Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azzahra Nisya Zulkarnain
"Pelayanan farmasi klinik merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh apoteker yang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan terapi pasien dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping obat sehingga keselamatan dan kualitas hidup pasien dapat terjamin. Apoteker diharapkan dapat terus meningkatkan kompetensinya agar dapat memenuhi hak pasien. Sebelum menjadi apoteker, mahasiswa apoteker harus memiliki keterampilan dan wawasan dibidang kefarmasian. Salah satu upaya agar mahasiswa apoteker mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional, legal, dan etik, yakni melalui kegiatan PKPA (Praktik Kerja Program Apoteker). Pelaksanaan praktik kerja profesi ini berlangsung selama dua bulan dengan tugas khusus, yakni Evaluasi Data Interaksi Obat pada Sepuluh Zat Aktif dengan Pemakaian Terbesar di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo. Metode yang dilakukan dengan membandingkan data interaksi obat sebelumnya dengan literatur terpercaya untuk melihat apakah terjadi perubahan dalam kategori interaksi obat. Dari data interaksi sepuluh zat aktif pemakaian terbesar di RSUPN Cipto Mangunkusumo diperoleh total data interaksi sebanyak 1280 data, sebanyak 262 data kategori interaksi obat tidak perlu dilakukan revisi, sebanyak 264 data perlu dilakukan revisi karena perubahan kategori interaksi obat, sebanyak 739 data perlu dihapus dari daftar interaksi obat dikarenakan setelah dievaluasi tidak ditemukan interaksi.
Clinical pharmacy services are service activities carried out by pharmacists that aim to increase the success of patient therapy and minimize the risk of drug side effects so that the safety and quality of life of patients can be guaranteed. Pharmacists are expected to continue to improve their competence in order to fulfill patient rights. Before becoming a pharmacist, pharmacist students must have skills and insight in the pharmaceutical field. One of the efforts so that pharmacist students are able to practice pharmacy in a professional, legal and ethical manner is through internship.The implementation of this professional work practice lasts for two months with a special assignment, namely Evaluation of Drug Interaction Data for the Top Ten Most Frequently Used Active Substances at Cipto Mangunkusumo Government-run General Hospital. The method is carried out by comparing previous drug interaction data with reliable literature to see if there is a change in the category of drug interactions. From the interaction data of the ten active substances used the most at Cipto Mangunkusumo General Hospital, a total of 1280 interaction data was obtained, 262 data in the category of drug interactions did not need to be revised, 264 data needed to be revised due to changes in the category of drug interactions, 739 data needed to be removed from the list drug interactions caused after being evaluated no interactions were found."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firyal Fairuztsana Nugraha
"Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Formularium Nasional merupakan daftar obat pilihan yang diperlukan dan wajib tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan untuk pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam memaksimalkan penggunaan obat, terutama pada obat gangguan saraf perlu disesuaikan dengan Formularium Nasional terbaru beserta Addendum terbaru, dengan melakukan evaluasi dan pembaruan data restriksi peresepan obat pasien Jaminan Kesehatan Nasional di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo secara berkala. Berdasarkan hasil evaluasi dan pembaruan restriksi data peresepan obat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkususmo, terdapat sebanyak 96,8% (1.251) termasuk dalam Fornas 2021 dan addendum terbaru, sebanyak 3,2% (41 item) mengalami pembaruan restriksi, dan sebanyak 0,1% (1 item) tidak tercantum di Fornas 2021 dan addendum terbaru sehingga perlu dilakukan pembaruan pada sistem informasi EHR (Electronic Health Record) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

Hospitals are health care institutions that organize comprehensive individual health services that provide inpatient, outpatient, and emergency services. The National Formulary is a list of selected drugs that are needed and must be available at health care facilities for the implementation of the National Health Insurance (JKN). In maximizing the use of drugs, especially in neurological disorders, it is necessary to adjust to the latest National Formulary along with the latest Addendum by periodically evaluating and updating the drug prescription restriction data of National Health Insurance patients at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Based on the results of the evaluation and update of drug prescription restriction data at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, there are 96.8% (1,251) included in the 2021 Fornas and the latest addendum, 3.2% (41 items) have updated restrictions, and 0.1% (1 item) are not listed in the 2021 Fornas and the latest addendum that must be updates at the EHR (Electronic Health Record) information system of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Rahmayati
"Setiap obat memiliki manfaat, tetapi terdapat pula risiko dalam penggunaan obat. Risiko tersebut dapat terkait efektivitas obat, munculnya efek samping obat, atau masalah terkait biaya pengobatan (Kemenkes RI, 2019). Risiko-risiko tersebut dapat diminimalkan dengan menerapkan lima tepat dalam penggunaan obat yang dapat ditelaah apoteker sebelum memberikan obat kepada pasien yaitu tepat obat, tepat pasien, tepat rute, tepat dosis, serta tepat waktu pemberian (Kemenkes RI, 2019). Setelah dilakukan telaah obat oleh apoteker, pasien diberikan obat yang dilengkapi dengan kemasan beserta etiket obat. Etiket obat dapat membantu pasien mengkonsumsi obat secara tepat, dikarenakan pada etiket obat dilengkapi dengan identitas pasien serta identitas atau informasi obat yang sedang dikonsumsi oleh pasien (Kemenkes RI, 2019). RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo memiliki sistem database yang memuat informasi yang tercantum pada etiket obat yang perlu untuk diperbarui. Pada tugas khusus ini, dilakukan pembaruan data informasi pada etiket untuk obat-obat oral yang digunakan di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Data-data yang diperbarui adalah data terkait instruksi terkait penggunaan obat, serta Beyond Use Date dari obat tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari sistem yang digunakan oleh RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, terdapat total 1269 obat. Terdapat 779 (61%) data obat yang diperbarui dengan menambahkan instruksi khusus terkait cara penggunaan, dan/atau Beyond Use Date obat; 453 (36%) obat yang tidak memiliki aturan khusus, atau belum ditemukan data terkait BUD dari 453 obat tersebut; 26 (2%) data obat yang belum diperbarui; dan 11 (1%) obat yang bukan merupakan obat dengan rute oral.

Every drug has benefits also risks while using it. These risks can be related to drug effectiveness, side effects, about treatment costs (Kemenkes RI, 2019). These risks can be minimized by applying five appropriate drugs that can be reviewed by pharmacists before giving drugs to patients, which is right drug, right patient, right route, right dose, and right time (Kemenkes RI, 2019). After a drug review by the pharmacist, the patient is given a drug that is equipped with packaging along with drug etiquette. Drug etiquette can help patients consume drugs appropriately, because it is equipped with patient identity and identity or information on drugs being taken by patients (Kemenkes RI, 2019). RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo has a database system that contains information listed on drug etiquette that needs to be updated. In this special task, information data updates were made on etiquette for oral drugs used at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. The updated data are data related to instructions related to the use of the drug, as well as the Beyond Use Date of the drug. Based on data obtained from the system used by RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, there are a total of 1269 drugs. There were 779 (61%) data updated regarding how to or Beyond Use Date of the drug; 453 (36%) drugs that do not have special rules, or have not found data related to BUD; 26 (2%) drug data that have not been updated; and 11 (1%) drugs that are non oral drugs."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library