Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nissa Budiarti
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang tragedi yang terjadi pada masyarakat Muslim Moro di Filipina tahun 1968. Ini merupakan peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Presiden Marcos. Penulis merumuskan dua pertanyaan yaitu apa yang melatarbelakangi tragedi Jabidah dan pengaruhnya bagi masyarakat Muslim Moro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis, yakni penulis meneliti dan menganalisis data masa lalu dari objek yang diteliti melalui studi kepustakaan (Library Research). Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan latar belakang terjadinya tragedi Jabidah di Corregidor tahun 1968 dan pengaruhnya bagi masyarakat Muslim Moro. Temuan dari penelitian ini adalah: pertama, tragedi Jabidah terjadi karena sukarelawan Tausug dari Sulu mengetahui tujuan sebenarnya dari Operasi Merdeka yang dibentuk oleh pemerintah Filipina. Sukarelawan dari Sulu tidak menyukai jika mereka harus menyerang masyarakat Sabah yang memiliki hubungan baik dengan masyarakat Tausug. Kedua, peristiwa ini mengakibatkan demonstrasi masyarakat Muslim Moro dan dari demonstrasi ini membangkitkan semangat Muslim Moro untuk mendirikan organisasi-organisasi radikal. Organisasi tersebut bertujuan untuk menjadikan Filipina Selatan sebagai negara Muslim Moro yang independen. Organisasi tersebut juga ikut serta membela masyarakat Muslim Moro dalam setiap insiden yang terjadi pasca tragedy Jabidah.
Abstract
This thesis talked about the tragedy that occurred on the Moro Islamic community at the Philippines in 1968. This is an event that happened during the reign of President Marcos. Authors formulate two questions of what lies behind the tragedy and its influence Jabidah for Moro Muslim communities. Research method used is the historical method, the authors examine and analyze past data of the object under study through library research. The purpose of this study is to reveal the background of the tragedy Jabidah at Corregidor in 1968 and this influence for the Muslim Moro people. The findings from this research are: first, the tragedy occurred because Jabidah volunteers Tausug from Sulu to know the real purpose of Operation Merdeka which was formed by the Philippine government. Volunteers from the Sulu did not like if they have to attack the Sabah people who have good relations with the Tausug community. Second, this incident resulted in public demonstrations and the Moro Muslims of this demonstration uplifting to establish a radical organizations. The organization aims to make the Southern Philippines as a country independent Moro Muslims. This organization also participated defend the Moro Islamic community in every incident that happened after the tragedy of Jabidah.
2010
S13297
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sakti Ika Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas Perang Yom Kippur tahun 1973 khususnya tentang strategi Mesir dalam menghadapi Israel. Penulisan ini menggunakan kerangka teori perang dalam pendekatannya dengan teori milik Clausewitz clan Quincy Wright. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan berdasarkan pada metode sejarah. Penelitian sejarah berdasarkan pada bukti-bukti dan analisa atas pembahasan mengenai suatu peristiwa. Peristiwa perang Yom Kippur pada tahun 1973 membuat Israel terkejut alas serangan dan strategi yang dilancarkan Mesir. Tujuan Mesir dalam serangan ini adalah untuk mendapatkan simpati clunia internasional alas masalah perbatasan yang hampir dilupakan oleh PBB sehingga dianggap menjadi bagian dari wilayah Israel. Serangan Mesir pada hurl suci umat Israel itu mendapatkan dukungan dari berbagai negara Arab. Bukti dukungan nyata adalah adanya embargo minyak yang berdampak krisis energi dunia.
Abstract
This thesis discusses The Yom Kippur war in 1973, especially on The Egyptian strategy in dealing with Israel. The writing uses the theoritical framework of war with the basis of approach to the Clausewitz's and Quincy Wright's theories. The study applied a qualitative research based on the historical method. The study of history is based on the evidences and the analysis of the discussion of' an event. The Yom Kippur War which was happened in 1973 had successfully shocked Israel over the attact and the stategy done by Egypt. The purpose of Egypt by doing this attack was to get the internasional sympathy over the border issue which was almost forgotten by the United Nations, hence it was considered to be part of Israeli territory. The Egypt's attack on the holy day of Israel got many supports from various Arab countries. The evidence of tangible support was the oil embargo energy crisis affecting the world.
2010
S13400
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irhamni Rahman
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang Pondok Pesantren secar holistik; pengertian, tujuan, fungsi, dan kategori sebuah Pondok Pesantren. Adapun konsentrasi pembahasan penilitian dalam bagian kategorisasi sebuah Pondok Pesantren. Kategorisasi yang dibahas adalah kategori pondok pesantren tradisional dan pondok pesantren modern dilihat dari lima aspek, yaitu aspek kepemimpinan, institusi pendidikan dan bentuk, kurukulum yang digunakan, metode pendidikan yang diterapkan, serta fsilitas penunjang yang disediakan.
2010
S13370
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Subkhan
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas peristiwa Revolusi Melati di Tunisia Januari 2011 beserta peranan situs jejaring sosial (social network site) Facebook dalam peristiwa terebut. Skripsi ini merupakan hasil studi pustaka secara intensif. Peranan situs jejaring sosial Facebook sebagai sebuah media massa dan juga sebagai public sphere (ruang publik) alternatif di tengah otoritarianisme rezim pemerintahan Tunisia ditunjukkan melalui pengunggahan video aksi unjuk rasa di Sidi Bouzid melalui situs jejaring sosial Facebook, dan memunculkan sebuah gerakan protes yang spontan tanpa digerakkan oleh paham politik tertentu. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa video yang diunggah pada situs jejaring sosial Facebook memunculkan keragaman isu unjuk rasa yang diusung oleh setiap golongan.
ABSTRACT
This undergraduate thesis will explain Tunisian's Jasmine Revolution as a historical event and the role of social network site (Facebook) on Tunisian Jasmine Revolution. This research conducted by literature study from mass media such as The Guardian UK and Al Jazeera News English. The role of social network site as an alternative mass media and also public sphere in the middle of authoritarianism, could be seen from some peace protest's video in Sidi Bouzid which being uploaded on Facebook. This video made some similar protest in another region. Issues of another protest after Sidi Bouzid is different. Social network as a tool, has made those protesters to communicate and spread issues and solidarity which bring Tunisia into some social-political change.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S413
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aliah Lestari Sayuti
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1560
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ranisa Aziza
Abstrak :
Penelitian ini berisi tentang analisis struktur dan isi puisi yang berisi pelajaran tajwid dalam kitab Tuḥfa- l-?Aá¹­fa:l karya Syekh Sulaiman Ibn Husain Al Jamzuri berdasarkan ilmu retorika bahasa Arab. Pelajaran tajwid pada kitab ini yang disajikan dalam bentuk puisi menjadi daya tarik agar dilakukannya penelitian, khususnya kesusastraan. Melalui metode analisis deskriptif dengan menggunakan teori semiotik, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana struktur dan isi kitab Tuḥfa- l-?Aá¹­fa:l Selain itu, penelitian ini juga dapat mengukur seberapa berpengaruh ilmu retorika dalam kitab ini. Hasil penelitian ini secara struktural adalah lima bab pembahasan yang terdiri dari pendahuluan, kerangka teori, analisis struktur, analisis isi dan kesimpulan. Penelitian menunjukkan bahwa puisi dalam kitab ini mengandung ketiga cabang ilmu retorika Arab, yaitu ‘ilm l-ma:a:ni:, ‘ilm l-badi:’dan ‘ilm l-baya:n. ...... This study contains the Arabic rhetoric based analysis of the structure and contents of the poem in this Tuḥfa- l-?Aá¹­fa:l book which carries the tajweed lesson and that is written by Syekh Sulaiman ibn Husain Al Jamzuri. The tajweed lesson in this book is delivered in a form of a poem in order to create curiosity and wonder for people to analyze them. From analytical descriptive methods that use semiotical theory, the goal of this study is to cognize the structure and contents of the Tuḥfa- l-?Aá¹­fa:l book. This study will be also able to measure how influencing the Arabic rhetoric towards this book is. The result of this study structurally is five chapters of the discussions that contains backgrounds, theories, analysis of the structure, analysis of the contents and conclusion. This study points out that the poem in this book contains all three of the Arabic rhetoric branch, which are ‘ilm l-ma:a:ni:, ‘ilm l-badi:’dan ‘ilm l-baya:n.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farinia
Abstrak :
Perkembangan Umat Islam di Kudus pada Masa Pra dan Pasca Peristiwa 1918. Di bawah bimbingan Amin Subarkah, M. Hum., Program Studi Arab Jurusan Asia Barat Fakultas Sastra Universitas Indonesia 2000. Penulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan dinamika perkembangan umat Islam sebelum dan sesudah Peristiwa Kudus yang terjadi pada tahun 1918 dan sebab musabab terjadinya insiden tersebut. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif analitis berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap sumber-sumber primer dan sekunder. Sumber-sumber diperoleh melalui penelitian pustaka dan wawancara. Hasil analisa mengungkapkan bahwa meletusnya Peristiwa Kudus 1918 disebabkan oleh berbagai macam aspek: sosial, ekonomi, politik, dan agama. Kaum muslimin Kudus sebelum peristiwa tersebut tidak terlalu mengalami perkembangan yang signifikan. Kehadiran Sarekat Islam (SI) di Kudus pada tahun 1912 membawa dampak bagi kehidupan masyarakat Kudus, terutama kaum muslimin. Pelecehan agama yang dilakukan oleh masyarakat Cina terhadap kaum muslimin di Kudus merupakan faktor utama terjadinya kerusuhan yang hebat pada akhir Oktober 1918. Hal ini membuktikan bahwa kerusuhan tersebut tidak hanya disebabkan oleh kesenjangan sosial dan ekonomi antara masyarakat Cina dan masyarakat pribumi. Pasca Peristiwa Kudus 1918 mengakibatkan terhambatnya kemajuan kaum muslimin di segala bidang, terutama di bidang politik dan ekonomi. Di bidang politik, Sarekat Islam (SI) di Kudus mengalami stagnasi yang akhirnya menyebabkan organisasi itu bubar. Sedangkan di bidang ekonomi, banyak perusahaan milik pribumi muslim yang mengalami kerugian yang besar. Namun lima tahun kemudian, perusahaan-perusahaan milik pribumi muslim mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama industri rokok kretek. Begitu pula dalam bidang politik, dua organisasi Islam yang masuk ke Kudus, Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, memberikan corak baru bagi masyarakat muslimin Kudus.
2000
S13147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah M. Husba
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Buton sangat dipengaruhi oleh tradisi dan ajaran Islam. Keberadaan masyarakat Buton sebagai komunitas muslim inilah yang menjadikan masyarakat Buton berbeda dalam perkembangannya dibandingkan masyarakat di wilayah lainnya, khususnya di kerajaan-kerajaan Sulawesi Tenggara.

Kuatnya pengaruh Islam tersebut, didukung oleh keberadaan Undang-_undang Martabat Tujuh yang tidak saja berfungsi sebagai undang-undang kerajaan, melainkan juga sebagai ajaran dan pedoman hidup yang mengandung nilai-nilai Islam. Selain itu falsafah adat yang berjiwa Islam juga ikut mempengaruhi keberadaan masyarakat Buton sebagai masyarakat Islam, pengaruh dan peranan penguasa dalam hal ini sultan juga ikut mempengaruhi kehidupan masyarakat Buton.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan menjelaskan tentang masyarakat Islam di Kesultanan Buton pada masa pemerintahan Sultan Aidrus Qaim ad-din (1824-1851).

Metode dalam penulisan ini menggunakan metode heuristik yang dipresentasikan secara deskriptif dan dianalisa dengan menggunakan pendekatan multidimensional.

Hasil penelitian terhadap masyarakat Buton ini menunjukkan bahwa pengaruh Islam terlihat dalam struktur dan proses sosial masyarakat Buton, yakni dalam keluarga, hubungan perkawinan, adat-istiadat, hukum adat, yang memperlakukan hukum Islam, serta falsafah adat yang masih dianut oleh masyarakatnya sampai sekarang sangat mendukung aktivitas masyarakat Buton sebagai masyarakat Islam.

Disamping itu, pengaruh besar lainnya adalah undang-undang Martabat Tujuh yang merupakan landasan pokok bagi dasar pemerintahan kesultanan Buton dengan aturan-aturan dan nilai-nilai yang dikandung dalam ajaran Martabat Tujuh. Pengaruh sultan yang besar, yaitu sultan dikenal sebagai Khalifafuf-Allah atau sebagai pembawa perintah Allah. Hal ini menjadikan masyarakat Buton mentaati sultan sekaligus mentaati Allah dengan segala perintah dan larangannya.

Kesemuanya itu merupakan faktor pendukung perubahan masyarakat Buton, dari masyarakat penganut kepercayaan menjadi masyarakat agamis, yaitu masyarakat Islam.
1999
S13427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Itmam Jalbi
Abstrak :
Sejarah Perumusan Kembali ke Khittah NU 1926 hingga Muktamar Situbondo 1984), SKRIPSI, Januari 2000, Jurusan Asia Barat Program Studi Arab Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) pada akhir tahun 1984 melalui mukatamarnya di Situbondo, menyatakan sikap kembali ke khittah 1926. Sebelum menjadi keputusan penting Munas Situbondo dan dipertegas kembali pada Muktamar setahun kemudian, gagasan kembali ke khittah 1926 ini sudah melalui proses perjalanan panjang, berdasarkan introspeksi dari kalangan tokoh-tokohnya sendiri, yakni dari kalangan alarm dan generasi muda NU. Karena kiprahnya sebelum itu bukan saja telah mengabaikan tugas-tugas pengabdiannya kepada masyarakat sesuai misinya mengembangkan ajaran ahlussunnah wal jarna'ah, melainkan juga telah menimbulkan ketegangan dan konflik berkepanjangan pada tingkat interen NU. Dalam perjalanan yang ironis tersebut, NU dapat pula diibaratkan seperti pisau cukur yang hanya digunakan untuk mengiris bawang rnerah, yang berarti tidak sesuai dengan peran sesungguhnya. Penelitian ini berupaya mengkaji faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya gagasan kembali ke khittah 1926 yang mencapai tahap kematangannya pada pemikiran K.H.Achmad Siddiq dan tokoh-tokoh muda pembaharu NU yang tergabung dalam Majelis 24 dan Tim Null. Dan rumusan-rumusan yang digulirkan inilah yang kemudian secara meyakinkan diterima sebagai keputusan monumental pada Munas dan Muktamar ke-27 Situbondo, yang selanjutnya diakui sebagai naakah resmi khittah NU 1926. Dari basil penelitian ditemukan bahwa keterlibatan yang terlalu berlebihan kepada orientasi politik, menjadikan peran dan prestasi NU selalu dikaitkan dengan sebnah prestise jabatan atau kekuasaan yang justru pada perkembangannya menghambat kemajuan serta kejayaan NU. Sebagai upaya mengembalikan kejayaannya yang pernah dicapai pada periode awal berdirinya, langkah kembali ke Khittah 1926 merupakan langkah strategis yang diharapkan mampu membawa NU berkiprah dengan landasan dan sikap yang sesuai dengan wawasan keagamaannya. Sementara itu, keputusan kembali ke khittah 1926 sewajarnya akan membawa beberapa konsekuensi logis dan tantangan ke depan NU, baik secara organisatoris maupun politis. Secara organisatoris misalnya, NU akan mengembalikan pola. kepemimpinannya kepada supremasi ulama. Hal ini disebabkan sebagai organisasi keagamaan. (arniyyah dintyah), NU memerlukan kharisma ulama yang berperan sebagai pemandu, pengelola dan sekaligus pengawas program-program NU. Sedangkan secara politis, NU telah meninggalkan gelanggang politik praktis dan memfokuskan kegiatannya pada peran sosial kemasyarakatan yang lebih terkoordinasi. Tujuan luhur dan strategis ini akan tercapai manakala Para pemimpin NU, baik pada tataran masyarakat maupun dalam kepengurusannya tetap konsisten dan menjadikan butir-butir khittah 1926 sebagai panduan dalam berkiprah, bukannya sebagai ajang mencari kebenaran dan kepentingan pribadi semata. Upaya selanjutnya yang tak kalah penting adalah mensosialisasikan pemahaman tentang khittah NU 1926 kepada masyarakat secara umum, sebagaimana yang telah digariskan dalam keputusan NU tentang khittah 1926 beserta perangkat program dan nilai-nilai keagamaan yang mendukungnya.
2000
S13244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitha Kantiany
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Pandangan Hasan Al-Banna tentang pendidikan Islam karya Sitha Kantiany membicarakan pemikiran Hasan Al-Banna dalam pendidikan Islam dengan tujuan memberi gambaran serta penjelasan tentang konsep dan sistem pendidikan Islam yang diajukan oleh Hasan Al-Banna Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif analisis dengan data yang digunakan dari buku Sistem pendidikan ikhwanul muslimin karangan Drs Yusuf Qardhawi Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pendidikan Islam yang diajukan Hasan Al-Banna sesuai dengan karakteristik Islam yang juga memberikan perhatian pada perkembangan aspek-aspek kehidupan manusia dan harus mampu membentuk generasi yang solid dalam memperjuangkan, melestarikan ajaran dan kebudayaan Islam, serta mempunyai keimanan...
1996
S13407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>