Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rogayah
"

Penelitian ini mengekplorasi hubungan antara dua aspek penting bagi pembangunan ekonomi, yaitu tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan (TPAKP) and upah riil di Indonesia. Level TPAK di Indonesia terus mengalami peningkatan, tetapi upah rill justru menurun. Penelitian ini berasumsi bahwa keadaan ini terjadi karena mayoritas pekerja perempuan di Indonesia bekerja di industri yang rendah level produktivitasnya, sehingga membuat garis pasokan pekerja pada kurva ketersediaan tenaga kerja dan upah riil bergeser ke kanan, ke titik upah yang lebih rendah. Penelitian ini dilaksanakan dengan teknik penelitian kuantitatif pada 30 provinsi di Indonesia periode 2002-2018, menggunakan regresi GLS dengan efek random. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari BPS-RI. Hasil analisis menemukan bahwa peningkatan level TPAKP di Indonesia membawa efek negatif pada tingkat upah riil per jam. Dengan kata lain, peningkatan jumlah tenaga kerja perempuan di Indonesia menyebabkan penurunan level upah riil per jam, baik untuk upah pekerja perempuan maupun laki-laki. Penemuan ini merupakan indikasi bahwa peningkatan partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja sebaiknya diikuti dengan pekerjaan yang berkualitas bagi mereka. Oleh karena itu, kebijakan terkait peningkatan kesempatan kerja bagi perempuan di industri yang lebih produktif merupakan hal yang penting, termasuk kebijakan guna mengurangi hambatan-hambatan kerja bagi perempuan.

 


This research explores the relationship between two essential aspects for economic development which are female labour force participation (FLFP) and the real wage in Indonesia. While the level of FLFP in Indonesia keeps increasing over time, the real wage decreases. This paper argues that this happens because most females work in less productive industries that makes the labour supply line shifts to the right and drives the wage to a lower level. Conducting in quantitative research for 30 provinces in Indonesia from 2002 until 2018, this paper uses Random-effects GLS Regression for panel data analysis. The data for this research is secondary data from BPS-Statistics Indonesia. This paper finds that the raising trend of FLFP in Indonesia has a negative effect on the hourly real wage. In other word, the raising of female labour supply in Indonesia generally worsens the hourly wage, both for female and male wage. This finding is an early warning that the high level of female participation in labour market should be followed by qualified job for them. Policies related to increasing job opportunity for women in more productive industries is vital, including dealing with some constraints that influence their time in the labour market.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restuning Dyah Widyanti
"ABSTRAK
Berdasarkan teori Human Capital, the rate of return to education merupakan tingkat pengembalian investasi pendidikan. Pendidikan tidak hanya memiliki keuntungan positif namun juga dapat mempengaruhi peningkatan ketimpangan upah. Perbedaan tingkat pengembalian investasi pendidikan pada kuantil upah yang berbeda, baik di antara pekerja dengan tingkat pendidikan yang berbeda maupun antar pekerja dengan tingkat pendidikan yang sama, dapat menyebabkan adanya ketimpangan upah. Tujuan paper ini adalah untuk mencari tahu hubungan antara return to education atau tingkat pengembalian investasi pendidikan dengan ketimpangan upah di Indonesia. Teknik regresi kuantil digunakan untuk mendapatkan koefisien tingkat pengembalian investasi pendidikan pada tingkat upah yang berbeda. Hasil regresi menunjukkan bahwa pendidikan berkontribusi terhadap ketidakmerataan upah dikarenakan terdapat variasi yang signifikan pada tingkat pengembalian investasi pendidikan pada setiap kuantil upah dan juga terdapat peningkatan wage dispersion yaitu pemberian upah yang berbeda pada pekerja dengan tingkat pendidikan yang sama. Selanjutnya, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi pendidikan juga mempunyai hubungan positif dengan lama studi dan tingkat pendidikan.

ABSTRACT
According to the Human Capital Theory, the rate of return to education is viewed as the rate of return investment and the individual income is the product of the accumulated investment. Despite the beneficial effects of human capital development on economic growth as a result of an overall increase in skilled labor, it can also lead to negative outcomes such as income inequality. More specifically, the difference in the return to education across the quantile of wage can result in wage dispersion between and within education groups. This paper investigates the association between return to education and wage inequality in Indonesia. The quantile regression technique is applied to compute the return on the investment at different points of wage distribution. The main findings are that education contributes to an increasing wage inequality due to the significant variation in the rate of return to education in every quantile of wage and the increasing wage dispersion within the same education. Furthermore, this study also derives that the return to education in Indonesia has a positive correlation with the duration of school and a higher level of educational attainment."
2017
T49689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luhur Selo Baskoro
"Penelitian ini mempelajari faktor-faktor penentu arus masuk FDI di sektor manufaktur di Indonesia, dan memusatkan perhatian pada pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap arus masuk FDI. Studi ini menggunakan data dari 19 industri di sektor manufaktur Indonesia dari tahun 2001 sampai dengan 2014 dengan menggunakan metode Random Effects. Analisis empiris menunjukkan bahwa produktivitas kerja, upah, dan ekspor telah menjadi faktor signifikan yang mempengaruhi investasi asing langsung di industri ini selama periode penelitian, dimana variable-variabel ini berhubungan positif dengan masuknya FDI. Analisis lebih lanjut dengan menggunakan dummy variable juga menunjukkan bahwa arus masuk FDI di sektor ini cenderung menargetkan industri yang tidak tergolong industri padat karya. Industri jenis ini biasanya memerlukan ketrampilan tenaga kerja yang lebih tinggi dan tingkat teknologi yang lebih rumit, sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa metode alokasi FDI perusahaan asing di industri-industri tersebut cenderung meningkatkan modal dibanding mempekerjakan lebih banyak sumber daya manusia. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendasari pendekatan yang berbeda untuk meningkatkan setiap variabel berdasarkan intensitas faktor produksi industri. Untuk industri padat karya, strategi utama untuk menarik FDI adalah meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui peningkatan pendidikan, pelatihan, program magang, dan sertifikasi pekerja. Pemerintah juga perlu mendorong pengembangan industri kecil melalui dukungan finansial dan teknis. Di sisi lain, peningkatan produktivitas tenaga kerja di industri bukan padat karya dapat dicapai dengan memperbaiki iklim penelitian dan pengembangan tehnologi, dan menjaga kualitas tenaga kerja melalui peraturan perlindungan kesehatan dan sosial.
......This paper investigates the determinants of FDI inflow in Indonesian manufacturing sector, and focusing on the effect of labor productivity on FDI inflow. This study employs the data from 19 industries within Indonesian manufacturing sector from 2001 to 2014 using Random Effects method. The empirical analysis shows that labor productivity, wages, and export have become significant factors that affect foreign direct investment in manufacturing industries during the period of the research. These variables are positively related to FDI inflow. Further analysis using dummy variable also suggests that FDI inflow in this sector tends to target non labor intensive industries rather than labor intensive industries. Non labor intensive industries typically require higher labor skill and higher level of technology, thus creating higher labor productivity. This indicates the method of foreign firms rsquo FDI allocation in the industries which was to increase capital rather than to employ a larger number of workers. Thus, this particular finding generates different approaches to improve each variable based on production factor intensities of the industries. For the labor intensive industries, the main strategy to attract FDI is to increase labor quality through improvement in education, training, internship program, and worker certification. The government also needs to encourage the development of small industries through financial and technical supports. On the other hand, improvement in labor productivity in non labor intensive industries can be attained by improving research and development climate, and maintaining the quality of labor through health and social protection regulation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library