Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Rendra Achyunda Anugrah Putra
"COVID-19 pandemic has substantially altered socioeconomic conditions. Whereas the decline in living standards for a majority of population is reported, little is known about how COVID-19 affects people’s lives and social discrepancies in emerging economies. To this end, we empirically analyze the 2020 Indonesian Labor Force Survey data, finding that COVID-19 has given idiosyncratic risks and impacts to people by gender, age, education, regions, and occupations. We find that income and job loss are the most prominent among males, younger and less educated people, as well as among self-employed and part-time non-agricultural workers. These tendencies are not pronounced for people enjoying high income and mobility but tend to be evident when they have urban residency and the existence of dependents. We, therefore, conclude that in the absence of special governmental subsidies targeting these disadvantaged groups, social discrepancies of income and employment are expected to widen even further.
Pandemi COVID-19 telah secara substansial mengubah kondisi sosial ekonomi. Sementara penurunan standar hidup untuk sebagian besar populasi, sedikit yang diketahui tentang bagaimana COVID-19 memengaruhi kehidupan masyarakat dan kesenjangan sosial di negara berkembang. Penelitian ini menganalisis secara empiris data Survei Angkatan Kerja Indonesia 2020 (SAKERNAS) dan menemukan bahwa COVID-19 telah memberikan risiko dan dampak yang berbeda kepada orang-orang berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, wilayah, dan pekerjaan. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa laki-laki, pekerja usia muda dan kurang berpendidikan, serta sektor informal lebih beresiko mengalami penurunan pendapatan dan kehilangan pekerjaan. Kecenderungan-kecenderungan ini tidak terlihat pada orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi, tetapi cenderung terlihat ketika mereka memiliki tempat tinggal perkotaan dan adanya tanggungan keluarga. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa dengan tidak adanya subsidi khusus pemerintah yang menargetkan kelompok-kelompok yang kurang beruntung ini, kesenjangan sosial pendapatan dan pekerjaan diperkirakan akan semakin melebar."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dimas Abi Aufan
"Penelitian ini menganalisa apakah subsidi listrik sebagai faktor eksternal dan
pro-environmental intention dan
pro-environmental acts sebagai faktor internal memiliki hubungan terhadap perilaku hemat listrik rumah tangga di Indonesia. Tesis ini menganalisa secara empiris data SUSENAS 2017. Dengan menggunakan regresi logistik dan melibatkan variabel kontrol seperti karakteristik tempat tinggal dan sosiodemografi rumah tangga, hasil analisisi statistik menunjukkan bahwa rumah tangga bersubsidi memiliki kecendurungan untuk tidak berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, keluarga dengan tingkat
pro-environmental intention yang lebih tinggi tidak selalu menghemat listrik, sementara itu rumah tangga yang selalu menerapkan perilaku
pro-environmental cenderung berhemat listrik. Dari hasil analisis, pemerintah dapat melakukan reformasi subsidi listrik bersamaan dengan pengaplikasian program yang dapat meminimalisasi gap antara intensi dan perilaku ramah lingkungan pada level rumah tangga untuk mendorong kebiasaan hemat energi.
This research analyzes whether electricity subsidy as an external factor and pro-environmental intention and acts as internal factors have any relationship on households electricity-saving behaviors in Indonesia. To this end, Indonesias household data from the National Socioeconomic Survey of Indonesia in 2017 is empirically analyzed. Using logit regression with control factors such as dwellings and sociodemographic characteristics, the statistical analysis reveals that subsidized households are less likely to save the electricity in their daily lives. Furthermore, families with higher pro-environmental intentions are not necessarily likely to save electricity, while households who are accustomed to pro-environmental routines are likely to do so. These demonstrate an existence of internal gaps between their pro-environmental intention and the acts, suggesting that electricity subsidies reform and program should be considered along with the way how intention-act gaps can be mitigated at household levels for energy saving."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library