Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lies Nugrohowati
"ABSTRAK
Dalam rangka universal health coverage, Indonesia mempersiapkan pelaksanaan BPJS-SJSN
yang akan dimulai bulan Januari tahun 2014. Perbedaan tarif BPJS dan rumah sakit menjadi
masalah mendasar. RSIA swasta Hermina Bogor mempersiapkan diri mengantisipasi
pelaksanaan BPJS dengan tujuan agar tetap survive.
Melalui desain kuantitatif dilakukan analisis tagihan tindakan Sectio Caesaria (SC) pasien
kelas III, dengan komponen tagihan : jasa medis, penunjang medis, alat medis, kamar
perawatan, biaya lain - lain dan administrasi. Wawancara mendalam dilakukan kepada
manajemen rumah sakit.
Rata ? rata tagihan SC pasien kelas III = Rp.11,13 juta. Uji multivariat membuktikan bahwa
jenis tindakan paling mempengaruhi variasi tagihan. Rumah sakit diharapkan mampu
mengendalikan biaya penunjang medis, jasa medis dan anjuran pemeriksaan kehamilan
kepada pasien.

ABSTRACT
Indonesia is on the move to prepare the implementation of Universal Health Coverage to be
conducted in 2014. The difference between BPJS tarieff and actual billing of hospitals
become a serious problem. Billing components comprised of doctor?s fee, medical support
(laboratorium, drugs, blood, Rontgent), room charges, medical equipments rent and
administrative cost. This quantitative and qualitative study of Sectio Caesaria patients, 3rd
class at Hermina MCH private hospital Bogor found that the average billing is Rp 11,1
million. Type of surgical action contributed most to the variation of billing.Recommendations
to the hospital are : to control usage of medical support, rental of medical equipments and to
encourage ANC to patients. Government to study further on tarieff variations of private
hospitals."
2013
T33320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Trihartini
"Tesis ini bertujuan untuk melakukan analisis implementasi administrasi klaim Jamkesmas di rumah sakit vertikal tahun 2012. Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah banyaknya permasalahan di rumah sakit daerah akibat keterlambatan klaim seperti cash flow rumah sakit, pembayaran insentif yang terlambat, dan pembelian obat terhambat. Di rumah sakit vertikal, efek dari keterlambatan pengajuan klaim Jamkesmas belum diketahui, karena belum pernah ada laporan tertulis mengenai implementasi administrasi klaim Jamkesmas sementara data dari Rekapnas menunjukkan adanya keterlambatan klaim di rumah sakit vertikal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dari informan terpilih.
Hasil penelitian menunjukkan dari berdasarkan kepada teori implementasi kebijakan Edward III faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan birokrasi, serta kendala yang menyebabkan keterlambatan klaim.
Kesimpulannya,implementasi administrasi klaim Jamkesmas di rumah sakit vertikal telah berjalan baik meskipun ada kendala,yaituhambatan faktor komunikasi, sumber daya, dan komitmen. Kedua, belum ada pengawasan langsung terhadap jalannya proses administrasi klaim Jamkesmas di RS vertikal baik oleh Kemenkes ataupun rumah sakit. Saran peneliti bagi Kemenkes adalah membentuk tim casemix di setiap rumah sakit, dan menyusun format pengawasan sistem klaim.

This thesis aims to undertake an analysis of the implementation of the administrative claims Jamkesmas at hospital owned by Ministry of Health (MoH) in 2012. Background problem in this research is the large number of problems in the hospital area due to the delay in the claim such as cash flow, the incentive payment is late, and the purchase of drugs inhibited. At the hospital, the vertical effects of the delay in filing claim Jamkesmas unknown, because there has never been a written report regarding the implementation of the administrative claims data from temporary Jamkesmas national data claims showed a delay in hospital owned by MoH claims. This study used a qualitative approach by doing in-depth interviews of the selected informant.
The results showed of policy implementation based on the theory of Edward III communication factors, resources, disposition and bureaucracy, as well as the obstacles that cause delays in claims.
In conclusion, the implementation of administration claims Jamkesmas vertical hospital was going well despite the constraints, obstacles to communication factors, resources, and commitment. Second, there has been no direct supervision over the course of the administrative proceedings at hospital owned by MoH Jamkesmas claims either by Ministry of Health or the hospital itself. Advice for Ministry of Healthare forming teams of casemix at every hospital, and composing format of supervision claims.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library