Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firdaus Ahmad
Abstrak :
ABSTRAK
Pada relief-relief Candi Hindu maupun Buddha dapat dilihat bahwa sesungguhnya seni pertunjukan telah ada sejak zaman dahulu, khususnya pada masa Jawa Kuna. Dalam kaitan itu skripsi ini berupaya mengkaji Bentuk dan Suasana Pertunjukan Di Jawa Tengah Pada Abad 8-9 Masehi. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah relief Karmawibhangga Candi Borobudur, yang ditunjang dengan data tertulis yang sezaman berupa prasasti_-prasasti dan Kakawin Ramayana.

Berdasarkan data-data di atas dapat diketahui bentuk-bentuk seni pertunjukan yang ada pada masa itu adalah wayang, tarian, pertunjukan topeng, permainan musik, menyanyikan/membacakan kidung, serta lawak. Di antara pertunjukan-pertunjukan tersebut ada yang termasuk ke dalam seni pertunjukan adi luhung dan ada pula yang termasuk ke dalam seni pertunjukan kerakyatan.

Selain itu dapat dikenali pula fungsi seni pertunjukan yaitu: (1) sebagai bagian dari ritus; (2) sarana untuk mendapatkan kesenangan; (3) pelengkap kebesaran seseorang atau suatu lingkungan.
1990
S11654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentia M. N. D
Abstrak :
Artefak adalah salah satu data arkeologi yang sangat penting peranannya dalam usaha merekonstruksi Kebudayaan masa lalu manusia melalui suatu penelitian. Untuk dapat mencapai tujuan dari penelitian tersebut, harus dilakukan tiga tahapan penelitian arkeologi, yaitu observasi (pengumpulan data), deskripsi (pengolahan data) dan eksplanasi (penafsiran data). Untuk penelitian ini digunakan sampel berupa cermin perunggu koleksi Museum Nasional Jakarta yang berasal dari pulau Jawa. Selain menggunakan cermin perunggu sebagai data utama penelitian ini, digunakan juga Karangan-karangan yang membahas tentang cermin, baik cermin-cermin dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, seperti dari Cina dan Eropa. Setelah melakukan pendataan atas cermin-cermin perunggu koleksi Museum Nasional Jakarta, yang secara kwantitatif maupun kwalitatif telah memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai data penelitian, hasil dari pendataan ini kemudian diolah. Pada pengolahan data dilakukan pemilahan untuk menetapkan data-data yang akan diteliti. Data-data ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok cermin dan kelompok tangkai. Masing-masing kelompok kemudian dipilah lagi berdasarkan atribut bentuk dan hiasannya. Dari basil pemilahan ini didapatkan ciri-ciri cermin dan tangkai. Untuk dapat menafsirkan ciri-ciri cermin perunggu, digunakan metode klasifikasi. Secara umum klasifikasi diartikan sebagai pemilahan ke dalam golongan-golongan, sedangkan secara khusus klasifikasi merupakan suatu tindakan pemilahan artefak yang bertujuan membentuk kelas atau tipe, dimana penggolongan atas kelas dan tipe sepenuhnya merupakan rancangan si peneliti. Dalam penelitian ini, ciri-ciri dari hasil pemilahan yang dilakukan terhadap cermin perunggu dimaksudkan untuk membentuk tipe, karena tipe artefak sekurang-kurangnya harus menunjukkan perkaitan antara dua ciri. Pada cermin-cermin ini, ciri-ciri tersebut adalah atribut bentuk dan atribut hiasan. Setelah berhasil membentuk tipe-tipe serta variasinya, dapatlah diamati tipe dan variasi yang paling banyak muncul. Dengan melihat hubungan antara hiasan, ukuran serta berat cermin perunggu dengan bukti-bukti yang ada mengenai kegunaan cermin sebagai obyek yang berkaitan dengan kecantikan dan keagamaan, dapatlah kiranya disimpulkan bahwa cermin perunggu di pulau Jawa memang digunakan oleh wanita sebagai obyek kecantikan dan juga digunakan oleh para pendeta dan pertapa untuk upacara-upacara keagamaan maupun sebagai bekal kubur.
1989
S11784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library