Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafrianina Azzaria Rosyada Yustianto
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui keterhubungan antara gaya hidup manusia terhadap penataan ruang kota pada era digital saat ini dengan konsep compact city. Konsep compact city dianggap efektif dalam mengembangkan daerah perkotaan dengan tujuan utama menciptakan kota yang nyaman, aman, dan efisien bagi masyarakat. Terutama adanya pergeseran zaman menjadi zaman digital yang dapat mengubah kebutuhan ruang kota dari setiap individu. Studi ini dilakukan di Sudirman Central Business District (SCBD), sebuah kawasan di daerah Jakarta yang menggunakan konsep compact city dan kehadiran kawasan ini yang berada di dua zaman yang berbeda, yaitu zaman dimana belum ada teknologi digital hingga di zaman dengan teknologi digital yang sudah berkembang pesat. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan pencerahan terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada compact city di era digital saat ini.

This thesis aims to determine the relationship between human lifestyle and urban spatial planning in the current digital era with the compact city concept. The compact city concept is considered effective in developing urban areas with the main aim of creating a comfortable, safe and efficient city for the community. Especially the shift in time to the digital era which can change the urban space needs of every individual. This study was conducted in the Sudirman Central Business District (SCBD), an area in the Jakarta area that uses the concept of a compact city and the presence of this area is in two different eras, namely the era when there was no digital technology until the era where digital technology has developed. fast. It is hoped that the results of this study will provide insight into the changes that may occur in compact cities in the current digital era."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidy Octaviani Rachman
"

Proses pembentukan ruang publik di kota dilakukan oleh tiga pemerintah, pebisnis dan masyarakat. Dalam mewujudkan kota yang berkeadilan, setiap pemerintah memiliki kontrol terhadap ruang berupa kebijakan (top-down), sedangkan pebisnis dan masyarakat melakukan necessary dan optional activity-nya masing-masing dalam ruang kota sebagai tindakan dari sisi bottom-up. Fenomena terjadinya pembentukan ruang publik oleh ketiga aktor tersebut dapat ditinjau dengan metode placemaking. Studi kasus yang diambil untuk penelitian ini adalah CFD Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mekanisme pemerintah dalam membentuk ruang CFD serta menganalisis proses pembentukan ruang publik melalui placemaking oleh pebisnis dan masyarakat pada kegiatan CFD. Untuk mengetahui kondisi lapangan, peneliti melakukan observasi partisipatif. Selanjutnya dilakukan wawancara secara mendalam dan observasi lanjutan, serta analisis data secara deskriptif dan spasial. Masing-masing dinas/pemerintahan melakukan pengontrolan atas ruang sesuai tugasnya, tetapi belum dalam kerangka besar mewujudkan ruang publik untuk masyarakat. Adanya masyarakat yang melakukan necessary dan optional activity-nya menarik partisipan lainnya untuk berpartisipasi dalam ruang publik. Ruang publik pada saat pelaksanaan CFD telah menjadi ruang aktivitas sosial yang yang inklusif dan atraktif. Kekayaan aktivitas ruang publiknya yang terbukti dalam tinjauan The Power of 10 Places and Things to do, menjadi modal sosial dan ekonomi yang baik untuk masyarakat perkotaan.

 


The process of making public spaces in the city is carried out by three main actors that are governments, business people and community. In the making of equity city, every government has control over space in with their policies (top-down action), while businesses and communities do necessary and optional activity in the city space as a bottom-up action. The phenomenon of making public spaces by the three actors can be reviewed by the method of placemaking. The case study taken was CFD Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta. This study aims to identify government mechanisms in making CFD space and analyze the process of making public spaces through placemaking by business people and the communities in CFD. To find out the field conditions, researchers conducted the participatory observation. Furthermore, in-depth interviews and follow-up observations were carried out, as well as descriptive and spatial data analysis. The findings are each department/government controls the space according to its duties, but it is not in the big framework of making places or public space for the community yet. The existence of communities that does necessary and optional activity attracts other participants to participate in public spaces. Public spaces at the time of CFD implementation have become spaces of social activity that are inclusive and attractive. The wealth of public space activity that is evident in the review of The Power of 10 Places and Things to do, is a good social and economic capital for urban communities.

 

"
Lengkap +
2019
T53562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Riska Phillia Br
"

Penelitian ini membahas pentingnya pelestarian kawasan cagar budaya sebagai warisan perkotaan dalam mengembangkan identitas dan budaya kota. Penelitian ini melibatkan kolaborasi dengan masyarakat dalam menilai integritas dinamis warisan perkotaan melalui pendekatan sense of place dan memori kolektif. Fokus penelitian ini adalah pada kawasan Kotatua di Jakarta yang mengalami perubahan fisik dan fungsi seiring waktu. Pemerintah provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga keaslian dan kelestarian kawasan ini, tetapi perlu ada instrumen yang kuat untuk meminimalisir dampak negatif. Penelitian ini berusaha menyusun konsep perencanaan tata ruang yang aplikatif dan fleksibel, dengan mempertimbangkan urban memory masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas kawasan pemugaran dan mempertahankan nilai sejarah serta identitas lokal. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa kawasan Pemugaran Tambora memiliki aspek fisik dan non-fisik yang menjadi urban memory yang diingat oleh masyarakat. Jalan Kali Besar Barat, Masjid, Rumah Cina/Pecinan, dan Pasar Pagi menjadi elemen penting yang diingat karena aktivitas yang beragam, nilai religius, identitas budaya, dan simbol perdagangan. Penelitian merekomendasikan pelestarian Jalan Kali Besar, Masjid-Masjid Cagar Budaya, Rumah Cina/Pecinan, dan Pasar, sementara aspek lain dapat dimodifikasi dan diberi penggunaan baru untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan produktivitas kawasan.


This study discusses the importance of preserving cultural heritage areas as urban heritage in developing urban identity and culture. This research involves collaboration with the community in assessing the dynamic integrity of urban heritage through a sense of place and collective memory approach. This research focuses on the Kotatua area in Jakarta, which has undergone physical and functional changes over time. The provincial government of DKI Jakarta has issued a policy to maintain the authenticity and sustainability of this area, but robust instruments are needed to minimize negative impacts. This research seeks to develop a spatial planning concept that is applicable and flexible, taking into account the urban memory of the community. The goal is to improve the quality of the restoration area and maintain historical value and local identity. The results of this study reveal that the Tambora Restoration area has physical and non-physical aspects that become urban memories that the community remembers. Jalan Kali Besar Barat, the Mosque, the Chinese House/Chinatown, and the Morning Market are essential elements to remember for their diverse activities, religious values, cultural identity, and trade symbols. Research recommends preserving Jalan Kali Besar, Heritage Mosques, Chinese Houses/Chinatown, and Markets. At the same time, other aspects can be modified and given new uses to improve the environmental quality and productivity of the area.

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Faizal Rajab
"Jakarta, sebagai kota metropolitan dengan populasi terbesar di Indonesia, menghadapi tantangan dalam menyediakan transportasi yang efektif dan terintegrasi. Pemerintah telah melakukan investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur transportasi massal, termasuk pembangunan jaringan Mass Rapid Transit (MRT). Salah satu kawasan yang terpengaruh oleh pembangunan MRT adalah kawasan Transit Oriented Development (TOD) Fatmawati. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh keberadaan infrastruktur stasiun MRT dan jaringannya terhadap nilai lahan di kawasan TOD Fatmawati serta potensi pemanfaatannya sebagai mekanisme penangkapan nilai lahan untuk sumber pembiayaan baru. Melalui pengumpulan data primer menggunakan metode observasi lapangan dan penyebaran kuesioner kepada responden terkait, data tentang kondisi lingkungan dan perubahan yang terjadi di wilayah penelitian dikumpulkan. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan model Hedonic Pricing Model untuk mengestimasi pengaruh spesifik dari keberadaan stasiun MRT terhadap nilai lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti jarak persil ke stasiun MRT, jarak persil ke jalan utama, dan fungsi guna lahan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai lahan di kawasan TOD Fatmawati. Penggunaan metode DiD menggambarkan lebih jauh bahwa keberadaan stasiun MRT memiliki dampak yang signifikan terhadap kenaikan nilai lahan dengan persentase uplift yang cukup besar hingga 61,26% (tertinggi) pada rentang jarak 200-400 meter. Pola karakteristik nilai lahan juga dianalisis berdasarkan nilai NJOP, yang menunjukkan bahwa kedekatan jarak dengan stasiun MRT belum menjadi faktor utama yang mempengaruhi nilai lahan.

Jakarta, as the largest metropolitan city in Indonesia, faces challenges in providing effective and integrated transportation. The government has made significant investments in the development of mass transportation infrastructure, including the construction of the Mass Rapid Transit (MRT) network. One of the areas affected by the MRT development is the Fatmawati Transit Oriented Development (TOD) area. This study aims to examine the influence of the presence of MRT station infrastructure and its network on land value in the Fatmawati TOD area, as well as its potential utilization as a mechanism for capturing land value for new sources of financing. Through the collection of primary data using field observation methods and questionnaires distributed to relevant respondents, data on environmental conditions and changes occurring in the research area were gathered. The data was then analyzed using the Hedonic Pricing Model to estimate the specific influence of the presence of MRT stations on land value. The research findings indicate that factors such as the distance from plots to MRT stations, the distance from plots to main roads, and land use function collectively have a significant impact on land value in the Fatmawati TOD area. The use of the DiD method further illustrates that the presence of MRT stations has a significant impact on the increase in land value, with a considerable uplift percentage of up to 61.26% (highest) within the distance range of 200-400 meters. The characteristics of land value patterns were also analyzed based on the NJOP value, indicating that proximity to MRT stations is not yet a primary factor influencing land value."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milka Vincentiya
"Skripsi ini mengenai hubungan antara aktor, dalam konteks ini antara stranger dengan stranger, dan aktor dengan lingkungan sekitarnya.  Dengan adanya perubahan makna dari stranger yang awalnya stranger adalah, orang yang tidak termasuk dalam lingkungan tempat seseorang tinggal, menjadi orang lain yang memiliki kesamaan umum dengan seseorang tersebut. Karena, sekarang kita berada pada tahap appearance dari spectacle, yang mana kita akan menilai sesuatu berdasarkan apa yang kita lihat atau tampak, skripsi ini menggunakan teori coding appearance, yang mana aktor akan beraktivitas berdasarkan tiga hal, yaitu: lokasi (location), appearance, dan sikap (behavior). Para aktor ini akan bersikap dan membawa properti menyesuaikan dengan ruang publik (lokasi), sebaliknya ruang publik juga dapat memengaruhi aktor dalam bersikap dan properti yang dibawa. Lalu, interaksi yang terjadi antar-stranger dalam ruang publik ini dapat terlihat dari keberadaan shield of privacy yang tidak bisa dilihat secara fisik namun, dapat diukur secara keruangan.

This study focusing in the relationship between actor, in this context stranger with stranger, and actor with the surrounding. Stranger then was categorized by those who did not live in someons living territory, and now stranger categorized as the people who have the same commonness with someone. With the state of appearance in spectacle, where we judge based on what we see (what appear in front of us), this study mainly use the theory about coding appearance, where actor will act based on three things: location, appearance, and behavior. They behave (behavior) and bring property (appearance) as what supposed in that public space (location), also the public space may affect the behavior and appearance of the actor. In the same location, interaction between stranger could be seen in the existence of shield of privacy, that is not physical but it is there with a measurement in space."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wongkaren, Vannya Istarinda
"ABSTRACT
The planet earth we inhabit is frankly one that is not permanent. Its well-being and deterioration corresponds to our daily actions, decisions and how we take care of our surrounding environment. The earth will eventually become unstable when it is stripped away from its natural resources and polluted by activities caused by humanity.  Climate change and natural disasters signals an urgency to act upon it by preserving its natural resources, reducing energy consumption, reusing and recycling materials. The condition of the environment reflects our quality of living , thus  affecting our health and eventually the economy. Architects have been designing with the idea of sustainability and ecological design that minimises damage on the environment and integrates the design with living processes, connecting green architecture, sustainable agriculture, ecological engineering, ecological restoration and other fields. From the study of sustainable practices and theories, research of precedents and case studies and direct observation this report will incorporate sustainable and ecological design ideas to maximise efficiency in the mixed-use project portrayed through diagrammatic sketches applied to the site.

ABSTRACT
Bumi yang kita huni adalah dengan terus terang planet yang tidak permanen. Kesejahteraan dan kemerosotannya mencerminkan tindakan dan keputusan kita sehari-hari dan cara kita menjaga lingkungan sekitar kita. Bumi pada akhirnya akan menjadi tidak stabil ketika dilucuti dari sumber daya alamnya dan tercemar oleh kegiatan manusia yang merusak alam. Perubahan iklim dan bencana alam menandakan urgensi untuk bertindak atasnya dengan melestarikan sumber daya alamnya, mengurangi konsumsi energi, menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan. Kondisi lingkungan mencerminkan kualitas hidup kita, sehingga mempengaruhi kesehatan kita dan akhirnya berdampak kepada ekonomi. Arsitek telah merancang dengan gagasan keberlanjutan dan desain yang meminimalkan kerusakan pada lingkungan dan mengintegrasikan desain dengan memikirkan proses hidup, menghubungkan arsitektur hijau, pertanian berkelanjutan, rekayasa ekologi, restorasi ekologi dan bidang lainnya. Dari studi tentang praktik dan teori yang berkelanjutan, penelitian preseden dan studi kasus dan pengamatan langsung, laporan ini akan menggabungkan ide-ide desain yang berkelanjutan dan ekologis untuk memaksimalkan efisiensi dalam proyek mixed-use yang digambarkan melalui sketsa diagram yang diterapkan ke proyek."
Lengkap +
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintar Yulianto
"Ruang perawatan sebagai ruang yang paling lama ditempati ketika pasien dirawat memiliki pengaruh terhadap pasien. Pengaruh tersebut berkaitan dengan kenyamanan yang salah satunya adalah kenyamanan visual. Tujuan penulisan skripsi ini untuk mengetahui pencahayaan dan kualitas pencahayaan ruang yang dibutuhkan serta pengaruh sistem pencahayaan terhadap pasien pada ruang perawatan di rumah sakit. Penelitian menggunakan metode empiris melalui studi kepustakaan, pengamatan, pengukuran iluminasi, kuesioner dan wawancara untuk mendapat data. Pengamatan dan kuesioner untuk memperoleh data kualitatif. Pengukuran iluminasi untuk memperoleh data kuantitatif. Kuesioner diberikan kepada 15 pasien di bangsal yang memiliki sistem pencahayaan sama seperti bangsal yang diamati. Data diolah secara manual kemudian disajikan dalam grafik distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pencahayaan mempengaruhi kenyamanan, ketenangan, kesembuhan dan ketentraman pasien. Sistem pencahayaan pada ruang perawatan yaitu pencahayaan alami, pencahayaan buatan, skema warna dan material. Pencahayaan yang perlu diakomodasi adalah pencahayaan umum, pencahayaan pemeriksaan dan pencahayaan baca. Pengaruh sistem pencahayaan yaitu memberikan kenyamanan tetapi juga dapat menimbulkan gangguan seperti silau. Kualitas pencahayaan ruang yang dibutuhkan yaitu pencahayaan yang mempengaruhi kenyamanan dan menunjang kegiatan istirahat. Faktor kenyamanan visual berupa warna ruang dan pemandangan keluar. Pencahayaan yang dibutuhkan yaitu mengutamakan penggunaan cahaya matahari dan tidak terdapat gangguan pencahayaan seperti silau.

Ward as the longest space occupied when the patient were treated have any effect on the patient. The effects are related to the comfort which one is visual comfort. The purpose of writing this thesis is to find out lighting and quality of lighting required and the effect of lighting systems on patient in ward at the hospital. The research uses empirical method by literature study, observation, illumination measurement, questionnaire and interview to obtain the data. Observation and questionnaire to obtain the qualitative data. Illumination measurement to obtain the quantitative data. Questionnaires given to 15 patients in ward that has same lighting systems such as ward were observed. The data is manually processed then presented in the frequency distribution graph.
The results showed that lighting systems affect the comfort, calmness, healing and serenity of the patient. Lighting systems in the ward which is daylighting, artificial lighting, color scheme and materials. Lighting needs to be accommodated is general lighting, examination lighting and reading lighting. Lighting systems effects is providing comfort but it can also cause problems such as glare. The quality of lighting required is lighting that affect the comfort and support the rest activities Visual comfort factors are space color and the view out. Lighting required is prioritizing daylight use and there are no lighting disturbances such as glare.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S818
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Vania
"Saat ini masyarakat urban memiliki dinamika dan mobilitas yang sangat tinggi, dengan segala rutinitas yang melelahkan tubuh dan membebani pikiran. Di sela-sela segala kesibukan itu dibutuhkan sarana untuk rekreasi dan menenangkan pikiran. Daily spa merupakan salah satu solusi praktis bagi permasalahan tersebut. Apa yang menyebabkan spa tersebut menjadi pilihan? Tidak lain tidak bukan adalah ruang yang meditatif yang ditawarkan spa tersebut. Jika berbicara tentang meditasi dan relaksasi secara tidak langsung kita akan berbicara tentang filosofi Zen. Zen mengajarkan untuk melihat pada alam, sesuatu yang murni dalam kesederhanaannya. Zen mengajak untuk merasakan ruang apa adanya, membersihkan indera dari pencemaran dengan mengalami dengan seluruh indera.
Dari hasil studi kasus ditemukan suasana ruang yang dibangun berdasarkan filosofi Zen dapat mewujudkan suasana relaks. Menjalani seluruh proses perjalanan ruang yang dihadirkan, dengan cahaya lembut yang remang¬remang, wewangian yang lembut, suara-suara alami berupa air mengalir dan musik yang lembut, material alam yang menonjolkan warna-warna yang alami, serta penggunaan dekorasi yang minim, semua rangkaian proses perjalanan membantu memusatkan pikiran untuk mencapai relaks saat melakukan perawatan di spa.

Currently the urban peoples are very dynamics and live with high mobility, all that exhausting routine ended with mind and body burden. Among all those activities they need relaxation media that can reenergize theirs mind. And daily spa is one of practical solution for these problems. What causes that spa becoming an option? It is caused by the meditative space that offered by that spa. If you talk about meditation and relaxation, indirectly we will talk about the philosophy of Zen. Zen teaches us to look at nature, a thing that is pure in its simplicity. Zen invited to experience the space as it is, clean up of contamination with sensory experience with all senses.
The results of case studies found that, the atmosphere of the space built based on the philosophy of Zen can create an atmosphere of relaxation. Through the whole process of space travel that were presented, a soft light of a dim, soft fragrance, natural sounds of flowing water and soft music, natural material that accentuates the natural colors, and minimal use of decoration, all those process helps focusing the mind to achieve relaxation while doing treatments at the spa.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S827
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ayu Amalia
"ABSTRAK
Memori kolektif mengandalkan penceritaan dalam proses pelestariannya. Arsitektur sebagai tempat memori tersebut direkam lalu menjadi hal yang penting dalam proses pengingatannya. Lalu bagaimana arsitektur kemudian menjadi salah satu media yang penting dalam proses ini? Dalam skripsi ini, dibahas dua buah arsitektur yang mengandung memori kolektif dimana salah satu diantara mereka gagal melestarikan memori kolektif, sementara satunya lagi berhasil. Kesimpulan dari skripsi ini adalah pelestarian memori kolektif melalui media arsitektur harus melalui arsitektur yang juga dapat merekam memori kolektif baru. Proses pengingatannya lalu dapat berupa penggunaan kesan kesamaan yang kemudian ditangkap oleh society dan kemudian diceritakan dan melestarikan memori kolektif.

ABSTRACT
Collective Memory relies on storytelling as its preservation. Architecture as a place where the memory takes place then becomes important in remembering process. Then how architecture becomes one of many forms that important in this process? In this thesis, there are studies in two architectures which contain collective memory where one of them failed on preserving collective memory. On the other hand, the other one is successful. Conclusion from this thesis is collective memory preservation that uses architecture as its media, must through architecture that can facilitate new collective memory. The remembering process can through similarity which is society can caught and then will retell the story and preserve collective memory."
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S873
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Yolanda Clara
"Fokus dalam skripsi ini adalah bagaimana interaksi dan kegiatan yang terjadi pada sebuah tempat melahirkan memori kolektif, dan bagaimana keberadaannya pada tempat tersebut. Karena satu dan lain hal seiring dengan berjalannya waktu, memori tersebut dapat memudar. Yang menjadi pertanyaan adalah ada atau tidaknya usaha untuk melestarikannya dan bagaimana bentuk usaha tersebut, sebab ada atau tidaknya usaha berpengaruh terhadap keberadaan dari memori. Pasar Baru dan Shek Kip Mei, Hong Kong menjadi studi kasus dalam skripsi ini. Pembahasan dilakukan dengan cara studi literatur, studi lapangan dan mencari referensi dari jurnal-jurnal serta artikel terkait.

Interaction and activities happen among people in a place that create collective memory and also its presence at that place, become the focus of this paper. Since time goes by and many things happen, memory of a place can be decrease. Were there any efforts or not, and if any, how it was done to continue and maintain the memory, become one of the question because any efforts or no effort will influent the presence of memory. This study was done by literature study, surveying the area and looking for any related journals and articles."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42457
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>