Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cicin Aslian
"Makin meningkatnya pemasukan dan peredaran alat dan perangkat telekomunikasi di Indonesia dari tahun ke tahun adalah sangat mengganggu pergerakan perekonomiaan dan berpontesi adanya kebocoran pajak dari sektor alat dan perangkat telekomunikasi. Hal ini membutuhkan peran pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk lebih intensif melakukan pengawasan dan pengendalian baik di pintu masuk impor di hulu maupun yang telah beredar di masyarakat di hilir.
Belum adanya sistem pengawasan dan pengendalian alat dan perangkat telekomunikasi yang baku dan terintegrasi antar Kementerian/Lembaga membuat belum efektifnya fungsi pengawasan alat dan perangkat telekomunikasi khususnya pada alat dan perangkat perangkat telekomunikasi kelompok Customer Premises Equipment CPE, banyak ditemukenali beredarnya alat dan perangkat telekomunikasi ilegal dipasaran.
Terkait hal tersebut, Tesis ini dalam rangka menyusun suatu sistem pengawasan dan pengendalian alat dan perangkat telekomunikasi yang lebih efektif dan efisien dengan mengintegrasikan pemangku kepentingan Kementerian/Lembaga terkait.
Metode yang digunakan dalam menyusun sistem pengawasan dan pengendalian alat dan perangkat telekomunikasi ini adalah dengan metode Gap Analysis dan Indepth Interview berupa penentuan kesenjangan antara sistem pengawasan dan pengendalian alat dan perangkat telekomunikasi saat ini dan yang diharapkan kedepannya. Data yang diperoleh dari berbagai sumber dan melalui wawancara dengan narasumber terkait diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu sistem pengawasan dan pengendalian alat dan perangkat telekomunikasi yang optimal.
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi dan mengembangkan rekomendasi untuk peningkatan kualitas Sistem Pengawasan dan Pengendalian Alat dan Perangkat Telekomunikasi yang efektif dan efisien sehingga dapat mengurangi beredarnya alat dan perangkat telekomunikasi ilegal terutama telepon selular, yang berdasarkan data Mobile Crime Industry Action Forum MCIAF mencapai 20 dari total penjualan telepon selular di Indonesia.

The increasing revenue and circulation of telecommunication equipment and devices in Indonesia from year to year is very disturbing the economic movement and contribute to the leakage of taxes from the telecommunications equipment and devices sector. This requires the role of government and relevant stakeholders to intensively monitor and control both at the entrance of imports upstream and those already circulated in the community downstream.
The absence of a system of supervision and control of standard and integrated telecommunication equipment and devices between Ministries Institutions has not yet been effective in monitoring telecommunication equipment and devices especially in telecommunication equipment and appliance group of Customer Premises Equipment CPE, widely known as illegal telecommunication equipment and equipment in the market.
Related to this matter, this Thesis in order to arrange a system of supervision and control of telecommunication equipments and devices more effective and efficient by integrating stakeholders of related Ministries Institutions.
The method used in preparing the system of supervision and control of telecommunication equipment and devices is by Gap Analysis and Indepth Interview method of determining the gap between monitoring system and control of telecommunication equipment and devices at this time and the expected future. Data obtained from various sources and through interviews with relevant sources are processed and analyzed to obtain a system of supervision and control of optimal telecommunication equipment and devices.
The purpose of this study is to evaluate and develop recommendations for quality improvement of Monitoring and Controlling System of Telecommunication Equipment and Devices that are effective and efficient so as to reduce the circulation of illegal telecommunication equipment and devices, especially mobile phones, based on Mobile Crime Industry Action Forum MCIAF data reaching 20 of total cellular phone sales in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyidah Mubarak
"Salah satu pencapaian Rencana Pitalebar Indonesia tahun 2014-2019 adalah terbangunnya jaringan tulang punggung yang menghubungkan 514 Ibukota Kabupaten/Kota dari 34 Provinsi di Indonesia. Terdapat 57 Ibukota kabupaten yang dibangun dengan pola Kejasama Pemerintah dan Badan Usaha dengan skema Availabililty Payment (AP) dengan menggunakan dana Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal. Pembangunan tersebut dibagi atas 3 (tiga) paket yaitu palapa ring paket barat, palapa ring paket tengah dan palapa ring paket timur. Karena palapa ring paket barat telah selesai pembangunannya sejak bulan Maret 2018 maka telah dilakukan evaluasi tahunan berdasarkan komitmen pembangunan penyelenggaraan jaringan namun belum mencakup sisi pemanfaatan jaringan. Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode evaluasi gap analisis,fishbone analisis dan SWOT analisis,  terdapat kendala dari sisi teknis dan kebijakan regulasi yang menyebabkan pemanfaatan jaringan palapa ring barat kurang optimal selama bulan Maret 2018 hingga Februari 2019. Penelitian ini juga menganalisis strategi yang telah dan yang perlu dilakukan Pemerintah dengan menggunakan model kanvas sebagai rekomendasi langkah-langkah perbaikan untuk pemanfaatan jaringan tulang punggung palapa ring barat.

One of the achievements by the Indonesian Broadband Plan for 2014-2019 was the establishment of a backbone network connecting 514 regency/city capitals from 34 provinces in Indonesia. There are 57 regency capitals that are built on the pattern of Public Privat Partnership (PPP)  with Available Payments (AP) using funds from the Universal Service Obligation. The development is divided into 3 (three) packages, namely the western package palapa ring, the middle package palapa ring and the east package palapa ring. Since the West Package Palapa Ring has been completed since March 2018, an annual evaluation has been carried out based on the commitment to the development of network operations but has not covered the network utilization side. From the results of the study using gap analysis evaluation, fishbone analysis and SWOT analysis, there were technical and regulatory policy constraints that caused the utilization of the West Palapa Ring network to be less than optimal during March 2018 to February 2019. This study also analyzed strategies that had Government needs to be done by using the canvas model as a recommendation for corrective steps to utilize the west palapa ring  backbone network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imran Aulia
"Industri telekomunikasi di Indonesia mengalami penurunan revenue growth di beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh pergesaran tren transformasi digital yang mengakibatkan kebutuhan legacy service bergeser ke digital service. Sementara itu, pendapatan dari digital service saat ini belum dapat menggantikan pendapatan dari legacy service. Internet of Things menjadi sebuah solusi yang dapat dimanfaaatkan oleh operator selular untuk menaikan kembali bisnis telekomunikasi di Indonesia. Internet of things merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektifitas internet yang tersambung secara terus menerus. IoT terdiri dari sensor, jaringan telekomunikasi, dan aplikasi yang mampu berbagi data, kontrol jarak jauh dari sebuah benda atau perangkat. IoT merupakan salah satu entitas di era 5G. selain itu IoT juga merupakan teknologi kunci dalam revolusi industri 4.0. Telkomsel merupakan salah satu operator selular di Indonesia yang mengalami masalah yang sama. Untuk dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana strategi Telkomsel dalam mengimplementasikan bisnis berbasis IoT. Analisis strategi dilakukan Dengan menggunakan konsep kerangka analitis  strategis yaitu dengan metode SWOT,Matriks evaluasi internal dan eksternal dan Pemilihan alternatif strategi dengan menggunakan metode QSPM. Hasil penelitian menunjukan bahwa Telkomsel dalam posisi Growth Oriendted Strategi dimana strategi yang cocok adalah pengembangan produk dan penetrasi pasar. Strategi yang dipilih adalah Melakukan pengembangan produk IoT untuk sektor industri dengan menggunakan teknologi dan infrastruktur eksisting dimulai dari daerah urban seperti IoT untuk sektor manufacturing, transportasi, smartmatering, lalu layanan IoT di daerah rural seperti di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi IoT.

 

 


The telecommunications industry in Indonesia has experienced a decline in revenue growth in recent years. This is due to a shift in the trend of digital transformation which has caused a shift in the need from legacy service to digital service. Meanwhile, revenues from digital services currently cannot replace revenue from legacy services. Internet of Things (IoT) is a solution that can be utilized by Mobile Network Operators (MNO) to boost the telecommunications business in Indonesia. Concept of IoT aims to expand the benefits of internet connectivity that is continuously connected. IoT consists of sensors, telecommunications networks, and applications that are able to share data, control remotely from a device or thing. IoT is one of the entities in the 5G era, that is also a key technology in the industrial revolution 4.0. Telkomsel is one of the cellular operators in Indonesia that faces the same problem. In research, we will discuss how Telkomsel`s strategy in implementing IoT-based business. Strategy analysis is carried out using analytical analysis strategies, namely the SWOT method, internal and external evaluation matrix and selection of alternative strategies using the QSPM method. The results of the study indicate that Telkomsel is in a position of Maintained Growth Strategy where the strategies are suitable for product development and market purchases. The chosen strategy is to develop IoT products for the industrial sector using existing technology and infrastructure starting from urban area such as IoT for manufacturing, transportation, smartmetering, then IoT services in rural areas such as in agriculture, plantations and fisheries to get great benefit from IoT economic value.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library