Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elfina Dewi Roseningrum
"Skripsi ini hendak menjelaskan hubungan antara isu tingginya angka putus sekolah dengan pekerja anak di Kabupaten Cilacap dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, hendak dikaji terkait dengan intervensi dari pemerintah sebagai upaya penanggulangan putus sekolah serta implementasinya di lapangan. Oleh karena itu, masalah yang akan diangkat terkait dengan bagaimana jaminan hak atas pendidikan bagi anak oleh negara, faktor-faktor apa yang mempengaruhi anak putus sekolah dikalangan keluarga nelayan di Kabupaten Cilacap terhadap banyaknya anak yang bekerja serta upaya apa yang dapat dilakukan untuk menjamin terpenuhinya hak pendidikan bagi anak. Adapun analisis akan dilakukan dengan metode socio legal studies. Metode ini digunakan untuk mengungkapkan kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat serta implementasi intervensi pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran terkait dengan apa yang harus diperbaiki, direvisi dari segi kebijakan pemerintah.

This thesis aims to explain the correlation between the high rate of school dropout and child labor in Kabupaten Cilacap and the factors that have affected it. In addition, it aims to study the government's intervention as an attempt to decrease school dropouts and its implementation in the real field. Therefore, the issues to be raised are related to how the right to education for children is secured by the state, what factors affect dropping out of school among fisherman families in Cilacap Regency, the increasing rates of child labor, and what attempts can be implemented to secure the fulfillment of the right to education for children. The analysis will be based on sociolegal studies. This method is used to reveal the socio-economic and cultural conditions of the community as well as the implementation of government intervention. The purpose of this study is to contribute ideas related to what should be improved or revised in terms of government policy. "
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Amirah Deaz Putri
"Deepfake pornography adalah konten foto, video, atau audio yang memiliki muatan pornografi. 90-95% konten deepfake di internet adalah konten deepfake pornography. Faktanya, 90% korban adalah perempuan. Penelitian ini menggunakan metode sosio-legal dan etnografi digital yang berperspektif feminist legal theory untuk mengetahui apakah regulasi dan upaya yang ada telah mengakomodir kebutuhan korban perempuan. Regulasi yang dianalisis adalah UU Pornografi, UU ITE, UU TPKS, dan UU PDP. Hasil penelitian ini adalah regulasi yang ada belum cukup efektif dalam melindungi korban deepfake pornography. Kemudian, upaya yang dilakukan dalam pelindungan korban adalah literasi artificial intellegence, penghapusan jejak digital korban (right to be forgotten), pendampingan hukum dan psikologis, dan upaya mewujudkan peraturan pendukung. Tantangan yang dihadapi adalah seperti kurangnya edukasi deepfake pornography, kurangnya kesadaran aparat penegak hukum, kurangnya kualitas dan kuantitas fasilitas pengada layanan, belum adanya peraturan khusus deepfake pornography, dan platform digital yang belum berpartisipasi maksimal dalam upaya pelindungan. Lalu, meskipun peraturan dan hukuman Indonesia lebih banyak dan lebih tinggi dari Thailand, ternyata kualitas penanganan Indonesia masih kurang. Kemudian, refleksi dari pengalaman korban adalah bahwa budaya patriarki menjadi faktor perbuatan pelaku. Terakhir, delik aduan yang ada di UU TPKS menghambat korban melaporkan kasusnya ke jalur hukum. Karena, dari perspektif feminist legal theory, sistem hukum ini tidak sensitif terhadap korban perempuan yang seringkali merasa takut, malu, atau terintimidasi untuk melapor. Lalu, aparat penegak hukum kurang aktif menangani kasus dengan membebankan pembuktian kepada korban. Hal ini menghambat pelaksanaan right to be forgotten sebagai hak atas pemulihan korban.

Deepfake pornography is photo, video or audio content that has pornographic content. 90-95% of deepfake content on the internet is deepfake pornography content. In fact, 90% of victims are women. This research uses socio-legal methods and digital ethnography with a feminist legal theory perspective to find out whether existing regulations and efforts have accommodated the needs of female victims. The regulations analyzed are the Pornography Law, the ITE Law, the TPKS Law, and the PDP Law. The results of this research are that existing regulations are not effective enough in protecting victims of deepfake pornography. Then, the efforts made to protect victims are artificial intelligence literacy, erasing digital traces of victims (right to be forgotten), legal and psychological assistance, and efforts to create supporting regulations. The challenges faced include a lack of education on deepfake pornography, a lack of awareness by law enforcement officials, a lack of quality and quantity of service provision facilities, the absence of specific regulations on deepfake pornography, and digital platforms that have not participated optimally in protection efforts. Then, even though Indonesia's regulations and penalties are more numerous and higher than Thailand's, it turns out that Indonesia's handling quality is still lacking. Then, a reflection of the victim's experience is that patriarchal culture was a factor in the perpetrator's actions. Lastly, the complaint offense contained in the TPKS Law prevents victims from reporting their cases to legal channels. Because, from the perspective of feminist legal theory, this legal system is not sensitive to female victims who often feel afraid, embarrassed or intimidated to report. Then, law enforcement officials are less active in handling cases by placing the burden of proof on the victim. This hampers the implementation of the right to be forgotten as a right to recovery for victims."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library