Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
Ariane Rosa
"Kontak yang terjadi antarbahasa dapat menimbulkan adanya penggunaan kata pinjaman pada suatu bahasa, seperti kontak antara bahasa Inggris dengan bahasa Prancis yang dikenal dengan anglicisme. Artikel ini akan membahas mengenai jenis anglicisme dan bagaimana proses pembentukan kata serapan bahasa Inggris, serta mengetahui apakah kata serapan sesuai dengan kebijakan kata serapan yang diberlakukan oleh Académie Française. Data yang digunakan adalah artikel musim semi/panas 2020 dari majalah Vogue Paris. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Teori yang digunakan untuk mengklasifikasikan kata serapan bahasa Inggris adalah teori klasifikasi anglicisme oleh Picone (1996) dan untuk menganalisis pembentukan kata adalah teori pembentukan kata oleh Lehmann dan Martin-Berthet (2000). Hasil penelitian ini adalah kata serapan yang digunakan termasuk dalam beberapa bentuk anglicisme dan adapun yang terbentuk melalui proses derivasi dan komposisi. Selain itu, kata serapan yang digunakan tidak semua kata diterima penggunaannya oleh Académie Française. Hal ini menunjukkan gaya penulisan artikel dalam majalah Vogue Paris mengabaikan kebijakan bahasa yang diberlakukan oleh Académie Française dan pemerintah Prancis.
Contacts that occur between languages can lead to the use of loanwords in a language, for example, a contact between English and French, known as anglicism. This article will discuss the types of anglicism and the process of forming English loanwords, as well as find out whether loanwords are formed in accordance with the loanword policy imposed by Académie Française. The data used is the articles of the 2020 spring/summer season by Vogue Paris. This research is a qualitative research with literature study. The theory used to classify the English loanwords is the anglicism classification theory by Picone (1996) and to analyse how English loanwords are formed is the morphological theory by Lehmann and Martin-Berthet (2000). The results found of this study are that loanwords used are included in several types of anglicism and are formed through the process of derivation and composition. Moreover, not all loanwords that were used are accepted by Académie Française, this shows that the writing style of Vogue Paris’ articles still ignore the language policy imposed by Académie Française and the French government."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Savira Krisdianti Pramuditha
"l’Ecriture inclusive merupakan bentuk penulisan bahasa Prancis yang disarankan oleh Haut Conseil d’Egalite (HCE 2015) yang bertujuan untuk menghindari diskriminasi gender yang terutama dirasakan oleh kaum perempuan karena adanya konotasi negatif terhadap nama jabatan bentuk feminin serta adanya konsep le masculin l’emporte sur le féminin (maskulin mendominasi feminin) dalam aturan tata bahasa Prancis. Hal ini memunculkan perdebatan sejak Hatier, kantor penerbit buku ajar sekolah dasar memutuskan untuk menerapkan l’ecriture inclusive dalam buku ajarnya (2017). Dalam perdebatan tersebut, terlihat adanya keterlibatan media dalam membentuk opini publik terhadap permasalahan ini. Artikel ini bertujuan untuk menentukan posisi diri media Prancis terhadap fenomena l’ecriture inclusive melalui cara penulisan dan pemilihan kata dalam artikel-artikel yang diterbitkannya. Dengan menerapkan metode kualitatif, kajian ini didasari oleh teori morfologi Grevisse (2007) dan aturan-aturan l’ecriture inclusive yang dipaparkan oleh HCE (2015). Melalui analisis, ditemukan bahwa penggunaan l’ecriture inclusive dalam media bukanlah perwujudan pengaruh orientasi politik, melainkan sebuah karakteristik media contrariant (oposisi). Penerapan l’ecriture inclusive yang tidak diterapkan secara keseluruhan menunjukkan bahwa media tetap mengutamakan unsur komunikatif untuk memudahkan penyampaian informasi kepada pembaca. Selain itu, tidak diterapkannya l’ecriture inclusive dalam judul adalah untuk mempermudah pencarian artikel melalui mesin pencari web
l’Ecriture inclusive is a form of French writing suggested by Haut Conseil d’Egalite (HCE 2015) which aims to avoid gender discrimination mainly felt by women due to the negative connotations of feminine job titles as well as the concept of le masculin l’emporte sur le feminin (the masculine dominates feminine) in French grammar. This has sparked debates since Hatier, a publisher of primary school textbooks, decided to apply l’ecriture inclusive in its textbook (2017). In the debates, the media involvements in shaping public opinion on this issue were seen. This study aims to determine the position of French media towards the l’ecriture inclusive phenomenon through the writings and rhetoric in the articles they published. Using qualitative methods, the study is conducted based on Grevisse's morphological theory (2007) and the rules of l’ecriture inclusive presented by HCE (2015). The results show that the use of l’ecriture inclusive in the media was not a form of impact by political orientations, rather a characteristic of the contrariant (opposition) media. The partial application of l’ecriture inclusive shows that the medias still prioritize the communicative elements for the ease of information transmission to readers. In addition, the absence of l’ecriture inclusive in the headlines is to make searches of articles through web search engines easier"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
M. Ridho Reinaldi
"
ABSTRAKSalah satu implikasi dari percampuran bahasa adalah keberadaan code-mixing antara dua bahasa atau lebih, misalnya antara bahasa Prancis dan bahasa Inggris yang dikenal dengan istilah Franglais. Artikel ini membahas penggunaan franglais dari segi morfosintaksis dengan mengamati pembentukan dan posisi franglais tersebut dalam kalimat. Data yang digunakan adalah artikel pameran busana musim panas 2017 keluaran rumah mode Chanel oleh majalah Vogue Paris, ELLE, dan Madame Figaro. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Analisis dilakukan berdasarkan teori sintaksis Le Querler (1994) dan teori morfologi Spencer dan Zwicky (2001). Hasil yang ditemukan adalah bahwa secara morfologis dan dalam struktur kalimat, franglais diungkapkan secara berbeda-beda dalam setiap majalah. Secara morfologis, sebagian besar kata bahasa Inggris yang digunakan merupakan bentuk derivasi dan terdapat perbedaan antara ketiga majalah dalam struktur kalimat franglais yang berkaitan dengan redaksi majalah tersebut. Secara struktural, kalimat-kalimat yang ditemukan menggunakan franglais dalam posisi expansion perluasan dalam kegunaannya untuk menjelaskan informasi tertentu. Dalam majalah ELLE dan Madame Figaro, struktur dan tata bahasa Prancis cenderung dipertahankan untuk menunjukkan identitas lokal Prancis kedua majalah tersebut. Unsur bahasa Inggris dalam Vogue Paris menunjukkan interferensi bahasa Inggris dalam bahasa Prancis tanpa penyesuaian dengan struktur dan tata bahasa yang signifikan."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Bagas Anugrah Perdana
"
ABSTRAKPenyair pada masa awal romantisme sering mengangkat tema seperti kebebasan dan individu dengan menggunakan unsur alam. Seri ketiga La Légende des Siècles merupakan buku puisi terakhir sebelum Victor Hugo meninggal. Ocean merupakan salah satu contoh puisi di dalam seri itu yang memiliki pertentangan ruang antara kecil dan besar, pembatasan dan perluasan. Artikel ini akan mengaitkan makna dan fungsi metafora serta struktur puisi yang digunakan oleh Victor Hugo dalam puisi Ocean dengan kehidupan pribadi Hugo serta konteks sejarah pada masa itu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Melalui analisis fungsi metafora Camp (2003) dan struktur puisi Schmitt & Viala (2015), ditemukan bahwa puisi Ocean mencerminkan Hugo sebagai penyair romantis yang berinovasi sehingga berbeda daripada aturan klasisisme dan menempatkan lautan dan manusia di dalam puisi sebagai representasi Napoleon III secara khusus dan sistem monarki secara umum dan masyarakat Prancis pada masa itu. Metafora digunakan untuk menggambarkan sifat pemerintah Prancis saat itu.
ABSTRACTPoets in the early days of romanticism often raised themes such as freedom and individuals using natural elements. The third series of La Legende des Siecles is the last poetry book before Victor Hugo died. Ocean is one of the examples of poems in the series that has spatial contradictions, restrictions and expansion. This article will link the meaning and function of the metaphor and the structure of poem used by Victor Hugo in Ocean with Hugos personal life and historical context at that time. This study uses qualitative methods with library study techniques. Through the analysis of the function of metaphor from Camp (2003) and the structure of the poem from Schmitt & Viala (2015), it was found that Ocean reflected Hugo as a romantic poet who innovated so that his poem was different from the rules of classicism and put the ocean and humans in the poem as representations of Napoleon III and the monarchy system in general and French society at that time. Metaphor is used to describe the nature of the French government at that time."
Depok: Sastra Prancis, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ghina Audria Puspitadewi
"Komik sering ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi sebuah media yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau mengekspresikan perasaan. Di dalam sebuah komik, seringkali tokoh menggunakan interjeksi untuk untuk menunjukkan tindakan tokoh yang spontan dan menarik perhatian lawan bicara untuk melakukan sesuatu. Artikel ini membahas fungsi dan makna interjeksi yang terdapat dalam 4 seri komik Robin Dubois. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan teori Ameka (2006) dan semiotika Barthes (1964) untuk menganalisis interjeksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interjeksi dapat memiliki satu atau lebih dari satu makna. Penentuan makna dan fungsi interjeksi diperoleh dengan mengaitkan tanda yang terdapat dalam gambar. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis komik yang lebih banyak menggunakan gambar sebagai cerita membuat interjeksi lebih banyak berfungsi. Interjeksi berfungsi mendukung gambar dan cerita sebagai respon dari pembicaraan, situasi yang dialami, bentuk emosi pada saat itu, dan ungkapan permintaan kepada lawan bicara untuk melakukan suatu tindakan.
Comics are often found in everyday life and become a medium that serves to convey information or express feelings. In comic, characters often use interjection to show their actions of characters which are spontaneous and to attract of other person to do something. This article discusses the functions and meanings of interjection contained in Robin Dubois's 4 comic series. The method of this research is qualitative and this research uses the interjection theory by Ameka (2006) and the semiotics theory by Barthes (1964) to analyze interjection. The results of this study indicate that interjection can have one or more than one meaning. Determination of the meaning and function of interjection is obtained by linking the signs contained in the image. The results of the analysis shows that the types of comics that use images as stories make interjection has more functions. Interjection works to support images and stories in response to conversation, situations that are experienced by someone, forms of emotion at that time, and requests to the other person to take action. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mega Arini
"Majalah daring Elle adalah salah satu media Prancis yang menyajikan topik terkini dengan menampilkan judul artikel dan menyertakan teknologi multimedia interaktif dalam menyampaikan berbagai informasi yang menjadi daya tarik utama pembaca. Artikel ini mengaitkan fungsi judul dengan jenis-jenis metonimi yang digunakan dalam majalah daring Elle dalam rubrik mode, beaute, people, culture, elle table, dan deco Melalui penggunaan konsep metonimi Lehmann dan Berthes (2000) dan klasifikasi metonimi Fontanier (The Figures of Discourse, 1968) ditemukan sebanyak lima dari delapan jenis metonimi dalam judul majalah daring Elle. Jenis metonimi de la matière pour lobjet adalah yang paling banyak ditemukan karena mengacu pada tren mode yang sedang populer pada tahun 2018. Selain jenis metonimi, ditemukan juga fungsi metonimi dalam judul melalui penerapan teori judul oleh Agnès (2015) yang dapat memudahkan pembaca untuk mendapat informasi keseluruhan isi artikel dengan pilihan kata yang singkat dan menarik perhatian.
Elle as an online magazine is one of French magazines that presents the latest topics by displaying the title of the article and offers multitude interactive multimedia technology in conveying various informations to appeal the reader. This article associate the functions of title with different types of metonymy used in Elles online magazine within the segment of mode, beaute, people, culture, elle table, and déco. By using the concept of Lehmann and Berthes (2000) about metonymy and Fontanier (1968) about classification of metonymy five out of eight types of metonymy is found within the title of Elles online magazine. The type of metonymy de la matière pour l'objet is the most commonly found for the reason that it refers to the trend fashion of 2018. In addition, the function of metonymy in the title of the article is found through the theory of the title by Agnes (2015) to facilitate the reader so that information can be obtained by a short choice of attractive words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Alyza Kemala Ramadhani
"
ABSTRAKAdjektiva atau kata sifat menjelaskan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata. Dengan demikian, pemilihan adjektiva yang tepat harus diawali dengan menemukan kriteria yang sesuai dengan aspek semantisnya. Di dalam bahasa Prancis, adjektiva triste sedih sebagai superordinat juga memiliki berbagai hiponim seperti affligeant dan chagrin. Penelitian ini mengkaji persamaan dan perbedaan kosakata adjektiva berunsur makna triste sedih dalam Bahasa Prancis, agar pembelajar dapat menggunakan kata yang tepat dalam pengungkapannya. Secara kualitatif data diambil dari kamus dwibahasa Prancis Indonesia Lefort dan Fatmawati dengan mengacu pada Le Robert de Poche Plus dan dianalisis dengan teori medan makna Lehrer, analisis komponen makna Nida dan emosi Santangelo. Dari 21 kosakata adjektiva bermakna triste di dalam kamus dwi bahasa, ditemukan keragaman adjektiva sedih yang mengandung sifat dan faktor penyebab yang mengiringi kesedihan masing-masing, seperti kecewa, duka, dan derita. Beberapa kosakata juga digunakan untuk situasi tertentu: faktor ekonomi, suasana hati, kehilangan.
ABSTRACTAdjectives describe quantity, adequacy, sequence, order, quality, and word emphasis. Thus, selection of the proper adjective must begin by finding the criteria that accords with the semantic aspects. In French, adjectives with triste 'sad' as the superordinate also have various hyponyms such as affligeant and chagrin. This study examines the similarities and differences in the adjective-meaning triste in French, so that learners can use the right words in their expressions of sadness. Qualitatively, the data was taken from Lefort and Fatmawati French Indonesian bilingual dictionary with reference to Le Robert de Poche Plus and analyzed with the theories of Lehrer semantic field, Nida semantic components analysis and Santangelo emotion. From 21 adjectives describing triste in the bilingual dictionary, it was found that there is a great diversity of sad adjectives containing their features and causal factors that accompany a kind of sadness, such as disappointment, sorrow, suffer. Some vocabulary is also used for certain situations, economic factors, moods, loss."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mochamad Reza Aryaswara
"Isu diskriminasi sosial terhadap kaum minoritas masih menjadi permasalahan sensitif yang masih sulit untuk diselesaikan. Selaras dengan hal itu, Prancis menjadi salah satu negara dengan tingkat diskriminasi rasial yang masih terbilang tinggi (RFI, 2023) Kery James, seorang rapper, kerap kali mengangkat isu rasisme dalam lagunya, seperti dalam “Le Poète Noir” yang secara implisit menampilkan kritik terhadap diskriminasi rasial terhadap kaum minoritas. Dalam hal ini, musik dapat menjadi media penyampaian kritik atas isu sosial yang terjadi di masyarakat, termasuk permasalahan diskriminasi rasial. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan adanya resistensi wacana diskriminasi sosial melalui pemilihan diksi dan penggunaan gaya bahasa sebagai media fokalisasi kaum minoritas yang terdiskriminasi di dalam lirik lagu “Le Poète Noir” karya Kery James. Melalui metode kualitatifdengan teknik studi kepustakaan, penelitian ini menggunakan teori struktural puisi Schmitt & Viala (1982), teori analisis komponen makna Leech (1982), dan teori aktivitas diskriminasi Baron & Byrne (1997). Ditemukan bahwa eksistensi kritik sosial atas diskriminasi ditunjukkan melalui dominasi penggunaan aliterasi, asonansi, dan metafora pada lagu untuk mendukung pemberian makna penderitaan dan perjuangan sebagai bentuk kritik atas tindakan diskriminasi rasial.
The issue of social discrimination against minorities is still a sensitive issue that is still difficult to resolve. In line with this, France is one of the countries with a high level of racial discrimination (RFI, 2023) Kery James, a rapper, often raises issues of racism in his songs, such as in "Le Poète Noir" which implicitly criticizes racial discrimination against minorities. In this case, music can be a medium to convey criticism of social issues that occur in society, including the problem of racial discrimination. This research aims to show the resistance of social discrimination discourse through the selection of diction and the use of language styles as a medium of focalization of discriminated minorities in the lyrics of the song "Le Poète Noir" by Kery James. Through qualitative method with literature study technique, this research uses Schmitt & Viala's structural theory of poetry (1982), Leech's theory of componential analysing of meaning (1982), and Baron & Byrne's theory of discrimination activity (1997). It was found that the existence of social criticism of discrimination is shown through the dominant use of alliteration, assonance, and metaphor in the song to support the meaning of suffering and struggle as a form of criticism of acts of racial discrimination."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Irene Paramitha
"Perkembangan teknologi yang pesat membuat pembelajaran digital menjadi lebih mudah sehingga berdampak pada bidang pendidikan, terutama pembelajaran bahasa. Akses terhadap berbagai situs media dan aplikasi menjadi semakin mudah dan lengkap, salah satunya adalah aplikasi Duolingo. Duolingo menerapkan metode gamifikasi pada sistem pembelajaran bahasa melalui aplikasi dan situs webnya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi penggunaan metode gamifikasi dan melihat penerapan sistem gamifikasi dalam metode pembelajaran bahasa pada aplikasi Duolingo, serta melihat kecocokan aplikasi Duolingo untuk digunakan sebagai media pembelajaran digital pada kelas pembelajaran bahasa. Dengan menggunakan konsep gamifikasi dari Sailer, Hense, Mayr, & Mandl (2017), teori elemen dalam game oleh Hamari et al. (2014) dan Sailer, Hense, Mandl, & Klevers (2013), serta konsep FLE (Français Langue Étrangère), ditemukan bahwa Duolingo tidak menerapkan seluruh elemen gamifikasi, tetapi hanya beberapa yang sesuai dengan fungsi dari fitur yang tersedia pada aplikasi dan situs web. Duolingo juga menerapkan konsep FLE atau Français Langue Étrangère dengan baik, metode spaced repetition serta turut membantu pembelajaran digital bagi para pengajar dengan menambahkan fitur baru pada situs web mereka. Penelitian ini berfokus pada kategori Bahasa Prancis dengan pengantar Bahasa Inggris pada aplikasi dan situs web Duolingo.
The vast development of technology has made digital learning easier which gives an impact to language education. Certain media and applications are available for a learning access, one of them is the language learning app, Duolingo. Duolingo applies the gamification method into its language learning system through their app and website. This article aims to identify the use of the gamification method, how it is applied throughout the app and website, as well as whether the method is able to be used in language learning classes. Using Sailer, Hense, Mayr, & Mandl (2017) gamification concept, game element theory from Hamari et al. (2014) and Sailer, Hense, Mandl, Klevers (2013), as well as the FLE (Français Langue Étrangère) concept, it is concluded that Duolingo doesn't apply all the gamification elements into its system, but only some of them that matches their features. Duolingo also applied the FLE (Français Langue Étrangère) concept well, a spaced repetition method and added a new feature to its website to support digital learning for language teaching. This article focuses on the French language in the Duolingo app and website."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Diera Diandra Surianingrat
"Perbedaan sistem antara satu bahasa dengan bahasa lain menimbulkan masalah penerjemahan. Untuk mengatasi masalah penerjemahan dan menghasilkan padanan yang dimengerti target pembaca di bahasa sasaran, maka penerjemah menggunakan strategi-strategi tertentu. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi penerjemahan yang digunakan serta pergeseran yang terjadi dalam menerjemahkan kala lampau passé composé, imparfait, dan plus-que-parfait dalam komik Astérix et les Normands karya René Goscinny dan Albert Uderzo dan versi bahasa Indonesia, yakni Asterix dan Orang-Orang Normandia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data. Penelitian akan menggunakan teori mengenai strategi penerjemahan Molina dan Albir (2002) dan teori pergeseran Catford (1965). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa established equivalent merupakan strategi penerjemahan yang paling banyak ditemukan sebab penerjemah menyesuaikan dengan kebiasaan penutur bahasa sasaran dalam konteks percakapan sehari-hari. Penelitian juga memperlihatkan bahwa unit-shift adalah pergeseran bentuk yang paling sering terjadi disebabkan oleh perbedaan tingkatan sintaksis antara bahasa Prancis dan bahasa Indonesia dalam menghadirkan kala lampau pada sebuah kalimat.
The differences in terms of language systems between one language to another could cause translation problems. In order to resolve said problems and get the acceptable equivalents that can be easily understood by the intended audience in target language, the translator used certain strategies. This research aims to identify which translation strategies used by translator as well as the shifts that happened in the process of translating French past tenses, namely passé composé, imparfait, and plus-que-parfait in Astérix et les Normands by René Goscinny and Albert Uderzo and its Indonesian version, Asterix dan Orang-Orang Normandia. This research will be conducted using qualitative methods with data collection techniques. To identify translation strategies applied by the translator for aforementioned past tenses in the comic, translation strategies of Molina and Albir (2002) and translation shift theory of Catford (1965) are used. The result shows that the most applied translation strategy is established equivalent because the translator is trying to adapt to the habits of speakers in the target language in the context of daily conversation. Research also shows that unit-shift is the most frequent form of shift due to differences in the syntax’s level between French and Indonesian in presenting past tense in a sentence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library