Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renaldi Z.S.
Abstrak :
Kemajuan jaman clan tknologi turut mempengaruhi perkembangan arsitektur dalam pencarian konsep-konsep dan bentuk-bentuk yang baru. Kebutuhan manusia yang semaldn meningkat, dan pemikiran-pemikiran baru dapat mengubah berbagai cara pandang terhaclap pembangunan Iingkungan buatan dan bagaimana menyesuaikan din dalam suatu Iingl-cungan tempainya beracla.

Apa yang kita lihat sehari-hari mempunyai dampak yang cukup besar mengenai persepsi akan suaiu hal, temuasuk saat menonton sebuah Elm. Sebagai media perekaman audio visual yang padat teknologi, dan sarat inforrnasi gambar dan narasi, film seakan 'membanjiri' klta dengan berbagai gambaran cilra.

Lalu, bagaimana hubungan arsilektur dan film terbentuk ??. Faktor-falclor apa saja yang terkait dan yang membedakan '?. Eagaimana keberadaan kedua bidang ini dalam pandangan masyarakat '?. Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang berusaha untuk diungkapl-can dalam tulisan ini. Mungkin tidak ada jawal:-an akhir yang pasij, mungkin saja ini semua terlihat seperti mengada-ada. Tetapi proses dalam arsltelctur adalah kegialan terpadu yang ierluju untuk mempengaruhi masa depan daripada menjelaskan perisiiwa-peristiwa yang ielah lampau. Arsileklur tidak memilahkan bagian-baglan, tetapi mencemal-can dan memadukan berbagai macam unsur dalam cara-cara baru dan keadaan-keadaan baru, sehingga hasilnya hanya mengemukakan arah dan tidak selumhnya dapat diramalkan.
2000
S47892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Dwi Adiningtyas
Abstrak :
Sebuah fenomena baru dalam berseni muncul pada tahun 1917. Fenomena, yang dipelopori oleh sekelompok seniman dari Belanda ini, mengutamakan kesederhanaan serta fungsi, dan menolak gaya seni klasik ini kemudian menamakan dirinya dengan De Stijl, sama dengan nama majalah yang mereka terbitkan. Gerakan ini tidak hanya mencakup pada satu cabang seni saja, melainkan di dalamnya didukung beberapa cabang seni, seperti seni Iukis, seni patung, furnitur, bahkan arsitektur. Di antara bidang-bidang tersebut tidak bergerak sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan dan saling dukung. Hubungan ini antara lain terlihat pada arsitekturnya. Di dalamnya tercipta kolaborasi apik antara pelukis dan arsitek, sehingga membuahkan sebuah bangunan sederhanana, unik, bergaya baru, sarat dangan unsur-unsur estetis, namun tetap dapat berfungsi secara fisik dengan baik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Legowo
Abstrak :
Berkembangnya suatu kota dapat dilihat dari kegiatan ekonominya. Saat ini kita melihat adanya suatu perkambengan besar dalam bisnis retail dl kota Bandung dengan menyebamya Factory Outlet di berbagai sudut kota Bandung, misalnya saja di JI. Ir. H. Juanda, JI. Otten, JI. Setiabudi, JI. Sukajadi, JI. R.E. Martadinata. dll. Fenomena bisnis retail di bidang garmen int mutai bermunculan pada saat keadaan ekonomi di negara ini mengalami masa kemunduran, krisis moneter. Kegiatan komarsial yang bisa mencapai omset pakalan sampai 100.000 potong ini atau ratusan ribu rupiah perharinya, merupakan usaha yang menjanjikan di tengah keadaan ekonomi negara yang buruk, sehingga bukan hat yang mengherankan jika kondisi menjamurnya Factory Outlet juga secara Iatah muncul di kota-kota besar Iainnya di P. Jawa termasuk Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Nuraini
Abstrak :
Beberapa perkembangan yang terjadi dalam ruang kota dapat dilihat dari sebuah sudut pandang sebagai usaha mendekorasi kota. Keberadaan ornamen dan dekorasi dapat meningkatkan kualitas visual dan fungsi sebuah lokasi, serta meningkatkan legibility dan imageability kota. Akan tetapi ornamen dan dekorasi masih dipandang sebagai elemen estetik semata yang hanya memiliki peran dekoratif sehingga keberadaannya dalam ruang kota tidak dipandang sebagai kebutuhan penting. Skripsi ini mencoba mengkaji peran ornamen dan dekorasi dalam meningkatkan kualitas visual, teknis dan fungsi ruang kota, serta prinsip-prinsip dalam memenuhi perannya. Dengan mengkaji peran penting omamen dan dekorasi ruang kota, diharapkan dapat memberikan pandangan mengenai tingkat kepentingan keberadaan ornamen dan dekorasl dalam ruang kota. Selanjutnya dapat menjadi masukan bagi berbagai pihak dalam penempatan ornamen dan dekorasi yang efektif untuk meningkatkan kualitas ruang kota.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhini Ayu Wijayanti
Abstrak :
Sculpture sebagai elemen estetika kota telah turut menyemarakkan suasana kehidupan kota dalam memperkaya pengalaman visual pengamat. Sculpture pada skala kota juga memiliki potensi sebagai landmark, suatu sosok yang identik dengan kawasan tertentu dan dapat digunakan sebagai titik acuan pengamat dalam menyusuri kota. Akan tetapi apabila antara lingkungan dan sculpture tidak saling mendukung maka dapat mengakibatkan sculpture menjadi sosok yang tidak dikenal oleh pangamat dan menjadi sesuatu yang kurang bemanfaat. Oleh sebab itu diperlukan perencanaan yang matang dalam menampilkan sebuah sculpture pada ruang kota. Skripsi ini mencoba mangulas mengenai faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan khususnya mengenai pengalaman visual yang dapat mengoptimalkan peran sculpture sebagai Iandmark, yaitu sebagai sosok yang dikenal oleh pengamat dan identik dengan kawasan tertentu serta bermanfaat bagi kehidupan kota. Dan pada akhirnya kehadiran sculpture sebagai landmark mampu meningkatkan imageability dan legibility kota.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Jati Ningrum
Abstrak :
Elemen estetis seringkali hanya dianggap sebagai pajangan atau hiasan ruang semata, tanpa menyadari polensi lain dan penerapan elemen estetis ini pada penataan ruang luar maupun ruang dalam. Sejauh manakah peran elemen estetis dalam meningkatkan kualitas visual dan fungsional dari sebuah ruang? Bagaimanakah prinsip-prinsip elemen estetis yang harus diterapkan agar elemen estetis tersebut dapat berfungsi secara efektif dan optimal? Bagaimana hubungan elemen estetis dengan penataan ruang luar dan penataan ruang dalam pada sebuah karya arsitektur? Peletakan elemen estetis yang seperti apakah yang dianggap tepat dan dapat mempeikaya kualitas ruang? Penerapan elemen estetis memiliki tujuan yang positif, yaitu untuk menghasilkan segala hal yang balk, indah dan menyenangkan untuk ditanggapi dan dirasakan oleh indera manusia. Unsur keindahan yang hadir dalam warna, cahaya, pola & tekstur mempengaruhi persepsi dan emosi terhadap bobot visual, proporsi serta dimensi ruang Selain kebutuhan akan ruang, manusia juga membutuhkan seni sebagai eksprsi dalam kehidupannya. Seni dapat menjadi stimulus aktif dan pasif bagi manusia. Sebagai stimulus aktif, elemen estetis menjadi acuan skala dan acuan arah serta focal point yang bersifat eye-catching. Sedangkan sebagai stimulus pasif, elemen estetis berfungsi sebagai dekorasi ruang yang menjadi simbol dari suaiu kegiatan yang berlangsung di dalam ruang tersebut, menjadi pemacu semangat beraktivitas, membenkan karakter/identitas serta prestige kepada sebuah ruang. Ruang hams memiliki unsur estelis atau keindahan. Pendekatan secara estetis ini penting karena dalam proses pemahaman terhadap ruang, kontak pertama manusia dengan ruang sekitamya adalah melalui pengalaman visual. Elemen estetis ini juga berkaitan erat dengan kualitas kenyamanan dalam beraktivitas. Nleskipun penilaiannya bersifat subyektif, tetapi perancangan elemen estetis harus memenuhi kaidah perancangan dan peletakan. Prinsip perancangannya harus rnemiliki tema yang jelas dan tidak monoton. Sedangkan peletakannya harus selaras dengan skala, proporsi dan komposisi ruang, serta harus dapat dilihat & dinikmati dari semua angle.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoso Bayudono
Abstrak :
Surealisme dalam arsitektur seperti halnya bidang seni lain yang menerapkan pandangan Surealisme juga merupakan wujud seni. Surealisme merupakan gerakan seni yang memiliki ciri munculnya image-image aneh, ganjil dan asing daiam karyanya. Surealisme dengan karyanya mempengaruhi sisi mental psikologis manusia dengan mengeksploitasi rasa iakut, cemas dan tertekan yang dimiliki manusia. Hal itu dilakukan untuk mengeksplorasi dunia alam bawah sadar dan fenomena-fenomena yang ada di luar kemampuan imajinasi manusia. Kemudian pemahaman tersebut menjadi sebuah bentuk estetika yang dihayati kaum Surealis. Pemahaman estetika kaum Surealis tampak pada karya-karya seninya yang imajinatif, fantastis dengan tampilnya image-image yang aneh, ganjil dan asing yang menimbulkan munculnya perasaan takut dan tertekan. Sudah sejak lama ternyata ketakutan, teror dan histeria menjadi sebuah bentuk estetika yang dihayati dalam seni. Hal ini semakin menemukan tempatnya di era modern dimana ilmu pengetahuan juga banyak mengulas tentang hal tersebut. Dalam hal ini arsitektur aelain berdiri di tataran keilmuan juga berada di tataran seni. Pengaruh surealisme dalam arsitektur dapat dilihat seperti halnya pengaruh Surealisme terhadap karya seni lain. Hanya saja arsitektur cara penghayatannya berbeda karena medianya berbeda. Arsitektur diapresiasi selain dari segi fisik juga dihayati dari segi non fisiknya. Disini arsitektur dihayati dalam ruangnya yang menjadi esensi dari arsitektur itu sendiri. Dengan penghayatan ruang dan image-image yang dialami dan segi fisik (yang teraga) dan non fisik (yang tak terasa) sehingga menghasilkan efek perasaan takut dan tertekan, hal ter sebut merupakan wujud pengaruh Surealisme dalam arsftektur khususnya daiam ruang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Arisanti Anggraeni
Abstrak :
Ornamen merupakan salah satu elemen pelengkap arsitektur yang mempunyai peran cukup penting. Dalam arsitektur mesjid, ornamen merupakan bagian yang tak terpisahkan. Hal ini disebabkan karena selain sebagai unsur penghias, omamen juga mengandung makna, simbol serta kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Islam sehingga tidak jarang keberadaan ornamen membuat suatu bangunan mesjid terasa Iebih mempunyai jiwa. Ornamen arabesque merupakan salah satu produk yang lahir dari parkembangan seni dalam Islam. Pemakaian ornamen ini dapat kita jumpai pada kebanyakan bangunan-bangunan mesjid. Skripsi ini mencoba membahas aplikasi omamen arabesque pada mesjid At-Tin, yang dianggap cukup mewakili penerapan ornamen arabesque di Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arthur
Abstrak :
Menurut vit:ruviusc bangunan selalu memiliki 3 unsur yang esensial: kekokohan,keindahan dan kegunaan. Nilai ketiga unsur tersebut berbeda beda pada setiap bangunan, ada bangunan yang lebih mengutamakan pada keindahan,namun mengurangi nHainya pada fungsi, ada pula bangunan yang mengutamakan pada fungsi dan kekokohan namun mengabaikan nilai kelndahannya. Keindahan yang ada pada bangunan ada!ah karya seni seorang arsitek. Dari sejarah arsitektur dapat terlihat bahwa banyak bentuk bangunan yang menyerupai hastl karya patungjscu/pturaJ. Skripsi ini akan rnencoba melihat mengapa arSitektur sculptural ini berkembang,proses yang teljadi dibalik perancangan bangunan arsitektur sculptural, dan pengaruhnya terhadap manusia. Kesimpulan yang diperaleh menyatakan bahwa bangunan tidak hanya harus berfungsi dengan bafk namun bangunan harus dapat memenuhi kebutuhan manusia akan keindahan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraito PSMS
Abstrak :
Tari Bhedaya merupakan bentuk tari Jawa yang, terdiri dart dari sembilan orang penari putri mengandung nilai-nilai dan mewakili gambaran sikap hidup orang Jawa pada umumnya. Namun, lebib dari sekedar tari dan pementasan, Bhedaya merupakan ritual atau upacara vang sakral bagi masyarakat Jawa. Sebagai ritual, ia memiliki tata urutan tertentu dan tindakan-tindakan dengan maksud tertentu sebagai pernyataan sesuatu yang diyakininva Banyak interpretasi dan cerita yang berkembang mengenai Tari Bedhaya. Mulai dari hal-hal menyangkut interpretasi tari ini sebagai tari percintaan, ritual keagamaan hingga hal-hal dalam kaitannnya dengan aroma mistis seperti sosok Kanjeng Raro Kidul, Namun, beragam interpretasi tersebut dihasilkan dari suatu pakem yang pasti, yaitu bahwa tari bedhaya ini tidak bisa tidak harus dilangsungkan di dalam pendhapa. Hal ini menarik untuk dibahas mengingat kaitan antara sebuah ritual dalam bentuk sent tari yang sedemikian sakralnya menjadi sangat dekat dengan arsitekturnya dan bagaimana keduanya saling mempengaruhi secara keruangan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>