Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Pauza Pratiwi
"ABSTRAK
Kota Pariaman merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki kejadian gempa bumi yang sangat tinggi baik dari darat maupun dari bawah laut. Hal ini dikarenakan wilayah Kota Pariaman berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang menjadi tempat pertemuan dua lempeng tektonik yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Tingkat kegempaan di bawah laut yang tinggi dapat memicu bencana tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model dinamika spasial kawasan rawan tsunami di Kota Pariaman, kemudian dengan menggunakan metode Cellular Automata Markov Chains (CA-MC) model tersebut digunakan untuk memodelkan kawasan rawan tsunami di Kota Pariaman tahun 2030 berdasarkan faktor pendorong yang diberikan kepada model. Faktor pendorong yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketinggian kawasan, kemiringan lereng, jarak dari garis pantai, jarak dari jalan raya, dan jarak dari sungai. CA-MC merepresentasikan tutupan lahan yang berubah tergantung pada sel tetangganya. Setelah model dihasilkan, model tersebut dianalisis berdasarkan RTRW Kota Pariaman tahun 2030 untuk membandingkan hasil model tersebut dengan RTRW eksisting. Untuk mendapatkan daerah rawan tsunami, model tutupan lahan tahun 2030 dilapisi dengan peta rawan tsunami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahun 2018 hingga tahun 2030 telah terjadi peningkatan wilayah rawan tsunami dengan kelas rendah, sedang, dan tinggi di kawasan pemukiman.
ABSTRACT
Pariaman City is one of the cities in Indonesia which has a very high incidence of earthquakes both from land and from under the sea. This is because the Pariaman City area is directly adjacent to the Indian Ocean which is the meeting place for two tectonic plates, namely the Eurasian Plate and the Indo-Australian Plate. The high level of seismicity under the sea can trigger a tsunami disaster. This study aims to analyze the spatial dynamics model of tsunami prone areas in Kota Pariaman, then by using the Cellular Automata Markov Chains (CA-MC) method the model is used to model the tsunami prone areas in Kota Pariaman in 2030 based on the driving factors given to the model. The driving factors used in this study are the height of the area, the slope of the slope, the distance from the coastline, the distance from the road, and the distance from the river. CA-MC represents land cover that changes depending on neighboring cells. After the model is generated, the model is analyzed based on the RTRW for Kota Pariaman in 2030 to compare the results of the model with the existing RTRW. To get a tsunami prone area, the land cover model for 2030 is overlaid with a tsunami hazard map. The results show that from 2018 to 2030 there has been an increase in tsunami-prone areas with low, medium, and high classes in residential areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Nabila
"ABSTRAK
Perairan alami seperti sungai merupakan komponen lingkungan yang perlu mendapat perhatian terutama menyangkut kualitas air sungai. Kualitas air ini dapat diukur dan atau diuji berdasarkan parameter fisik dan kimia. DA Ci Manuk mengalami perubahan kualitas air secara spasial dan temporer dalam kurun waktu 1998 - 2002. DA Ci Lutung sebagai Sub-DA Ci Manuk juga diprakirakan mengalami perubahan kualitas air sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kualitas air sungai DA Ci Lutung, khususnya Sub-DAs Ci Jurey dan Ci Deres. Untuk menilai kualitas air, sampel air diambil langsung dari badan sungai yang ditunjuk. Parameter kualitas air yang diuji terdiri dari TDS, pH, DHL, kekeruhan, nitrat, fosfat, sulfat, dan klorida. Penilaian kualitas air ini dilakukan dengan metode STORET yaitu membandingkan hasil pengujian parameter dengan baku mutu air yang telah ditetapkan. Juga diidentifikasi hubungan antara penggunaan lahan dan litologi sebagai karakteristik DAS dan debit air sungai dengan kualitas air sungai. Secara keseluruhan, kualitas air Ci Jurey dan Ci Deres termasuk dalam kategori tercemar ringan menurut perhitungan STORET. Hasil perhitungan ANOVA dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata parameter TDS, DHL, kekeruhan dan sulfat, serta tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata pH, nitrat, fosfat, dan klorida. Berdasarkan perhitungan PPM, kekeruhan meningkat dengan meningkatnya debit, berbanding terbalik dengan penurunan TDS dan DHL. Sedangkan parameter lain menunjukkan variasi korelasi dengan debit berdasarkan faktor lain di luar debit.
ABSTRACT
Natural waters such as rivers are environmental components that need attention, especially regarding river water quality. This water quality can be measured and or tested based on physical and chemical parameters. DA Ci Manuk experienced changes in water quality spatially and temporarily during the period 1998 - 2002. DA Ci Lutung as Sub-DA Ci Manuk is also predicted to experience changes in river water quality. The purpose of this study was to assess the water quality of the DA Ci Lutung river, especially the Ci Jurey and Ci Deres Sub-DAs. To assess water quality, water samples are taken directly from the designated river bodies. Water quality parameters tested consisted of TDS, pH, DHL, turbidity, nitrate, phosphate, sulfate, and chloride. This water quality assessment is carried out using the STORET method, which is to compare the results of parameter testing with predetermined water quality standards. Also identified the relationship between land use and lithology as a characteristic of watershed and river discharge with river water quality. Overall, the water quality of Ci Jurey and Ci Deres is in the lightly polluted category according to STORET calculations. ANOVA calculation results with a significance level of 5% indicate that there are differences in the average parameters of TDS, DHL, turbidity and sulfate, and there is no significant difference in the average pH, nitrate, phosphate, and chloride. Based on PPM calculations, turbidity increases with increasing discharge, inversely proportional to decreasing TDS and DHL. Meanwhile, other parameters show variations in the correlation with discharge based on other factors other than discharge."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Salsabiela
"Hujan ekstrem melanda Kota Jakarta Timur pada tanggan 19 Februari 2021 dan menyebabkan banjir di sejumlah kelurahan. Penelitian dilakukan di bagian tengah Kali Sunter, Jakarta Timur yang mengalir melalui tiga kelurahan yaitu Cipinang Melayu, Cipinang Muara, dan Pondok Bambu. Tujuan penelitian adalah memodelkan sebaran wilayah bahaya banjir dan menganalisis karakteristik wilayah terdampak banjir berdasarkan penggunaan lahan serta topografi. Pembuatan peta genangan dan bahaya banjir dilakukan dengan: perhitungan debit banjir dengan metode SCS-CN, pemodelan genangan banjir dengan HEC-RAS, serta analisis karakteristik wilayah genangan banjir. Kombinasi tersebut efektif untuk memodelkan genangan saat kejadian curah hujan yang ekstrem. Berdasarkan penelitian, sebaran wilayah bahaya banjir yang tertinggi adalah yang berada di RW 004 Kelurahan Cipinang Melayu. Cipinang Melayu pun merupakan kelurahan dengan genangan terluas dengan hunian ukuran kecil dan sedang sebagai jenis penggunaan lahan paling terdampak. Karakteristik wilayah terdampak yaitu terdapat lahan hijau dan kosong yang mengurangi potensi air menggenangi bangunan atau penggunaan lahan lainnya. Bangunan yang berada di perumahan dengan tingkat bahaya rendah cenderung lebih teratur dan relatif berukuran sedang hingga besar. Sedangkan jenis hunian yang ada di Kelurahan Cipinang Melayu dengan tingkat bahaya tinggi cenderung rapat dan berukuran kecil hingga sedang, namun mayoritas memiliki dua lantai sebagai bentuk adaptasi banjir.

Extreme rainfall in East Jakarta on February 19, 2021 caused flooding in a number of subdistricts. The research was conducted in the central part of Kali Sunter, which flows through three subdistricts, namely Cipinang Melayu, Cipinang Muara, and Pondok Bambu. The purpose of the study was to do flood hazard modeling and analyze the characteristics of flood-affected areas based on land use and topography. Inundation and flood hazard maps is done by: calculating the flood discharge using the SCS-CN method, flood inundation modelling using HEC-RAS, and analyzing the characteristics of the inundated area. This combination is effective for rapid modeling during extreme rainfall events. Based on the research, the distribution of the highest flood hazard area is in RW 004 Cipinang Melayu, with the widest inundation affecting small and medium-sized houses. The characteristics of the affected area are that there is green and empty land which reduces the potential for water to inundate buildings or other land uses. Buildings located in low-hazard housing areas tend to be more organized and relatively medium to large in size. While the types of housing in the Cipinang Melayu with a high level of danger tend to be dense and small to medium in size, but the majority have two floors as a form of flood adaptation. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Chamidah Masruroh
"ABSTRACT
Kabupaten Kebumen merupakan wilayah yang mengalami kekeringan terparah kedua di seluruh Jawa Tengah pada tahun 2015. Berdasarkan nilai Southern Oscillation Index (SOI) pada tahun 2015 terjadi fenomena El Nino yang mengakibatkan berkurangnya curah hujan di Indonesia tanpa terkecuali Kabupaten Kebumen. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan El Nino dengan kekeringan meteorologis di Kabupaten Kebumen dan kaitannya dengan kondisi fisik wilayah Kabupaten Kebumen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai SOI dari Australian Bureau of Meteology dan data curah hujan bulanan yang di peroleh dari stasiun pengamat curah hujan di Kabupaten Kebumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif regresi linier dan formula Standardized Preciptation Index (SPI). Analisis spasial temporal juga digunakan untuk menjelaskan pola kekeringan wilayah Kabupaten Kebumen. Hasil penelitian menyatakan bahwa pola kekeringan yang terbentuk di Kabupaten Kebumen pada tahun 2015 berkaitan dengan kondisi fisik wilayah. Pola kekeringan pada bulan Maret berkaitan dengan wilayah ketinggian, pola kekeringan bulan April dan Agustus berkaitan dengan arah angin, dan pola kekeringan bulan Mei berkaitan dengan arah hadapan lereng.El Nino yang diwakili oleh nilai SOI memiliki hubungan positif terhadap kekeringan yang diwakili oleh SPI. Nilai korelasi terkuat adalah 0,60 di Tersobo dan terendah 0,42 di Stasiun Ayah.

ABSTRACT
Kebumen Regency is the second worst drought region of Central Java in 2015. Based on the value of the Southern Oscillation Index (SOI) in 2015 El Nino phenomena resulted in reduced rainfall in Indonesia,like Kebumen Regency. This study aims to analyze the El Nino relationship with meteorological drought in Kebumen Regency and its relation to the physical condition of the Kebumen Regency. The data is used the SOI derived from Australian Bureau of Meteorology and the monthly rainfall data obtained from 30 rainfall observation stations in Kebumen Regency. Metodologyis used quantitative analysis of linear regression and the Standardized Preciptation Index (SPI) formula. Temporal spatial analysis is also used to explain the pattern of drought in Kebumen Regency. The results isthe pattern of drought in March is related to altitude, the patterns of drought in April and August are related to wind direction, and the pattern of drought in May is related to the direction of the slope.El Nino represented by the SOI value has a positive relationship to the drought represented by SPI. The strongest correlation value is 0.60 at Tersobo and the lowest is 0.42 at Ayah Station. The drought pattern that was formed in Kebumen Regency in 2015 was related to the physical condition of the region."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Zuhro
"Kabupaten Indramayu merupakan salah satu sentra padi Jawa Barat dengan 56 % wilayahnya berupa sawah. Namun beberapa tahun terakhir produktivitas padi berkurang karena terjadinya bencana kekeringan akibat musim kemarau panjang. Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu mencatat bahwa pada tahun 2012, 2015 dan 2018 lahan sawah mengalami gagal panen yang disebabkan kekeringan sangat berat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persebaran wilayah kekeringan pertanian lahan sawah tahun 2012, 2015 dan 2018 serta hubungannya dengan curah hujan, kemiringan lereng dan ketinggian di Kabupaten Indramayu. Indeks kekeringan VHI Vegetation Health Index digunakan untuk mengetahui persebaran wilayah kekeringan lahan pertanian. VHI merupakan kombinasi indeks VCI Vegetation Condition Index dan TCI Temperature Condition Index yang diperoleh dari pengolahan data NDVI Normalized Difference Vegetation Index dan LST Land Surface Temperature Citra Landsat 7 dan 8.
Hasil pengolahan indeks VHI menunjukkan persebaran wilayah yang tidak mengalami kekeringan hingga kekeringan sangat berat pada wilayah pesisir pantai Kabupaten Indramayu. Sedangkan kategori tingkat kekeringan ringan berada pada wilayah barat bagian utara dan tengah Kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil uji statistik, terdapat hubungan yang signifikan antara curah hujan dengan kekeringan pada tahun pengamatan 2012, 2015 dan 2018. Sedangkan ketinggian dan lereng tidak ada hubungan signifikan dengan kekeringan.

Indramayu Regency is one of the rice centers in West Java with 56 % of its area is rice fields. But in recent years rice productivity has been reduced due to drought that occurred in Indramayu Regency that caused by a shift of the beginning season and a long dry season. The Indramayu District Agriculture Office noted that in 2012, 2015 and 2018 paddy fields experienced crop failures due to very heavy drought.
The purpose of this study was to determine the distribution of 2012, 2015 and 2018 wetland agricultural drought areas and their relationship with rainfall in Indramayu Regency. The VHI drought index Vegetation Health Index is used to determine the pattern of distribution of the drought area of agricultural land. VHI is a combination of VCI Vegetation Condition Index and TCI Temperature Condition Index derived from NDVI data processing Normalized Difference Vegetation Index, LST Land Surface Temperature of Landsat 7 and 8 images.
The processing results of the VHI index show the distribution of drought levels no drought to extreme drought, where in 2012, 2015 and 2018 the distribution of drought in agricultural land has the same pattern, which is dominated by the coastal areas of Indramayu Regency due to the influence of less rainfall. While the level of mild drought is in the western and center regions of Indramayu Regency. Based on the results of statistical tests, there is a significant relationship between rainfall and drought in 2012, 2015 and 2018. Whereas altitude and slope dont have relationship with drought.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elgi Lukiyansah
"Daerah tangkapan air danau menjadi salah satu objek konversi penggunaan lahan sebagai ruang kebutuhan masyarakat. Sempadan Situ Rawa Besar telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk melakukan aktivitas. Aktivitas manusia dan penggunaan lahan di sekitar sempadan danau dapat memengaruhi kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola distribusi spasial kualitas air Situ Rawa Besar dan hubungannya dengan penggunaan lahan di sempadan. Kualitas air akan diuji berdasarkan metode pengambilan sampel air permukaan sesaat di 30 sampel yang merata di badan air dan pengujian di laboratorium berdasarkan 6 parameter kualitas air bersih, yaitu kekeruhan, BOD, padatan total, pH, nitrat, dan total fosfat. Kualitas air akan diukur berdasarkan tingkat indeks kualitas air WQI (Water Quality Index) dan diinterpolasi menggunakan metode IDW. Penggunaan lahan skala besar akan digunakan dari digitasi citra resolusi besar dan potensi sumber polutan yang didapatkan dari observasi lapangan dengan unit analisis buffer dan sub-buffer. Hasil penelitian menunjukkan kualitas air di badan air hampir merata dengan kriteria tercemar ringan. Penggunaan lahan yaitu aktivitas domestik, peternakan, dan industri kecil memengaruhi kualitas air di Situ Rawa Besar ditandai dengan nilai kekeruhan dan BOD yang tinggi, sedangkan aktivitas perkebunan dan pertanian yang terbatas menyebabkan nilai pH, nitrat, padatan total, dan total fosfat yang kecil.

Lake catchment area is used to convert landuse into human needs. Lake Rawa Besar borders area is greatly used by the surrounding people to perform activities. Human activity and land use around the water body may affect water quality. This study aims to see the spatial distribution patterns of Lake Rawa Besar and its association with land use surrounding the water body. Water quality sample was taken by field survey and using direct surface water sampling in 30 points spreaded over water body. Water quality samples then measured in laboratory based by 6 parameters which is turbidity, BOD, total solid, pH, nitrate, and total phosphate. Water quality in 6 parameters was measured using Water Quality Indeks equation and interpolated by using IDW method. Large scale land use was obtained using large resolution imagery digitation and pollutant source field observation by the buffer and sub-buffer area analysis unit. Result shows that water quality in Lake Rawa Besar is minor contaminated in almost over the water body. Land use may affect that is domestik, livestock, and small industry activities may impact the high level of turbidity and BOD parameters in water quality, while plantation and agricultural activities that is slightly seen around Lake Rawa Besar affect the low level of pH, nitrate, total solids, and total phosphate."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Taris
"Kota Singkawang merupakan salah satu kota di Provinsi Kalimantan Barat yang berada pada dataran aluvial, sehingga mengakibatkan kota tersebut menjadi rawan akan bahaya banjir. Banjir terjadi setiap tahunnya dan mengakibatkan kerugian baik secara sosial dan ekonomi. Banjir di pusat Kota Singkawang terakhir kali terjadi pada tahun 2016 yang mengakibatkan banyaknya bangunan yang tergenang dan ratusan warga harus dievakuasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi tingkat bahaya banjir, kemudian dilanjutkan dengan melakukan penilaian kerugian ekonomi. Tingkat bahaya banjir diperoleh dengan melakukan overlay pada parameter karakteristik banjir, yaitu frekuensi, durasi, dan tinggi banjir. Metode dalam penilaian kerugian dilakukan dengan metode stratified random sampling dengan total sampel sebanyak 99 sampel, dimana diambil 3 sampel untuk tiap nilai bangunan pada tiap kelas bahaya banjir terdapat 11 nilai bangunan di pusat Kota Singkawang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian di dominasi oleh banjir dengan bahaya rendah dan sedang dengan persentase luasan 44,02 dan 43,03, serta bahaya tinggi sebesar 12.95 yang didominasi pada wilayah barat daerah penelitian. Berdasarkan hasil penilaian kerugian, diperoleh total kerugian akibat banjir sebesar Rp15.838.232.500 1,150 million USD. Terdapat perbedaan sebaran kerugian pada wilayah barat dan timur daerah penelitian, dimana kerugian pada wilayah barat lebih tinggi karena didominasi oleh bangunan-bangunan dengan kategori usaha. Hasil penelitian tidak hanya sebatas jumlah kerugian, namun juga melihat distribusi spasial dari kerugian tersebut. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pengembangan mitigasi bencana pada wilayah dengan tingkat bahaya banjir serta kerugian ekonomi yang tinggi, serta dapat digunakan sebagai acuan dalam proses perencanaan pembangunan agar lebih memperhatikan aspek kebencanaan.

Singkawang City is in the Province of West Kalimantan, which is located above an alluvial plain, that causing the city to be prone of flood. Floods that occur annually have result in social and economic losses. The last flood that occurred in the centre of Singkawang City happened in 2016, which resulted in many flooded buildings and hundreds evacuated resident. Based on that background, this research is to identify the hazard level of flooding and then proceed with the assessment of economic losses based on the floods that occurred. The flood hazard level is obtained by overlaying the flood characteristics parameters, i.e. frequency, duration, and height of the flood. The method for assessing the rate of the damage is done by stratified random sampling method with total sample of 99 samples, in which 3 samples were taken for each building value in each level of flood hazard there are 11 building values in the centre of Singkawang City.
The result showed that the region was dominated by floods with high and medium classification, with percentage of area 44,02 and 43,03, and high classification with percentage of 12,95, which is dominated in western part of the region. The loss assessment for this research shows that the total loss from the flood is Rp15.838.232.500 1.150 million USD. There is a difference in the distribution of losses in the western and eastern part of the research area, where the losses in the western part of the region are higher, which is because it is dominated in the business district. The result of this study not only limited to the amount of losses, but also to identify the spatial distribution of these losses. This research is conducted as an effort to develop disaster mitigation in areas with high flood hazard and economic losses, also can be used as a reference in the regional development to pay more attention to the disaster aspect.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Arif Pambudi
"Bentang alam Karst Gunung Sewu merupakan bentang alam karst tropis yang telah mengalami karstifikasi lanjut. Tingginya porositas dan permeabilitas sekunder membuat keberadaan air permukaan sulit ditemukan. Namun demikian, di balik krisis air permukaan bentang alam Karst Gunung Sewu menyimpan potensi aliran air bawah tanah dan destinasi wisata minat khusus. Penelitian pola persebaran dan morfometri mulut gua di bentang alam Karst Gunung Sewu merupakan penelitian awal untuk mengungkap kedua potensi tersebut. Pola persebaran mulut gua di analisis menggunakan analisis tetangga terdekat dan analisis kelurusan. Morfometri mulut gua yang terdiri dari jenis, bentuk, dan ukuran mulut gua dibahas secara spasial deskriptif untuk mengetahui keterkaitannya terhadap struktur geologi dan imbuhan karst. Hasilnya, mulut gua vertikal dan horizontal memiliki pola persebaran mengelompok yang dipengaruhi oleh struktur geologi. Dibandingkan dengan pengaruh imbuhan karst, struktur geologi lebih dominan mempengaruhi bentuk dan ukuran pada mulut gua vertikal dan horizontal.

Gunung Sewu Karst Landscape is a tropical karst landscape that has advanced karstification. The high of secondary porosity and permeability make lack of surface water. However, in behind of surface water crisis, Gunung Sewu Karst Landscape has the potential of underground water and special interest tourism destination. This research is a preliminary study to reveal both of potency. The analytical method that used to determine of distribution pattern is nearest neighbour analysis and lineament analysis. Cave entrance morphometry that consists of type, shape, and measure is discussed in spatial descriptive to recognize of the relationship between cave morphometry with geological structure and karst recharge. The results of this research show that vertical and horizontal cave entrance has a clustered distribution pattern that affected by geological structure. Compared with karst recharge influence, geological structure is more dominant in influence the shape and size of the vertical and horizontal cave entrance.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvira Oktariani
"Air mempunyai peranan yang sangat strategis dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air sungai dapat mengalami penurunan sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas manusia yang menimbulkan beragamnya jenis penggunaan tanah. Kualitas air merupakan suatu gambaran mengenai karakteristik fisika, kimia, dan biologi suatu perairan. Penelitian sebelumnya sudah banyak yang membuktikan bahwa penggunaan tanah yang berada di dalam suatu DAS akan memberikan pengaruh besar terhadap kualitas air sungainya terutama senyawa organik dan anorganik. Dalam penelitian ini, data kualitas air diperoleh dari 3 sungai berbeda yaitu Ci Deres, Ci Jurey, dan Ci Saar. Parameter kualitas air yang diukur terdiri dari 9 parameter fisika-kimia, diantaranya TSS, TDS, DHL, Kekeruhan, Temperatur, Nitrat, Fosfat, pH, dan DO.
Keberadaan hewan akuatik seperti makroinvertebrata dan plankton juga digunakan untuk melihat kondisi sungai secara keseluruhan. Sedangkan untuk melihat adanya perbedaan rata-rata kualitas air yang signifikan antar sungai menggunakan One Way ANOVA pada level signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan statistik, TDS, DO, DHL, pH, Temperatur, Fosfat dan Nitrat mengalami penuruan seiring dengan naiknya debit. Namun sebaliknya, TSS dan kekeruhan bertambah seiring dengan naiknya debit. Hasil perhitungan ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kualitas air dari 3 sungai menggunakan level signifikansi 0,05. Secara keseluruhan, kualitas air Ci Deres, Ci Jurey, dan Ci Saar termasuk kategori tercemar ringan menurut perhitungan WQI, Indeks BMWP-ASPT, dan Indeks Saprobik.

Water is a very valuable resources that provide people and other living things. The water quality of river may degrade due to the variation of land use as human activities increase. Water quality is a term used to describe the chemical, physical, and biological characteristics of water. Previous studies have shown that the land use within the watershed had a great impact on the water quality of river due to high amount of organic and inorganic pollutants. In this study, water quality data were collected from 3 different rivers, Cideres, Cijurey, and Cisaar. The water quality data of 3 sites for nine physical chemical indicators, Total Suspended Solid TSS, Total Dissolved Solid TDS, Conductivity, Turbidity, Temperature, Nitrate, Phosphate, pH, and Dissolved Oxygen DO were analyzed.
The presence and absence aquatic animals such as macroinvertebrates and plankton were used to provide an overview of different stream conditions and level of pollutants. Meanwhile to evaluate significant differences among the sites for all water quality variables, data was analyzed using one way ANOVA at 0.05 level of significance. According to statistical analysis, TDS, DO, conductivity, pH, temperature, phosphate, and nitrate decreased with an increase in river discharge negative correlation. Otherwise, TSS and turbidity increased with a decrease in river discharge positive correlation . The statistical analysis ANOVA for all the parameters revealed a positive correlation and the F test values were significant at 0,05. Overall, Cideres, Cijurey, and Cisaar river were categorized as slightly polluted stream referring to Water Quality Index, BMWP ASPT, and Saprobic Index calculations.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Indah Utami
"ABSTRAK
Dampak fenomena ENSO yakni menyebabkan adanya pergeseran pola musim hujan danmusim kemarau. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kegiatan pertanian di Kabupaten Kebumen diantaranya seperti kegagalan panen dan penurunan hasil produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keterpaparan pertanian lahan kering di Kabupaten Kebumen sehubungan dengan adanya fenomena ENSO dan keterkaitannya dengan produktivitas jagung. Data yang digunakan berupa curah hujan harian periode 1986-2016 dari 32 stasiun pengamat hujan. Parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi keterpaparan ada lima parameter yaitu penyimpangan awal musim kemarau, durasi musim kemarau, curah hujan masa tanam jagung, curah hujan masa panen jagung, jumlah hari hujan panen jagung dan dan metode yang digunakan adalah skoring dan overlay. Pola keterpaparan pertanian lahan kering yang terpapar tinggi cenderung berada di wilayah pegunungan. Periode El Nino tahun 2015 tidak mengakibatkan pertanian lahan kering terpapar secara signifikan karena didominasi keterpaparan rendah, sedangkan periode La Nina mengakibatkan keterpaparan sedang hingga tinggi karena lahan kering tidak membutuhkan air terlalu banyak. Pada periode El Nino tahun 2015 produktivitas jagung cenderung naik 43 dari kondisi normal. Pada periode La Nina tahun 2010 produktivitas jagung menurun cukup signifikan yaitu 63 dibandingkan dengan kondisinormal.

ABSTRACT
The impact of ENSO phenomenon causes a shift in the pattern of rainy and dry season.This will affect the agricultural activities in Kebumen regency such as crop failure and decreased productivity results. This study aims to find out the exposure pattern of dry land agriculture in Kebumen regency with the phenomenon of ENSO and its association to corn productivity. The data used is the daily rainfall period of 1986 2016 from 32 observer rain stations. There are 5 parameters to identify exposure are early deviation and duration of dry season, rainfall of the maize, the maize harvest, the number of rainy days in maize harvestand the method used is scoring and overlay. The pattern of high exposure to dry land agriculture tends to be in mountainous areas. The El Nino Period of 2015 does not result in dry land agriculture being significantly exposed due to low exposure, while the La Nina period results in moderate to high exposure because dry land does not require too muchwater. In the El Nino period of 2015, maize productivity tends to rise 43 from normalconditions. In the La Nina period in 2010 the productivity of maize is 63 compared tonormal conditions."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>