Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
La Syam Abidin
Abstrak :
Keterlibatan keluarga penting dalam melindungi remaja dari penggunaan zat alkohol, ganja, dan tembakau pada remaja melalui penyangga efek buruk dari masalah internal dan eksternal. Keluarga dapat berperan dalam bentuk promosi kesehatan dan penurunan risiko bahaya kesehatan. Untuk mengurangi atau menghilangkan masalah kesehatan dan mencapai kesejahteraan diantara anggota keluarga, maka keluarga sebagai unit berfungsi untuk melakukan tugas kesehatan keluarga. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara persepsi remaja tentang tugas kesehatan keluarga dengan perilaku merokok pada remaja di kelurahan Curug, kecamatan Cimanggis, kota Depok. Sampel adalah remaja usia 10-19 tahun N = 310 . Menggunakan teknik Stratified Random Sampling melalui survei cross-sectional. Model regresi logistik ganda multivariat digunakan untuk menguji hubungan antara persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan perilaku merokok remaja dengan mengendalikan faktor confounding. Terdapat hubungan antara persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga secara keseluruhan dengan perilaku merokok remaja dan sebagai faktor yang dominan setelah dikontrol variabel usia, jenis kelamin, uang saku dan teman sebaya. Persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga secara keseluruhan sebagai faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku merokok remaja. Studi selanjutnya perlu mengeksplorasi pemahaman keluarga tentang tugas keluarga dalam bidang kesehatan secara kualitatif.
Family involvement is important in protecting adolescents from the use of substances alcohol, marijuana, and tobacco in adolescents through the buffering effects of internal and external problems. Families can play a role in promoting health and reducing health hazards. To reduce or eliminate health problems and achieve welfare among family members, the family as a unit serves to perform family health tasks. The aim of this research is to know the correlation between adolescent perception about family health task with smoking behavior in adolescent in Curug urban village, Cimanggis sub district, Depok city. The sample is a teenager aged 10 19 years N 310 . Using Stratified Random Sampling technique through cross sectional survey. Multiple multivariate logistic regression models were used to examine the relationship between adolescent perceptions about the implementation of family health tasks with adolescent smoking behavior by controlling confounding factors. There is a relationship between adolescent perception about the implementation of family health task as a whole with the behavior of adolescent smoking and as the dominant factor after controlled variable of age, gender, pocket money and peers. Adolescent perception about the implementation of family health task as a whole is the most dominant factor related to teenage smoking behavior. Further studies need to explore family understanding of family duties in the field of health qualitatively.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Muhammad Akbar Kaharuddin
Abstrak :
Pendahuluan Penurunan cakupan imunisasi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 menyebabkan dampak diberbagai sektor khususnya dibidang kesehatan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi ibu bayi sehingga tidak membawa anaknya ke pelayanan kesehatan untuk di imunisasi antara lain pendidikan, sikap, dan pengetahuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor perilaku ibu dalam pemenuhan cakupan imunisasi dimasa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Cimanggis Kota Depok. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 103 responden, diambil menggunakan metode non- probability dengan jenis consecutive sampling. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda menunjukkan bahwa dari 3 variabel yang diduga berhubungan secara signifikan dengan cakupan imunisasi adalah variabel sikap dengan P value 0,000 (95% CI: 28.525 -981.422) yang dipengaruhi oleh pendidikan dan pengetahuan ibu. Kesimpulan penurunan cakupan imunisasi dominan dipengaruhi oleh sikap ibu sehingga faktor sikap sangat berpengaruh terhadap pemenuhan cakupan imunisasi dimasa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Cimanggis Kota Depok. Temuan penelitian ini menyarankan perlu meningkatkan akses informasi dan edukasi terkait program imunisasi dengan memberikan edukasi yang mudah diakses dikalangan masyarakat, sehingga pemenuhan cakupan imunisasi tetap terpenuhi ......Introduction The decline in immunization coverage caused by the Covid-19 pandemic has had an impact on various sectors, especially in the health sector. Purpose of this study was to determine the behavioral factors of mothers in fulfilling immunization coverage during the Covid-19 pandemic in the Cimanggis Health Center working area, Depok City. Research method uses quantitative research with a cross-sectional design. The sample in this study was 103 respondents, taken using a non-probability method with consecutive sampling type. The Results of multivariate analysis using multiple logistic regression showed that of the 3 variables thought to be significantly related to immunization coverage, the attitude variable with a P value of 0.000 (95% CI: 28.525 -981.422) was influenced by mother's education and knowledge. Conclusion is that the decrease in immunization coverage is dominantly influenced by the mother's attitude so that the attitude factor greatly influences the fulfillment of immunization coverage during the Covid-19 pandemic in the work area of ​​the Cimanggis Health Center, Depok City. The findings of this study suggest that it is necessary to increase access to information and education related to immunization programs by providing education that is easily accessible among the public, so that immunization coverage is still fulfilled.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika
Abstrak :
Tuberkulosis (TBC) di Indonesia mencapai jumlah penderita terbanyak kedua di dunia pada tahun 2021 menyebabkan risiko penularan semakin tinggi. Saat ini, peningkatan kasus TBC anak mencapai hampir tiga kali lipat jika dibandingkan jumlah kasus di tahun 2021. Salah satu upaya pencegahan penularan adalah dengan pengembangan inovasi dalam memberikan asuhan keperawatan di komunitas serta untuk memudahkan dalam penerapannnya, dibuat dalam bentuk media berbasis aplikasi android “Gempita” yang diujikan pada praktik residensi keperawatan komunitas. Tujuan: Penerapan inovasi GErakan Masyarakat PedulI Tuberkulosis Anak bertujuan untuk meningkatkan perilaku pencegahan penularan dari orang tua selaku caregiver anak dengan tuberkulosis. Inovasi Gempita terdiri dari beberapa intervensi keperawatan yaitu melalui pendekatan dukungan kelompok, edukasi kesehatan, demonstrasi dan keterampilan dalam pencegahan penularan dan perawatan TB pada anak. Pada media aplikasi yang dibuat, Gempita memiliki sajian menu berupa materi edukasi kesehatan, diskusi interaktif, pengingat jadwal minum obat dan makanan bergizi, sharing experience dan demonstrasi keterampilan dalam pengobatan dan pencegahan penularan TBC. Metode: Desain yang digunakan adalah studi kasus dengan menerapkan asuhan keperawatan komunitas. Pendekatan dukungan kelompok menjadi strategi pada 32 partisipan. Hasil inovasi menunjukkan peningkatan rerata tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pencegahan penularan TB sebelum dan setelah intervensi Gempita; peningkatan berat berat badan anak sebelum dan setelah intervensi Gempita dan perbedaan bermakna pada rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam upaya pencegahan penularan TB sebelum dan setelah intervensi Gempita (p Value < 0,05). Kesimpulan ada pengaruh pelaksanaan inovasi Gempita pada perilaku pencegahan penularan pada kelompok caregiver anak. Inovasi Gempita yang dikembangkan sebagai aplikasi berbasis teknologi diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perilaku pencegahan TBC dan menekan peningkatan kasus TBC, khususnya TBC anak ......Tuberculosis (TB) in Indonesia reached the second highest number of patients in the world in 2021, causing a higher risk of transmission. Currently, the increase in pediatric TB cases has almost tripled when compared to the number of cases in 2021. One of the efforts to prevent transmission is to develop innovation in providing nursing care in the community and to facilitate its application, it is made in the form of an android application-based media "Gempita" which is tested in community nursing residency practice. Objective: The application of the Gempita innovation aims to improve the transmission prevention behavior of parents as caregivers of children with tuberculosis. Gempita innovation consists of several nursing interventions, namely through a group support approach, health education, demonstrations and skills in preventing transmission and treating TB in children. In the application media created, Gempita has menu offerings in the form of health education materials, interactive discussions, reminders of medication schedules and nutritious food, sharing experiences and demonstrations of skills in the treatment and prevention of TB transmission. Methods: The design used was a case study by applying community nursing care. Group support approach was the strategy for 32 participants. The results of the innovation showed an increase in the average level of knowledge, attitudes and skills in preventing TB transmission before and after the Gempita intervention; an increase in child weight before and after the Gempita intervention and a significant difference in the average knowledge, attitudes and skills in preventing TB transmission before and after the Gempita intervention (p value <0.05). It is concluded that there is an effect of the implementation of the Gempita innovation on transmission prevention behavior in the child caregiver group. The Gempita innovation developed as a technology-based application is expected to be used to improve TB prevention behavior and reduce the increase in TB cases, especially childhood TB.
Depok: Fakultas ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lasarus Atamou
Abstrak :
Latar Belakang Saat ini belum ada satupun negara di dunia yang terbebas dari TB. Secara global jumlah terdiagnosis TB tahun 2021 naik sekitar 600.000 dan tahun 2021 indonesia menduduki peringkat kedua TB terbanyak di dunia. Kasus ditemukan sebesar 45,7% saja sedangkan 54,3% kasus lainnya belum ditemukan dan dilaporkan. Kelurahan Jatijajar tahun 2022 sebesar 47 orang. Keterbatasan SDM kesehatan dan jangkauan yang luas merupakan kendala active case finding (ACF) di wailayah kerja puskesmas Jatijajar. Intervensi “Aksi Detoks” menggunakan teknologi berbasis aplikasi android dan pemberdayaan tokoh kunci TB secara langsung sebagai solusi memecahkan permasalahan tersebut. Tokoh kunci adalah kader TB dan tokoh masyarakat. Masyarakat dapat mengakses untuk mengetahuai edukasi TB, screening TB dan langsung terhubung dengan tokoh kunci TB. Tujuan: mengidentifikasi adanya pengaruh intervensi “Aksi Detoks” terhadap pengetahuan, sikap, keterampilan, ACF dan tingkat kemandirian keluarga. Metode: Desain penelitian ini adalah one group pretest posttest design, dilakukan dari tanggal 2 oktober 2022 sampai dengan 1 juni 2023 dengan sampel 20 orang yang dipilih menggunakan metode purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan ekslusi di wilayah kerja puskesmas Jatijajar kota Depok. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan uji T berpasangan. Hasil: Ada pengaruh setelah diberikan intervensi “Aksi Detoks” pada pengetahuan sikap dan keterampilan pada keluarga dengan nilai p<0,05 dan peningkatan active case finding sebesar 5 kasus postif TB serta kenaikan tingkat kemandirian keluarga dari kemandirian I dan II menjadi kemandirian III dan IV. Kesimpulan: Ada pengaruh intervensi “Aksi Detoks” terhadap pengetahun, sikap dan keterampilan, ACF dan kemandirian keluarga. ...... Background: Currently, no country in the world is free from TB. Globally, the number of people diagnosed with TB in 2021 will increase by around 600,000 and in 2021 Indonesia will be ranked second in the world for TB. Only 45.7% of cases are found while the other 54.3% of cases have not been found and reported. Jatijajar Village in 2022 amounted to 47 people. Limited health human resources and wide coverage are obstacles to active case finding (ACF) in the Jatijajar Puskesmas working area. The "Aksi Detoks" intervention uses android application-based technology and direct empowerment of key TB figures as a solution to solve these problems. Key figures are TB cadres and community leaders. The community can access to know about TB education, TB screening and directly connect with TB key figures. Objective: To identify the effect of "Aksi Detoks" intervention on knowledge, attitude, skills, ACF and family independence level. Methods: This research design is a one group pretest posttest design, conducted from October 2, 2022 to June 1, 2023 with a sample of 20 people selected using purposive sampling method according to the inclusion and exclusion criteria in the working area of Puskesmas Jatijajar, Depok City. The data obtained will be analyzed with the paired T test. Results: There was an effect after being given the "Detox Action" intervention on knowledge, attitudes and skills in the family with a p value of <0.05 and an increase in active case finding by 5 positive TB cases and an increase in the level of family independence from independence I and II to independence III and IV. Conclusion: There is an effect of the "Detox Action" intervention on knowledge, attitudes and skills, ACF and family independence.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zadam Marita
Abstrak :
Tuberculosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang merupakan masalah Kesehatan masyarakat baik secara nasional maupun global. Kepatuhan pengobatan dan perilaku pencegahan relapse TB merupakan salah satu factor yang berkontribusi untuk menurunkan angka kambuh TB sehingga dapat menekan penurunan angka relapse TB. Hal ini perlu menjadi perhatian, sehingga dikembangkan inovasi Aksi MOIST dalam upaya pencegahan relapse tuberculosis di kelurahan jatijajar, kota Depok. Tujuan inovasi ini yaitu memberikan gambaran pengaruh intervensi keperawatan edukasi aksi MOIST dalam Upaya pencegahan relapse Tuberkulosis. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga dengan melibatkan 10 keluarga dan 30 kelompok usia dewasa yang ada di Kelurahan Jatijajar menggunakan total sampling. Inovasi edukasi aksi MOIST merupakan integrasi dari terapi peer group atas 8 sesi selama 18 kali pertemuan untuk 2 kelompok. Data sebelum dan setelah intervensi diukur menggunakan instrument perilaku (pengetahuan, sikap dan keterampilan dan pengukuran tingkat kemandirian keluarga. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan usia dewasa p Value < 0,05 serta peningkatan kemandirian keluarga. Simpulan terjadi peningkatan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap upaya pencegahan relapse TB serta peningkatan kemandirian keluarga setelah implementasi Aksi Edukasi MOIST. Diharapkan hasil studi ini dapat diaplikasikan oleh perawat dalam penatalaksanaan pengendalian relapse tuberculosis di komunitas. ......Tuberculosis (TB) is a disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis which is a public health problem both nationally and globally. Adherence to treatment and prevention behavior of TB relapse is one of the factors that contribute to reducing TB relapse rates so as to suppress the decrease in TB relapse rates . This needs to be a concern, so that the MOIST Action innovation was developed in an effort to prevent tuberculosis relapse in Jatijajar sub-district, Depok city. The purpose of this innovation is to provide an overview of the influence of MOIST action education nursing interventions in efforts to prevent tuberculosis relapse. The method used is a case study with a family nursing care approach involving 10 families and 30 adult age groups in Jatijajar Village using total sampling. The educational innovation of MOIST action is an integration of peer group therapy for 8 sessions for 18 meetings for 2 groups. Data before and after the intervention were measured using behavioral instruments (knowledge, attitudes and skills and measurement of the level of family independence. The results showed an increase in knowledge, attitudes and skills of adulthood p Value < 0.05 and an increase in family independence. In conclusion, there was an increase in the level of knowledge, attitudes and skills towards TB relapse prevention efforts and an increase in family independence after the implementation of the MOIST Education Action. It is hoped that the results of this study can be applied by nurses in the management of tuberculosis relapse control in the community
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Haryati
Abstrak :
Percobaan merokok pemula yang dilakukan remaja terjadi pergeseran lebih muda usianya < 15 tahun. Perokok pemula pernah mencoba merokok di sekolah menengah pertama, sebagian lainnya pernah mencoba merokok di sekolah dasar. Remaja merokok karena bujukan teman dan ketertarikan untuk mencoba merokok. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui efektivitas Model KERIKO dalam meningkatkan kontrol diri, status kesehatan sehingga perilaku merokok remaja dapat dikendalikan. Perilaku merokok dapat diatasi dengan Model intervensi Keperawatan Kendali Perilaku Merokok (KERIKO). Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui 3 tahap penelitian yaitu: Tahap I: identifikasi pengalaman merokok remaja, persepsi dan upaya yang dilakukan remaja dalam mengendalikan rokok; Tahap II: pengembangan Model KERIKO; Tahap III uji coba Model KERIKO di sekolah menengah pertama di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Intervensi Keperawatan KERIKO efektif dalam meningkatkan kontrol diri, status kesehatan sehingga perilaku merokok remaja dapat dikendalikan pada 3 dan 6 bulan sesudah intervensi. Simpulan: Model KERIKO efektif meningkatkan kontrol diri, status kesehatan dan pengendalian perilaku merokok. Model ini dapat dijadikan salah satu model intervensi untuk pengendalian perilaku merokok sesuai program pemerintah tentang Kawasan Tanpa Rokok. ......Adolescent smoking trials revealed a shift in smokers younger than 15 years old. Beginner smokers began smoking in junior high school, while others began smoking in elementary school. Teenagers smoke as a result of peer pressure and a desire to begin smoking. The goal of this study was to determine the effectiveness of the KERIKO Model in developing self-control and health status in order to manage teenage smoking behavior. The Smoking Behavior Control Nursing Intervention Model (KERIKO) can help people quit smoking. This study employed an operational research design across three research phases: Phase I: identification of adolescent smoking experiences, perceptions, and efforts made by adolescents to control smoking; In phase II of the KERIKO Model's development and phase III trials of the KERIKO Model in Banda Aceh City junior high school at 3 and 6 months of intervention, the results demonstrated that the KERIKO Nursing Intervention Model was helpful in boosting self-control and health status, allowing adolescent smoking behavior to be controlled. Conclusion: The KERIKO model improves sel-control, health status, and smoking bahavior control. According to the government's Smoking Free Areas initiative, this model can be utilized as an intervention model to control smoking behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library