Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Gillfran Samual
"Energi surya semakin dikenal sebagai sumber energi masa depan yang penting karena ketersediaannya yang melimpah dan sifatnya yang terbarukan. Namun, sifat energi surya yang intermiten dapat menyebabkan fluktuasi listrik yang dihasilkan, sehingga sulit menjamin pasokan listrik yang stabil dan andal. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan baterai pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) fotovoltaik dengan algoritma pengendalian Simple Moving Average, yang dapat membantu menghaluskan dan meredakan fluktuasi daya keluaran tenaga surya. Parameter yang dapat disesuaikan pada algoritma Simple Moving Average adalah window size atau lebar waktu rerata aritmetika daya keluaran PLTS fotovoltaik. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh perubahan parameter window size pada algoritma Simple Moving Average terhadap penghalusan daya keluaran PLTS fotovoltaik yang dihasilkan, dan efek teknis pada baterai yang ditimbulkan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, peningkatan parameter window size akan memperlambat respons PLTS fotovoltaik terhadap perubahan iradiasi, dan meningkatkan tingkat penghalusan dari daya keluaran PLTS fotovoltaik yang intermiten. Selain itu, meningkatnya window size akan mengurangi daya maksimum yang diterima di sisi beban, dan jumlah energi yang digunakan baterai selama proses penghalusan daya akan meningkat, sehingga kapasitas baterai yang dibutuhkan akan semakin besar.

Solar energy is increasingly recognized as an important future energy source due to its abundant availability and renewable nature. However, the intermittent nature of solar energy can cause fluctuations in the electricity produced, making it difficult to guarantee a stable and reliable electricity supply. One solution that can be implemented is to use batteries in a photovoltaic solar power plant system with a Simple Moving Average control algorithm, which can help smooth and reduce fluctuations in solar power output power. The parameter that can be adjusted in the Simple Moving Average algorithm is the window size or the arithmetic average width of the photovoltaic output power over time. This research evaluates the effect of change of window size parameter in the Simple Moving Average algorithm on the resulting smoothed photovoltaic output power, and the technical effects on batteries. Based on the results of evaluation, the increase of window size parameter will slow down the response of photovoltaic output power to changes in irradiation and increase the smoothing quality of the intermittent photovoltaic output power. In addition, increasing the window size will reduce the maximum power received on the load side, and the amount of energy used by the battery during the power smoothing process will increase, resulting in the increase of required battery capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Angelo
"Kebutuhan listrik di kepulauan Indonesia seringkali dipenuhi melalui transmisi antarpulau, seperti pulau Bangka yang memiliki keterbatasan sumber energi, sehingga diperlukan transmisi dari pulau Sumatera dengan saluran transmisi kabel bawah laut (submarine cable) yang menghubungkan GI Tanjung Api-Api dan GI Muntok. Saluran transmisi ini tidak luput dari suatu permasalahan dalam operasinya, seperti kerusakan fasa pada kabel dengan tiga konduktor fasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari perubahan konfigurasi konduktor fasa pada saluran transmisi kabel bawah laut Tanjung Api-Api-Muntok terhadap kapasitas penyaluran dan kualitas interkoneksi antara Sumatera dan Bangka. Metodologi yang digunakan meliputi studi literatur, pengumpulan data sekunder dari utilitas, perhitungan parameter transmisi, dan analisis hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan Geometric Mean Distance (GMD) atau jarak antar konduktor fasa akan mengakibatkan peningkatan nilai impedansi kabel yang signifikan, menyebabkan penurunan kapasitas hantar arus dan meningkatkan total rugi-rugi daya, serta kapasitas penyaluran maksimum turun dari 80.64 MW menjadi 40.91 MW. Perubahan ini, menandai tantangan dalam memenuhi permintaan energi pada sistem Bangka, terutama selama periode Luar Waktu Beban Puncak (LWBP). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar perencanaan guna mengantisipasi potensi gangguan serupa di masa mendatang, sehingga utilitas dan pihak terkait dapat merumuskan strategi mitigasi yang lebih efektif dan meminimalkan risiko gangguan sistem.

The electrical needs in the Indonesian archipelago are often met through inter-island transmission, such as in Bangka Island, which has limited energy resources, necessitating a transmission from Sumatra Island via a submarine cable transmission line connecting GI Tanjung Api-Api and GI Muntok. This study aims to analyze the impact of changes in the phase conductor configuration on the Tanjung Api-Api-Muntok submarine cable transmission line on transmission capacity and the quality of interconnection between Sumatra and Bangka. The methodology used includes literature studies, secondary data collection from utilities, transmission parameter calculations, and analysis of results. The findings show that increasing the Geometric Mean Distance (GMD) or distance between phase conductors results in a significant increase in cable impedance, leading to a decrease in current carrying capacity and increased total power losses, with the maximum transmission capacity dropping from 80.64 MW to 40.91 MW. This change marks a challenge in meeting the energy demand in the Bangka system, especially during the off peak load period. The results of this study are expected to form a basis for planning to anticipate potential similar disturbances in the future, enabling utilities and related parties to formulate more effective mitigation strategies and minimize the risk of system disturbances."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grelyntan Natalia
"Kemajuan teknologi menjadikan listrik sebagai energi yang sangat diperlukan untuk produksi dan kehidupan di masyarakat modern sehingga perlu diperhatikan keandalan dan keamanannya. Keandalan sistem dapat dilihat dari kualitas daya yang menyuplai suatu gedung. Keamanan suatu bangunan dari faktor eksternal listrik, seperti petir, juga merupakan aspek yang harus diperhatikan menimbang tingginya hari guruh di Indonesia. Gedung perkantoran XYZ yang sudah berumur 37 tahun memerlukan evaluasi terhadap kualitas daya dan sistem proteksi petir eksternalnya. Kondisi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan standar dari data yang diperoleh, maka dapat direkomendasikan perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keandalan dan keamanan sistem kelistrikan gedung XYZ. Ditemukan bahwa keandalan sistem kelistrikan cukup baik sesuai keseluruhan parameter kualitas daya, di antaranya arus, tegangan, faktor daya, ketidakseimbangan arus, ketidakseimbangan tegangan, harmonisa tegangan, dan harmonisa arus, memenuhi standar di Indonesia, kecuali distorsi harmonisa arusnya. Tindakan perbaikan mengenai permasalahan tersebut mencakup pemasangan filter harmonisa. Sistem proteksi petir eksternal harus diperbaiki sebab jangkauan zona proteksinya yang kurang dan inspeksi visual menunjukkan terdapatnya korosi pada terminal udaranya. Tahapan perbaikan mengenai permasalahan tersebut mencakup penambahan terminal konduktor batang baru atau pembaharuan komponen terminal udara.

Technological advances have made electricity an energy that is very necessary for production and life in modern society, so it is necessary to keep the quality of its reliability and safety. System reliability can be seen from the quality of the power that supplies a building. The safety of a building from external electrical factors, such as lightning, is also an aspect that must be considered considering the high number of thunderstorm days in Indonesia. The 37-year-old XYZ office building requires an evaluation of its power quality and external lightning protection system. Conditions from the data obtained that indicate deterioration and do not comply with the standards can be given recommendations of improvement that need to be made to increase the reliability and safety of the XYZ building's electrical system.

It was found that the reliability of the electrical system was up to standard according to these power quality parameters: current, voltage, power factor, current imbalance, voltage imbalance, voltage harmonics, except for current harmonic distortion. Corrective action regarding this problem includes installing a harmonic filter. The external lightning protection system must be repaired because the protection zone coverage is insufficient and visual inspection shows corrosion at the air terminals. Corrective action regarding this problem includes adding new conductor terminals or updating air terminal."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satyandyka Adirajasa
"Tujuan makalah ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas teknologi Long Range (LoRa)
sebagai media komunikasi untuk aplikasi Smart Meter. Smart meter adalah perangkat
elektronik yang mengukur dan mengomunikasikan data konsumsi energi ke penyedia
utilitas pusat. LoRa adalah teknologi komunikasi nirkabel jarak jauh dan daya rendah
yang telah mendapatkan daya tarik di arena Internet of Things (IoT) karena konsumsi
dayanya yang rendah dan kemampuannya untuk berkomunikasi jarak jauh. Selanjutnya,
kita akan membahas pertimbangan desain untuk memasang jaringan Smart Meter
berbasis LoRa, seperti parameter yang mempengaruhi jangkauan, tingkat data, dan
konsumsi daya perangkat LoRa. Terakhir, berdasarkan kriteria yang dijelaskan, kami akan
menyajikan evaluasi kinerja jaringan Smart Meter berbasis LoRa. Kinerja LoRa sebagai
saluran komunikasi untuk aplikasi Smart Meter akan dianalisis untuk memberikan
wawasan signifikan tentang implementasi jaringan Smart Meter. Berdasarkan kriteria
seperti cakupan, konsumsi daya, tingkat data, dan biaya, penelitian ini akan membantu
dalam mengidentifikasi metode komunikasi yang paling tepat untuk aplikasi Smart Meter.
Secara keseluruhan, penelitian ini akan membantu membangun jaringan Smart Meter
yang efisien dan hemat biaya, yang penting untuk mencapai masa depan energi yang
berkelanjutan.

The objective of this paper is to evaluate the effectiveness of Long Range (LoRa)
technology as a communication medium for Smart Meter applications. Smart meters are
electronic devices that measure and communicate energy consumption data to a central
utility provider. LoRa is a low-power, long-distance wireless communication technology
that has gained traction on the Internet of Things (IoT) arena due to its low power
consumption and long-distance capabilities. Afterwards, we'll go through the design
concerns for installing LoRa-based Smart Meter networks, such as the parameters that
influence the range, data rate, and power consumption of LoRa devices. Lastly, based on
the criteria described, we will present a performance evaluation of LoRa-based Smart
Meter networks. The performance of LoRa as a communication channel for Smart Meter
applications will be analysed to give significant insights into the implementation of Smart
Meter networks. Based on criteria such as coverage, power consumption, data rate, and
cost, this study will assist in identifying the most appropriate communication method for
Smart Meter applications. Overall, this research will help to construct efficient and cost-
effective Smart Meter networks, which are essential for reaching a sustainable energy
future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haris Rasyid
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas daya listrik pada panel distribusi utilitas Gedung Internetindo Data Centra dan mengevaluasi kesesuaian kondisi tersebut sesuai dengan standar yang berlaku. Stabilitas dan kualitas daya merupakan aspek penting dalam operasional peralatan kelistrikan, terutama dalam konteks penggunaan peralatan penyimpanan co-location yang memerlukan performa yang optimal.
Metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan pengukuran langsung di gedung perkantoran menggunakan Power Quality Analyzer (PQA). Proses ini mencakup pengumpulan data mengenai parameter tegangan, frekuensi, faktor daya, dan harmonik. Data ini kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan standar yang berlaku. Selain itu, penelitian ini memanfaatkan perangkat lunak Microsoft Excel untuk mengolah data guna menganalisis nilai maksimum, minimum, dan rata-rata parameter kualitas daya.
Berdasarkan studi literatur dan analisis yang telah dilakukan, terdapat 7 dari 8 parameter yang sesuai dengan standar acuan yang ditetapkan. Parameter yang tidak memenuhi standar terjadi pada nilai IHDi pada orde ke-3 yang melebihi batas standar dan mengakibatkan gangguan harmonik arus dalam sistem kelistrikan panel distribusi utilitas Gedung Internetindo Data Centra. Sebagai solusi, peneliti merekomendasikan penggunaan filter harmonik pada orde tersebut sebagai langkah perbaikan untuk mengatasi masalah kualitas daya listrik ini dan meminimalkan risiko terjadinya kerusakan. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas sistem kelistrikan pada panel distribusi utilitas gedung, mendukung operasional yang lebih efisien, dan memberikan manfaat bagi pemilik gedung, penyedia jasa layanan listrik, serta pengguna penyimpanan data di Gedung Internetindo Data Centra.

This study aims to analyze the quality of electrical power in the utility distribution panel of the Internetindo Data Centra Building and evaluate the suitability of these conditions in accordance with applicable standards. Power stability and quality are important aspects in the operation of electrical equipment, especially in the context of using co-location storage equipment that requires optimal performance.
The measurement method used in this study involved direct measurements at the office building using a Power Quality Analyzer (PQA). The process involved collecting data on voltage, frequency, power factor and harmonic parameters. This data is then analyzed and compared with applicable standards. In addition, this research utilizes Microsoft Excel software to process data to analyze the maximum, minimum, and average values of power quality parameters.
Based on the literature study and analysis that has been conducted, there are 7 out of 8 parameters that comply with the established reference standards. Parameters that do not meet the standards occur in the IHDi values at 3rd order which exceed the standard limits and result in harmonic current disturbances in the electrical system of the utility distribution panel of the Internetindo Data Centra Building. As a solution, the researcher recommends the use of harmonic filters at these orders as a corrective step to overcome this electrical power quality problem and minimize the risk of damage. Thus, this research is expected to improve the stability of the electrical system in the building's utility distribution panel, support more efficient operations, and provide benefits for building owners, electricity service providers, and data storage users in the Internetindo Data Centra Building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Haritsyafah
"Pembumian (grounding) listrik merupakan sebuah sistem pentanahan untuk menghilangkan perbedaan potensial pada suatu instalasi listrik, sehingga kebocoran tegangan atau arus dapat langsung dialirkan ke tanah. Sistem pentanahan disini diperlukan untuk melindungi bangunan dan peralatan dari aliran listrik akibat gangguan sambaran petir. Grounding juga bisa berfungsi untuk melindungi alat elektronik dari kebocoran arus listirk. Dikarenakan banyak fungsi sistem pentanahan(grounding), maka grounding merupakan suatu sistem yang sangat vital bagi suatu bangunan, dan instalasi suatu sistem pentanahan di suatu gedung sebaiknya perlu diperhatikan agar fungsi-fungsi dari grounding itu sendiri bisa digunakan secara optimal. Penelitian pengukuran sistem pentanahan ini dilakukan di gedung Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Mesin, dan Departemen Arsitektur Universitas Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kelayakan sistem grounding di gedung-gedung tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat maka penulis melakukan pengukuran sebanyak 3 kali. Dalam penelitian ini meninjau berbagai elemen seperti struktur tanah, kondisi tanah, serta kondisi lingkungan. Hasil yang didapat dari pengukuran dengan menggunakan earth tester yakni ketujuh objek yang diukur nilai pentanahannya sudah sesuai dengan standar PUIL 2000 yakni sebesar 5 Ω, dilihat dari hasil pengukuran nilai pentanahan di gedung Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Mesin, serta Departemen Arsitektur ini maka bisa dikatakan “baik dan optimal’’ untuk sebuah sistem grounding. Setelah melakukan penelitian ini, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa ketujuh objek yang diteliti sudah sesuai dengan standar PUIL 2000 dan instalasi pentanahannya masih cukup optimal.

Electrical grounding is a grounding system to eliminate potential differences in an electrical installation, so that voltage or current leakage can be directly channeled to the ground. The grounding system here is needed to protect buildings and equipment from electricity due to lightning strikes. Grounding can also serve to protect electronic devices from leakage current. Due to the many functions of the grounding system, grounding is a very vital system for a building, and the installation of a grounding system in a building should be considered so that the functions of the grounding itself can be used optimally. This grounding system measurement research was conducted in the building of the Department of Electrical Engineering, Department of Mechanical Engineering, and Department of Architectural, University of Indonesia. The purpose of this research is to evaluate the feasibility of the grounding system in these buildings. To get more accurate results, the author took measurements 3 times. This study reviewed various elements such as soil structure, soil conditions, and environmental conditions. The results obtained from measurements using an earth tester are that the seven objects measured grounding value is in accordance with PUIL 2000 standards of 5 Ω, seen from the measurement results of the grounding value in the building of the Department of Electrical Engineering, Department of Mechanical Engineering, and Department of Architecture, it can be said "good and optimal" for a grounding system. After conducting this research, the author can conclude that the seven objects studied are in accordance with the PUIL 2000 standard and the grounding installation is still quite optimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rizky Fajar
"Lintas Rel Terpadu Jabodebek (LRT Jabodebek) telah menjadi moda transportasi alternatif yang signifikan bagi warga Jakarta, menjangkau rute sepanjang 42km dengan lintas pelayanan: Cibubur-Cawang, Cawang – Dukuh Atas dan Jatimulya – Cawang, melibatkan total 18 stasiun. Menggunakan listrik sebagai sumber energi kereta, LRT Jabodebek mengkonversi catu daya supply 20kV dari PLN menjadi arus searah 750 volt. Dengan headway hanya 3 menit dan jumlah stasiun yang banyak, LRT Jabodebek menunjukan potensi besar untuk regenerative braking. Regenerative braking merupakan fenomena dimana energi kinetic kereta dikonversi menjadi energi listrik selama pengereman, memungkinkan kereta menghasilkan energi listrik setiap kali melakukan pengereman. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak Etap 18.0.C – Etrax analisis untuk mensimulasikan regenerative braking di LRT Jabodebek, bertujuan untuk mengetahui nilai konsumsi energi selama operasi normal dan saat recovery energy regenerative braking dengan pola operasi beban penuh (peak load) dan diluar beban penuh (Peak off Load). Hasil dari simulasi menunjukan penggunaan recovery energy regenerative braking dapat menurunkan konsumsi energi hingga 14,22% saat beban penuh (peak load) dan 14,13% saat diluar beban penuh (Peak off Load). Penurunan konsumsi energi berpotensi mengurangi biaya energi listrik pada operasi LRT Jabodebek.

The Jabodebek Integrated Rail Transit (LRT Jabodebek) has become a significant alternative mode of transportation for Jakarta residents, covering a route of 42 km with service lines: Cibubur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas, and Jatimulya-Cawang, involving a total of 18 stations. Utilizing electricity as the train's energy source, LRT Jabodebek converts the 20kV power supply from the national electricity company (PLN) into a 750-volt direct current to supply the train. With a headway of only 3 minutes and a substantial number of stations, LRT Jabodebek demonstrates significant potential for regenerative braking. Regenerative braking is a phenomenon where the kinetic energy of the train is converted into electrical energy during braking, allowing the train to generate electrical energy each time it brakes. This study employs the Etap 18.0.C – Etrax Analsys software to simulate regenerative braking in LRT Jabodebek, aiming to determine the energy consumption values during normal operations and during the recovery of regenerative braking energy with peak load and off-peak load operating patterns. The simulation results indicate that the use of recovery energy from regenerative braking can reduce energy consumption by up to 14.22% during peak load and 14.13% during off-peak load. The reduction in energy consumption has the potential to decrease the electricity costs in the operation of LRT Jabodebek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humam Nauvally Hammam
"Energi listrik pada saat ini telah menjadi suatu kebutuhan esensial untuk menunjang kehidupan manusia sehari-hari. Pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2021-2030 disebutkan bahwa akan terjadi penambahan jaringan distribusi mencapai 456.5 ribu kms dengan persentase pertumbuhan listrik sebesar 4.9%. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik sampai tahun 2030, diperlukan rencana untuk meningkatkan keandalan serta jaminan kontinuitas suplai listrik yang tidak terputus, salah satunya adalah dengan menerapkan konsep Zero Down Time (ZDT). Zero Down Time (ZDT) merupakan sebuah upaya untuk meminimalkan keluhan pelanggan terkait adanya pemadaman listrik. Penelitian ini memanfaatkan implementasi konsep jaringan Zero Down Time (ZDT) dalam upaya meningkatkan keandalan sehingga sistem dapat beroperasi secara optimal tanpa henti, yang dimodelkan menggunakan perangkat lunak ETAP 19.0.1. Analisis keandalan disimulasikan untuk melihat hasil implementasi rekonfigurasi jaringan dengan konsep Zero Down Time (ZDT) dalam mengurangi waktu pemadaman secara signifikan dan memungkinkan untuk pemulihan pasca terjadi gangguan. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa nilai keandalan dari jaringan konfigurasi Zero Down Time (ZDT) memiliki nilai yang lebih baik, dengan persentase penurunan indeks SAIDI sebesar 89.5% dan indeks SAIFI sebesar 79.3% dibandingkan dengan jaringan konfigurasi spindel serta masih dalam standar maksimum yang ditentukan.

Electricity has become an essential requirement to support human life. In the Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) for 2021–2030, it is stated that there will be an additional distribution network reaching 456.5 thousand kms with a percentage of electricity growth of 4.9%. Therefore, in order to meet the demand for electricity until 2030, a plan is needed to improve reliability and guarantee the continuity of uninterrupted electricity supply, one of which is implementing the Zero Down Time (ZDT) concept. Zero Down Time is an effort to minimize customer complaints regarding power outages. This research utilizes the implementation of the Zero Down Time (ZDT) network concept in an effort to improve reliability so that the system can operate optimally without interruption, which is modeled using the ETAP 19.0.1 software. Reliability analysis is simulated to see the results of the implementation of network reconfiguration with the Zero Down Time (ZDT) concept in significantly reducing blackout time and allowing for post-fault recovery. The results of this study show that the reliability value of the Zero Down Time (ZDT) configuration network has a better value, with a SAIDI index decrease of 89.5% and a SAIFI index decrease of 79.3% compared to the spindle configuration network and still within the specified maximum standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Septa Andrian Maulana
"Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan anak perusahaan dari perusahaan energi terbesar di Indonesia, Pertamina (Persero), memproduksi sekitar 25% minyak mentah Indonesia. PHR memberikan layanan kepada lebih dari 300 titik beban listrik yang tersebar di 21 lapangan produksi minyak, dengan konsumsi listrik rata-rata 800 MW, dan mengelola infrastruktur kelistrikan dengan kapasitas terpasang 1000 MW yang mencakup pembangkit listrik dan jaringan transmisi di wilayah kerjanya. PHR adalah perusahaan pertama yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan pengelolaan infrastruktur kelistrikan. Pada tahun 2022 Pertamina Hulu Rokan mengalami blackout disebabkan oleh adanya permintaan listrik melebihi kapasitas pasokan yang mana terjadi overload sehingga dapat memicu pemutusan sirkuit atau pemadaman. Efek yang terjadi hingga saat ini terjadinya gangguan dan belum pulih secara normal. Adanya kasus yang menyebabkan blackout ini akan memberikan efek tergangguanya sistem kelistrikan untuk melakukan produksi energi listrik pada PT Pertamina Hulu Rokan sehingga perlu dilakukan proses evaluasi untuk mendapatkan setting rele proteksi arus lebih yang tepat pada trafo utama 3D Substation (3D TX-1). Dalam pembuatan tugas akhir ini, dilakukan analisis kinerja sistem proteksi koordinasi existing rele arus lebih yang selanjutnya dilakukan evaluasi untuk menentukan urutan tripping rele proteksi yang tepat agar tidak terjadi blackout. Hasil analisis evaluasi penelitian menujukkan koordinasi proteksi arus lebih Akibat Gangguan yang dapat Menyebabkan Blackout Pada PT Pertamina Hulu Rokan ini dapat menjadi rekomendasi bagi perusahaan dalam melindungi sistem kelistrikan dengan proteksi yang tepat dan lebih menjadi efektif lagi.

Pertamina Hulu Rokan (PHR) is a subsidiary of Indonesia's largest energy company, Pertamina (Persero), producing approximately 25% of Indonesia's crude oil. PHR provides services to more than 300 electricity load points spread across 21 oil production fields, with an average electricity consumption of 800 MW, and manages electricity infrastructure with an installed capacity of 1000 MW which includes power plants and transmission networks in its working area. PHR is the first company to use artificial intelligence to optimize the management of electricity infrastructure. In 2022 Pertamina Hulu Rokan experienced a blackout caused by the demand for electricity exceeding the supply capacity which occurred overload so that it could trigger a circuit breaker or blackout. The effects that occur until now are disturbances and have not recovered normally. The existence of a case that causes this blackout will have the effect of disrupting the electrical system to produce electrical energy at PT Pertamina Hulu Rokan so that it is necessary to carry out an evaluation process to get the right overcurrent protection relay setting on the main transformer of 3D Substation (3D TX-1). In making this final project, an analysis of the performance of the existing coordination protection system of overcurrent relays is carried out which is then evaluated to determine the right protection relay tripping sequence so that blackouts do not occur. The results of the research evaluation analysis show that the overcurrent protection coordination due to disturbances that can cause blackouts at PT Pertamina Hulu Rokan can be a recommendation for companies in protecting the electrical system with the right protection and being more effective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Son Suwargono
"Reliabilitas Sistem 150 kV Lombok dalam menopang kebutuhan listrik Pulau Lombok yang merupakan salah satu destinasi prioritas pariwisata Indonesia adalah sebuah keharusan. Saat ini status neraca daya Sistem Lombok masih dalam kondisi siaga dimana cadangan kurang dari kapasitas unit terbesar. Selain itu dalam rentang periode 2022 sampai dengan semester 2023 telah terjadi dua kali gangguan meluas. Salah satu  upaya PLN dalam meningkatkan pelayanan telah direncanakan dalam RUPTL 2021-2030 yaitu  penambahan PLTU Lombok (FTP2) 2x50 MW yang direncanakan COD pada tahun 2024 dan penambahan jalur transmisi 150 kV Mantang-Mataram. Hal ini akan mempengaruhi pola operasi eksisting, BPP, susut dan Indeks Kekuatan Sistem. Oleh karena itu diperlukan pembaruan defense scheme agar stabilitas tetap terjaga sekaligus meminimalisir potensi Black Out. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak pengembangan infrastruktur yang dapat mempengaruhi perlunya perubahan defense scheme baik secara keteknisan maupun keekonomian dengan menggunakan pendekatan simulasi pemodelan dan biaya pemadaman yang dapat dihindari. Untuk menganalisis biaya sistem Lombok dengan menggunakan pendekatan VoLL dan memprediksi VoLL untuk tahun 2024-2030 melalui analisis tren. Perhitungan VoLL dengan pendekatan makroekonomi diperoleh dari rasio PDRB sektor-sektor yang dipengaruhi listrik terhadap konsumsi energi listrik pelanggan industri dan bisnis. Hasil penelitian menunjukkan Indeks Kekuatan Sistem sebesar 40,5 MW/Hz atau naik 67,03% dibanding nilai IKS tahun 2023. 5. Beban pada skenario islanding operation baru bertambah hingga 26,5 MW atau beban terselamatkan pada saat frekuensi menyentuh 48,2 Hz meningkat 21,35 %. Total biaya pemadaman sistem pada periode 2021-2023 mencapai Rp34,11 miliar atau Rp11,37 miliar per tahun dan berdampak pada PDRB sebesar 0,0191% per tahun. Tren VoLL pada tahun 2024-2030 diproyeksikan mengalami penurunan rata-rata sebesar 2,89% per tahun yang mengindikasikan tingginya pertumbuhan permintaan listrik sebanding dengan peningkatan PDRB. Hasil tersebut patut menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Tahun 2021-2030, khususnya di Nusa Tenggara Barat.

It is crucial to ensure the reliability of the Lombok 150 kV system in meeting the electricity needs of Lombok Island, a key tourism destination in Indonesia. Currently, the power balance status of the Lombok System is on standby, with reserves being less than the capacity of the largest unit. Additionally, there have been two widespread disruptions in the period 2022 to 2023. To improve services, PLN plans to add PLTU Lombok (FTP2) 2x50 MW, scheduled for completion in 2024, and to add the 150 kV Mantang - Mataram transmission line. These additions will impact existing operating patterns, BPP, losses, and the System Strength Index, necessitating an update of the defense scheme to maintain stability while minimizing the potential for blackouts. This research aims to analyze the impact of infrastructure development on the need to change defense schemes, both technically and economically, using a simulation modeling approach and avoidable blackout costs. The costs of the Lombok system will be analyzed using the VoLL approach, and VoLL for 2024-2030 will be predicted through trend analysis. VoLL calculations using a macroeconomic approach will be obtained from the GRDP ratio of sectors impacted by electricity to the electrical energy consumption of industrial and business customers. The research results show that the System Strength Index is 40.5 MW/Hz, indicating an increase of 67.03% compared to the IKS value in 2023. The load in the new islanding operation scenario increases to 26.5 MW, or the load saved when the frequency reaches 48.2 Hz is an increase of 21.35%. The total cost of system outages in the 2021-2023 period reached IDR 34.11 billion, or IDR 11.37 billion per year, impacting the GRDP by 0.0191% per year. The VoLL trend of 2024-2030 is projected to see an average decline of 2.89% per year, indicating high growth in electricity demand in proportion to the increase in GRDP. These results should be considered in implementing the Electricity Supply Business Plan for 2021-2030, especially in West Nusa Tenggara."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>