Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Aisyah
Abstrak :
Kondisi kamar asrama pesantren dapat memicu timbulnya berbagai penyebab penyakit ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan gejala penyakit ISPA pada santri di Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang dan Rumah Tahfidz Siti Aminah yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini terdiri dari 90 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 64,4% santri di Yayasan Tunas Mulia dan Rumah Tahfidz Siti Aminah mengalami gejalaISPA, kepadatan hunian seluruh kamar dalam keadaan tidak memenuhi syarat, dan mayoritas santri telah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam pencegahan ISPA dengan baik. Secara statistik, ditemukan adanya hubungan bermakna antara variabel tingkat kelembaban (p=0,034), olahraga teratur (p=0,0001), kebiasaan membuka jendela (p=0,002), dan kepadatan hunian (p=0,000) dengan gejala ISPA. Sedangkan pada variabel mencuci tangan dengan air dan sabun, perilaku batuk, dan luas ventilasi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan risiko gejala ISPA. Pondok pesantren dapat membuat acara penyuluhan kesehatan bagi masyarakat pesantren mengenai penyebeb, faktor risiko, gejala, dan cara mencegah terjadinya ISPA serta melakukan penataan kembali pada pembagian kamar santri agar menghindari tingginya angka kepadatan hunian dan mendorong pengembangan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). ......The condition of Islamic boarding school dormitories can trigger the emergence of various causes of ISPA. This study aims to analyze environmental and behavioral factors associated with symptoms of ARI in students at the Tunas Mulia Bantar Gebang Foundation and Tahfidz Siti Aminah House located in West Java Province using a cross sectional study design. The research sample consisted of 90. The results showed that as many as 64.4% of students at the Tunas Mulia Foundation and Tahfidz Siti Aminah House experienced symptoms of ARI, the occupancy density of all rooms was in a state that did not meet the requirements, and the majority of students had implemented clean and healthy living behaviors in preventing ISPA well. Statistically, a significant relationship was found between the variable humidity level (p=0.034), regular exercise (p=0.0001), the habit of opening windows (p=0.002), and occupancy density (p=0.000) with symptoms of ARI. Meanwhile, the variable washing hands with soap and water, coughing behavior, and ventilation area did not have a significant relationship with the risk of ARI symptoms. Islamic boarding schools can hold health education events for the Islamic boarding school community regarding the causes, risk factors, symptoms, and ways to prevent ISPA and rearrange the distribution of student rooms to avoid high occupancy rates and encourage the development of a Clean and Healthy Behavior program.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Nurul Qisti
Abstrak :
Dalam rangka pengurangan sampah yang diangkut ke TPA, pentingnya melakukan pengelolaan sampah yang dimulai dari masyarakat yang dapat dilakukan secara sinergis melalui program nasional yaitu bank sampah. Namun hingga saat ini, bank sampah masih belum berfungsi secara maksimal. Pengurangan sampah yang berhasil dilakukan baru mencapai 27,73% dari target sebesar 30% total sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengelolaan sampah pada bank sampah dan mengetahui strategi yang tepat untuk bank sampah di Kecamatan Pasar Minggu agar dapat berkelanjutan dan dapat mengurangi sampah yang diangkut ke TPA. Analisis data dilakukan dengan pendekatan analisis SWOT melalui perhitungan bobot dan rating pada indikator kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman berdasarkan aspek-aspek pengelolaan sampah yang ada pada teori Integrated Sustainable Waste Management (ISWM). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada 13 petugas bank sampah, observasi secara langsung ke 4 bank sampah, dan telaah dokumen bank sampah di Kecamatan Pasar Minggu. Hasil analisis SWOT diperoleh bahwa nilai internal atau Internal Factors Analysis Summary (IFAS) sebesar 0,732 dan nilai eksternal atau External Factors Analysis Summary (EFAS) sebesar -1,406 menunjukan bahwa bank sampah di Kecamatan Pasar Minggu sudah berada di posisi yang cukup baik, yaitu berada pada kuadran 2 pada posisi antara sumbu kekuatan (strength) dan ancaman (threat). Posisi ini dapat diartikan bahwa bank sampah di Kecamatan Pasar Minggu disarankan untuk melakukan strategi diversifikasi, yaitu dengan menggunakan kekuatan dari segi internal untuk mengatasi ancaman. Kesimpulannya, bank sampah di Kecamatan Pasar Minggu telah berjalan dengan baik. Namun, untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas bank sampah, penting dukungan dari semua pihak dimulai dari masyarakat setempat, RT dan RW, pemerintah setempat, hingga lembaga swasta. ......To reduce waste transported to the trash yard, it is important to carry out waste management starting from the community which can be carried out synergistically through a national program, waste bank. However, the waste bank is still not functioning optimally. The successful reduction of waste banks has only reached 27.73% of the target of 30% of total waste. This study aims to analyze the waste management system at the waste bank and find out the right strategy for the waste bank in Pasar Minggu District so that it can be sustainable and can reduce the waste transported to the trash yard. Data analysis was carried out using the SWOT analysis approach by calculating weights and ratings on indicators of strengths, weaknesses, opportunities, and threats based on aspects of waste management in the Integrated Sustainable Waste Management (ISWM) theory. Data collection was carried out through in-depth interviews with 13 waste bank officers, direct observation of 4 waste banks, and review of waste bank documents in Pasar Minggu District. The results of the SWOT analysis showed that the internal value (IFAS) was 0.732 and the external value (EFAS) was -1.406 indicating that the waste bank in Pasar Minggu District is in a fairly good position, which is in quadrant 2 in the position between the strength and threats. This position can be interpreted that the waste bank in Pasar Minggu District is advised to carry out a diversification strategy, namely by using strength from an internal perspective to overcome threats. In conclusion, the waste bank in Pasar Minggu District is running well. However, to continue to maintain and improve the quality of bank waste, support from all parties is important, starting from the local community, RT and RW, local government, to private institutions.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Khalishah
Abstrak :
Dunia aviasi memiliki banyak kegiatan yang turut menghasilkan berbagai macam limbah, termasuk limbah padat bahan berbahaya dan beracun atau B3. Kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul pesawat terbang merupakan salah satu kegiatan yang memiliki dampak buruk pada masyarakat maupun lingkungan. Dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan dari dampak timbulan limbah padat B3, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan limbah padat B3 hasil pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul pesawat terbang di perusahaan perawatan pesawat terbang. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dari penelitian ini berasal dari data primer yang berasal dari wawancara mendalam dan observasi secara langsung, serta secara sekunder dengan melakukan telaah dokumen perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan limbah padat B3, terdapat permasalahan diantaranya yaitu prasarana TPS LB3 yang tidak memadai, jumlah SDM kurang, dan hambatan dalam efisiensi limbah padat B3. Adapun sistem pelaporan dan penyebaran informasi pengelolaan limbah padat B3 sudah tergolong cukup baik karena dilakukan secara rutin dan informatif. Saran yang dapat diberikan yaitu adanya melakukan analisis beban kerja, memperbaiki sistem perlabelan, pengawasan rutin terhadap wadah penyimpanan, perbaikan prasarana TPS LB3, pengangkutan secara rutin, pengecekan kesehatan petugas limbah B3, dan penyebaran informasi dampak limbah padat B3 kepada masyarakat. ......The world of aviation has many activities that also produce various kinds of waste, including solid waste of hazardous and toxic materials. Aircraft maintenance, repair, and overhaul activities harm society and the environment. The impact of hazardous solid waste has to be prevented from the public and the environment. This research was conducted to determine how the hazardous solid waste management system results from aircraft maintenance, repair, and overhaul in aircraft maintenance companies. This study uses a descriptive observational study design using a qualitative approach. The source of data from this research comes from primary data, which comes from in-depth interviews and direct observation, and secondarily by reviewing company documents. The results of this study indicate that the hazardous solid waste management system has problems, including inadequate temporary disposal sites for hazardous and toxic waste, insufficient human resources, and obstacles to the efficiency of hazardous solid waste. The system for reporting and dPT. Seminating information on hazardous solid waste management is quite good because it is carried out routinely and informatively. Suggestions that this research can be given are conducting a workload analysis, improving the labeling system, routine monitoring of storage containers, repairing temporary disposal sites for hazardous and toxic waste, carrying out routine waste management, checking the health of hazardous waste officers, and dPT. Seminating information on the impact of hazardous solid waste to the public
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Syifa
Abstrak :
Pencemaran udara luar ruangan telah menjadi salah satu risiko lingkungan terbesar terhadap kesehatan. Pedagang kaki lima dianggap sebagai populasi yang paling berisiko karena bekerja dalam waktu yang cukup lama dan secara terus-menerus terpapar polusi udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan agen risiko partikulat yaitu Total Suspended Particulate (TSP), PM10, dan PM2.5 terhadap pedagang kaki lima di Kelurahan Glodok, Jakarta Barat. Penelitian menggunakan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) menggunakan data primer dengan jumlah sampel pedagang kaki lima sebanyak 65 responden. Berdasarkan hasil pengukuran, konsentrasi TSP sebesar 43 μg/m3, PM10 sebesar 25 μg/m3, dan PM2.5 sebesar 16 μg/m3. Seluruh konsentrasi partikulat masih di bawah standar baku mutu Indonesia, namun untuk PM2.5 sudah sedikit melebihi standar baku mutu World Health Organization (WHO). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan nilai rata-rata dan nilai tengah, tingkat risiko seluruh pajanan partikulat (TSP, PM10, PM2.5) menunjukkan nilai RQ ≤1 atau dinyatakan aman. Berdasarkan hasil perhitungan setiap responden, terdapat 2 responden berisiko terhadap pajanan PM10 dan PM2.5. Pengelolaan risiko yang dapat dilakukan adalah menurunkan konsentrasi partikulat hingga batas aman, salah satunya dengan mengembangkan substitusi bahan bakar dengan yang lebih ramah lingkungan dan menggunakan sumber tenaga alternatif rendah polusi seperti tenaga listrik. ......Outdoor air pollution has become one of the greatest environmental risks to health. Street vendors are considered to be the population at risk because they work long hours and are constantly exposed to air pollution. This study aims to estimate the health risks due to exposure to particulate risk agents, namely Total Suspended Particulate (TSP), PM10, and PM2.5 to street vendors in Glodok Urban Village, West Jakarta. The study used an Environmental Health Risk Analysis (EHRA) approach using primary data with a sample of 65 street vendors. Based on the measurement results, the concentration of TSP was 43 g/m3, PM10 was 25 g/m3, and PM2.5 was 16 g/m3. All particulate concentrations are still below the Indonesian quality standards, but PM2.5 has slightly exceeded the World Health Organization (WHO) quality standards. Based on the results of calculations using the average and median values, the risk level of all particulate exposures (TSP, PM10, PM2.5) shows an RQ≤1 or is declared safe. Based on the calculation results of each respondent, there are 2 respondents at risk of exposure to PM10 and PM2.5. Risk management that can be done is to reduce the concentration of particulates to a safe limit, one of them is by developing fuel substitution with more environmentally friendly and using alternative sources of low-pollution energy such as electric power.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Budi Haryanto
Abstrak :
Pencemaran udara yang terpenting di daerah perkotaan adalah dari sarana transportasi, dan timah hitam hasil pembakaran dari bahan bakar kendaraan bermotor merupakan kontributor utama konsentrasi pencemar timah hitam di udara, utamanya pada daerah yang lalu lintasnya padat. Masih terdapat kontroversi pada beberapa penelitian tentang kontribusi rokok terhadap peningkatan kadar timah hitam (Pb) dalam darah. Penelitian mengenai timah hitam (Pb) dalam darah akibat pencemaran udara masih sedikit dilakukan di Indonesia, dan obyeknya masih terbatas kepada sopir, polisi lalu lintas, pengemudi bajaj, dan penduduk di pemukiman padat lalu lintas. Waktu kontak obyek-obyek penelitian tersebut oleh pencemar timah hitam (Pb) udara di lokasi penelitian relatif tidak lama dan tidak intensif. Selain itu, beberapa penelitian tersebut dilakukan di kota-kota besar di tepi pantai, yang mempunyai kecepatan angin cukup tinggi, sehingga proses pengenceran udara yang tercemar polusi relatif cepat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar Pb darah para perokok yang bekerja di lokasi padat lalu lintas minimal 8 jam seharinya. Dipilih lokasi padat lalu lintas di kota Bandung, yang secara geografis letaknya berada di daerah lembah dan dikelilingi pegunungan yang kecepatan anginnya relatif rendah, adalah untuk melihat besarnya masalah. Sehingga hasil penelitian ini dan penelitian-penelitian lain yang sejenis diharapkan dapat menjadi masukan dan dasar pertimbangan pemerintah untuk menetapkan upaya-upaya dalam mengatasi pencemaran udara, khususnya dari kendaraan bermotor di kota-kota besar di Indonesia.

Dengan menggunakan desain survei dan pendekatan krosseksional, penelitian ini menjaring data melalui wawancara, pemeriksaan sampel darah dan pengukuran kadar Pb udara di 4 lokasi padat lalu lintas di Kotamadya Bandung. Dari 75 responden perokok, separuhnya (50 %) mempunyai kadar Pb darah di atas normal (> 40 ug/dl). Lama kerja dan jumlah rokok yang dihisap rata-rata perhari mempunyai hubungan yang secara statistik bermakna (p < 0,05) dengan kadar Pb darah. Tetapi kadar Pb darah perokok dan non perokok secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p > 0,05). Semakin tinggi konsentrasi Pb udara di lokasi penelitian ternyata diikuti oleh semakin tingginya kadar Pb darah perokok di lokasi yang sama. Rata-rata konsentrasi Pb udara di seluruh lokasi penelitian ternyata melebihi batas normal yang diizinkan, yaitu 0,24 mg/m3 (Baku mutu KLH 1988 = 0,06 mg/m3 dan ACGIH 1991 = 0,15 mg/m3). Ditemukan pula bahwa risiko mempunyai kadar Pb darah di atas normal bagi responden yang mempunyai masa kerja lebih dari 3 tahun di lokasi penelitian adalah sebesar 7,5 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang mempunyai masa kerja di lokasi penelitian di bawah 3 tahun. Model regresi logistik yang paling sederhana dan 'fit' terhadap kadar Pb darah adalah yang melibatkan variabel lama kerja, jarak rumah ke jalan raya, jumlah rokok dihisap sehari, umur pertama merokok, dan interaksi antara variabel jarak rumah ke jalan raya dan umur pertama merokok.

Sudah pada saatnya pemerintah mengupayakan bahan bakar kendaraan bermotor yang bebas dari bahan timah hitam, atau sedikit demi sedikit mulai beralih ke bahan bakar gas, mengingat cadangan bahan bakar minyak, mulai menyusut tetapi sumber bahan bakar gas sudah banyak ditemukan di Indonesia dan di perkirakan dalam jumlah yang bisa dikonsumsi sampai dengan 100 tahun. Saling dengan upaya tersebut, akan semakin baik (bila Para pedagang kaki lima di pinggir-pinggir jalan diberikan lokasi yang lebih terkumpul dan relatif lebih tertutup dari pencemaran udara kendaraan bermotor, di samping pemasangan alat-alat monitor pencemaran udara di lokasi-lokasi padat lalu Iintas yang terintegrasi dengan sistem pengaturan arus lalu lintas jalan raya.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T 2583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Sri Gadis Pari Bekti
Abstrak :
Penelitian membahas efektivitas Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kawasan Industri Jababeka II (KIJ II) Cikarang Bekasi tahun 1997 dibandingkan dengan implementasinya semester 2 tahun 2012. Metode penelitian deskriptif, dan verifikatif. Pengumpulan data menggunakan kuantitatif (survey) dan kualitatif (wawancara, dokumen). Objek evaluasi (1) RKL, RPL KIJ II tahun 1997 dan efektivitas pengelolaannya; (2) peningkatan implementasi RKL, RPL (3) evaluasi kecenderungan, kritis dan penaatan implementasi RKL, RPL KIJ periode 2007-2012. Hasil penelitian RKL tahun 1997 meliputi 5 aspek yaitu tata ruang, badan air penerima, kualitas air tanah, kesempatan kerja berusaha, serta Kamtibmas. 23 poin RKL yang dikelola, 19 poin (82,61%) sudah diimplementasikan, 4 poin (17,39%) belum diimplementasikan yaitu penyediaan parkir bus dalam pabrik; pembagian zona timur-selatan; jarak antara bibir sungai dengan batas kavling. 14 poin RPL yang dipantau, semua poin (100%) diimplementasikan. KIJ II melakukan upaya peningkatan kinerja RKL, RPL. Evaluasi kecenderungan pada aspek kualitas air tanah; badan air penerima; udara; kebisingan; flora fauna; Sosekbud. Semua aspek menunjukkan kecenderungan memenuhi baku mutu lingkungan kecuali gangguan kebisingan sedikit lebih tinggi diatas baku mutu lingkungan di beberapa titik lokasi. Adanya KIJ meningkatkan kesempatan berusaha serta kepedulian pada masyarakat sekitar. Evaluasi penaatan KIJ II mematuhi ketentuan RKL dan RPL.
The study discusses the effectiveness of the Environmental Management Plan (EMP) and Environmental Monitoring Plan (EMonP) document of Jababeka II Industrial Estate (JIE II) in Cikarang Bekasi which compiled since 1997 compared with the implementation in the 2nd semester of 2012. The study used descriptive and explanatory method. The study descriptive and explanatory method. The data was collected (survey method) and (in-depth interviews, document analysis). Observed problems were (1)What kind of EMP efforts had been done by Jababeka II in 1997 and how effective its implementation, (2) implementation improvement of EMP and EMonP in Jababeka II Industrial Estate compared with former EMP and EMonP (3) trend of EMP and EMonP impelementation in Jababeka Industrial Estate. The results showed that EMP and EMonP as formulated in EIA document in 1997 consists of 5 aspects i.e. spatial management, water body receiver, ground water quality, job opportunity, social security problem. 23 points of EMP, 19 points (82,61%) has been implemented properly. 14 points of EMonP (100%) has been implemented well. The result also showed that JIE II has increased the environmental management efforts. In general, trend evaluation showed good performance except noise parameter in some sampling point which was above environmental quality standard.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deborah Dwipartidrisa
Abstrak :
Pajanan timbal lingkungan masih mengintai masyarakat dari kegiatan daur ulang aki bekas informal. Saat ini, kegiatan tersebut menjadi industri pencemar yang paling buruk dan menyebabkan DALYs sebesar 2.000.000-4.800.000 di negara berpendapatan menengah ke bawah. Mengingat daur ulang aki bekas informal masih banyak dilakukan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, dan anak-anak adalah kelompok paling rentan, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan pajanan timbal lingkungan pada anak di sekitar lokasi tersebut. Menggunakan desain systematic review dengan pendekatan kualitatif dan berpedoman pada PRISMA-P (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyse Protocols), sebanyak 10 artikel jurnal dan penelitian akademis ditinjau. Sampel diperoleh dari pangkalan data Google Scholar dan Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) yang dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir (2011-2021). Pada kelompok usia 1-5 tahun, 47% anak memiliki kadar timbal darah sebesar ≥5 μg/dL dan 9% sebesar ≥10 μg/dL dan anak usia sekolah sebesar 16,65±13,18 μg/dL. Kadar tersebut telah melebihi rekomendasi (<5 μg/dL). Rata-rata konsentrasi timbal lingkungan di udara dan tanah masing-masing sebesar 2,94±10,7 μg/mᶾ dan 2254,5±1925,25 mg/kg. Faktor risiko yang berhubungan diantaranya usia, status ekonomi, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, sumber dan pola asupan nutrisi, kebiasaan dan perilaku anak, lokasi rumah, dan konsentrasi timbal di lingkungan. ......Environmental lead exposure still lurking from the informal recycling of used lead-acid batteries (ULAB). Currently, it is the industry's worst polluter and causes DALYs of 2,000,000-4,800,000 in LMIC. Considering that informal ULAB recycling is still widely practiced in the world, including Indonesia, and children are the most vulnerable group, research is needed on risk factors associated with environmental lead exposure in children around these locations. Using a systematic review design with a qualitative approach and guided by PRISMA-P (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyse Protocols), 10 journal articles and academic research were reviewed. The sample was obtained from the Google Scholar and the University of Indonesia (UI) Library published in the last 10 years (2011-2021). In the age group 1-5 years, 47% of children had blood lead levels of ≥5 μg/dL and 9% of ≥10 μg/dL and school-age children have an average of 16.65±13.18 μg/dL. These levels have exceeded the recommendation (<5 g/dL). The average concentrations of environmental lead in the air and soil were 2.94±10.7 g/mᶾ and 2254.5±1925.25 mg/kg. The associated risk factors are age, economic status, parental education and occupation, sources and patterns of nutritional intake, children's habits and behavior, home location, and environmental lead concentrations.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofya Umi Labiba
Abstrak :
[ABSTRAK Malaria merupakan penyakit tular vektor yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pengendalian malaria yang dilakukan lebih berfokus pada diagnosis dan pengobatan ACT serta upaya pencegahan gigitan nyamuk lainnya sehingga diperlukan upaya berbasis lingkungan salah satunya dengan konservasi hutan mangrove mengingat tantangan resistensi parasit dan vektor malaria dan perubahan iklim yang terjadi saat ini. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara konservasi hutan mangrove, dengan kejadian malaria. Disain penelitian yang digunakan adalah ekologi korelasi yang berbasis populasi. Didapatkan 18 kabupaten/kota dari total 28 sampel yang berada di pantai utara Pulau Jawa. Data yang digunakan adalah Riskesdas tahun 2013 dan RTK-RHL DAS Mangrove dan Sempadan Pantai tahun 2010. Hasil menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengelolaan hutan mangrove dengan kejadian malaria (r =-0,675) dengan (p = 0,002). Konservasi hutan mangrove dapat menjadi upaya pengendalian malaria berbasis lingkungan karena memiliki hubungan kuat yang negatif dengan kejadian malaria sehingga semakin besar pengelolaan hutan mangrove maka semakin kecil kejadian malaria pada suatu wilayah. Konservasi hutan mangrove didukung dengan adanya pemberdayaan masyarakat sekitar hutan mangrove.
ABSTRACT , Malaria is a vector-borne disease that still remains as a health problem in Indonesia. Malaria control focus more on the diagnosis and treatment of ACT and other mosquito bite prevention efforts so the environmental-based efforts are necessary, one of them is mangrove forests conservation in view of the resistance challenges of parasite and vector of malaria and climate change that is happening now. This study aim to examine the relationship between the conservation of mangrove forests with the prevalence of malaria. The design study is a population-based ecological correlations. 18 districts / cities were obtained of a total of 28 samples that were on the north coast of Java Island. The data used are Riskesdas in 2013 and RTK-RHL DAS Mangrove dan Sempadan Pantai Ministry of Forestry in 2010. The results showed significant relationship between the management of mangrove forests and malaria incidence (r = -0,675) with (p = 0,002). Mangrove forests conservation can be an environmental-based malaria control effort because it has a strong negative correlation with the incidence of malaria, so the larger the mangrove forests management the smaller the prevalence of malaria in the region. Mangrove forests conservation is supported by the community empowerment around the forests]
2015
S60349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuranida Fauziyah
Abstrak :
Air minum merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia. Universitas Indonesia kampus Depok menyediakan fasilitas air siap minum. Pada penelitian kualitas air tanah di Kota Depok yang dilakukan tahun 2022, diperoleh bahwa kualitas air tanah parameter Fisik di Kota Depok belum sepenuhnya memenuhi standar baku mutu. Namun kualitas air siap minum di Universitas Indonesia tidak dilakukan pengecekan kualitas air secara berkala, termasuk kualitas air siap minum parameter fisik. Tujuan penelitian Menganalisis kualitas parameter Fisik air siap minum sebelum dan sesudah filtrasi yang tersedia di setiap fakultas Universitas Indonesia kampus Depok Tahun 2023. Uji yang digunakan pada penelitian ini analisis deskriptif dengan desain studi cross sectional. Sampel yang diambil adalah air siap minum sebelum dan sesudah filtrasi di Universitas Indonesia kampus Depok tahun 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 9 sampel untuk air siap minum sebelum filtrasi dan 9 sampel air siap minum. Pengukuran kualitas air parameter fisik ini dilakukan secara in situ dan uji laboratorum. Pengukuran parameter kekeruhan, warna, badan Total Zat Terlarut diuji di laboratorium Labkesda DKI Jakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air siap minum parameter fisik sebelum filtrasi di Universitas Indonesia tahun 2023 yang memenuhi persyaratan yaitu berjumlah 3 sampel (33,3%)  dari 9 sampel yang diteliti dan 66,7% lainnya tidak memenuhi syarat. hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air siap minum sesudah filtrasi parameter fisik di Universitas Indonesia tahun 2023 yang memenuhi persyaratan berjumlah 3 sampel (33,3%)  dari 9 sampel yang diteliti 66,7% lainnya tidak memenuhi syarat. hasil analisis uji bivariat, hanya parameter suhu yang terdapat perbedaan antara kualitas air siap minum sebelum dan sesudah filtrasi. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai p value 0,008 (p<0,05). Sedangkan untuk parameter kekeruhan, warna, bau, daya hantar listrik, Total Zat Terlarut dan pH tidak ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 9 dari air siap minum sebelum di filtrasi yang diteliti, hanya 3 sampel yang memenuhi persyaratan parameter fisik dan 9 dari air siap minum sesudah filtrasi yang diteliti yang memenuhi persyaratan parameter fisik berjumlah 3 sampel sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023. ......Drinking water is an important need for every human being. The University of Indonesia's Depok campus provides ready-to-drink water facilities. In research on the quality of groundwater in Depok City which will be conducted in 2022, it is found that the physical parameter groundwater quality in Depok City has not fully met the quality standards. However, the quality of ready-to-drink water at the University of Indonesia does not regularly check the quality of water, including the quality of ready-to-drink water on physical parameters. The research objective was to determine the quality of the physical parameters of ready-to-drink water before and after filtration available in every faculty of the University of Indonesia, the Depok campus, in 2023. The test used in this study was descriptive analysis with a cross-sectional study design. The samples taken were ready-to-drink water before and after filtration at the University of Indonesia, Depok campus in 2023 with a total sample of 9 ready-to-drink water before filtration and 9 ready-to-drink water samples. Measurement of water quality physical parameters is carried out in situ and laboratory tests. Measurement of the parameters of turbidity, color, total body dissolved substances were tested at the Labkesda DKI Jakarta laboratory. The results of the analysis show that the physical parameters of ready-to-drink water quality before filtration at the University of Indonesia in 2023 meet the requirements, namely 3 samples (33.3%) of the 9 samples studied and the other 66.7% do not meet the requirements. The results of the analysis show that the quality of ready-to-drink water after filtration for physical parameters at the University of Indonesia in 2023 meets the requirements of 3 samples (33.3%) of the 9 samples studied, 66.7% do not meet the requirements. the results of the bivariate test analysis, only the temperature parameter that there is a difference between the quality of ready-to-drink water before and after filtration. This is indicated by the p value of 0.008 (p <0.05). As for the parameters of turbidity, color, odor, electrical conductivity, total dissolved substances and pH there is no significant difference. The conclusion of this study is that 9 of the ready-to-drink water before being filtered were studied, only 3 samples that met the physical parameter requirements and 9 of the ready-to-drink water after being filtered that were studied that met the physical parameter requirements, totaling 3 samples in accordance with Minister of Health Regulation Number 2 Year 2023.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Alifia Ranaa
Abstrak :
MTs X, salah satu sekolah di DKI Jakarta ditemukan terjadi keracunan makanan pada 16 siswanya diduga akibat mengonsumsi spageti yang terlihat basi dari pedagang kaki lima di depan sekolah. Ciri spageti yang terlihat basi tersebut tidak menjadi halangan bagi anak sekolah untuk jajan dan mengonsumsi jajanan. Padahal pemilihan pangan jajanan di sekolah merupakan hal yang krusial diperhatikan oleh setiap anak terutama dalam hal mempertimbangkan konsekuensi dampak buruk terhadap kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran perilaku memilih jajanan aman berdasarkan faktor predisposisi, faktor penguat, dan faktor pemungkin pada anak sekolah usia 12–15 tahun di MTs X tahun 2023. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas siswa/siswi MTs X sudah memiliki pengetahuan tentang jajanan aman (63,9%), sikap memilih jajanan aman (52,6%), pola asuh orang tua dalam memilih jajanan aman (61,9%), dukungan teman sebaya dalam memilih jajanan aman (53,6%), kebiasaan membawa bekal (72,2%), dan uang jajan sekolah besar (74,2%) yang cukup baik. Akan tetapi, mayoritas responden memiliki perilaku memilih jajanan aman yang tidak baik (73,2%) dan mayoritas ketersediaan jajanan aman masih memerlukan perbaikan, terutama dalam aspek personal higiene pedagang. Pengetahuan tentang jajanan aman, sikap memilih jajanan aman, pola asuh orang tua dalam memilih jajanan aman, dukungan teman sebaya dalam memilih jajanan aman, kebiasaan membawa bekal, dan uang jajan sekolah tidak memiliki asosiasi bermakna dengan perilaku memilih jajanan aman. Kesimpulan penelitian ini adalah ketersediaan jajanan yang aman di lingkungan sekolah mendukung pemilihan jajanan anak yang aman pula. ......MTs X, one of the schools in DKI Jakarta, was found to have had food poisoning in 16 of its students, allegedly due to consuming spaghetti that looked stale from a street vendor in front of the school. The characteristic that spaghetti looks stale is not an obstacle for school children to snack and consume snacks. In fact, choosing snacks at school is something that is crucial for every child to pay attention to, especially when considering the consequences of negative impacts on health. The aim of this research is to find out a picture of the behavior of choosing safe snacks based on predisposing factors, reinforcing factors and enabling factors in school children aged 12–15 years at MTs X in 2023. This research design uses cross sectional and sampling using proportionate stratified random sampling technique. The results of this research are that the majority of MTs X students already have knowledge about safe snacks (63.9%), attitudes towards choosing safe snacks (52.6%), parenting patterns in choosing safe snacks (61.9%), peer support in choosing safe snacks (53.6%), the habit of bringing lunch (72.2%), and quite good school pocket money (74.2%). However, the majority of respondents have poor behavior in choosing safe snacks (73.2%) and the majority of safe snack availability still requires improvement, especially in the aspect of personal hygiene of traders. Knowledge about safe snacks, attitudes towards choosing safe snacks, parenting patterns in choosing safe snacks, peer support in choosing safe snacks, the habit of bringing lunch, and school pocket money do not have a significant association with behavior in choosing safe snacks. The conclusion of this research is that the availability of safe snacks in the school environment supports children's safe snack choices.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>