Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rika Kartika
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana permasalahan belajar siswa miskin dalam keterbatasan kapital. Kedua, menganalisa bagaimana pengambilan keputusan pendidikan siswa miskin dalm konteks habitus dan relative risk aversion theory Penelitian dilakukan di salah satu SMA Swasta, Jakarta Timur dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Dengan pemikiran Bourdieu, penelitian ini menunjukkan ketidakmampuan siswa miskin mencapai prestasi belajar dikarenakan kapital ekonomi terbatas membuat kepemilikan siswa atas aneka kapital lainnya terbatas juga. Keterbatasan kapital dan minim prestasi cenderung tidak melanjutkan pendidikan tinggi tak luput peran habitus dalam membentuk trajektori pilihan. Selain itu, dengan pemikiran Goldthrope (relative risk aversion) membah kekosongan Bourdieu dalam melihat tren siswa miskin berprestasi membuat keputusan akan pilihan perguruan tinggi untuk mengejar kualifikasi hanya sampai pada titik bahwa ini akan meminimalkan risiko mengalami pengangguran. Sedangkan menurutnya, anak-anak dengan latar belakang sosial yang lebih rendah harus lebih ambisius daripada anak-anak dengan latar belakang sosial yang lebih tinggi khususnya untuk transisi pendidikan yang lebih tinggi.

This study aims to analyze how poor students' learning problems are within the limitations of capital. And then, to analyze how the combination of habitus and relative risk aversion theory in the context of educational decision making for poor students. The study was conducted at a private high school, East Jakarta by using a qualitative
approach and case study method. Data collection techniques with interviews, observation
and study documents. By using Bourdieu's thinking, this study shows the inability of poor students to achieve learning achievement because of limited economic capital makes the
other capital limited too. Capital limitations and minimum achievement depend on higher
education and escape the role of habitus in making the chosen trajectory. In addition,
with the thought of Goldthrope (relative risk aversion), Bourdieu's emptiness in seeing
trends of poor students with high achievement makes the decision of universities to pursue
qualifications only to the point that this will minimize the risk of experiencing unemployment. Meanwhile, according to him, students with lower sosial backgrounds should be more ambitious than children with higher sosial backgrounds, especially for the transition to higher education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Enrico William Bossi Hamonangan
"Riset evaluasi ini berupaya untuk memberikan substansi baru yaitu kajian terhadap program besutan Badan Eksekutif Mahasiswa yang berkaitan dengan hak atas kota. Sehingga, penelitian ini akan melihat bagaimana program capacity building dengan menggunakan metode evaluasi CIPP. Dalam program pengembangan masyarakat, partisipasi adalah faktor kunci dalam prosesnya, sementara tujuan dari program adalah meningkatkan kesadaran dan juga kapasitas dari penerima manfaat (capacity building). Beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa evaluasi program berbasis capacity building menunjukkan adanya pengembangan kapasitas di level organisasional maupun pada level individual yaitu pihak penerima manfaat program. Oleh karena itu, dengan menggunakan CIPP, penelitian ini menawarkan evaluasi secara mendalam dalam mengenai program berbasis community development yang bersangkutan dengan hak atas kota. Tulisan ini mengangkat argumentasi bahwa tujuan program untuk meningkatkan kapasitas dalam bentuk pengetahuan dan kesadaran warga mengenai hak atas kota akan berhasil apabila masyarakat berpartisipasi secara sadar dalam level yang otonom. Hasil evaluasi CIPP menunjukkan bahwa pada dimensi context, input, dan product, Kota Bergerak mencapai level “sangat memadai” ditandai dengan adanya kajian dan juga pemetaan sosial terhadap potensi masyarakat serta adanya keberhasilan program dalam peningkatan kualitas hidup, meskipun dalam dimensi process mencapai level “cukup memadai” mengingat adanya keberhasilan dalam kegiatan pembentukan kewirausahaan komunitas serta pembelajaran bagi siswa namun tidak berhasil dalam menjalankan agenda advokasi. Dalam segi analisis capacity building dan partisipasi komunitas, program Kota Bergerak berhasil mengembangkan kapasitas dan juga melibatkan partisipasi komunitas yang tinggi dalam segi perencanaan serta implementasi kegiatan kewirausahaan serta mendapatkan partisipasi dalam jumlah yang besar pada program pendidikan serta berdampak pada kapasitas komunitas pada urusan-urusan kewirausahaan dan juga pendidikan.

This evaluation research seeks to provide a new substance, namely a study of the program made by the Student Executive Board related to the right to the city. Thus, this study will see how the capacity building program uses the CIPP evaluation method. In community development programs, participation is a key factor in the process, while the aim of the program is to increase awareness and also capacity of beneficiaries (capacity building). Several previous studies have shown that the evaluation of capacity building-based programs indicates capacity development at the organizational level as well as at the individual level, namely the program beneficiaries. Therefore, using CIPP, this study offers an in-depth evaluation of community development-based programs related to the right to the city. This paper raises the argument that the program's objective to increase capacity in the form of knowledge and awareness of citizens regarding the right to the city will be successful if the community participates consciously at an autonomous level. The results of the CIPP evaluation show that in the context, input, and product dimensions, the Kota Bergerak reaches the "very adequate" level marked by the existence of studies and also social mapping of the community's potential as well as the success of the program in improving the quality of life, although in the process dimension it reaches the level of "adequate” considering the success in the activities of forming community entrepreneurship and learning for students but not succeeding in carrying out the advocacy agenda. In terms of capacity building analysis and community participation, the Kota Bergerak program has succeeded in developing capacity and also involving high community participation in planning and implementing entrepreneurial activities and getting a large number of participations in educational programs and having an impact on community capacity in entrepreneurship affairs and education."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Al Fathan
"Studi ini mengevaluasi keberlanjutan dari program pemberdayaan masyarakat Kampung Berseri Astra (KBA) dengan melihat keberhasilan program dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lengkong Kulon RW 03 BSD di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Studi sebelumnya menggunakan indikator indikator yang hanya berfokus pada isu kemiskinan, padahal tidak semua pemberdayaan masyarakat harus berangkat dari kondisi kemiskinan dan tidak semua program pemberdayaan masyarakat memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Oleh karenanya, dalam melakukan evaluasi program pengembangan masyarakat, dibutuhkan model dan dimensi evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan objektif yang ingin dicapai program. Penelitian ini menggunakan alat analisis evaluasi means ends dan main anaytical untuk melihat ketercapaian tujuan program KBA dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dengan melihat proses implementasi program. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis terhadap tingkat partisipasi dan capacity building program. Penelitian ini juga memiliki refleksi kritis terhadap penyelenggaraan program KBA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program KBA telah berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lengkong Kulon di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Selain itu, hasil temuan juga menunjukkan bahwa masyarakat RW 03 Lengkong Kulon BSD memiliki tingkat partisipasi dan peningkatan kapasitas yang tinggi dalam tahapan pemetaan masalah, perencanaan program, implementasi, monitoring, dan evaluasi program. Meski demikian, pelaksanaan program KBA pun tetap memiliki permasalahan dan kendala internal dalam pelaksanaannya.

This study evaluates the sustainability of Kampung Berseri Astra (KBA) community development program by looking at the program's achievement in improving the quality of life of the people in Lengkong Kulon RW 03 BSD in the fields of education, health, environment, and entrepreneurship. Previous studies used indicators that are only focused on the issue of poverty, whereas not all community empowerment must start from poverty conditions and not all community empowerment programs have a goal of alleviating poverty. Therefore, in evaluating community development programs, another model and evaluation dimension is needed to measure the program’s goals and objectives. This study uses means-ends analysis and main analytical evaluation tool to see the achievement of the KBA program objectives in improving the quality of life of the local community by looking at the program implementation process. In addition, this study analyzes the program’s level of participation and capacity building. The results show that the KBA program has succeeded in improving the quality of life of the Lengkong Kulon community in the fields of education, health, environment, and entrepreneurship. In addition, the findings also show that the community of RW 03 Lengkong Kulon BSD has a high level of participation and capacity building in the stages of problem mapping, program planning, implementation, monitoring, and program evaluation. However, the implementation of the KBA program still has internal problems and obstacles in its implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library