidak tertutup kemungkinan pengembangan PT. Aspac Uppindo Sekuritas menjadi perusahaan efek anggota bursa dan menggunakan pendanaan dan sumber-sumber lainnya. Karena pendapatan perusahaan sekuritas dari commission fee yang didapat sangatlah kecil maka volume transaksi yang semakin besar diperlukan untuk memberikan return yang layak. Kepada para entrepeneur orang-orang yang memiliki jiwa sebagai pengusaha dan bukan pekerja, peluang bisnis mi kelihatan cukup menjanjikan selama orang tersebut mempunyai net-working yang cukup luas dan marketing skill yang baik untuk mendapatkan nasabah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23074
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library