Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Effionora Anwar
Abstrak :
Niosom adalah salah satu vesikel surfaktan nonionik yang dapat membawa obat yang sekarang ini sedang dikembangkan. Salah satu eksipien yang digunakan dalam niosom adalah maltodektrin. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan penjerapan obat oleh niosom yang menggunakan maltodekstrin DE 5-10 dart pati singkong sebagai bahan pembawa. Maltodekstrin dengan ukuran 60 mesh (250 um) ditambah surfaktan non ionik menghasilkan proniosom. Proniosom tersebut bila dihidrasi akan menghasilkan niosom. Proniosom dan niosom yang dihasilkan dievaluasi secara mikroskopik dan analisis kuantiatatif terhadap obat yang dijerap, sebagai bahan obat digunakan klorfeniramin maleat (CTM) sebagai model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maltodekstrin DE 5-10 dari pati singkong dapat digunakan sebagai pembawa dalam pembuatan proniosom dan proniosom yang dihasilkan tersebut dapat digunakan untuk membuat niosom, dan dapat menjerap obat sebesar 45,54% pada konsentrasis urfaktan lOmMdanCTM ImM.
Niosomes are nonionic surfactant vesicles as carrier for drug, that developed by researcher. One of the exipient can be used in niosom is maltodextrin. The aim of this research was to study entrapment ability of drug by niosom that used maltodextrin DE 5-10 from tapioca starch as carrier substance. The maltodextrin DE 5-10 with particle size 60 mesh (250 um) was added non ionic surfactant for proniosomes preparation. The proniosomes when hydrated could be produced niosomes. Both proniosom and niosomes had been evaluated by microscopic and quantity entrapment drug method, and was used chlorpheniramin maleat as a drug model. Results of this research show that maltodextrin DE 5-10 from tapioca starch can be used as the carrier in the proniosome preparations and can be used for producing niosomes, and could entrapped drug 45,54% at 10 mM surfactant concentration and 1 mM CTM.
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2004
SAIN-9-3-2004-18
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Nugrahani
Abstrak :
The effect of carnauba wax consentration to pharmacotechnical characteristics on the granules and tablets that made by hot melt granulation method have been studied. Formula I? V with composition : 10, 20, 30, 40, and 50% w/w carnauba wax, propranolol hydrochloride 60 mg/tablet and lactose to the 340 mg was mixed and melted, and than sieved to the mesh 16 siever. The granules were evaluated and lubricated by 1% magnesium stearat and 2% talcum. Then it were compressed into tablet which each weight was 350 mg and the tablets were evaluated. The results showed that hot melt granulatin form granules and tablets that acceptable pharmacotechnical properties.
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2005
MIKE-II-2-Agust2005-100
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutriyo
Abstrak :
Chitosan is a polycatonis biopolymer that can form gel in acidic environment so that can be used as a hydrophilic matrix in controlled release drug delivery system. In this research, propranolol hydrochloride controlled release granule was made in chitosan matrix. Granules were made by wet granulation method with variety of matrices, i.e. chitosan, hydroxypropyl mthylcellulose (HPMC) and ethyl cellulose (EC). HPMC and EC were used as a comparing matrix. The release rates of propranolol HCl from matric were determined by using dissolution apparatus type I with 50 rpm stirring rotation in acidic media of pH 1,2 and base media of pH 7.5 for 8 hours. Sample was taken at certain time and the samples were anakyzed by spetrophotometer. The result showed that the release of propranolol hydrocholride from chitosan matrix was the slowest compared to the other matrices.
2005
MIKE-II-3-Des2005-145
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bevina Desjwiandra Handari
Abstrak :
Penelitian ini mengunakan model kompartemen model mammilary, satu dan dua kompartemen dengan pemberian satu jenis obat secara oral dan intravena. Model matematika yang dibentuk dari model farmakokinetik berupa persamaan diferensial. Solusi persamaan diferensial berupa variabel dan parameter farmakokinetik dapat diperoleh dengan metode matematika dan numerik seperti transformasi Laplace, residual, prinsip superposisi, dan metode-metode pemecahan lain pada persamaan diferensial. Untuk mengatasi kendala perhitungan manual dalam menyelesaikan persamaan diferensial dan membantu visualisasi dinamika obat dalam bentuk grafik, dibangun perangkat lunak simulasi komputer dengan bahasa Visual Basic.Hasil simulasi menunjukkan bahwa suatu data sampel plasma dapat ditentukan apakah pemberian secara oral atau injeksi dan memiliki kecenderungan mengikuti salah satu asumsi tubuh sebagai satu atau dua kompartemen. Jika diberikan data urin, perangkat lunak baru dapat menguji untuk data yang mengikuti asumsi tubuh 1 kompartemen. Data urin tersebut dapat dibedakan mana yang diberikan secara injeksi atau oral. Hasil simulasi mengisyaratkan bahwa variabel dan parameter farmakokinetik yang dihasilkan akan lebih bersifat individual.
The Development of a Computer Simulation Software as a Tool in Pharmacokinetics Analisys. This research uses mammilary model (one compartment and two compartments) as compartment model in which a single drug administration is given via oral and intravenous. Mathematical modeling in differential equations can be derived from a pharmacokinetics model. The solutions are pharmacokinetics variables and parameters that can be solved using some mathematical and numerical methods such as Laplace transformation, residual method, superposition principle, trapezoidal rule and some solving methods in differential equations. To overcome manual calculation and to visualize a drug?s dynamics in the graph form, a computer simulation software based on Visual Basic has been built. The simulation results show that any particular sample data plasma can be checked whether it is given orally or injection and has a tendency to be compatible with an assumption of one compartment or two compartments. For urin data, the software capability is still limited only for one compartment. However, it can checked if the corresponding data is given via oral or injection. So the simulations show that pharmacokinetics variables and parameters will have individual effects.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutriyo
Abstrak :
Propranolol hydrochloride is antihypertension agent that has a short biological half life of 2-6 hours. Microcapsules of propranolol hydrochloride are prepared by solvent evaporation method using ethylcellulose as a wall material with the drugpolymer ratio 1:1, 1:2, and 1:3 for sustained release oral delivery. The microcapsules were then evaluated by particle size distribution analysis, shape and morphology (SEM), drug content, and dissolution studies. In vitro dissolution was studied using the dissolution apparatus II (paddle) with chloride buffer (pH 1,2) dan phosphate buffer (pH 6,8) medium. The drug-polymer ratio have an important influence on drug release from microcapsules where the increase of polymer cause the higher drug release inhibition.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani Annisa Al Mansur
Abstrak :
ABSTRAK
Menstruasi yang menimbulkan nyeri merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari berbagai tingkat usia. Manajemen untuk mengatasi nyeri saat haid diantaranya adalah dengan mengonsumsi obat pereda nyeri haid. Saat ini masyarakat mulai beralih untuk menggunakan tanaman obat sebagai obat alternatif analgesik, diantaranya tanaman jahe merah merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan cengkeh (Syzigium aromaticum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sediaan krim campuran minyak jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan minyak cengkeh (Syzigium aromaticum) terhadap penurunan intensitas nyeri haid primer. Minyak jahe merah dan minyak cengkeh dibuat menjadi sediaan krim dengan konsentrasi berturut-turut 5% dan 3%. Uji stabilitas fisik sediaan krim dilakukan selama 12 minggu. Metode pada uji stabilitas meliputi pengamatan organoleptis (parameternya: pengamatan dan pencatatan pH, Cycling test, dan uji mekanik), dan uji keamanan kepada relawan menggunakan metode uji tempel. Uji manfaat dilakukan pada 30 siswi yang memenuhi kriteria sampel, dilakukan selama 3 jam pada area abdomen bagian bawah. Sediaan krim menunjukkan kestabilan selama 12 minggu dan hasil uji keamanan tidak menimbulkan iritasi sehingga aman digunakan secara topikal. Hasil uji manfaat diukur dengan parameter Visual Analogue Scale, Wong-Baker Faces Pain Rating Scale, frekuensi denyut nadi radialis, frekuensi pernapasan, menunjukkan sediaan krim uji mampu menurunkan intensitas nyeri haid primer. Krim uji memberikan pengaruh penurunan intensitas nyeri yang berbeda nyata dibandingkan krim plasebo, yaitu pada pemakaian krim setelah 3 jam.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover