Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nemaware, Nyaradza Notmah
"Petugas layanan kesehatan adalah landasan dari setiap sistem layanan kesehatan yang berfungsi, mendedikasikan diri mereka untuk perawatan pasien dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, dedikasi mereka harus dibayar mahal karena lingkungan kerja membuat mereka terpapar banyak bahaya pekerjaan. Studi cross-sectional ini menggunakan metode campuran untuk menilai kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja (OHS) di kalangan petugas kesehatan di Distrik Shamva, Zimbabwe. Kuesioner (α=0,773) diberikan kepada 102 petugas kesehatan, ukuran sampel dihitung menggunakan Epi Info berdasarkan populasi 139 dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin kesalahan 5%. Wawancara dengan informan kunci melengkapi data kuantitatif. Studi ini mengungkapkan tingginya tingkat kesadaran K3, khususnya mengenai bahaya biologis, namun mengidentifikasi tantangan dalam implementasi karena kurangnya pelatihan, keterbatasan sumber daya, dan kebutuhan akan program K3 yang komprehensif. Bahaya yang umum terjadi antara lain cedera akibat tertusuk jarum suntik, infeksi, pemicu stres psikososial, pelecehan seksual, jam kerja yang panjang, serta terpeleset dan jatuh. Peserta merasakan program pelatihan keselamatan yang ada bermanfaat dalam mengurangi bahaya dan mengurangi cedera. Studi tersebut merekomendasikan revitalisasi program K3 dengan dukungan manajerial, mengintegrasikan protokol pencegahan dan pengendalian infeksi, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan melaksanakan pelatihan komprehensif yang mencakup seluruh bahaya K3. Temuan ini menggarisbawahi perlunya pendekatan multifaset untuk meningkatkan K3 di Distrik Shamva, memastikan kesejahteraan tenaga kesehatannya.

Healthcare workers are the cornerstone of any functioning healthcare system, dedicating themselves to patient care and promoting community health. However, their dedication comes at a cost, as their work environment exposes them to a multitude of occupational hazards. This cross-sectional study uses mixed-methods to assess occupational health and safety (OHS) awareness among healthcare workers in Shamva District, Zimbabwe. A questionnaire (α=0.773) was administered to 102 healthcare workers, a sample size calculated using Epi Info based on a population of 139 with a 95% confidence level and a 5% margin of error. Interviews with key informants supplemented the quantitative data. The study revealed a high level of OHS awareness, particularly regarding biological hazards, but identified challenges in implementation due to inadequate training, resource constraints, and the need for comprehensive OHS programs. Common hazards included needle stick injuries, infections, psychosocial stressors, sexual harassment, long working hours, and slips and falls. Participants perceived existing safety training programs as beneficial in mitigating hazards and reducing injuries. The study recommends revitalizing OHS programs with managerial support, integrating infection prevention and control protocols, conducting regular medical examinations, and implementing comprehensive training that covers all OHS hazards. These findings underscore the need for a multifaceted approach to improve OHS in Shamva District, ensuring the well-being of its healthcare workforce."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Andriany
"Laboratorium dikenal sebagai tempat kerja yang memiliki potensi bahaya tinggi. Penelitian telah menunjukkan tingginya prevalensi insiden yang terjadi di laboratorium. Dampak dari insiden tersebut berpotensi merugikan pekerja dan integritas operasional laboratorium sehingga menimbulkan gangguan kesehatan pekerja dan tercorengnya reputasi laboratorium. Faktor penyebab terjadinya insiden di laboratorium dapat berbeda-beda tergantung dari karakteristik dan jenis bahaya masing-masing laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan insiden pada pekerja Laboratorium BC. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Sebanyak 55 pekerja Laboratorium BC berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pekerja yang mengalami insiden sebesar 58.2%. Selanjutnya disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan K3 (p=0.021), pelatihan K3 (p=0.030), kelelahan kerja (p=0.048), stres kerja (p=0.031), suhu (p=0.045), dan kelembaban (p=0.047) dengan insiden pada pekerja Laboratorium BC tahun 2024. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka perlu adanya pengendalian faktor risiko di Laboratorium BC untuk mengurangi terjadinya insiden.

Laboratories are known as workplaces with high potential hazards. Studies have shown a high prevalence of accidents occurring in laboratories. The impact of these accidents can potentially harm workers and the operational integrity of the laboratory. The causes of accidents in laboratories can vary depending on the characteristics and types of hazards present in each laboratory. This study aims to analyze factors related to incidents among BC Laboratory workers. This research employs a quantitative approach using a cross-sectional study design. A total of 55 BC Laboratory workers participated in this study. The research results showed that the percentage of workers who experienced incidents was 58.2%. Furthermore, a significant association was found between accident occurrence and the level of occupational health and safety knowledge (p = 0.021), occupational health and safety training (p = 0.030), work fatigue (p = 0.048), work stress (p = 0.031), temperature (p = 0.045), and humidity (p = 0.047). Based on the results obtained, it is necessary to control the risk factors in BC Laboratory to minimize the occurrence of workplace accidents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernita Rahmawati
"Keluhan muskuloskeletal umumnya dirasakan oleh pekerja sektor informal, termasuk di dalamnya para pengrajin tenun sulam tapis. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi Gangguan Otot dan Rangka karena pekerjaan di Indonesia mencapai 7,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian Gangguan Otot dan Rangka pada pengrajin tenun sulam tapis di Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Lampung. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan menganalisis faktor-faktor risiko individu (seperti usia, pendidikan, status pernikahan, kebiasaan berolahraga, status gizi, anemia, kesehatan reproduksi, dan masa kerja), pekerjaan (seperti masa kerja, durasi kerja, dan postur kerja), dan lingkungan (seperti pencahayaan dan suhu).
Populasi penelitian ini adalah seluruh pengrajin tenun sulam tapis di Negeri Katon, dengan jumlah sampel sebanyak 162 pengrajin yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) diukur menggunakan standar SNI 9011:2021, sementara postur kerja dinilai dengan menggunakan lembar observasi Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Hasil analisis menggunakan regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kejadian Gangguan Otot dan Rangka adalah postur kerja  (p value = < 0,001), durasi kerja (p value = 0,017) dan masa kerja (p value = 0, 024).

Musculoskeletal complaints are commonly experienced by workers in the informal sector, including artisans involved in weaving traditional cloth called "sulam tapis." Based on the Riskesdas data from 2018, the prevalence of Musculoskeletal Disorders (MSDs) due to occupational factors in Indonesia reaches 7.9%. This study aims to identify the contributing factors to the occurrence of Musculoskeletal Disorders among sulam tapis weavers in Negeri Katon District, Pesawaran, Lampung. The research employs a cross-sectional design, analyzing individual risk factors (such as age, education, marital status, exercise habits, nutritional status, anemia, reproductive health, and duration of employment), occupational factors (such as tenure, work duration, and working posture), and environmental factors (such as lighting and temperature).
The study population consists of all sulam tapis weavers in Negeri Katon, with a sample size of 162 weavers meeting the predetermined inclusion and exclusion criteria. Musculoskeletal Disorders are assessed using the SNI 9011:2021 standard, while working posture is evaluated using the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) observation sheet. The results of the analysis employing multiple logistic regression reveal that significant variables contributing to the occurrence of Musculoskeletal Disorders include working posture (p-value < 0.001), work duration (p-value = 0.017), and tenure (p-value = 0.024).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Nuari
"Tren absen pekerja sangat mempengaruhi produktivitas disutau perusahaan, absen dalam bekerja dianggap wajar oleh perusahaan. Data Office of National Statistic (ONS) menyatakan tingkat ketidakhadiran karena sakit meningkat menjadi 2,6% pada tahun 2022, angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2004. Berdasarkan data pegawai pekerja di PT XYZ kejadian ketidakhadiran pekerja terus meningkat dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, data ketidakhadiran tersebut merupakan data terkait dengan pekerja yang mengalami ketidakhadiran karena sakit. Tercatat pada tahun 2022 terdapat 43% dan tahun 2023 sampai bulan September sebanyak 47% pekerja yang mengalami ketidakhadiran karena sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ketidakhadiran pada pekerja di PT XYZ Tahun 2023. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan desain cross sectional melalui data sekunder dan data primer, dengan pengambilan sampel total sampling sebanyak sampel 51 responden dan dianalisis dengan uji chi-square. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Desember 2023. Hasil penelitian deksriptif yaitu proporsi tertinggi pada pekerja yang mengalami ketidakhadrian (54,9%), umur pekerja < 40 tahun (88,2%.), masa kerja lama (51,0%), merokok (60,8%.), status gizi gemuk (45,1%), pekerja status kesehatan unfit (54,9%), pekerja kelelahan sedang (45,1%), dan pekerja stres sedang (39,2%) dan pekerja dengan beban kerja ringan (45,1%). Terdapat hubungan antara status merokok (p=0,045), status kesehatan (p=0,001), status gizi (p=0,045), kelelahan kerja (p=0,002), dan stres kerja (p=0,023). Tidak terdapat hubungan antara umur, masa kerja dan beban kerja.

The trend of worker absenteeism greatly influences productivity in a company, absence from work is considered normal by the company. Data from the Office of National Statistics (ONS) states that the rate of absence due to illness will increase to 2.6% in 2022, this figure is the highest since 2004. Based on employee data at PT XYZ, the incidence of worker absence has continued to increase over the last 2 years. , the absence data is data related to workers who experience absence due to illness. It was recorded that in 2022 there would be 43% and in 2023 until September as many as 47% of workers would experience absence due to illness. This research aims to analyze the relationship between risk factors related to the incidence of absenteeism among workers at PT analyzed with the chi-square test. The research was conducted in June – December 2023. The descriptive research results were the highest proportion of workers experiencing absenteeism (54.9%), worker age < 40 years (88.2%), long working period (51.0%), smoking (60.8%), obese nutritional status (45.1%), unfit health status workers (54.9%), moderate fatigue workers (45.1%), and moderate stress workers (39.2%) and workers with light workloads (45.1%). There was a relationship between smoking status (p=0.045), health status (p=0.001), nutritional status (p=0.045), work fatigue (p=0.002), and work stress (p=0.023). There is no relationship between age, years of service and workload."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library