Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
Sari Sukmawati Kapota
"Pelayanan kefarmasian di puskesmas merupakan pelayanan yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien, untuk memenuhi kebutuhan pasien harus ditetapkan jenis obat yang harus tersedia pada peresepan dan pemesanan, sehingga perlu disusun suatu formularium. Saat ini, beberapa obat memiliki ketersediaan yang tidak sesuai dengan peresepan obat yang ada pada formularium nasional maupun puskesmas dikarenakan adanya ketidaksesuaian kebutuhan obat di puskesmas dengan daftar obat yang ada pada formularium puskesmas contohnya pada kelas terapi diuretik dan hormon yang memiliki penggunaan yang besar di puskesmas dan beberapa obat mengalami penurunan penggunaan sehingga perlu penambahan atau penghilangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pembaharuan formularium puskesmas tahun 2021 pada kelas terapi diuretik dan hormon. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam tugas khusus ini yaitu deskriptif retrospektif. Data formularium menggunakan formularium tahun 2020 dan daftar perubahan obat Puskesmas. Dari data penelitian dihasilkan ada 6 item obat dari 2 kelas terapi tersebut yang perlu dikurangkan dan ditambahkan pada formularium puskesmas terbaru.
Pharmaceutical services at the District Public Health Center are direct services and responsible to the patient, to meet the needs of the patient must determined the type of drug that must be available on prescribing and ordering, so it is necessary to prepare a formulary. At present, some drugs have availability that is not in accordance with existing drug prescriptions in the national formulary and puskesmas due to a mismatch between drug needs in puskesmas and the list of drugs in the puskesmas formulary, for example in diuretic and hormone class therapy which has a large use in health centers and some drugs have decreased in use so that it needs to be added or removed. The purpose of this research is to obtain an update on the Palmerah District Public Health Center Formularium Medicines formulary 2022 in diuretic and hormone class therapy. The implementation method used in this special task is descriptive retrospective. Formulary data uses the 2020 formulary and lists change in health center medication. From the research data, there were 6 drug items from the 2 therapy classes that needed to be subtracted and added to the latest puskesmas formulary."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sekti Prameswari Susilo
"Swamedikasi dapat terjadi ketika mendapatkan obat tanpa resep dokter, pemberian dari teman atau keluarga, dan membelinya berdasarkan resep sebelumnya atau menggunakan obat sisa. Untuk mengatasi ketidaktepatan dalam swamedikasi diperlukan pengetahuan yang baik terkait obat yang digunakan. Tanpa adanya edukasi dari tenaga kesehatan, potensi penggunaan antijamur yang tidak rasional akan lebih besar menimbulkan masalah berupa resistensi yang berdampak pada peningkatan penyakit infeksi, dan kerugian ekonomi untuk mengatasi penyakit yang semakin meluas. Oleh karena itu tujuan dari kegiatan ini yaitu membuat leaflet yang memuat informasi seputar obat antijamur yang dapat digunakan sebagai media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait obat antijamur. Kegiatan ini dilakukan dengan mencari referensi terkait obat antijamur dan melihat jenis obat antijamur yang dijual di Apotek Kimia Farma 87 Jebres. Kemudian dilakukan pembuatan leaflet seputar informasi obat antijamur menggunakan aplikasi Canva. Hasil pembuatan leaflet dicetak, diperbanyak dan diberikan pada Apotek Kimia Farma 87 untuk diletakkan pada meja penyerahan obat. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa leaflet terkait obat antijamur yang telah dibuat dapat digunakan sebagai media edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait obat antijamur.
Self-medication can occur when getting medicine without a doctor's prescription, giving it from friends or family, and buying it based on a previous prescription or using leftover medicine. To overcome inaccuracy in self-medication requires good knowledge regarding the drugs used. Without education from health workers, the potential for irrational use of antifungals will cause a greater problem in the form of resistance which results in an increase in infectious diseases, and economic losses in dealing with increasingly widespread diseases. Therefore the aim of this activity is to make a leaflet containing information about antifungal drugs which can be used as educational media to increase public knowledge regarding antifungal drugs. This activity was carried out by looking for references related to antifungal drugs and looking at the types of antifungal drugs being sold at the Kimia Farma 87 Jebres Pharmacy. Then, leaflets with information on antifungal drugs were made using the Canva application. The results of making leaflets were printed, reproduced, and given to the Kimia Farma 87 Pharmacy to be placed on the drug delivery table. Based on the results of the activities that have been carried out, it can be concluded that leaflets related to antifungal drugs that have been made can be used as educational media for the public to increase public knowledge regarding antifungal drugs."
Depok:
2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sari Sukmawati Kapota
"Data Riskesdas tahun 2018, notifikasi insidensi tuberkulosis di Indonesia naik menjadi 70% dengan estimasi kasus TB sekitar 845.000 kasus. Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis saat ini masih belum optimal karena tingginya angka putus berobat yang dapat menyebabkan resistensi obat dan kegagalan pengobatan. TB-Resisten Obat (TB-RO) di Indonesia sebanyak 9,875 kasus (kasus TB-MDR/RR) ditahun 2018. Diperlukan pelayanan kefarmasian yang menunjang untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian pada pasien TB resisten obat seperti konseling obat. Salah satu media informasi yang digunakan dalam konseling yaitu media booklet yang berisi informasi-informasi tentang penyakit dan cara pengobatannya dan dinilai berhasil dalam penerapannya. yaitu untuk membuat media informasi booklet sebagai sarana informasi konseling pada pengobatan TB-RO. Metode yang digunakan yaitu dengan pengumpulan materi melalui studi pustaka dan didesign menggunakan design grafis. Pembuatan booklet sebagai media informasi dalam konseling dan pengobatan TB-Resisten Obat ini berjudul booklet “Tuberkulosis Resisten Obat” menggunakan aplikasi design grafis Canva® sebanyak 52 halaman.
Riskesdas data for 2018, incident notification tuberculosis in Indonesia has increased to 70% with estimated TB cases of approx 845,000 cases. The success rate of tuberculosis treatment is currently still low optimal because of the high dropout rate which can lead to resistance medication and treatment failure. Drug-Resistant TB (RO-TB) in Indonesia totaled 9,875 cases (MDR-TB/RR cases) in 2018. Supporting pharmaceutical services are needed to improve pharmaceutical services in drug-resistant TB patients such as drug counseling. one medium the information used in counseling is the media booklet that contains information about the disease and how to treat it and is considered successful in its application namely to make an information media booklet as a means of counseling information on TB-RO treatment. The method used is to collect material through literature study and design using graphic design. Making booklets as media information in counseling and treatment of Drug-Resistant TB is entitled booklet “Drug-Resistant Tuberculosis” using a graphic design application 52 pages of Canva®."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Pravyanti Suci Syahphira
"Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien terkait dengan sediaan farmasi yang bertujuan untuk mencapai hasil yang pasti guna meningkatkan kualitas hidup pasien. Salah satu pelayanan kefarmasian yang dilakukan di Puskesmas adalah pelayanan farmasi klinik. Salah satu pelayanan farmasi klinik adalah Pelayanan Informasi Obat (PIO). Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan memberikan informasi terkait obat secara akurat, jelas dan terkini kepada pasien yang dilakukan oleh Apoteker. Pelayanan informasi obat (PIO) dilakukan dengan pembuatan leaflet sebagai media informasi yang menjelaskan materi tentang penyakit hipertensi dan terapinya. Pembuatan leaflet dilakukan dalam beberapa tahap seperti pengumpulan data dan pemilihan materi, pencarian referensi, membuat desain leaflet, dan konsultasi serta bimbingan. Peran apoteker dalam pelaksanaan pelayanan informasi obat di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, yaitu memberikan informasi dan edukasi yang benar, tepat, akurat, dan jelas terkait penyakit hipertensi dan terapinya melalui media informasi leaflet untuk pasien dan pengunjung yang datang ke Puskesmas Kecamatan Jatinegara telah dilaksanakan.
Pharmaceutical services are a direct and responsible service to patients related to pharmaceutical preparations that aim to achieve definite results in order to improve the patient's quality of life. One of the pharmaceutical services carried out at the Puskesmas is clinical pharmacy services. One of the clinical pharmacy services is the Drug Information Service (PIO). Drug Information Service (PIO) is an activity of providing accurate, clear and up-to-date drug-related information to patients carried out by pharmacists. Drug information services (PIO) are carried out by making leaflets as information media that explain material about hypertension and its treatment. Leaflet making is carried out in several stages, such as data collection and material selection, reference search, leaflet design, and consultation and guidance. The role of pharmacists in the implementation of drug information services at the Jatinegara District Health Center, namely providing correct, precise, accurate and clear information and education related to hypertension and its therapy through the media of information leaflets for patients and visitors who come to the Jatinegara District Health Center has been carried out."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nurafifah Nirmala Dewi
"Pelayanan Kefarmasian merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang berorientasi secara langsung kepada pasien. Pelayanan tersebut salah satunya di rumah sakit dan apotek. Apoteker memiliki kewajiban memberikan pelayanan kefarmasian dan meningkatkan mutu dalam penyelenggaraannya (Kemenkes, 2011). Proses kegiatan visite yang dilakukan bersama apoteker klinis dilakukan sesuai tahapan visite yaitu seleksi pasien, penggalian informasi, visite pasien serta pengkajian permasalahan terkait obat yang dituliskan dalam SOAP Apoteker. Apotek Roxy Sawangan merupakan salah satu cabang apotek roxy yang melayani pelayanan kefarmasian setiap hari nya. Adanya perbedaan yang signifikan antara obat keras gastritis yang terjual pada periode Mei-Juli 2021 dengan obat gastrititis yang diresepkan. Hal ini perlu adanya evaluasi dalam pengawasan penggunaan obat keras tanpa resep dokter. Pekerjaan apoteker dalam PP No 51 Tahun 2009 dalam distribusi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Pelayanan distribusi ini dilakukan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF). Membuat proyek inovasi sebagai langkah pencegahan pemesanan ganda dapat ditambahkan fitur peringatan notifikasi sebagai langkah pencegahan pemesanan ganda pada sistem database system perusahan APL.
Pharmaceutical service is a health service that is oriented directly to the patient. One of these services is in hospitals and pharmacies. Pharmacists have an obligation to provide pharmaceutical services and improve the quality in their implementation (Ministry of Health, 2011). The process of visit activities carried out with clinical pharmacists according to the stages of the visit, namely patient selection, information gathering, patient visits and assessment of drug-related problems written in the pharmacist's SOAP. Roxy Sawangan Pharmacy is one of the Roxy pharmacy branches that serves pharmaceutical services every day. There is a significant difference between the gastritis drugs sold in the May-July 2021 period and the prescribed gastritis drugs. This requires an evaluation in the supervision of the use of hard drugs without a doctor's prescription. The work of pharmacists in PP No. 51 of 2009 in distribution is carried out in accordance with the provisions of Good Drug Distribution Methods (CDOB). This distribution service is carried out by Pharmaceutical Wholesalers (PBF). Creating an innovation project as a step to prevent double ordering, you can add a notification alert feature as a step to prevent double ordering in the APL company database system."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rafidah Saraswati
"
ABSTRAKMetformin-sulfonilurea dan metformin-akarbose adalah kombinasi terapi yang memiliki mekanisme kerja yang menguntungkan juga diperuntukan dalam pemilihan pengobatan diabetes melitus tipe 2. Review ini bertujuan untuk merangkum perkembangan studi terkini mengenai efektivitas kedua kombinasi obat tersebut. Pencarian literatur artikel penelitian dilakukan secara sistematis dengan melakukan pencarian data melalui Summons Search LIB UI dan didapatkan artikel dari beberapa database yaitu ScienceDirect, ProQuest, Springerlink, dan PubMed. Artikel penelitian yang digunakan dalam review adalah literatur primer yang diterbitkan selama 10 tahun terakhir. Terdapat 6 artikel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Masing-masing penelitian membahas efek pengobatan dan efektivitas terapi kombinasi dari nilai HbA1c, kejadian hipoglikemia, mean amplitude of glycemic excursions, tingkat stress oksidatif, dan manfaat terapi kombinasi pada risiko kejadian kardiovaskular. Terjadi penurunan nilai HbA1c pada setiap terapi kombinasi dan tidak ada perbedaan nilai yang signifikan pada keduanya, tetapi dari kombinasi metformin-sulfonilurea lebih besar dalam menurunkan nilai HbA1c. Namun, pada terapi kombinasi metformin-akarbose dilaporkan dapat menurunkan nilai dari mean amplitude of glycemic excursions (MAGE), berat badan, dan serum trigliserida, serta terjadi peningkatan serum adiponektin tanpa efek signifikan pada stres oksidatif. Kombinasi metformin-akarbose juga lebih cenderung memiliki manfaat yang lebih baik terutama pada pasien diabetes yang memiliki komplikasi pada kardiovaskular dan tidak meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia.
ABSTRACTMetformin-sulfonylurea and metformin-acarbose are combination therapy that has a beneficial mechanism action for treating type 2 DM. This review aims to summarize the recent studies regarding the effectiveness of the two drug combinations. The literature search was carried out through Summons Search LIB UI. The research articles used in the review are the primary literature published over the past 10 years. There were 6 research articles that met the inclusion criteria. Each study discussed the effectiveness of combination therapy from HbA1c values, incidence of hypoglycemia, mean amplitude of glycemic excursions, levels of oxidative stress, and benefits of combination therapy on the risk of cardiovascular events. There was a decrease in the value of HbA1c in each combination therapy and there was no significant difference in the value, but the combination of metformin-sulfonylurea was greater in reducing the HbA1c value. However, metformin-acarbose combination therapy was reported to reduce the mean amplitude of glycemic excursions, body weight, and serum triglycerides, as well as increased the serum adiponectin without a significant effect on oxidative stress. The metformin-acarbose combination is more likely to have a better benefit in diabetic patients who have cardiovascular complications and also not increasing the risk of developing hypoglycemia."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Raiza Aulia Madani
"
ABSTRAKEdukasi berulang mengenai penggunaan obat inhalasi yang tepat dapat mengurangi tingkat kesalahan pasien dalam menggunakan obat inhalasi yang berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup pasien PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian edukasi berulang terhadap kualitas hidup pasien PPOK dari Februari 2020 sampai Juni 2020. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental yang dilakukan secara prospektif di Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok. Subjek penelitian sebanyak 22 pasien diperiksa kualitas hidupnya dengan menggunakan kuesioner CAT (COPD Assessment Test). Kemudian pasien diberikan edukasi verbal langsung mengenai penggunaan obat inhalasi yang tepat. Satu bulan kemudian pasien diberikan edukasi kedua berupa video daring yang dikirimkan ke setiap pasien melalui aplikasi Whatsapp. Pemeriksaan kualitas hidup terakhir dan penilaian ketepatan penggunaan obat inhalasi dilakukan 3 bulan setelah pemeriksaan awal. Hasil rerata skor CAT sebelum dan sesudah pemberian edukasi berulang menunjukkan adanya penurunan 2 poin (12,8 ± 1,3 vs 10,8 ± 2,0). Sebanyak 63,6% pasien masih melakukan kesalahan dalam menggunakan obat inhalasi meskipun sudah diedukasi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa edukasi berulang dengan demonstrasi secara langsung dan penggunaan video mengenai ketepatan penggunaan obat inhalasi dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien PPOK.
ABSTRACTRepeated education about proper inhalation drug technique can minimize rate of errors in inhaler-using patients and affect the QoL of COPD patients. This study aims to examine the effect of repeated education to the QoL of COPD patients from February 2020 to June 2020. Pre-experimental method and prospective study at Grha Permata Ibu Depok Hospital was conducted for this study. QoL from 22 patients were examined using the CAT questionnaire (COPD Assessment Test). Furthermore all patients are given direct verbal education about proper inhalation drugs technique. One month later, online videos were sent via Whatsapp for each patients as second education. Last check of QoL and examination of inhaler technique is done within 3 months after the initial examination. The average CAT score before and after repeated education showed the decreasing by 2 points (12.8 ± 1.3 vs. 10.8 ± 2.0). CAT score were analyzed using the Wilcoxon test. The result showed that there was no significant difference (p> 0.05) between CAT scores before and after repeated education. Despite being educated, 63.6% of total patients still using inhaler inappropriately. It can be concluded that repeated education about proper inhalation drugs technique can contribute in improving the QoL of COPD patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ghaisani Fadiah Qisthina
"
ABSTRAKDaun kelor (Moringa oleifera Lam.) berpotensi sebagai tanaman obat. Daun kelor mengandung senyawa flavonoid yang dapat beraktivitas sebagai antiinflamasi, maka dari itu daun kelor dapat dikembangkan sebagai antiinflamasi. Obat antiinflamasi baik golongan non-setroid maupun steroid memiliki banyak efek samping apabila dipakai dalam jangka panjang. Banyak masyarakat menggunakan sedian bahan alam sebagai alternatif pengobatan inflamasi, antara lain sediaan ekstrak daun kelor. Tujuan penulisan review ini untuk mengkaji pengembangan sediaan gel dan krim ekstrak daun kelor antiinflamasi. Berdasarkan beberapa penelitian saat ini, sediaan antiinflamasi yang ada berbentuk gel dan krim. Artikel yang direview diperoleh dari penelusuran literatur pada platform seperti Google Scholar, PubMed, dan NCBI, yaitu artikel ilmiah yang melaporkan hasil formulasi sediaan gel dan formulasi sediaan krim antiinflmasi, evaluasi sediaan, dan pengujian daya antiinflamasi. Dari hasil review didapatkan formulasi yang sesuai untuk dikembangkan pada pembuatan sediaan gel dan krim ekstrak daun kelor antiinflamasi.
ABSTRACTMoringa oleifera Lam. (Moringa oleifera) leaves have potential as medicinal plants. Moringa leaves contain flavonoid compounds that can act as an anti-inflammatory, therefore Moringa leaves can be developed as an anti-inflammatory. Anti-inflammatory both steroid and steroids have many side effects when used in the long run. Many people use natural dosage form as an alternative for inflammatory medication, such as Moringa leaf extract preparations. The aim of this review is to examine the development of anti-inflammatory Moringa leaf extract gel and cream. Based on some current research, existing anti-inflammatory preparations are gels and creams. The articles reviewed was obtained from literature searches on platforms such as Google Scholar, PubMed, and NCBI, namely scientific articles that report the results of formulataion of gel and cream anti-inflammatory, evaluation of preparation, and testing of anti-inflammatory activity. From the results of the review, it was found that a suitable formulation was developed for the preparation of anti-inflammatory Moringa leaf extract gel and cream."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Galang Reynaldi
"
Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan praktik kerja yang dilakukan oleh mahasiswa program profesi apoteker di instansi farmasi dengan tujuan mempelajari pekerjaan kefarmasian di masing-masing instansi. PKPA dilakukan di tiga instansi berbeda yaitu Apotek Atrika, Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Pedagang Besar Farmasi PT Anugerah Pharmindo Lestari. PKPA di Apotek Atrika bertujuan untuk mempelajari peran dan tanggung jawab apoteker di Apotek dan secara khusus membuat rancangan apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sebagai pelaksana program rujuk balik. Praktik Kerja di Rumah Sakit Universitas Indonesia bertujuan untuk mempelajari peran dan tanggung jawab apoteker di Rumah Sakit dan secara khusus membuat analisa pemakaian dan kategori Dead Stock obat dan BMHP di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Indonesia. Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Anugerah Pharmindo Lestari bertujuan untuk mengetahui peran dan tanggung jawab apoteker dalam distribusi sediaan farmasi dan rantai pasok farmasi dan secara khusus membuat poster pengambilan produk di gudang untuk meminimalisir kesalahan dalam penyiapan produk yang akan didistribusikan.
Pharmacy Professional Internship is a work practice carried out by students of the pharmacist profession program in pharmaceutical institutions with the aim of studying pharmaceutical work in each agency. PKPA was carried out in three different institutions, namely Apotek Atrika, Universitas Indonesia Hospital and PT Anugerah Pharmindo Lestari. PKPA at Apotek Atrika aims to study the roles and responsibilities of pharmacists at Apotek and specifically to design a pharmacy in collaboration with BPJS Kesehatan as the executor of the referral program. The Pharmacy Professional Internship at the Universitas Indonesia Hospital aims to study the roles and responsibilities of pharmacists in hospitals and specifically to analyze the use and categories of drug Dead Stock and BMHP in the Emergency Installation of the Universitas Indonesia Hospital. Pharmacy Professional Internship at PT Anugerah Pharmindo Lestari aims to determine the roles and responsibilities of pharmacists in the distribution of pharmaceutical preparations and the pharmaceutical supply chain and specifically to make posters for taking products in warehouses to minimize errors in product preparation to be distributed.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ovi Bahriyani Pamungkasih
"Daun Moringa oleifera Lam. memiliki berbagai manfaat dan efek terapeutik seperti anti-inflamasi, antikanker, antitumor, antimikroba, antioksidan dan antidiabetes. Manajemen Diabetes Mellitus (DM) sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi. Terapi antidiabetes oral sering menimbulkan efek samping yang cukup serius. Pemberian daun kelor pada hewan menunjukkan efek antidiabetes yang kuat, tetapi efektivitas konsumsi sediaan daun kelor pada manusia menunjukan hasil yang berbeda-beda. Review ini bertujuan untuk meninjau efek konsumsi berbagai bentuk sediaan daun kelor terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM dan kemungkinan pengembangan formulasi bentuk sediaan sebagai antidiabetes. Pencarian literatur dilakukan terkait topik selama 10 tahun terakhir, dan beberapa artikel lebih dari 10 tahun yang dapat mendukung teorinya. Hasil review menunjukkan bahwa senyawa bioaktif metabolit sekunder (kuersetin, terpenoid, dan asam klorogenat) dalam daun kelor yang berperan sebagai antidiabetes, perubahan signifikansi pada kadar glukosa darah dari intervensi daun kelor yang paling baik sebesar 28,6% dengan dosis 2 tablet per hari, dan strategi pengembangan formulasi yaitu sediaan kapsul dari ekstrak etanol daun kelor yang dapat meningkatkan efektivitas aktivitas oral antidiabetes.
Moringa oleifera Lam. leaves has various benefits and therapeutic effects such as anti-inflammatory, anticancer, antitumor, antimicrobial, antioxidants and antidiabetic agents. Diabetes Mellitus (DM) management is very important to prevent complications. Oral antidiabetic therapy often causes quite serious side effects. Giving Moringa leaf to experimental animals showed a strong antidiabetic effect, but effectiveness of consuming Moringa leaf preparations in humans showeds different results. This review aims to review the effects of consuming various Moringa leaf dosage forms on blood glucose levels in humans and the possibility of developing an antidiabetic dosage form. A literature search was carried out related to research on the effectiveness of consumption of various dosage forms of Moringa leaves in DM patients during the last ten years, and several articles over ten years that can support the theory. The result of the review showed that the secondary metabolites (quercetin, terpenoids, and chlorogenic acid) in Moringa leaves that act as antidiabetic, indicate a significant change in blood glucose levels and the best Moringa leaf intervention was 28.6% at a dose of 30 tablets every 15 days for 90 days. Formulation development strategy was capsuled preparation of ethanol extract of Moringa leaves that was increasing the effectiveness of the oral antidiabetic activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library