Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kamelia Faisal
Abstrak :
Dalam menjalankan misinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas, RS.MH.Thamrin selalu berusaha meningkatkan pelayanannya. Dengan tujuan dan rencana pemilik yang ingin menjadikan RS.MH.Thamrin menjadi rumah sakit berstandar internasional, maka harus dibuat perumusan visi dan misi yang dapat menjembatani antara keadaan di masa sekarang dengan keadaan atau keinginan di masa datang. Proses perumusan ini merupakan hal yang menarik karena diikuti oleh berbagai pihak dari rumah sakit. Masalahnya adalah selama ini visi dan misi yang digunakan adalah visi dan misi organisasi MH.Thamrin Health Care, sehingga rumah sakit belum memiliki visi dan misi sendiri yang dapat mewakili tujuan rumah sakit di masa depan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh input dan mengetahui proses pelaksanaan perumusan visi dan misi rumah sakit, siapa saja yang terlibat dan bagaimana tahapannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus, karena hanya melakukan pengkajian terhadap proses yang telah berjalan. Analisa data dilakukan dengan menelaah data yang tersedia dari sumber data sekunder, pengamatan dan wawancara. Dilakukan reduksi data, kemudian disusun dalam satuan-satuan dan dikatagorikan, lalu dilakukan pengolahan data. Data disajikan dengan cara tekstular dan tabulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di RS.MH Thamrin pengambilan keputusan dilakukan dalam pertemuan-pertemuan baik formal maupun informal. Dalam hal ini terlihat keinginan yang kuat dari seluruh pihak di rumah sakit untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan. Beberapa proses perubahan telah terjadi antara tahun 1980 sampai dengan tahun 2001, yang merubah pandangan terhadap rumah sakit ini dari rumah sakit yang tidak dikenal menjadi rumah sakit yang cukup dikenal di Jakarta. Setelah memiliki tujuan baru untuk menjadi rumah sakit berstandar internasional, rumah sakit memerlukan arah baru dalam menjalankan misinya. Untuk itu pemilik dan pimpinan rumah sakit melakukan pembicaraan mengenai arah rumah sakit ini lima tahun mendatang. Proses perumusan visi ini terbagi dalam empat tahapan, yang diikuti oleh sebagian besar karyawan (dokter, perawat dan staf alinnya) untuk merumuskan visi dan misi rumah sakit untuk tahun 2001 - 2005. Hasil perumusan ini adalah RS.MH Thamrin akan mengedepankan kepentingan customer dalam memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan internasional dan perkembangan ilmu teknologi kedokteran. Setelah itu dijabarkan dalam bentuk misi yang akan membantu dalam pencapaian ke arah tujuan. Proses ini adalah proses berharga karena merupakan proses yang dihasilkan oleh karyawan dengan pemilik dan pimpinan rumah sakit secara bersama.
The Process Of Vision And Mission Development At M.H. Thamrin Hospital, IndonesiaThe mission of M.H. Thamrin hospital is to provide health services for community. M.H.Thamrin hospital always trying to increase the quality service for customer. With owner goals and plan to make M.H. Thamrin hospital become an international hospital, they have to formulate the vision and mission which will connect the present situation with the future situation or the goals in the future. The formulation process interesting because all personnels in the hospital involved. The study objective is to analyze the vision development at M.H.Thamrin Hospital, how the process is evolving and who are involved in that process. Design of this study is a case study using qualitative research methodology. Data is collected using in depth interview and secondary data. The study found that M.H. Thamrin hospital has been used to make routine decisions using informal meeting. The strong internal culture of the hospital bind all the hospital staff ( manager, doctors, nurses, and other staff) to work together toward their common goal. Several hospital transformation process during the period of 1979 to 2001, has been'transformed the hospital image from the bottom one into one of the known private hospital in Jakarta. After having the new goal to be an International standardized hospital, the hospital need a new direction to reach their mission objective. Therefore, the routine informal meeting was initiated to find out what will be the future of M.H.Thamrin hospital five years from now. This process comprised of four meeting, and involving all the hospital personnels ( doctors, nurses, and staff) to develop the hospital vision and mission for 2005. They decided that M.H. Thamrin hospital will be the leading hospital in customer service with an International standard services and medical technology development. After the vision completed, the hospital formulate the mission statement which will help the hospital in achieving their common goals.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto Nagawidjaja
Abstrak :
RSUD Pasar Rebo Jakarta merupakan Rumah Sakit Unit Swadana Daerah Kelas B Non Pendidikan yang memiliki Pelayanan Medik. Salah satu Pelayanan Medik yang ada di RSUD Pasar Rebo Jakarta adalah Instalasi Kamar Operasi. Berdasarkan Gambaran Keuangan Pelayanan Medik pada Semester I Tahun Anggaran 1999/2000 (April-September) didapatkan Pendapatan Instalasi Kamar Operasi sebesar Rp 548.964.000. Sedangkan Pengeluaran Instalasi Kamar Operasi sebesar Rp 649.148.000. Dengan demikian, Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi rendah mencapai (Rp 100.184.000) atau (3,90%) dari Total Sisa Hasil Usaha seluruh Pelayanan Medik. Kamar Operasi merupakan salah satu Unit Pelayanan Medik yang seharusnya memberikan Kontribusi Keuangan yang baik sebagai Revenue Center. Dengan demikian, didapatkan masalah penelitian yaitu Rendahnya Kontribusi Keuangan di Instalasi Kamar Operasi. RSUD Pasar Rebo Jakarta pada Semester I Tahun Anggaran 1999/2000. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor yang berhubungan dengan Rendahnya Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar operasi di RSUD Pasar Rebo Jakarta tahun 1999/2000. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan data sekunder dengan menelaah data yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor Rendahnya Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi berhubungan dengan Utilisasi Kamar Operasi yang rendah, Tarif yang tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, Piutang Pasien operasi yang besar dan Pembiayaan yang Iebih besar daripada pendapatan Kamar Operasi. Selain itu berhubungan dengan Jenis Pembayaran Pasien, Jenis Pemilihan Kelas, Jenis Operasi, Golongan Operasi dan Kebijakan di Instalasi Kamar Operasi RSUD Pasar Rebo Jakarta. Disimpulkan bahwa untuk meningkatkan Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi perlu adanya Kebijakan dari Manajemen Rumah Sakit dan Kegiatan Operasional untuk menanggulangi hal yang berhubungan dengan Rendahnya Kontribusi Keuangan. Saran yang diusulkan adalah perlu adanya Kebijakan mengenai Jenis Pembayaran Pasien, Penggolongan Operasi dan Piutang yang dapat dijadikan pedoman. Selain itu disarankan untuk meningkatkan Manajemen Kamar Operasi, memberlakukan Tarif operasi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, membentuk team untuk menangani masalah Piutang dan memperbaiki Sistem Farmasi di Kamar Operasi. Yang semuanya diharapkan dapat meningkatkan Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi di RSUD Pasar Rebo Jakarta. Daftar bacaan : 32 (1971-1999).
Factor Analysis in Case of Low Financial Contribution from Operation Room Unit in RSUD Pasar Rebo Jakarta Year 1999/2000RSUD Pasar Rebo Jakarta is declared as a self-funding, B-class as well as non educational hospital which offers various type of medical services. One of the medical services in this hospital is the Operation Room Unit (ORU). Based on-the Financial Description for April - September 1999/2000, this unit has contributed of Rp.548.964.000,-. Unfortunately, this Operational Room Unit (ORU) has spend Rp.649.148.000,-. This number causes a negative contribution for about Rp.100.184.000,- or 3,90 percent of the Medical Services Income. The Operation Room has been expected to become hospital revenue center. But this research has found the significant problem which is the low of financial contribution of the unit in the year of 1999/2000. Using description analytical research with qualitative appraisal, this research aims to have the description of factors causes the low of financial contribution. Primary data is provided by deep interview and secondary data is provided by analyzing an available data. The research shows the factors resulted in low of financial contribution has significant correlated with the low of utilization of the Operation Room, liability of operation patient and the cost of pharmacy and employee's salary. In addition patient payment,. decision of room class, type of operation, operation class and policy has contributed to the low of financial contribution. This research suggested that to increase the financial contribution, the hospital is recommended to have policy which is used to overcome the problem causing the low of financial contribution. It is also suggested to reevaluate the policy of the patient payment, operation classification, and standardized liability. In addition, the RSUD Pasar Reba Jakarta should consider to manage operation room better than it is today, to evaluate current price of the services, and build the team to handle the liability and pharmacy system in room operation. This recommendation will help the management of the hospital to increase the financial contribution in RSUD Pasar Rebo Jakarta. Bibliographies : 32 (1971-1999)
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Semiarty
Abstrak :
Dalam rangka globalisasi perlu upaya lebih besar membenahi rumah sakit termasuk data upaya penetapan pola tarif, agar tetap survive. Rumah Sakit RPS sebagai RS dengan pelayanan bedah, belum menetapkan pola tarif pelayanan bedah merujuk pada biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan biaya satuan tindakan bedah, serta mengidentifikasikan tindakan yang mencapai break even, dan kebijakan pola tarif tindakan bedah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisa dengan metoda evaluatif dan analisa tarif yang berlaku selama ini di kamar bedah. Data yang digunakan adalah data isian sekunder dari bagian keuangan dan wawancara, serta FGD dengan para dokter bedah. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran biaya satuan tindakan bedah dari 4 kelompok bedah yaitu : Digestif, Orthopaedi, Onkologi, Urologi, serta biaya satuan yang memperhitungkan utilisasi untuk 4 jenis operasi (Minor, Medium, Mayor, Khusus). Ternyata terdapat beberapa tindakan yang tidak mencapai break even, defisit, serta ada yang surplus. Atas dasar perhitungan analisa tarif didapatkan pola kebijakan tarif yang berdasarkan perhitungan unit cost.
Design Pricing For Surgical Services at Ropanasuri Hospital In order to prepare globalization era, all hospital mainly private hospital should arrange their management and the resources including financial. Ropanasuri hospital as one of the private hospital specialized in surgical, also should arrange their income budget in order to keep survive. This research was maid to identification all the unit cost mainly for surgical cases, in order to find which cases deficit values and surplus value. The research method is evaluation type with analyses the all income of the hospital especially operation theatre, gaining on rating price right now. We analyze the data collecting from financial unit, including personal interview with executive hospital, and focus group discussion with the surgeon. There are about 1066 cases was done at the operating theatre during January until December 2000. To simplify all the data, we divided in to 4 big groups such as Orthopedic, Digestive, Oncology, and Urology. The result of investigation we can conclude there were cases that come out with deficit and some others with surplus. Based on this cost analyze, especially unit cost we can offering the reasonable rate that worth for both sides, hospital and doctors.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T7853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanto
Abstrak :
Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan diupayakan melalui pemberdayaan tenaga keperawatan. Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan aspek iklim kerja karena dapat menghambat motivasi yang diperlukan sebagai daya dorong bagi staf dalam melaksanakan tugas keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara kesenjangan variabel iklim kerja dengan motivasi kerja di ruang rawat inap RSPAU Antariksa Jakarta. Metode penelitian yang digunakan deskriptif korelasi, dan pengumpulan data cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengukuran iklim kerja (Litwin & Meyer, 1971) terdiri dari kuesioner A dan B tentang iklim kerja. Pengukuran motivasi kerja menggunakan kuesioner C berdasarkan teori pemenuhan kebutuhan Mc.Clelland. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach memperoleh basil alpha masing masing 0, 8499, 0,8457 dan 0,8266. Sampel penelitian ini total populasi. Analisa data terdiri dari analisa univariat. Analisa bivariat menggunakan Pearson Product Moment dan analisa multivariat menggunakan regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim kerja dan kesenjangannya serta motivasi kerja perawat pelaksana adalah sedang. Analisa bivariat memperoleh hasil bahwa hubungan antara kesenjangan variabel iklim kerja dengan motivasi kerja bermakna (p = 0,0001). Demikian juga hubungan antara masing masing kesenjangan sub variabel iklim kerja dengan motivasi kerja diperoleh hasil senmanya bermakna (p < 0,05). Analisa multivariat memperoleh hasil bahwa kesenjangan sub variabel standar, penghargaan dan rekan kerja memiliki tingkat signifikan bermakna (p=0,0001) dimana kesenjangan sub variabel yang paling berhubungan adalah kesenjangan sub variabel rekan kerja (R= 0,360). Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Bidang Keperawatan RSPAU Antariksa disarankan untuk segera menyelesaikan penyusunan standar asuhan keperawatan yang sedang diupayakan dan standar lainnya, mengembangkan sistem penghargaan yang berlaku serta meningkatkan hubungan saling mendukung. Penelitian lanjutan disarankan untuk menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen guna mengetahui kuat dan lemahnya hubungan yang terjadi antara variabel iklim kerja dengan motivasi kerja.
Analysis of the Relationship between Work Climate and Work Motivation of Nurses at the Several Wards of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta In 2001The improvement of nursing service quality is undertaken through empowerment of nursing personnel. In implementing this program, it is urgent to pay attention to the work climate aspect because it could spoil required motivation as supporting power for staffs in carrying out their assignment. This research is done in order to obtain the description on the relationship between discrepancies of work climate with work motivation at several wards of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta. The used research method was descriptive correlation an the method of data collecting was cross-sectional. Instrument of the research was measurement questioner of work climate (Litwin & Meyer, 1971) that consisted of questioner A and B on work climate. The measurement of work motivation used questioner C based on theory of need fulfillment of Mc. Clelland. The test of validity and reliability utilized Cronbach's Alpha and it gained result of alpha respectively 0.8499, 0.8457 and 0.8266. The sample of this research was the total population. The data analysis was made of univariat analysis, bivariat analysis using Pearson's Product-Moment and multivariate analysis utilizing multiple regressions. The results indicated that the work climate and discrepancy as well as work motivation of patient-faced nurse were moderate. Bivariat analysis attained result that the relationship between variable discrepancy of work climate with work motivation had significant (p=O.0001). Relationship between respective sub-variables discrepancy of work climate with work motivation had significant (p < O.05). Multivariat analysis got out come that standard sub-variable discrepancy, rewarding and team spirit had significant.level (1r=0.0001) in which the most correlated sub-variable discrepancy was sub-variable discrepancy of team spirit (p = 0.360). Based on the research, it is recommended that the Nursing Division of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta should settle standard nursing care structuring that is still undertaking, and other standard. It also should improve the running rewarding system as well as increase each-other supporting relationship. A following up research is advised to use quasi experiment method or experiment to see strength and weakness of relationship occurring between work climate variable with work motivation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library