Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lita Heni Kusumawardani
"Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS sebaiknya mulai diterapkan sejak dini sebagai titik awal pembentukan perilaku sehat. Penerapan kolaborasi bermain sosiodrama Ko-Berdrama menjadi metode pendidikan kesehatan yang interaktif dan inovatif bagi anak usia sekolah. Penulisan bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan Ko-Berdrama dalam pelayanan asuhan keperawatan komunitas integrasi model manajemen pelayanan keperawatan, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, dan Health Promotion Model HPM pada anak usia sekolah dengan masalah kurangnya PHBS. Metode praktik yang digunakan adalah studi kasus selama 8 bulan. Hasil praktik menunjukkan intervensi Ko-Berdrama mampu meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah terkait PHBS dari 45,1 menjadi 61,4, sikap anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,6 menjadi 59,8, dan keterampilan anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,9 menjadi 54,9. Pengetahuan kader kesehatan sekolah terkait program Usaha Kesehatan Sekolah UKS meningkat dari dari 49,2 menjadi 78,5. Sebanyak 80 dari 10 keluarga berada pada tingkat kemandirian IV setelah dilakukan intervensi pada keluarga. Intervensi Ko-Berdrama dapat menjadi peluang bagi perawat untuk mengembangkan upaya promotif dan preventif dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.

Clean and healthy behavior PHBS should begin to be applied early on as the starting point for the formation of healthy behavior. The implementation of sociodramatic play collaboration Ko-Berdrama became an interactive and innovative health education method for school-aged children. The study aimed to provide an overview of the implementation of Ko-Berdrama in nursing care services community integration management nursing model, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, and Health Promotion Model HPM lack of clean and healthy behavior. The study method used case study during 8 months. The results showed that Ko-Berdrama intervention increased the knowledge of school-age children related to PHBS from 45.1 to 61.4, school-age-related attitudes of PHBS increased from 42.6 to 59.8, and school-age-related skills PHBS increased from 42.9 to 54.9. The knowledge of school health cadres related to the school health program increased from 49.2 to 78.5. As many as 80 of 10 families were at the level of IV independence after family intervention. Ko-Berdrama intervention could be applied for nurses to develop promotive and preventive efforts in the improving clean and healthy behavior in schools."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Hani
"Literasi gizi merupakan faktor kunci yang menentukan kebiasaan makan sehat sehingga menjadi faktor penting dalam keberhasilan manajemen nutrisi serta berperilaku hidup sehat (Brewer, Church, & Brewer, 2016). Peningkatan literasi gizi perlu didukung oleh efikasi diri yang tinggi. Efikasi diri yang kuat terhadap kemampuan untuk melakukan suatu perilaku akan meningkatkan kemungkinan terwujudnya perilaku tersebut, sehingga ibu yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi dalam pemenuhan nutrisi mampu menerapkan strategi pengaturan diit yang efektif (Lombardi, 2013). Penulisan ini bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan program literasi gizi Ibu Hebat pada asuhan keperawatan komunitas ibu dari balita gizi kurang. Pelaksanaan mengintegrasikan model manajemen kesehatan, community as partner, UNICEF Model of Care, Teori Sistem Ekologi, dan Family Centered Nursing. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Pencapaian literasi gizi ditunjukkan dengan peningkatan pengetahuan ibu tentang perbaikan nutrisi balita dari 55% menjadi 62,5%, sedangkan sikap dan keterampilan ibu dalam perbaikan nutrisi balita meningkat masing-masing dari 50% menjadi 55% dan 50% menjadi 57,5%. Evaluasi terhadap efikasi diri ibu dalam perbaikan nutrisi balita menunjukkan peningkatan level tinggi pada dua domain yaitu efikasi diri ibu dalam mengenali isyarat makan anak serta efikasi diri ibu secara umum dalam perbaikan nutrisi balita masing-masing dari 15% menjadi 17,5% dan 0% menjadi 15%. Peningkatan efikasi diri ibu dalam penyajian makanan yang sehat dan variatif, makan sesuai tumbuh kembang anak, dan jumlah yang sesuai kebutuhan anak hanya menunjukkan peningkatan pada level efikasi sedang, sedangkan pada level tinggi mengalami penurunan atau sama. 80% keluarga yang dibina berada pada tingkat kemandirian IV setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, upaya literasi gizi memiliki pengaruh efektif dalam meningkatkan efikasi diri Ibu dalam perbaikan nutrisi balita. Peningkatan efikasi diri ibu didukung dengan motivasi verbal dari perawat melalui kunjungan rumah. Intervensi literasi gizi Ibu Hebat dengan pendekatan efikasi diri dapat menjadi rekomendasi bagi perawat untuk mengembangkan upaya promotif dan preventif masalah gizi pada balita.

Nutritional literacy is a key factor that determines healthy eating habits so it becomes an important factor in the success of nutrition management and healthy life behavior (Brewer, Church, & Brewer, 2016). Increased nutritional literacy needs to be supported by high self-efficacy. Strong self-efficacy of the ability to perform a behavior will increase the likelihood of the realization of the behavior. Mothers with high self-efficacy in nutrition improvement are able to implement effective strategies of diit (Lombardi, 2013). This writing aims to provide an overview of the implementation of nutrition literacy program named Ibu Hebat in community health nursing. Implementation integrates health management models, community as partners, UNICEF Model of Care, Ecological System Theory, and Family Centered Nursing. The method used is case study. The achievement of nutritional literacy is indicated by the improvement of mother's knowledge about nutrition improvement of children under five from 55% to 62,5%, while mother attitude and skill in nutrition improvement of children under five increase consecutively from 50% to 55% and 50% to 57,5%. Evaluation of mother's selfefficacy in nutrition improvement of children under five shows increasing on high level of two domains: mother's self-efficacy in recognizing child's food signals and mother's self-efficacy in general in nutrition improvement of children from 15% to 17,5% and 0% to 15%. Increased self-efficacy of mothers in providing healthy and varied foods, eating according to child growth, and the amount that suits the needs of children shows only an increase in the level of moderate efficacy, while at high levels decreased or the same. 80% of the fostered families are at the level of IV independence after family nursing care. Based on the results of the evaluation, nutrition literacy program have an effective effect in improving self-efficacy of mother in nutrition improvement of children under five. Increased self-efficacy of mothers is supported by verbal motivation from nurses through home visits. Maternal nutrition literacy intervention with the self-efficacy approach could be a recommendation for nurses to develop efforts to promote and preventive nutritional problems in children."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library