Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku Khamil Syamsura
"Tantangan bencana hidrometeorologi seperti banjir akibat intrusi air laut (rob) dan penurunan tanah akibat penggunaan sumber daya air menyebabkan gangguan besar terhadap lalu lintas maritim, infrastruktur pelabuhan, dan bencana ekonomi selanjutnya karena terganggunya jaringan layanan pelabuhan. Sebagai contoh, jika Pelabuhan Tanjung Priok, yang menangani 50% barang dan 30% kargo curah di Indonesia, tidak dapat beroperasi karena bencana, dampaknya akan sangat parah terhadap perekonomian Indonesia. Pelabuhan Tanjung Priok perlu mengembangkan model konseptual untuk keberlanjutan dan mengidentifikasi risiko bencana, mengembangkan strategi mitigasi risiko, serta memperbaiki kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bencana dan dampak lingkungan negatif dari operasi pelabuhan.
Tujuan dari studi ini adalah mengembangkan model konseptual pelabuhan hijau yang tahan bencana dan dapat menghadapi banjir serta penurunan tanah, dan mengintegrasikannya dengan Rencana Induk Pelabuhan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data primer dan sekunder dari penelitian ini, yang mewakili variabel penelitian, diproses untuk menunjukkan hubungan antara variabel menggunakan metode Bayesian Network Analysis (BNA) dalam perangkat lunak Genie untuk tujuan akademis guna membentuk model konseptual. Menggunakan model konseptual ini, evaluasi terhadap dokumen Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok 2024 dilakukan, yang mengungkapkan bahwa rencana induk Pelabuhan Tanjung Priok belum mengevaluasi risiko bencana secara memadai, menghasilkan nilai Conditional Probabilities Tables (CPT) sebesar 36% untuk pelabuhan hijau dan tahan bencana dan 64% untuk pelabuhan yang tidak hijau dan tahan bencana. Berdasarkan analisis ini, variabel tambahan dapat dimasukkan dalam Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok 2024, khususnya variabel manajemen bencana banjir dan penurunan tanah, untuk meningkatkan nilai CPT (benar dan salah). Ini akan meningkatkan dokumen Rencana Induk Pelabuhan, yang pada akhirnya akan menghasilkan perencanaan yang sukses untuk keberlanjutan Pelabuhan Tanjung Priok di masa depan.

Hydrometeorological disaster challenges such as floods due to sea water intrusion (rob), and land subsidence due to the use of water resources, cause major disruptions to maritime traffic, port infrastructure, and subsequent economic disasters due to the interruption of port service networks. For instance, if Tanjung Priok Port, which handles 50% of goods and 30% of bulk cargo in Indonesia, cannot operate due to a disaster, it would have severe economic impacts on Indonesia. Tanjung Priok Port needs to develop a conceptual model for sustainability and identify disaster risks, develop risk mitigation strategies, and repair environmental damage caused by disasters and the adverse environmental impacts of port operations. The purpose of this study is to develop conceptual model of a green, disaster-resilient port that can withstand floods and land subsidence, and integrate it with the Port Master Plan using both quantitative and qualitative approaches. Primary and secondary data from the research, representing the research variables, are processed to show the relationships between variables using the Bayesian Network Analysis (BNA) method in Genie software for academic purposes to form the conceptual model. Using this conceptual model, an evaluation of the 2024 Tanjung Priok Port Master Plan document was conducted, revealing that the Tanjung Priok Port master plan has not adequately evaluated disaster risks, resulting in Conditional Probabilities Tables (CPT) values of 36% for green port and disaster-resilient and 64% for not green port and disaster-resilient. Based on this analysis, additional variables can be included in the 2024 Tanjung Priok Port Master Plan, specifically flood disaster management and land subsidence variables, to improve CPT values (true and false). This will enhance the Port Master Plan document, ultimately leading to successful planning for the sustainability of Tanjung Priok Port in the future."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinni Septianingrum
"

Tegal memiliki kondisi TPA yang sudah overcapacity dengan 80% dari total sampah yang berakhir di TPA. Toko kelontong turut berkontribusi dalam jumlah timbulan sampah di TPA walaupun hanya merupakan usaha mikro. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi eksisting dan persepsi toko kelontong, kebijakan persampahan, dan model bisnis toko kelontong berdasarkan ekonomi sirkular. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode analisis statistika deskriptif, EPR, dan CEM. Hasil analisis menunjukkan karakteristik pengelolaan sampah masih linear dan berakhir di TPA (96%) karena tiga faktor yaitu fasilitas, waktu dan mitra pengolahan bank sampah. Persepsi pemilik toko kelontong masih rendah dengan nilai indeks hanya 66% terutama untuk aspek optimalisasi material sampah. Kebijakan juga belum sepenuhnya mendukung tanggung jawab produsen dalam pengelolaan sampah mandiri, dan hanya berfokus pada pemerintah sebagai aktor utama pengelolaan sampah. Model bisnis toko kelontong menggunakan ekonomi sirkular mampu mengurangi timbulan sampah di TPA karena sebanyak 85,78 ton/tahun sampah yang dapat terkelola.


Tegal has overcapacity landfill conditions with 80% of the total waste ending up in landfill. Grocery stores contribute to waste generation, even though they are only micro businesses. This study aims to analyze the existing conditions and perceptions of grocery stores, waste management policies, and grocery store business models based on a circular economy. The approach used quantitative descriptive statistical, EPR, and CEM analysis methods. The results show that the characteristics of waste management are still linear and end up in landfill (96%) due to three factors; facilities, time, and waste bank processing partners. The perception of grocery store owners is still low, the index value of only 66%, especially for optimizing waste materials. Policies also do not fully support independent producers' responsibilities for waste management and only focus on the government. The grocery store business model using the circular economy can reduce 85.78 tons/year of waste generation at landfills.

 

"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Ikbal Alexander
"Kemasan pangan plastik adalah jenis bahan yang tidak dapat terurai, sehingga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Kandungan selulosa yang tinggi pada jerami padi dapat dijadikan sumber biopolimer untuk membuat kemasan pangan biodegradable. Tetapi, kemasan biodegradable dilaporkan memiliki kinerja hidrofilik yang buruk dan kerapuhan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemasan pangan biodegradable menggunakan limbah jerami padi yang sesuai dengan SNI ISO 535:2016. Kemasan pangan biodegradable ini dibuat dari jerami padi dan singkong sebagai sumber biopolymer. Metode pelapisan Meyer-Rod diadopsi untuk menghasilkan sudut kontak yang tinggi dan ketahanan air yang tinggi dengan empat lilin alami yang berbeda; soy wax, candelilla wax, beeswax, dan carnauba wax. Analisis penyerapan air dilakukan menurut metode Cobb60 yang dijelaskan dalam SNI ISO 535:2016. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan selulosa jerami padi dengan penambahan beeswax meningkatkan sifat ketahanan air secara signifikan dan menunjukkan penurunan indeks Cobb60 sebesar 2,8 g/m2. Kesimpulan yang dapat diambil dari studi ini adalah penggunaan selulosa jerami padi sebagai sumber biopolymer mempunya potensi untuk menggantikan penggunaan kemasan pangan plastik.

Fossil-based foam is a non-biodegradable material which can cause severe environmental deterioration. Starch-based biodegradable material has shown the potential to replace the plastic foams. Starch-based biodegradable foam reportedly has poor hydrophilic performances and high brittleness. The objective of this research is to develop starch-based biodegradable foam using rice husk waste that complies with SNI ISO 535:2016 The biodegradable foams were fabricated with cassava starch and rice straw as natural fiber sources. The Meyer-Rod coating method was adopted to produce high contact angle and high water resistance with four different natural waxes; soy wax, candelilla wax, beeswax, and carnauba wax. Water absorption analysis was performed according to the Cobb60 method described in SNI ISO 535:2016. The result shows that the use of rice straw and beeswax improved water barrier properties and decreased the Cobb60 index of 2,8 g/m2 This study concludes that the utilisation of rice straw  as a source of biopolymer could replace the use of conventional polystyrene foam."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Yustika Elmaria Marbun
"Pertumbuhan Industri tekstil dan produk teksil (TPT) di Indonesia cukup masif namun belum memenuhi permintaan dunia karena produk tekstil yang dihasilkan dan akan dipasarkan secara mendunia belum memenuhi kriteria ekolabel yang saat ini banyak dipersyaratkan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk evaluasi penerapan ekolabel pada produk tekstil Indonesia khususnya yang dihasilkan dari Industri TPT X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode gabungan dan melakukan analisa deskriptif serta menggunakan analisis Strength Weakness Opportunities and Threats (SWOT) untuk mengembangkan strategi. Hasil penelitian membuktikan bahwa Industri TPT X memberikan efek positif yakni mendukung peningkatan daya saing produk tekstil tetapi belum sepenuhnya menerapkan kriteria ekolabel untuk mendukung konsep keberlanjutan. Untuk mewujudkan produk tekstil yang menerapkan ekolabel dengan daya saing yang lebih besar diperlukan strategi pengembangan produk tekstil berkelanjutan yang sinergis serta optimalisasi kolaborasi antar pemangku kepentingan.

The growth of the textile industry in Indonesia is quite massive but has not yet met world demand because the textile products produced and marketed globally do not meet the ecolabel criteria that are currently required by many. Therefore, this research was conducted to evaluate the application of ecolabelling on Indonesian textile products, especially those produced by the textile industry X. This research uses a quantitative approach with a combined method to carry out descriptive analysis and uses Strength Weakness Opportunities and Threats (SWOT) analysis to develop strategies. The results prove that the textile industry X has had a positive effect which increased the competitiveness of textile products but has not fully implemented ecolabel criteria to support sustainability. To realize textile products that apply ecolabels with greater competitiveness, a synergistic sustainable textile product development strategy is needed as optimized collaboration between stakeholders."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamaludin
"Pertumbuhan penduduk berimplikasi positif terhadap peningkatan permintaan semen. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama dalam keberlanjutan kawasan karst sebagai salah satu bahan baku utama industri semen. Kawasan karst Klapanunggal sebagai satu kesatuan ekosistem dengan industri semen memerlukan upaya pengembangan untuk harmonisasi dan keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan metode gabungan (mix methode) kuantitatif dan kualitatif, serta melakukan analisis secara deskriptif, dan menggunakan analisis Miles & Huberman untuk mengembangkan konsep. Hasil penelitian menunjukan industri semen di Klapanunggal memberikan dampak positif terhadap PDRB dan infrastruktur. Namun, industri semen belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Hasil pemantauan emisi dan udara ambien saat ini memenuhi baku mutu nasional dan perlu dipertimbangkan untuk peningkatan teknologi dalam menurunkan emisi dan polutan sehingga dapat memenuhi baku mutu yang berlaku secara global. Berdasarkan hasil penilaian Valuasi ekonomi, kawasan karst Klapanunggal memiliki valuasi ekonomi dengan nilai sebesar Rp.4.156.219.112,40 selama satu tahun, berdasarkan hasil analisis mencatat bahwa jumlah kunjungan ke kawasan karst Klapanunggal tidak dipengaruhi oleh jarak tempuh dan biaya yang dikeluarkan oleh responden. Kawasan karst Klapanunggal memiliki keunikan bagi penggiat wisatawan minat khusus panjat tebing dan telusur gua. Untuk menciptakan harmonisasi dan keberlanjutan kawasan karst Klapanunggal diperlukan konsep pengembangan kawasan karst terintgerasi industri semen yang didukung oleh sinergi dan kolaboratif dari semua pemangku kepentingan.

The positive implications of population growth on the escalating demand for cement raise significant concerns, particularly regarding the sustainability of the karst region, a vital source of raw materials for the cement industry. The Klapanunggal karst area, as an integrated ecosystem with the cement industry, requires development initiatives to attain harmony and sustainability. This research using a mixed-method design, this research utilizes both descriptive analysis and Miles & Huberman's analytical framework to develop concepts. The findings reveal that the cement industry in Klapanunggal has a positive impact on the Regional Gross Domestic Product (PDRB) and infrastructure. However, it has not significantly contributed to the improvement of community income. Current monitoring of emissions and ambient air meets national standards, yet consideration should be given to enhancing technology to reduce emissions and pollutants, ensuring compliance with global standards. The economic valuation of the Klapanunggal karst region amounts to Rp. 4,156,219,112.40 annually, with visitation numbers unaffected by distance or incurred costs. The Klapanunggal karst region holds possesses distinctive attractions for specialized tourism activities, including rock climbing and cave exploration. To cultivate a balanced and sustainable environment in the Klapanunggal karst area, the formulation of an integrated karst development concept, supported collaboratively by all stakeholders in a synergistic manner, becomes indispensable."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspasari Indra
"Bantuan dalam bentuk uang diadopsi pasca gempa di Cianjur, Jawa Barat pada tahun 2022.  Masalah dalam penelitian ini adalah prasangka terkait penggunaan bantuan uang yang tidak tepat guna oleh penyintas. Tujuan utama penelitian ini adalah memberikan pembuktian terkait pemanfaatan bantuan uang oleh penyintas bencana. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, berbentuk studi kasus. Teknik pengumpulan data menggabungkan observasi, wawancara informan kunci, Focus Group Discussion, dan telaah dokumen kunci. Analisis data, menggunakan model alir. Hasil penelitian membuktikan bahwa penyintas penerima bantuan uang memprioritaskan penggunaan uang untuk kebutuhan prioritas. Kesimpulan penelitian ini adalah keraguan penggunaan bantuan uang secara tidak tepat oleh penyintas bencana tidak terbukti. Rekomendasi strategi antisipasi risiko antara lain memastikan nilai transfer yang sejalan dengan kesenjangan kebutuhan, seleksi penerima manfaat yang tepat, pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan dalam pengelolaan bantuan uang, dan variasi strategi komunikasi terkait penyaluran bantuan uang secara teratur.

Humanitarian agencies adopted cash assistance after the Cianjur Earthquake, West Java, 2022. The problem identified is the common perception of the risk of misuse if cash assistance is provided. The research objectives are to provide reliable evidence related to disaster survivors' utilization of cash assistance. The research methodology adopts a qualitative approach through a case study of cash assistance.  Data collection methods vary from observation, Focus Group Discussion (FGD), Key Informant Interview (KII), and literature review. Data analysis will use the flow model.  The research results show evidence that cash assistance beneficiaries utilized the cash assistance for priority. The research concludes there is very little evidence to claim that disaster-affected survivors misuse the cash assistance. For future practice, the research recommends risk anticipation actions such as appropriate transfer value calculation; appropriate beneficiary selection process; community empowerment, especially through the involvement of women; and adoption of regular communication."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachmi Azhar Aji
"PT X merupakaan perusahaan penetasan telur ayam yang menerapkan sistem daur ulang air limbah untuk mengurangi pengambilan air tanah dan pembuangan air limbah. Sistem daur ulang air limbah yang berkelanjutan harus layak secara teknologi, ekonomi dan sosial. Namun masalah dalam penelitian ini adalah ketiadaan informasi kelayakan dan strategi pengembangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi keberlanjutan penerapan sistem daur ulang air limbah di PT X dan merumuskan strategi pengembangannya. Metode penelitian yang digunakan diantaranya mengevaluasi efisiensi penggunaan air tanah, penurunan konsentrasi pencemar air limbah, analisis biaya manfaat, analisa persepsi & tingkat pengetahuan masyarakat kemudian pengembangan strategi dengan metode SWOT. Hasil penelitian menunjukkan sistem daur ulang air limbah mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air tanah secara rata-rata sebesar 30,18%, performa penurunan konsentrasi pencemar untuk parameter BOD5, COD, TSS, Minyak dan lemak diatas 70% dan mampu memenuhi baku mutu yang diharapkan, dan memiliki kelayakan ekonomi dengan nilai NPV positif dan BCR>1. Selain itu mayoritas masyarakat sekitar perusahaan memiliki pengetahuan lingkungan lebih dari cukup dan perspektif positif terhadap daur ulang air limbah PT X. Strategi peningkatan kekuatan & peluang cocok diterapkan untuk pengembangan berkelanjutan. Secara umum daur ulang air limbah layak diterapkan dalam industri sejenis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem daur ulang air limbah yang diterapkan PT X memiliki kelayakan teknologi, ekonomi dan sosial dan dapat dikembangkan melalui peningkatan teknologi daur ulang air limbah dan pemanfaatan peluang eksternal

PT X is a poultry hatchery company that implements a wastewater recycling system to reduce groundwater extraction and wastewater disposal. The sustainable wastewater recycling system must be technologically, economically, and socially feasible. However, the problem in this research is the lack of feasibility information and development strategies. The objective of this research is to evaluate the sustainability of implementing the wastewater recycling system at PT X and formulate development strategies. Research methods include evaluating the efficiency of groundwater use, reducing pollutant concentrations in wastewater, cost-benefit analysis, analyzing community perceptions and knowledge levels, and developing strategies using the SWOT method. The research results indicate that the wastewater recycling system can improve the efficiency of groundwater use by an average of 30.18%. The performance in reducing pollutant concentrations for parameters such as BOD5, COD, TSS, oil, and fat is above 70%, meeting the expected quality standards. It is economically viable with a positive NPV and BCR > 1. Additionally, the majority of the community around the company has sufficient environmental knowledge and a positive perspective on PT X's wastewater recycling. Strengthening internal strengths and capitalizing on external opportunities are suitable strategies for sustainable development. In conclusions, wastewater recycling is feasible for similar industries. The conclusion of this research is that PT X's implemented wastewater recycling system is technologically, economically, and socially feasible and can be developed through improved wastewater recycling technology and leveraging external opportunities."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Kristi
"Deforestasi dan degradasi hutan adalah tantangan penurunan emisi di sektor kehutanan, terutama di Pulau Jawa. Agroforestri sederhana adalah upaya pemulihan hutan yang strategis di sekitar perkotaan, seperti di Kabupaten Bogor. Masalah dalam penelitian ini adalah skala agroforestri sederhana kecil dan belum optimal dalam penurunan emisi karbon. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis komposisi tanaman, nilai ekonomi karbon, pendapatan dan partisipasi petani serta menyusun konsep agroforestri sederhana untuk mendukung mitigasi perubahan iklim. Pendekatan penelitian kuantitatif dengan mix method yakni, analisis keragaman spesies dan stok karbon, analisis pendapatan, analisis statistik dan Simple Additive Weighting (SAW). Hasil penelitian diperoleh komposisi agroforestri sederhana beragam, menyimpan stok karbon 57,56 ton/ha/tahun dan menyerap emisi karbon dioksida 211,23 ton CO2e/ha/tahun. Pendapatan rata-rata petani dari panen dan jasa karbon hanya Rp15.536.649,98/ha/tahun, dengan proporsi bagi hasil karbon 65% petani dan 35% KPH Bogor. Namun, peran agroforestri sederhana sangat penting dalam upaya pengamanan hutan. Kesimpulan penelitian ini adalah pengembangan agroforestri sederhana mitigatif dapat dilakukan dengan perpaduan tanaman berkayu berdaun lebar, serba guna dan tanaman semusim yang menyerap karbon tinggi dan memberikan nilai tambah pada aspek sosial ekonomi lokal untuk mendukung mitigasi perubahan iklim.

Deforestation and forest degradation pose challenges to emission reduction in the forestry sector, especially in Java. Simple agroforestry is a strategic forest restoration effort in urban areas, such as in Bogor Regency. The issue in this research is the small and suboptimal scale of simple agroforestry in carbon emission reduction. The objective of this research is to analyze plant composition, carbon economic value, farmer’s income and participation, and develop a simple agroforestry concept to support climate change mitigation. The research employs a quantitative approach with a mixed method, including species diversity and carbon stock analysis, income analysis, statistical analysis, and Simple Additive Weighting (SAW). The research results obtained a diverse compositions of simple agroforestry, storing carbon stock of 57,56 tons/ha and absorbing CO2 emissions 211,23 ton CO2e/Ha/year. The average income for farmers from harvests and carbon services is only Rp15,536,649.98/ha/year, with a profit-sharing proportion of 65% for farmers and 35% for the Bogor Forestry Management Unit (KPH Bogor). However, the role of simple agroforestry is crucial in forest conservation efforts. The conclusion of this research is that the development of mitigative simple agroforestry can be achieved by combining broad-leaved woody plants, multipurpose plants, and seasonal plants that absorb high carbon and provide added value to local socio-economic aspects to support climate change mitigation."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Diheim Biru
"Implementasi skema PES perlu mempertimbangkan keberlanjutan penghidupan masyarakat penyedia jasanya untuk mencegah terjadinya kemiskinan dan degradasi lingkungan. Studi ini memetakan keberlanjutan penghidupan petani penyedia dan non-penyedia jasa lingkungan di DAS Cidanau dengan menggunakan perhitungan livelihood capital index pada lima aset penghidupan dalam kerangka penghidupan berkelanjutan DFID. Selain itu, studi ini mengevaluasi atas aspek-aspek yang relevan dengan aset penghidupan masyarakat dalam rangka menunjang penghidupan masyarakat penyedia jasa. Kemudian, dari hasil perhitungan dan evaluasi tersebut, disusun suatu konsep penghidupan masyarakat penyedia jasa lingkungan yang dapat menunjang penghidupan masyarakat petaninya secara berkelanjutan menggunakan AHP. Hasilnya menunjukkan bahwa aset penghidupan baik petani penyedia dan non-penyedia jasa secara keseluruhan belum berkelanjutan dengan nilai masing-masing sebesar 0,445 dan 0,48. Ditemukan bahwa hasil panen, pengetahuan masyarakat, dan modal peralatan masyarakat tidak mendukung keberlanjutan penghidupan mereka. Konsep penghidupan masyarakat petani agroforestri penyedia jasa lingkungan yang berkelanjutan adalah yang berorientasi pada keuntungan petaninya atau hasil panen.

PES scheme needs to consider the livelihood sustainability of its services provider to prevent poverty and environmental degradation. This study maps the sustainability of the livelihoods of ES providers and non-providers in the Cidanau watershed by calculating the livelihood capital index of the five capital assets within the Sustainable Livelihood Framework. In addition, this study evaluates aspects that are relevant within the livelihood assets of the farmers to support the livelihood of the service providers. Then, a sustainable livelihood concept for ES providers is conceived by using AHP. The results show that the overall livelihood assets of the ES providers and non-service providers are not sustainable with a value of 0,445 and 0,48 respectively. It was found that the farmers’ harvest gains, knowledge, and equipment do not support their livelihood sustainability. The Sustainable Livelihood Concept of Agroforestry Environmental Services Providers is oriented towards the gains of their farmers or crops."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library